Identifikasi Sifat Fisis dan Sifat Kimia Briket Ararip dari Sabut Kelapa (Cocos nucifera L.)

IWAN SAKTTAMiAR' EU2436C51. Ideritifiknsi Sifat Fisis dan Sifat Kirnia Brikct Ararip dari Sabut

-

- --

Kelspa (Cocas ?ruc(ferfl L.). Dibaw:ilt bilnbirlg~~r
11.. Jqjaag Suryana, MSc daft D,ierri tiendra MSi.

--

Energi tiietupakati sumberdaya yang sailgat penting dalam berbagai aktifitas keliidupan oianusia.
Persediaan energi sekarany Lrmumnya adalah energi yany berasal dari bahan bakar fosil misalnya batu bara.
gas alanl dan minyak bumi. Energi fosil bersifat r/ri~ener~~crble
(tidak dapat diperbaharui) sehingga
penggunaan energi ini akan ada batasnya. Oleh karena itu diperlukan upaya untuk menghmat sumber
etrergi dan mengemba~~gkali
sumber e k r g i altmiatif, salali satir upaya tersebut adalah feilggunaan briket
arang.
Potensi sabut kelapa di Indonesia sangat besar, untuk itu hams dimanfaatkan secara optimal dan
ditingkatkan pendayagunaannya, misalnya-sebagai bahan b a h untuk pembuatan briket ar3ng. Dengan

diliasilkannya briket arang dari sabut kelapa akan memberikan nilai tambab,diversifikasi produk arang dan
dapat dipergunakat~utituk rneligembangkati fonnula btiket arallg muto eksport. Urituk itu diperlukan
seranykaian penelitian untuk mengetahiti sifat-sifat briker arang dari sabut kelapa dan faitor-faktor yany
berpengaruh dalam proses pembuatannya.
T ~ ~ j o apenelitian
n
ini adalah uniuk mengetahui pengaruh kadar perekat dan tekanan pengempaan
terfladap sifat tisis dan sifat kimia briket arang dari sabut kelapa. Kombinasi antara tekanall pengempaan
derigarl ko~~sentt-asi
pcrekat dillarapkan dapat mziiglrasilkarr briket arans yailg bei~~iutu
baik. Sifat fsis dan
sifat kirnia yang diteliti rneliputi kadar air, kadar abu, kndar zat meirguap, kadar karbon terikat, kerapatan,
keteguhan tekan, dan nilai kalori.
Pembuatan briket arang dimulai dari pengarangan sabut kelapa untuk mendapatkan bahan baku
arang detigan mertgguiiakan ~/rrrmkiln. Arang tersebut sela~jutnya ditumbuk satiipai berbnituk srrbuk,
ketiii~dianclisaring detigan rnetrgg~~naka~l
saritlgau 20 darl 40 tilesli. Hasil akliir dari penyaringan 40 niesl~
dijadikan bahan baku dasar.u n t u k perrtbuatan briket densan perlakuan kadar perel:r:l 4% 5?4. 6:);. dan
dilakukari perlxempaan briket dalam beniuk selinder


densan sistem hidrolik pada taraf tekanan

pengempaati sebesar 2, 4 dan G ton. Untuk mengetahui pengaruh perekat dan tekanan pengempaan

- . ssdallgkall pnigujiati latljutati iiietlggunakati tGi Tukey.
diguoakan raticangau acak faktoriai
D ~ r ihasil analisis keragaman tlapat diketahui bahwa kadar perekar dan tekanan pengempaan
berpengaruh nyata terhadap sernua variabel yang di uji sedangkan interaksi antar perekat dan tekanan
pengempaan hanya berpengaruh nyata terhadap kadar abu, kerapaian dan nilai kalori briket arang yang
dihasilkan
Kadar airtere~idalisebesar 4.90 % terdapat pa& perlakuan kdar perekat 4 % dengan tekanail 6
ton, seclangkan yang terbesar pada kadar perekat 6 9/0 tekanan

2 ton sebeset 6.15 %. Nilai ini jika

dibandingkan dengan kadar air standar J e p a n ~ h, e r i k a dan Indonesia yang mempunyai nilai sebesar 6-8
Oh,

6 % dan 7.57% rnaka seluruh nil& ini tilasill lebin baik dati ~netnenuhistandar, trtapi tidak memenuhi


statidar Inggris sebesar 3-4 %.

