PENDAHULUAN PENINGKATAN EFISIENSI TURBIN DENGAN PEMBAHARUAN DESAIN TURBIN BANKI UNTUK MIKRO HIDRO DI DAERAH TROPIS.
SEMINAR NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI 2015
Kuta, 29-30 Oktober 2015 | 1349
sumber energi baru dan terbarukan sebagai pengganti. Belakangan ini sumber energi terbarukanAgar and Rasi, 2008 mulai banyak dikembangkan oleh para peneliti dunia di berbagai negara. Renewable energy
yang dikembangkan diantaranya bersumber dari energi angin, surya, biomassa, air, panas bumi dan arus laut. Masing-masing sumber energi baru dan terbarukan masih memiliki kelemahan terutama masalah
keberlanjutan pasokan bila dibandingkan dengan energi minyak selama ini.
Survei lokasi dari beberapa tempat menunjukkan bahwa, masing-masing lokasi memiliki karakteristik dan data lapangan yang berbeda-beda. Artinya setiap lokasi yang potensial dibangun mikro hidro harus
dirancang secara khususJasa et al., 2011. Sehingga mikro hidro tidak bisa diproduksi secara masal dan dipasang dibanyak tempat dengan desain parameter yang sama. Berdasarkan latar belakang ini, ingin
dikembangkan model turbin mikro hidro yang dapat bekerja optimal di setiap lokasi. Masing-masing lokasi terkadang memiliki debit air yang besar, namun ketinggiannya rendah atau sebaliknya memiliki ketinggian
yang tinggi namun debit airnya kecilMuller, 1899. Selama ini belum pernah ditemukan lokasi yang ideal untuk dibangun pembangkit mikro hidro secara langsung, tanpa melakukan desain khusus turbin yang
akan digunakanJasa et al., 2012.
Melalui penelitian ini ingin ditemukan parameter desain turbin sudu segitiga dan cross flow yang tepat, untuk dapat meningkatkan efisiensi dari sebuah mikro hidro. Parameter ditemukan dengan melakukan
proses pelacakan parameter turbin seperti: sudut sudu, posisi sudu, kelengkungan sudu, volume sudu, bentuk sudu, sudut nozzle dan posisi nozzle. Dengan meningkatnya efisiensi turbin, maka efisiensi sistem
secara keseluruhan akan meningkat pula. Parameter input masukan dari turbin berupa ketinggian H, debit air Q, kecepatan aliran air V
1
, sedangkan parameter desain yang mungkin diubah-ubah adalah lebar turbin W, diameter turbin D
1
, sudut kelengkungan sudu β
1
, sudut nozzle α
N
dan jumlah sudu N. Semua parameter tersebut digunakan untuk menentukan besarnya efisiensi yang dihasilkan dari turbin
mikro hidro. Penelitian yang dilakukan oleh SakuraiSakurai et al., 2009, adalah melakukan ujicoba terhadap
purwarupa model turbin air dalam skala laboratorium. Metode yang dilakukan oleh Sakurai tersebut, memungkinkan proses penelitian dilakukan di laboratorium tanpa harus di lokasi. Penelitian pada disertasi
ini dilakukan dengan mengadopsi metode yang dilakukan oleh Sakurai dengan cara membuat model purwarupa dari model turbin mikro hidro. Data pengukuran dari purwarupa dapat diambil dengan cara
mengubah-ubah posisi nozzle, arah sudut nozzle, bentuk sudu dan kelengkungan sudu. Selanjutnya data hasil pengukuran dianalisis untuk menemukan model turbin yang optimal. Penelitian dilakukan dengan
membedakan parameter seperti: bentuk sudu, volume sudu, dan kelengkungan sudu, selanjutnya data hasil pengukuran dianalisis dan diambil kesimpulan.
Parameter dari turbin mikro hidro yang mempengaruhi besarnya efisiensi adalah diameter turbin D
1
, lebar turbin W, jumlah sudu N, sudut kelengkungan sudu β
1
, sudut nozzle α
N
dan sudut posisi nozzle
θ
N
. Dalam hal ini parameter masukan berupa debit air Q, kecepatan aliran air V
1
, ketinggian H. Adapun permasalahannya adalah : 1. Menemukan parameter turbin sudu segitiga yang optimal agar
mendapatkan volume air yang maksimal. Semakin besar volume air yang dapat tertahan pada sudu turbin, semakin besar torsi yang dihasilkan. 2. Menemukan parameter sudut posisi θ
N
dan sudut nozzle α
N
untuk turbin sudu segitiga yang menentukan nilai efisiensi maksimal yang dihasilkan turbin, termasuk menemukan distribusi air pada masing-masing sudu. 3. Menemukan parameter sudut serang α
1
, sudut kelengkungan sudu β
1
, dan sudut nozzle α
N
turbin cross flow untuk menghasilkan desain turbin yang efisien dari suatu lokasi. Parameter masukan berupa ketinggian H, kecepatan aliran air V
1
dan debit air Q. Sudut serang α
1
dan sudut kelengkungan sudu β
1
digunakan sebagai dasar untuk mendesain turbin cross flow
yang optimal.