Redudancy Array Of Independend Disk RAID.

6. Redudancy Array Of Independend Disk RAID.

1. Merupakan sekumpulan disk drive yang dianggap oleh sistem operasi sebagai sebuah drive logik tunggal. 2. Data didistribusikan ke drive fisik array. 3. Kapasitas redundant disk digunakan untuk menyimpan informasi paritas, yang menjamin recoverability data ketika terjadi kegagalan disk. 4. Level tidak menandakan tingkatan tetapi menandakan bentuk dari pengorganisasian. Level 0 Non Redundant. 1. Data pengguna dan sistem didistribusikan ke seluruh disk 2. Apabila 2 buah reques IO yang berbeda menunggu 2 buah blok data yang berbeda, maka dapat dilayani secara paralel. 3. Kerusakan sebuab disk berarti kehilangan seluruh data. Level 1Mirroring. 1. Data diduplikasikan ke sebuah disk yang lain. Sehingga ada dua disk yang berisi data yang sama. 2. Kelebihan: a. Read request dilayani oleh disk yang memiliki seek time dan rotational letency minimum. b. Write request dilayani oleh disk yang memiliki seek time dan rotational latency maximum. c. Salah satu disk rusak, data di akses dari disk satunya. 3. Kekurangan : memerlukan biaya disk dua kali lipat. Level 2 Kode Hamming. 1. Pengaksesan dengan teknik parelel. Seluruh head disk selalu pada posisi yang sama. 2. Striping data lebih kecil ukurannya satu byte atau word . 3. Code error correcting dihitung melalui semua bit-bit, pada setiap disk data. Bit-bit kode disimpan pada posisi-posisi bit yang bersangkutan di disk paritas ysng berjumlah banyak. Umumnya menggunakan kode Hamming. 4. Biaya disk redundant masih tergolong tinggi. 5. Kerusakan sebuab disk berarti kehilangan seluruh data. Level 3 Bit-Interleaved Parity. 1. Pengorganisasian sama dengan RAID level 2. 2. Hanya membutuhkan disk redundant tunggal. 3. Bit paritas dihitung untun disesuaikan dengan dengan bit-bit individual yang berada dalam posisi sama pada disk data. 4. Kerusakan salah satu disk, data masih bisa dicari melalui disk yang tersisa. Level 4 Block-Leel Parity. 1. Akses independen, setiap disk beroperasi secara independen sehingga request IO dapat dipenuhi secara paralel. 2. Cocok untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan kelajuan transfer data tinggi. 3. Ukuran strip relatif lebih besar. 4. Strip paritas bit-perbit dihitung ke seluruh strip yang berkaitan pada satiap disk data dan bit paritas disimpan didalam strip yang berkaitan pada disk paritas. 5. Kerusakan salah satu disk, data masih bisa dicari melalui disk yang tersisa. Level 5 Blok-Level Distributet Parity. 1. Pengorganisasian sama dengan RAID level 4. 2. Mendistribusikan strip-strip paritas ke seluruh disk dengan pola round – robin. 3. Kerusakan salah satu disk, data masih bisa dicari melalui disk yang tersisa.

7. Optical Disk