84
Abdurrahim, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
1. Studi awal
Pada tahap ini dilakukan penjajakan pra survey yang bersifat deskriptif. Melalui tahap pra survey ini mengungkap jawaban pertanyaan apa, bagaimana,
berapa bukan pertanyaan mengapa, dimana tujuan utamanya adalah untuk mengumpulkan informasi tentang variabel Nana Sudjana Ibrahim, 1989.
Kegiatan pada tahap ini dilakukan terhadap proses pembelajaran yang biasa dilakukan guru di kelas untuk merefleksikan terhadap bagaimana proses
pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK yang biasa dilakukan. Aspek-aspek yang diteliti pada tahap studi awal ini adalah:
a. Mengkaji teori-teori yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis proyek atau
project-based learning
PBL. b.
Mengkaji kurikulum pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK di madrasah aliyah; rencana pelaksanaan pembelajaran, kalender pendidikan.
c. Mengkaji hasil penelitian terdahulu yang hasilnya berkaitan erat dengan
pembelajaran berbasis proyek. d.
Melakukan studi lapangan di Madrasah Aliyah Kota Bima untuk mendapatkan gambaran umum berkaitan dengan kurikulum yang digunakan, proses belajar
mengajar, kondisi peserta didik, kondisi guru, sarana, fasilitas pembelajaran yang mendukung, sebagai bahan pertimbangan untuk mengembangkan model
pembelajaran berbasis proyek dalam pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK, sehingga dapat meningkatkan kompetensi belajar siswa
pada Madrasah Aliyah di Kota Bima. Hasil studi awal ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk
mengembangkan model
pembelajaran berbasis
proyek dalam
85
Abdurrahim, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
mengimplementasikan kurikulum Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK pada madrasah aliyah di Kota Bima, sesuai dengan kondisi dan
lingkungan setempat.
2. Desain model Pembelajaran Berbasis Proyek
Di dalam menyusun rancangan model, kegiatan yang dilakukan adalah: a.
Menganalisis model yang ada, yaitu model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan kompetensi siswa, menekankan pada siswa untuk aktif
belajar memperoleh dan mengembangkan ilmu pengetahuan, sikap, nilai, serta kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan kurikulum 2006.
b. Mengkaji model yang relevan dengan pembelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi TIK di Madrasah Aliyah c.
Penentuan sistematika model d.
Menentukan kriteria keberhasilan model Penyusunan model dikembangkan berdasarkan hasil studi awal yang
telah dilakukan di madrasah yang akan dijadikan subjek penelitian dan kajian literatur yang mendukung pengembangan model pembelajaran berbasis proyek.
Sesuai dengan karakteristiknya, model pembelajaran berbasis proyek memakan waktu lebih dari satu minggu. Untuk membuat sebuah proyek yang
komprehensif dilakukan dengan perencanaan yang matang. Dalam perencanaan pembelajaran dengan fokus utama menyelesaikan proyek, siswa dilibatkan
secara penuh. Untuk menyelesaikan proyek yang besar, ada bagian-bagian tertentu
yang dilaksanakan tiap minggunya. Bagian-bagian inilah yang akan dibuat
86
Abdurrahim, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
sebagai siklus dalam penyelesaian penelitian pengembangan model pembelajaran berbasis proyek.
Di dalam menyusun rancangan model, kerangka operasional disusun sebagai berikut:
1. Start with the essential question
- Membuat pertanyaan pendorong
2. Design a plan for the project
- menetapkan standar kompetensi - indikator pencapaian
3. Create the schedule
- membuat
timeline
untuk menyelesaikan proyek - membuat
deadline
penyelesaian proyak - membawa peserta didik agar merencanakan cara yang baru
- membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek
- meminta peserta didik untuk membuat penjelasan alasan tentang pemilihan suatu cara
4. Monitor the students and the proses of the project
- pengajar berperan menjadi mentor bagi aktivitas peserta didik - membuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang
penting
5. Asses the outcome
- mengukur ketercapaian standar - mengevaluasi kemajuan masing-masing peserta didik
87
Abdurrahim, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
- memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai peserta didik
- menyusun strategi pembelajaran berikutnya
6. Evaluate the experience
- pengajar dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan
- refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. - peserta
didik diminta
untuk mengungkapkan
perasaan dan
pengalamanya selama menyelesaikan proyek. - pengajar dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka
memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran Dalam setiap kali pertemuan dibuat desain perencanaan sebagai berikut :
1 Merumuskan Tujuan
Tujuan pembelajaran dirumuskan sebagai target pencapaian hasil belajar yang diharapkan dapat dikuasai siswa pada suatu kegiatan pembelajaran.
