Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah 59
Dasar yang digunakan dalam pelaksanaan akuntansi KDP adalah sebagai berikut:
1. L-KDP; 2. Lap.BMN dan ADK.
B. AKUNTANSI KDP OLEH UAKPA
B.1. Penambahan dalam aset KDP
Berdasarkan L-KDP yang diterima dari UAKPB, UAKPA membuat Formulir Jurnal Aset F-JA untuk mencatat penambahan nilai aset KDP.
Jurnal untuk penambahan nilai aset KDP adalah: Dr 132111
Konstruksi Dalam Pengerjaan XXXXXX
Cr 321211 Diinvestasikan dlm Aset Tetap
XXXXXX Jurnal untuk membatalkan jurnal korolari adalah:
Dr 321211 Diinvestasikan dlm Aset Tetap
XXXXXX Cr 131611
Aset tetap sblm Disesuaikan XXXXXX
Nilai rupiah yang dicantumkan dalam F-JA sesuai L-KDP. F-JA tersebut direkam melalui Aplikasi SAKPA untuk menyusun Laporan Keuangan berupa Neraca.
UAKPA mengirimkan Neraca beserta CALK kepada unit akuntansi keuangan level atasnya yaitu UAPPA-W sd UAPA.
C. PELAPORAN KDP OLEH UAKPA
C.1. Penyajian KDP dalam Neraca
KDP dilaporkan dan disajikan di neraca secara periodik yaitu semesterantahunan sebagai akun terpisah dari masing-masing aset tetap.
Contoh penyajian akun KDP dalam neraca: ASET TETAP
Tanah Peralatan dan Mesin
Gedung dan Bangunan Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan
Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah 60
C.2. Penyusunan CALK
Setiap satuan kerja mengungkapkan informasi mengenai konstruksi dalam pengerjaan dalam CALK per jenis KDP sesuai laporan KDP, termasuk:
a. rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian
dan jangka waktu penyelesaiaanya; b.
nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya; c.
jumlah biaya yang telah dikeluarkan; d.
uang muka kerja yang diberikan; e.
retensi.
C.3. Pengiriman Neraca dan CALK ke UAPPA-W sd UAPA
Setiap akhir semestertahun Neraca beserta CALK dikirimkan kepada unit akuntansi keuangan level atasnya yaitu UAPPA-W s.d. UAPA.
Program Percepatan Akuntabilitas Keuangan Pemerintah 61
BAB VI KEBIJAKAN AKUNTANSI PERSEDIAAN
A. Mekanisme Penatausahaan Persediaan
Penatausahaan persediaan dilaksanakan oleh UAKPB sesuai dengan PMK nomor 171PMK.052007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat. Dalam menatausahakan persediaan, UAKPB juga harus mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor
96PMK.062007 tentang Tata Cara Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtangan Barang Milik Negara dan nomor 97PMK.062007 tentang
Pengolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara. Persediaan dicatat dalam Buku Persediaan dalam bentuk kartu untuk
setiap jenis barang. Berdasarkan saldo per jenis persediaan pada Buku Persediaan disusun Laporan Persediaan. Laporan Persediaan disusun menurut Subkelompok
Barang dan dilaporkan setiap semester. Laporan Persediaan dibuat didasarkan pada saldo pada akhir periode pelaporan berdasarkan hasil opname fisik. Laporan
Persediaan dari UAKPB dikirimkan ke UAPPB-W. Laporan Persediaan pada tingkat UAPPB-W sampai dengan UAPB dibuat
berdasarkan penggabungan Laporan Persediaan organisasi BMN di bawahnya dan disajikan dalam Bidang Barang. Sebagai pengganti Buku Persediaan pada tingkat
UAPPB-WUAPPB-E1UAPB adalah arsip Laporan Persediaan dari seluruh organisasi BMN di bawahnya.
UAKPB membuat mapping data persediaan berdasarkan Laporan Persediaan dan harga pembelian terakhir yang diperoleh dari UAKPA.
Penyajian perkiraan persediaan dalam Neraca didasarkan pada hasil proses mapping klasifikasi BMN sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor
97PMK.062007 dengan perkiraan buku besar neraca pada PMK No. 91PMK.052007 tentang Bagan Akun Standar.
B. Formulir dan Pelaporan