Kadar abu tertingg dipemlei1 pada kadar perekat 6 % tlengen tekanan 2 ton yaitct 9.26 % dan
terendah pada kadzr perekzt 4 % dengan tekanan pengernpaan 6 ton sebesar 7.22 %, Nilai kadar abu yang
diliasilkan mcrnenubi standar brikei arauy buatan Inggris d m Amerika teiapi tidak

memenuhi

standar.briket armg Jepang daii Indonesia.
Padar zat rnr~dal~
rrten&map tem11da11pads perlakuan kadar pel8kat 4 % dellgall tekanan 6 to11
sebesar 29.8 % sedangkan nilai tertinggi pada kadar perekat 6 % dengan tekanan penyernpaan 2 ton sebesar
33.38 %. Nilai kadar zat mensuap yang memenuhi nmdar Jep&

terdapai pada periakuan kadar perekat

4% tekana~l6 ion teiapi jika dibandinpkdn denyan siandar ingyris, Amcrika dan Indonesia stbesar 16. 19
?Ta~ida~-.
dan 16.14% keselun~han~rilaikadar zai nrc~dairtllenguap tidak fi~mienui~i
Katlar karbon terikat rerenilah pad8 perlakuafl kadar perekat 6 % tekanan 2 ton sebesar $7.36 %

sedanylinn karlar karbon terikat teriingsi sebesar 62.95 persen pad* kadar perekat 4Yo dengan tekanan 6 ton.
Nilai ini sebagaian memenuhi standar Jepang d m Amnika tetapi tidak memenuhi standar lngyris da11
Indonesia
Nilai kerapatan tertinggi 0.5862 gr/cn~3 pada ko~~ibirlasilperlakua~l kadar perekat 6% teka11a11
pengempaan 6 ton. Nilai kerapatan terendah terdapat pada perlakuan dengan kadar perekat 4% tekanan 2
ton sebesar 0.5027 gr/cm3. Nilai kerapatarl ini jika clibandinpkan dengar] standar kualitas briket arang
budtan Jepang, lnggriris dan Amerika maka kescluruhan nilai kerapatan yanp dihasiika~itidak memenulii
sta~ldartrtapi o~asililebih baik dari stanjar briket a r a n ~Indonesia.
Ketahanan tekan tertinggi tertl~patpada perlakran dengan katlar perekat 6 % tekanan 6 ton sebesar
70.87 kg/cm2 dan niiai ketahanan tekan terendah pada kadar perekat 2% tekanan 2 ton sebesar ;9,7;
kgicrn3. Nilsi ini jika dibandingkan denyan nilai ketahanan tekan biker arang slandar Jepany dal~Amerika
yn~tysudall srsuiii adalul~pa& petlakuan kakn~perekat daii tekanan pal~empaanbr'rturut-lunlt s&esar 6%
don 2 toll, 6% dan 4 ton, 6 % dart 6 ton tctapi jisa diba~ldingkandengan briket arang buatati :nggris dan
Indonesia maka keselunrhan nilai briket arang lrasil peneliiien masih lebih haik
Nilai kalor briket arany terendah pada kadar perekat 4% dan tekanan pengempaan 2 ton sebesar
5776.33 kalig~am,sedangkaii nilai kalor teriinggi terdapat pada contoh uji dengan kadar perekat 6?& dan
tekanan pel:nge:t.tnpaan6 ton yaitu 6170 kal/granl. Niiai kaiori ini jika dibandingkan dengar1 briket arang
standar Jepang sebesar 6000-7000 kal/gra~n,yang rnertienulri standas pada perlakuan kadar perekat dan
tekanan penyempaan berturut-turut yaitu 5% dan 2 ton, 5% dan 4 ton. 5% dan 6 ton. 6 % dan 2 ton, 6% dan
4 ton, 6% dan 6 ton, namun keselunlhan niiai kalor hasil penelitian ini ddak memenuhi stand= Amerika,

Inyg~isdan inlionesia.
Pe~~ingkatan
kadar perekat 4. 5 dan 6 % cetlderung meningkatkai~kadar air. kadar abu. kadar zat
rnengrlap, kerapatan, ketahanan tekan dnn nilni kelori, tetapi menlrr~~nkan
kadar kHrbon terikat. Sedangkan
peninykatan tekanan penyernpaan 2, 4 dan 6 ton cenderung rneningkatkan karbon terikat, kerapatan,
ketaham~itekan dan nilai kdori stkdipus juya menurunkan kadar air, kadar abu dan kadar zat mudali
menZuap b r i m arrrtlz yang dihasikan.

.

'.

IDENTIFlKASI SlFAT FISIS DAN KINIIA BIUKET ARANG
DARJ SABUT KELAPA (Cocos nrtcifera L)

Oleh

W A N SAKTlAWAN


E 02496051

Skripsi
se6agai sahh satu syarat untuktnernperoliligehr
sajana Xehutanait
pnda Fat$ltas @hutanaiz
Iilstitut Pertanian Bogor

JURUSAN TEKNOLOGI HASlL HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2000