2 Materi yang diberikan kepada siswa
Materi yang disajikan berkenaan dengan pengembangan model ini. 3
Mengembangkan Rencana Pengajaran Rencana pengajaran dikembangkan berdasarkan hasil studi awal yang
materinya berkenaan dengan kompetensi dasar dalam pembelajaran TIK. Guru pada tahap ini bersama peneliti secara kolaboratif mempersiapkan
bahan berikut perangkat pembelajaran termasuk alat-alat yang diperlukan. tes, dan metode pengajaran. Rencana pengajaran termuat dalam Rencana
Pembelajaran RPP.
88
Abdurrahim, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
4 Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan pelaksanaan dari rencana pengajaran yang telah dikembangkan. Berkenaan dengan pengembangan model ini,
proses pembelajaran yang dikembangkan mencakup tiga langkah pembelajaran, yaitu: 1 kegiatan awal; 2 kegiatan inti; dan 3 kegiatan
akhir. 1
Kegiatan Awal Dalam kegiatan awal, guru membuka pelajaran, memberikan
penjelasan dan pengarahan, melakukan pre test, menyampaikan tujuan pembelajaran dengan melaksanakan proyek, memotivasi,
memberikan pertanyaan pendorong. 2
Kegiatan Inti Guru memberikan pengarahan dan menyampaikan secara singkat
mengenai materi pelajaran yang mendukung proyek, memotivasi dan membangkitkan semangat belajar pada siswa untuk selanjutnya
melakukan kegiatan belajar secara mandiri atau kelompok. Melalui penyampaian singkat tersebut, selanjutnya guru mempersilahkan
siswa untuk melakukan eksplorasi kegiatan untuk mendukung tercapainya penyelesaian proyek. Siswa mulai memperdalam materi
dan guru memberikan bimbingan, jika ada siswa yang bertanya. Guru berkeliling untuk melihat dan membantu bilamana ada siswa yang
mengalami kesulitan dalam memahami materi. Peran guru dalam kegiatan ini sebagai fasilitator dan motivator.
89
Abdurrahim, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
3 Kegiatan Akhir
Pada tahap ini diadakan tes formatifposttest dengan tujuan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan belajar yang telah dicapai siswa,
dan memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan.
5 Menetapkan metode
Metode yang digunakan dalam pengembangan model ini adalah metode belajar siswa aktif, dan penugasan atau proyek, belajar berkelompok.
6 Menetapkan alokasi waktu sesuai dengan topik pembelajaran
Menelaah kedalaman dan keluasan materi pada pokok bahasan yang akan diajarkan, alokasi waktu memungkinkan sesuai dengan yang telah
ditetapkan, yaitu 2 dua jam pelajaran 2x45 menit per minggu. 7
Mengembangkan alat evaluasi Evaluasi yang dikembangkan pada tahap ini bertujuan untuk mengetahui
sejauhmana keberhasilan belajar yang telah dicapai siswa. Bentuk penilaian terdiri atas penilaian individu melalui proses dan hasil belajar
melalui tes formatif. Penilaian dilakukan setiap kali pertemuan, guna untuk mengetahui kemajuan hasil belajarnya dan memberikan umpan
balik terhadap hasil belajar tersebut. Nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan selisih perolehan tes awal pretest dengan tes akhir
posttest. Di samping itu siswa juga diberikan kesempatan untuk menilai diri sendiri.
90
Abdurrahim, 2011
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
3. Uji Coba terbatas