Wawancara Teknik Pengumpulan Data

Minggu, 18 Oktober 2015. Campur aduk sekali perasaan saya hari ini. Penuh tanya, kesal. Bagaimana bisa guru memberikan tugasnya tanpa melihat kemampuan anak?? Sejak kapan anak- anak yang memiliki akses terbatas pada koran dan majalah bermutu harus mencari koran, berbahasa Inggris pula. Sudahlah berbahasa Inggris, topiknya dibatasi, Narkoba. Saya penasaran, apa target pembelajarannya, kegigihan mencari? Sesal saya bertambah karena saya dan relawan lain tak dapat membantunya. Waktunya terlalu sempit. Anak harus besok mengumpulkan tugasnya. Ia menanti hari minggu ini untuk bertanya. Iya, mungkin kamilah tempat bertanya. Akhirnya, seorang kakak mencarikannya dari sumber online. Apakah guru akan mengeceknya? Ah entahlah, saya terlalu pesimis.

3.5.2 Wawancara

Teknik pengumpulan data yang lainnya dalam etnografi yakni teknik wawancara. Wawancara adalah bentuk perbincangan, dimana peneliti mengajukan pertanyaan dan akan didapatkan berbagai jawaban yang diutarakan oleh partisipan. Wawancara merupakan perangkat untuk memberikan peneliti pemahaman situasional yang bersumber dari episode-episode interaksional khusus. Metode ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik personal peneliti seperti ras, kelas sosial, kesukuan, maupun gender Denzin Lincoln, 2009. Terdapat beberapa tipe wawancara yang diungkapkan oleh Creswell 2012, yakni wawancara pibadi, melalui telepon, surat elektronik, maupun grup diskusi. Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif umumnya dilakukan wawancara dengan melontarkan pertanyaan terbuka. Wawancara terbuka memungkinkan peserta untuk membuat pilihan dalam merespon pertanyaan peneliti. Peserta juga dapat mengungkapkan pengalaman yang terjadi dari perspektif mereka. Informasi yang didapatkan melalui wawancara dicatatdirekam untuk kemudian disalin guna keperluan analisis. Sebagai salah satu cara untuk mengumpulkan data di lapangan, wawancara memiliki kelebihan dan kekurangan. Beberapa keuntungannya yakni partisipan memberikan informasi yang berguna ketika peneliti tidak dapat mengamati partisipan secara langsung. Wawancara juga dapat memberikan gambaran mengenai informasi pribadi partisipan secara rinci. Sedangkan salah satu kerugiannya yaitu bahwa wawancara mungkin menipu dan memberikan perpektif yang diharapkan oleh peneliti Creswell, 2012. Beberapa langkah umum dalam melakukan wawancara yaitu: 1. Mengidentifikasi objek yang akan diwawancara. 2. Menentukan tipe wawancara yang akan dilakukan. 3. Selama wawancara dilakukan, rekam pertanyaan dan respon yang diberikan oleh partisipan. 4. Tuliskan catatan singkat selama wawancara. 5. Carilah tempat yang tenang dan cocok untuk melakukan wawancara. 6. Pastikan mendapatkan persetujuan dari objek yang akan diwawancarai. 7. Buatlah perencanaan, tapi tetap fleksibel jika ada perubahan. 8. Gunakan pertanyaan untuk menggali informasi tambahan. 9. Bersikaplah sopan selama wawancara berlangsung hingga berakhir. Creswell 2012 Seperti disebutkan di atas, FGD atau Focus Group Discussion menurut Creswell 2012 merupakan salah satu contoh tipe wawancara. FGD dilakukan antara peneliti dengan partisipan dalam kelompok. Melalui FGD ini, peneliti bermaksud mencari informasi atau pandangan dari partisipan. Mengumpulkan wawancara melalui cara ini juga dapat dilakukan jika peneliti membutuhkan konfirmasi dari partisipan mengenai beberapa hal yang muncul ketika observasi. Tabel 3.2 Contoh transkrip hasil FGD TRANSKRIP HASIL FGD Focus Group Discussion Lokasi : SD Pelita Jasa HariTanggal : Sabtu, 31 Oktober 2015 Waktu : 11.00-12.30 Partisipan : Kepala Sekolah SD Pelita Jasa, 4 orang guru SD Pelita Jasa, dan 1 orang staf pelatih Pramuka. Uraian FGD Tema T : Bapakibu, boleh diceritakan sedikit bagaimana kondisi siswa SD Pelita Jasa secara umum.. Kondisi Siswa Kepala Sekolah “Anak-anak di Sekolah ini beberapa orang putus sekolah karena sering berpindah tempat tinggal. Umumnya ketika pindah sekolah kan siswa meminta izin pada sekolah sehingga bisa pindah ke sekolah yang baru di tempat tujuan, tetapi disini tidak, mereka sering keluar tanpa ada informasi.” “Saya sebagai Kepala Sekolah banyak bingungnya, anak-anak di lingkungan sini banyak sekali yang keluar masuk. “ Ibu Kepala Sekolah menjelaskan kondisi siswa-siswanya. “Kasusnya macam-macam, kak. Yang terbaru ada yang orangtuanya bercerai, lalu dia ikut neneknya, suatu hari dia diambil ayahnya, tapi karena ga betah, sebulan kemudian dia kembali lagi dengan ne neknya.” Lanjut Kepala Sekolah. Guru 1 “Ada juga yang sering sekali tidak masuk sekolah, alasannya sakit, ketika orangtua dipanggil yang datang nenek. Neneknya bilang si Anak sakit terus kak, terkesan melindungi. Kalau sudah begini kami yang kebingungan.” Tambah seorang Guru. “Yang membingungkan lagi, ada aturan bahwa sekolah tidak diperkenankan menolak siswa. Mau tidak mau ya diterima lagi jika kembali ke sekolah ini. Padahal jika keluar masuk, sangat besar kemungknan tertinggal pelajarannya.”

3.6 Teknik Analisis Data