Mobilitas Geografis Tenaga Kerja Wanita (Kasus PT. Unitex, Bogor)

MOBlLlTAS GEOGRAFIS TENAGA KERJA WANITA
(Kasus PT. Unitex, Bogor)

Oleh
IRA SAVITRI
A 27.1475

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1997

IRA SAVlTRl.

Mobilitas Geografis Tenaga Kerja Wanita (di

bawah bimbingan MELANI ABDULKADIR-SUNITO).
Dikernbangkannya pusat-pusat industri di daerah perkotaan dan
pinggiran kota rnernberikan peluang kerja bagi tenaga kerja, terrnasuk tenaga
kerja wanita, yang tinggal di sekitar lokasi industri dan dari luar lokasi
industri. Keadaan ini rnendorong tenaga kerja wanita yang berasal dari luar

lokasi industri harus rnelakukan rnobilitas geografis untuk rnernperoleh
pekerjaan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk

(1) rnernperoleh garnbaran bentuk

rnobilitas geografis yang dilakukan tenaga kerja wanita, (2) rnengetahui
hubungan bentuk rnobilitas geografis dengan karakteristik dan rnotivasi kerja
tenaga kerja wanita, dan (3) mengetahui darnpak ekonorni dan sosial akibat
mobilitas tersebut.
Tenaga kerja wanita pelaku rnobilitas rata-rata berusia 25 tahun dan
berstatus rnenikah. Tingkat pendidikan rnigran, sirkulator dan kornuter
urnurnnya setara yaitu tarnat SLTA. Rata-rata rnasa kerja kornuter lebih lama
dibanding rnigran dan sirkulator, dan karena itu rata-rata pendapatan per
bulan kornuter juga lebih besar. Migran dan sirkulator lebih banyak berasal
dari luar Kabupaten Bogor dalarn Propinsi Jawa Barat sedangkan kornuter

wanita mengenai peluang kerja, sebagian besar adalah saudaranya yang
bekerja sebagai karyawan PT. Unitex.
Motivasi ekonomi lebih kuat mendorong tenaga kerja wanita untuk

bekerja dibanding motivasi non-ekonomi. Motivasi ekonomi migran berkaitan
dengan keinginan untuk menambah pendapatan keluarga sedangkan
motivasi ekonomi sirkulator dan komuter terutama untuk memperoleh
pendapatan.

Dalam ha1 ini, motivasi ekonomi migran terkait dengan status

pernikahan dimana semua migran berstatus menikah. Motivasi non-ekonomi
migran beragam yaitu mengembangkan wawasan, memanfaatkan pendidikan
dan menjalin hubungan sosial. Motivasi non-ekonomi sirkulator terutama
adalah menjalin hubungan sosial sedangkan motivasi non-ekonomi komuter
terutama mencari pengalaman.
Dampak ekonomi secara umum terjadi merata pada migran, sirkulator
dan komuter. Dampak sosial berupa perubahan gaya hidup dalam ha1 gaya
berpakaian lebih banyak terjadi pada komuter. Perubahan model rambut
terjadi merata pada migran, sirkulator dan komuter. Perubahan penggunaan
aksesoris terjadi pada sirkulator dan komuter sedangkan perubahan rias
wajah terjadi pada migran dan komuter. Dampak sosial berupa perubahan
peranan dalam mengurus rumahtangga lebih tampak pada komuter.
Perubahan hubungan sosial dengan masyarakat di daerah asal dalam ha1

perubahan frekuensi kunjungan ke rumah saudaralteman di daerah asal
terjadi merata pada migran, sirkulator dan komuter sedangkan perubahan

partisipasi dalam kegiatan masyarakat di daerah asal lebih banyak terjadi
pada sirkulator
Penelitian ini memberi gambaran bahwa motivasi ekonomi menjadi
penyebab utama tenaga kerja wanita melakukan rnobilitas geografis.
Dampak positif dari mobilitas geografis tersebut adalah adanya pendapatan
yang diperoleh tenaga kerja wanita yang juga digunakan untuk membantu
orangtua dan ditabung. Berkaitan dengan kegiatan mobilitas tersebut, tenaga
kerja wanita mengalami perubahan dalam gaya hidupnya, yaitu gaya
berpakaian dan berdandan dimana selain faktor mobilitas, faktor perubahan
waktu juga turut mernpengaruhi.

Dalam ha1 perubahan peranan dalam

mengurus rumahtangga, terjadi perubahan yang berkaitan dengan kegiatan
kerja yang berkurang jumlahnya danlatau berubah jenisnya.

Dalarn ha1


hubungan sosial dengan masyarakat di daerah asal, terjadi perubahan
frekuensi kunjungan dan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.

MOBlLlTAS GEOGRAFlS TENAGA KERJA WANITA
(Kasus PT. Unitex, Bogor)

Oleh
Ira Savitri
A 27 1475

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian
Pada
Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

PROGRAM STUD1 PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2997

MOBlLlTAS GEOGRAFIS TENAGA KERJA WANITA
(Kasus PT. Unitex, Bogor)

Oleh
IRA SAVITRI
A 27.1475

JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1997

IRA SAVlTRl.

