Penelitian eksperimen ini melibatkan dua kelompok siswa, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sama-
sama diberi pretest dan post tes, tetapi diberi perlakuan yang berbeda. Siswa eksperimen diberi perlakuan dengan menghadirkan beberapa sumber primer
didalam pembelajaran sejarah di kelas dan siswa kelompok kontrol diberi pelajaran konvensional dengan metode ceramah berfariasi.
Penelitian ini dilaksanakan dalam lima pertemuan dengan mengambil waktu pada semester genap pada Tahun Pelajaran 20102011. Setiap pertemuan
menggunakan waktu 2 x 45 menit. Dengan perincian sebagai berikut: dua pertemuan untuk pretest dan posttest, sedangkan sisanya sebanyak 3 kali
pertemuan digunakan untuk kegiatan pembelajaran.
B. Lokasi , Populasi dan Sampel
Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Piyungan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII di
Madrasah Tsanawiyah Negeri Piyungan tahun pelajaran 20102011. Dasar pertimbangan populasi penelitian adalah kelas VIII karena kelas VII merupakan
siswa baru sehingga belum beradaptasi dengan lingkungan Madrasah Tsanawiyah Negeri Piyungan tersebut sedangkan kelas IX dalam persiapan menghadapi Ujian
Nasional. MTs N Piyungan ini dipilih sebagai lokasi penelitian berdasarkan pertimbangan sekolah ini belum pernah memakai media sumber primer dalam
pembelajaran sejarah.
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Subjek sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purpusive sampling yang
merupakan bagian penentuan subyek nonprobabilitas. Fraenkel dan Walen 1993:87 mengemukakan bahwa sampel Purposif ini adalah:
On occasion , based on previous knowledge of a population and the specific purpose of the research, investigators use personal judment to
selecta sample. Researchers assume they can use their knowledge of the population to judge wheter or not a particular sample will be
representative.
Peneliti dalam hal ini sebelumnya sudah melakukan judment terhadap
sekolah yang representatatif yang bersifat homogen. Adapun alasan penulis mengambil teknik pengambilan sampel tersebut adalah: Pertama, Sekolah MTs
N Piyungan Bantul ini mempunyai karakteristik yang homogen dalam tingkat kecerdasan siswa, jadi tidak ada perbedaan yang menonjol antara kelas satu
dengan kelas yang lain. Kedua, sekolah ini mempunyai fasilitas yang sudah lengkap sehingga bisa mendukung penelitian peneliti dalam menerapkan
pembelajaran IPS sejarah dengan menggunakan sumber primer. Untuk itu penulis mengabil kelas VIII C sebagai kelas eksperimen dan VIII E sebagai
kelas kontrol. Hal ini disebakan karena bertepatan dengan ujian semester dan UAN sehingga penulis tidak bisa memakai semua kelas VIII sebagai sampelnya
karena ruangan digunakan untuk mencukupi kebutuhan ujian siswa kelas tiga. Kelas eksperimen yaitu kelas yang akan dikenai perlakuan dengan metode
pembelajaran sejarah dengan menggunakan sumber primer yang berkaitan dengan peristiwa di sekitar Proklamasi Kemerdekaan RI, dan kelas kontrol yaitu kelas
yang dikenai pembelajaran konvensional dengan metode ceramah. Kondisi sampel digambarkan sebagai berikut:
Table 3.2 Sampel Penelitian
No. Kelas
Kelompok Jumlah
L P
Total
1 VIII C
Eksperimen 20
16 36
2 VIII E
Kontrol 19
15 34
C. Instrumen Penelitian