Teknik Analisis Data Deskriptif

Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu g. Tahap pengujian hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisi-proposisi yang dibuat apakah proposisi tersebut ditolak atau diterima, serta bermakna atau tidak. Atas dasar penujian hipotesis inilah selanjutnya keputusan dibuat. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik, yaitu teknik analisis dan deskriptif dan teknik analisis data inferensial.

3.2.5.1 Teknik Analisis Data Deskriptif

Teknik analisis data deskriptif merupakan bagian dari teknik analisis data, kemudian menurut Sambas A Muhidin dan Maman A 2007:53, menyatakan bahwa: Teknik analisis data penelitian secara deskriptif dilakukan melalui statistika deskriptif, yaitu statistika yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat generalisasi hasil penelitian. Analisis ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan yang telah dirumuskan dalam rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah no 1 dan no.2 teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui gambaran tingkat efektivitas gaya kepemimpinan situasional dan semangat kerja karyawan bagian produksi handuk PT WISKA Rancaekek-Sumedang. Dalam teknik analisis data statistik deskriptif ini pun termasuk penyajian data melalui tabel, grafik,diagram, persentase, frekuaensi, perhitungan mean, median, dan modus. Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden. Untuk mengetahui jarak rentang pada interval pertama sampai interval kelima digunakan rumus sebagai berikut: Gilang Citra Dwi Rosalina, 2014 PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA BAGIAN PRODUKSI HANDUK DI PT WISKA RANCAEKEK-SUMEDANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rentang = skor maksimal – skor minimal = 5-1=4 Lebar interval = rentangbanyaknya interval = 45 = 0,80 Jadi interval pertama memiliki batas bawah 1; interval kedua memiliki batas bawah 1,80; interval ketiga memiliki batas bawah 2,60; interval keempat memiliki batas bawah 3,40; dan interval kelima memiliki batas bawah 4,20. Selnjutnya disajikan kriteria penafsiran seperti pada Tabel Tabel 3.9 Skala Penafsiran Skor Rata Rata No Rentang Kategori Penafsiran Variabel X Penafsiran Variabel Y 1. 1,00 – 1,79 Sangat Rendah Sangat Tidak Efektif Sangat Rendah 2. 1,80 – 2,59 Rendah Tidak Efektif Rendah 3. 2,60 – 3,39 Sedang Cukup Efektif Sedang 4. 3,40 – 4,19 Tinggi Efektif Tinggi 5. 4,20 – 5,00 Sangat Tinggi Sangat Efektif Sangat Tinggi Sumber: Diadaptasi dari skorkategori rating scale Sugiyono 2009:257

3.2.5.2 Teknik Analisis Data Inferensial