Mobilitas Geografis Tenaga Kerja Wanita (di


bawah bimbingan MELANI ABDULKADIR-SUNITO).
Dikernbangkannya pusat-pusat industri di daerah perkotaan dan
pinggiran kota rnernberikan peluang kerja bagi tenaga kerja, terrnasuk tenaga
kerja wanita, yang tinggal di sekitar lokasi industri dan dari luar lokasi
industri. Keadaan ini rnendorong tenaga kerja wanita yang berasal dari luar
lokasi industri harus rnelakukan rnobilitas geografis untuk rnernperoleh
pekerjaan tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk

(1) rnernperoleh garnbaran bentuk

rnobilitas geografis yang dilakukan tenaga kerja wanita, (2) rnengetahui
hubungan bentuk rnobilitas geografis dengan karakteristik dan rnotivasi kerja
tenaga kerja wanita, dan (3) mengetahui darnpak ekonorni dan sosial akibat
mobilitas tersebut.
Tenaga kerja wanita pelaku rnobilitas rata-rata berusia 25 tahun dan
berstatus rnenikah. Tingkat pendidikan rnigran, sirkulator dan kornuter
urnurnnya setara yaitu tarnat SLTA. Rata-rata rnasa kerja kornuter lebih lama
dibanding rnigran dan sirkulator, dan karena itu rata-rata pendapatan per
bulan kornuter juga lebih besar. Migran dan sirkulator lebih banyak berasal

dari luar Kabupaten Bogor dalarn Propinsi Jawa Barat sedangkan kornuter

wanita mengenai peluang kerja, sebagian besar adalah saudaranya yang
bekerja sebagai karyawan PT. Unitex.
Motivasi ekonomi lebih kuat mendorong tenaga kerja wanita untuk
bekerja dibanding motivasi non-ekonomi. Motivasi ekonomi migran berkaitan
dengan keinginan untuk menambah pendapatan keluarga sedangkan
motivasi ekonomi sirkulator dan komuter terutama untuk memperoleh
pendapatan.

Dalam ha1 ini, motivasi ekonomi migran terkait dengan status

pernikahan dimana semua migran berstatus menikah. Motivasi non-ekonomi
migran beragam yaitu mengembangkan wawasan, memanfaatkan pendidikan
dan menjalin hubungan sosial. Motivasi non-ekonomi sirkulator terutama
adalah menjalin hubungan sosial sedangkan motivasi non-ekonomi komuter
terutama mencari pengalaman.
Dampak ekonomi secara umum terjadi merata pada migran, sirkulator
dan komuter. Dampak sosial berupa perubahan gaya hidup dalam ha1 gaya
berpakaian lebih banyak terjadi pada komuter. Perubahan model rambut

terjadi merata pada migran, sirkulator dan komuter. Perubahan penggunaan
aksesoris terjadi pada sirkulator dan komuter sedangkan perubahan rias
wajah terjadi pada migran dan komuter. Dampak sosial berupa perubahan
peranan dalam mengurus rumahtangga lebih tampak pada komuter.
Perubahan hubungan sosial dengan masyarakat di daerah asal dalam ha1
perubahan frekuensi kunjungan ke rumah saudaralteman di daerah asal
terjadi merata pada migran, sirkulator dan komuter sedangkan perubahan

partisipasi dalam kegiatan masyarakat di daerah asal lebih banyak terjadi
pada sirkulator
Penelitian ini memberi gambaran bahwa motivasi ekonomi menjadi
penyebab utama tenaga kerja wanita melakukan rnobilitas geografis.
Dampak positif dari mobilitas geografis tersebut adalah adanya pendapatan
yang diperoleh tenaga kerja wanita yang juga digunakan untuk membantu
orangtua dan ditabung. Berkaitan dengan kegiatan mobilitas tersebut, tenaga
kerja wanita mengalami perubahan dalam gaya hidupnya, yaitu gaya
berpakaian dan berdandan dimana selain faktor mobilitas, faktor perubahan
waktu juga turut mernpengaruhi.

Dalam ha1 perubahan peranan dalam


mengurus rumahtangga, terjadi perubahan yang berkaitan dengan kegiatan
kerja yang berkurang jumlahnya danlatau berubah jenisnya.

Dalarn ha1

hubungan sosial dengan masyarakat di daerah asal, terjadi perubahan
frekuensi kunjungan dan partisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.

MOBlLlTAS GEOGRAFlS TENAGA KERJA WANITA
(Kasus PT. Unitex, Bogor)

Oleh
Ira Savitri
A 27 1475

SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pertanian
Pada

Fakultas Pertanian
lnstitut Pertanian Bogor

PROGRAM STUD1 PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN
JURUSAN ILMU-ILMU SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2997