Hermansyah Trimantara, 2014 Keefektifan strategi KWL Know-Want to knom-Learned terhadap kemampuan membaca
kriitis dan berpikir kritis siswa di sekolah dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Jumlah pertanyaan keseluruhan ada 30 butir berbentuk piihan ganda, masing-masing terdiri dari 10 soal untuk prates, 10 soal untuk proses
pembelajaran, dan 10 soal untuk pascates. Artinya, skor ideal prates adalah 10 dan skor ideal untuk pascates juga 10. Untuk mendapatkan nilai kemampuan
membaca kritis, skor yang telah diperoleh dihitung dalam rumus kemampuan membaca kritis. Wacana yang diberikan dalam tes kemampaun membaca kritis
yaitu dengan judul Kebersihan Lingkungan di Kampung Bajo, Kegiatan Jual-beli, Jenis-jenis Makanan Hewan.
a. Uji Validitas Tes Kemampuan Membaca Kritis
Pengujian bertujuan untuk melihat tingkat keandalan atau kesahihan ketetapan suatu alat ukur. Menurut sugiyono 2011: 173 suatu
instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor, yaitu
mengorelasikan antar skor butir soal dengan skor total dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment.
Dengan bantuan program ANATES versi 4.0.5. dapat diperoleh secara langsung koefisien setiap butir soal. Setelah diketahui koefisien r
xy , maka langkah selanjutnya adalah mengonsultasikannya dengan nilai r product moment table pada interval kepercayaan 5 dengan derajat
kebebasan n – 2. Menurut Muhidin dan Abdurahman Maulana, 2012:67
setiap butir soal dikatakan valid jika r xy lebih besar daripada nilai r tabel .Hasil analisis validitas instrumen tes I, II, dan III disajikan pada Tabel
3.3, 3.4, dan 3.5.
Tabel 3.3 Analisis Validitas Tes Kemampuan Membaca Kritis Wacana
“Kebersihan Lingkungan di Kampung Bajo” No. Soal
r
xy
r
tabel
Keterangan
Hermansyah Trimantara, 2014 Keefektifan strategi KWL Know-Want to knom-Learned terhadap kemampuan membaca
kriitis dan berpikir kritis siswa di sekolah dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1 0,447
0,413 Valid
2 0,628
0,413 Valid
3 0,620
0,413 Valid
4 0,496
0,413 Valid
5 0,438
0,413 Valid
6 0,651
0,413 Valid
7 0,803
0,413 Valid
8 0,624
0,413 Valid
9 0,444
0,413 Valid
10 0,456
0,413 Valid
Dari Tabel 3.3 dapat disimpulkan bahwa walaupun koefisien korelasinya r
xy
berbeda namun tetap lebih besar jika dibandingkan dengan nilai r
tabel
. Dengan demikian, semua butir soal dalam tes I adalah valid.
Tabel 3.4 Analisis Validitas Tes Kemampuan Membaca Kritis Wacana
“Kegiatan Jual Beli” No. Soal
r
xy
r
tabel
Keterangan
1 0,729
0,413 Valid
2 0,668
0,413 Valid
3 0,669
0,413 Valid
4 0,517
0,413 Valid
5 0,479
0,413 Valid
6 0,517
0,413 Valid
7 0,627
0,413 Valid
8 0,699
0,413 Valid
9 0,678
0,413 Valid
Hermansyah Trimantara, 2014 Keefektifan strategi KWL Know-Want to knom-Learned terhadap kemampuan membaca
kriitis dan berpikir kritis siswa di sekolah dasar Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
10 0,511
0,413 Valid
Dari Tabel 3.4 dapat disimpulkan bahwa walaupun koefisien korelasinya r
xy
berbeda namun tetap lebih besar jika dibandingkan dengan nilai r
tabel
. Dengan demikian, semua butir soal dalam tes II adalah valid.
Tabel 3.5 Analisis Validitas Tes Kemampuan Membaca Kritis Wacana
“Jenis-jenis Makanan Hewan” No. Soal
r
xy
r
tabel
Keterangan
1 0,609
0,413 Valid
2 0,607
0,413 Valid
3 0,586
0,413 Valid
4 0,668
0,413 Valid
5 0,547
0,413 Valid
6 0,637
0,413 Valid
7 0,580
0,413 Valid
8 0,609
0,413 Valid
9 0,662
0,413 Valid
10 0,632
0,413 Valid
Dari Tabel 3.5 dapat disimpulkan bahwa walaupun koefisien korelasinya r
xy
berbeda namun tetap lebih besar jika dibandingkan dengan nilai r
tabel
. Dengan demikian, semua butir soal dalam tes III adalah valid.
b. Uji Realibitas Tes Kemampuan Membaca Kritis