1
1. Pendahuluan
Pada era digital saat ini, tidak bisa dibayangkan dunia tanpa komunikasi. Manusia memiliki kepentingan untuk bertukar informasi untuk berbagai tujuan.
Mengamankan komunikasi adalah tantangan luas karena meningkatnya ancaman dan serangan yang dilakukan pada keamanan jaringan. Ancaman keamanan
jaringan dikategorikan dalam dua jenis yaitu: leakage kebocoran dan vandalism pengerusakan, adalah jenis ancaman yang merusak kondisi normal suatu
jaringan, sehingga mengakibatkan malfunction.
Intrusion Detection System IDS mempunyai peranan besar dalam mengamankan jaringan, IDS merupakan perangkat yang mempunyai kemampuan
untuk mendeteksi serangan pada jaringan lokal maupun jaringan yang terhubung ke internet. Masalah muncul ketika banyaknya serangan yang masuk dan IDS
tidak dapat menanganinya, masalah tersebut mengakibatkan data overload dan untuk menanganinya yaitu dengan mengumpulkan semua informasi dalam logfile
yang berjumlah besar dan menganalisisnya. Namun, IDS sulit untuk menganalisis karena jumlah data yang akan dianalisis sangat besar dalam hal klasifikasi
serangan dalam IDS.
Pada penelitian ini digunakan metode data mining dimana proses yang digunakan adalah clustering analysis [1]. Algoritma yang digunakan dalam
melakukan proses clustering adalah algoritma K-Means. Algoritma K-Means merupakan salah satu metode data non-hierarchical clustering dimana dapat
mengelompokkan data ke dalam beberapa cluster berdasarkan kemiripan dari data tersebut. Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah dapat mengklasifikasikan
serangan, Manfaatnya adalah membantu administrator dalam memeriksa data yang luas terhadap serangan pada sistem IDS. Batasan masalah dari penelitian ini
adalah menggunakan sistem IDS untuk mengambil data serangan dan dihitung menggunakan algoritma K-Means.
Dari pembahasan permasalahan diatas, maka dalam penelitian ini memilih judul
“Klasifikasi alert pada Intrusion Detection System IDS Menggunakan Algoritma K-Means
”. 2.
Tinjauan Pustaka
Penelitian sebelum nya yang berjudul “Implementasi Adaptive Bandwith
Limiter pada Aplikasi Network Traffic Monitoring dengan Metode Based Detection System
” [2], membahas mengenai tools yang dibuat dapat membantu administrator dalam memantau jaringan komputer untuk mengetahui kondisi
jaringan dengan menggunakan Network Based Intrusion Detection System. Perbedaannya adalah dalam penelitian tersebut IDS digunakan untuk monitoring
jaringan, sedangkan dalam penelitian ini IDS digunakan hanya untuk mengambil data serangan guna mengukur tingkat akurasi. Penelitian yang menggunakan
metode network based intrusion detection system tersebut selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini.
Penelitian selanjutnya ber judul “Research of K-Means Algoritm based on
Information Entropy in Anomaly Detection ” [3], dimana penelitian tersebut
menggunakan algoritma K-Means unsupervised berdasarkan informasi entropi untuk membentuk dan mendeteksi aktifitas anomali. Tujuannya dalam penelitian
ini adalah untuk meningkatkan detection rate dan menurunkan false alarm rate.
2
Penelitian tersebut menggunakan KDD CUP 1999 berdasarkan set data untuk menguji penampilan algoritma KMIE. Pada penelitian ini hanya berfokus dalam
mengukur tingkat akurasidetection rate serangan pada sistem IDS sehingga penelitian tersebut digunakan sebagai acuan dalam penelitan ini.
Penelitian selanjutnya berjudul A K-Means and Naive Bayes learning approach for better intrusion detection [4], membahas tentang implementasi
sebuah IDS dengan dua pendekatan pembelajaran, yaitu K-Means dan Naive Bayes KMNB. K-Means digunakan untuk mengidentifikasi kelompok sample
data yang memiliki perilaku yang mirip dan tidak mirip. Naive Bayes digunakan pada tahap kedua untuk mengklasifikasikan semua data ke dalam kategori yang
tepat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa K-Means clustering and Naïve Bayes Classifier KMNB secara signifikan meningkatkan akurasi deteksi. Perbedaan
dalam penelitian ini adalah algoritma K-Means digunakan dalam mengukur tingkat akurasi atau detection rate pada sistem IDS, dimana data serangan tersebut
diambil berdasarkan empat kategori serangan.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan Intrusion Detection System IDS dan Algoritma K-Means, maka penelitian ini melakukan
pengembangan yang membahas mengenai bagaimana mengklasifikasikan serangan pada intrusion detection system menggunakan K-Means dalam
menganalisa data.
3. Metode dan Perancangan Sistem