1.2. RUMUSAN MASALAH
Berbagai uraian yang telah ada maka penelitian ini diarahkan pada permasalahan berikut:
a. Rancang bangun alat tongkat tunanetra berbasis mikrokontroler Atmega 8535
b. perancangan program c menggunakan codevision avr
1.3. BATASAN MASALAH
Mengingat keterbatasan waktu dan untuk menghindari topik yang tidak perlu maka penulis membatasi pembahasan pembuatan alat ini. Adapun permasalahan
ini adalah : 1. Mengetahui bagaimana prinsif kerja dari rangkaian alat tongkat tunanetra
2. Mengetahui bagaimana fungsi dari masing- masing komponen utama yaitu sensor ultrasonic, mikrokontroller, dan lcd serta komponen pendukung
lainnya 3. Mengetahui bagaimana bahasa pemograman menggunakan codevision avr
4. Sensor ultrasonic yang dibahas hanya mengenenai hcsr-04
1.4. TUJUAN PENELITIAN
Adapun maksud dan tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengembangkan fungsi sensor ultrasonik dengan cara membuat
alat tongkat untuk penyandang tunanetra dalam bidang instrumentasi. 2. Untuk menambah pengetahuan penulisan dalam membuat dan
menganalisa suatu hasil praktek dengan teori ketika membuat alat instrumentasi
3. Untuk mempermudah penyandang tunanetra untuk berjalan
Ubiversitas Sumatera Utara
1.5. Manfaat
Adapun Manfaat pembahasan ini adalah : 1. Mempermudah penyandang tunanetra
2. Meningkatkan efisiensi waktu secara tepat dan hasilnya akurat
Ubiversitas Sumatera Utara
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Umum
Mata merupakan bagian tubuh manusia yang memegang peranan sangat penting, karena manusia mengenali apapun pertama kali melalui penglihatan. Maka
tidaklah salah ketika ada yang berpendapat bahwa mata merupakan jendela dunia.Tidak semua orang memiliki mata yang sempurna yang bisa menikmati
semua penciptaan di alam ini. Ada beberapa orang di dunia ini yang tidak mampu melihat karena mata tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Salah satu
permasalahan mata adalah kebutaan. Ada yang mengalami kebutaan sejak kecil dan ada juga yang terjadi setelah dewasa. Berdasarkan data organisasi kesehatan
dunia atau WHO, setiap lima detik ada satu orang dewasa menjadi buta. Sementara setiap satu menit ada satu anak menjadi buta. Diperkirakan
belasan tahun ke depan penderita kebutaan mencapai 100 juta kasus. Pada tahun 2000 saja jumlahnya sudah mencapai 45 juta orang buta dan 135
juta orang mengalami gangguan penglihatan. http:kompas.com: 2007Di Indonesia, terdapat sekitar 3,5 jutA penderita kebutaan. Sebanyak ,76
disebabkan katarak, 0,20 karena glaukoma dan kelainan refraksi 0,14. http:kompas.com: 2007 Karena tidak mampu melihat, penderita
tunanetra seringkali memerlukan bantuan orang lain dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari, Terutama saat berjalan.
2.2. Sensor Ultrasonic