Bunga Ayu Putri Lestary, 2012 Layanan Responsif Bimbinga dan Konseling untuk meningkatkan motivasi berprestasi
siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
maka tugas guru, pendidik dan semua pihak beruasaha agar anak-anak bersekolah minimal lulus SMP.
Strategi layanan responsif dapat dilakukan melalui konsultasi, konseling kelompok, konseling individual, referal rujukan atau alih tangan kasus, atau
bimbingan teman sebaya peer guidancepeer facilitation Nurihsan, 2010. Pada penelitian ini strategi layanan responsif yang digunakan adalah konseling
kelompok. Beragam intervensi konseling kelompok dapat dilakukan untuk
meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Intervensi yang dapat dilakukan misalnya mengadakan pelatihan motivasi berprestasi achievement motivation
training, membuat program motivasi berprestasi komprehensif, assertive training, self-management, rational-emotive therapy atau dengan menggunakan
teknik modeling. Pada penelitian ini digunakan symbolic modeling untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa. Symbolic modeling merupakan suatu
bentuk modeling yang melibatkan tokoh fiksi maupun nonfiksi yang ditampilkan melalui film, cerita maupun media online untuk menampilkan suatu perilaku.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Bimbingan belajar di sekolah dapat dilakukan oleh guru bidang studi ataupun guru bimbingan dan konseling. Guru bidang studi dapat melakukan
bimbingan belajar kepada siswa yang memiliki masalah kesulitan belajar dengan cara mencari metode yang tepat dalam penyampaian materi atau mempunyai
variasi penyampaian materi agar tidak monoton. Sedangkan guru bimbingan dan
Bunga Ayu Putri Lestary, 2012 Layanan Responsif Bimbinga dan Konseling untuk meningkatkan motivasi berprestasi
siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
konseling dapat melakukan bimbingan belajar kepada seluruh siswa yang mempunyai kesulitan belajar maupun yang tidak mempunyai kesulitan belajar.
Pada siswa yang tidak mempunyai kesulitan belajar, bimbingan belajar dapat dilakukan untuk mencegah agar tidak terjadi kesulitan belajar yang dialami siswa
dan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada siswa yang telah mengalami kesulitan belajar maka harus dilakukan layanan responsif bimbingan dan
konseling. Masalah kesulitan belajar salah satunya yaitu motivasi berprestasi. Jika siswa mempunyai motivasi berprestasi yang rendah maka akan mengganggunya
dalam mengikuti semua kegiatan di sekolah. Layanan responsif merupakan salah satu layanan bimbingan konseling.
Layanan responsif adalah suatu layanan yang diberikan oleh guru bimbingan dan konseling kepada siswa yang tengah mengalami masalah. Dalam penelitian ini
peneliti akan mendesain layanan responsif bimbingan belajar untuk meningkatkan motivasi berprestasi siswa SMPN 2 Arjasari.
Sesuai uraian masalah penelitian di atas, maka masalah penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana layanan responsif bimbingan konseling
yang dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa pada siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Arjasari Kabupaten Bandung
”. Secara operasional rumusan masalah penelitian dijabarkan ke dalam
pertanyaan sebagai berikut. 1.
Bagaimana gambaran motivasi berprestasi siswa di SMPN 2 Arjasari. 2.
Bagaimana rancangan layanan responsif bimbingan dan konseling yang dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa SMPN 2 Arjasari.
Bunga Ayu Putri Lestary, 2012 Layanan Responsif Bimbinga dan Konseling untuk meningkatkan motivasi berprestasi
siswa Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
3. Bagaimana efektivitas layanan responsif bimbingan dan konseling dalam
meningkatkan motivasi berprestasi siswa SMPN 2 Arjasari.
C. Tujuan Penelitian