2
Tabel data KK Dampingan No
Nama Status
Umur thn
Pendidikan Pekerjaan
Ket.
1. I Putu Parmita Kawin
46 Tamat
SMPSederajat Kuli
Bangunan Kepala
Keluarga 2.
Ni Komang Merta Yuliani
Kawin 42
Tamat SMPSederajat
Ibu Rumah Tangga
Istri
3. Ni Putu Lusi
Rahwati Belum
Kawin 21
Tamat SMPSederajat
Pegawai Swasta
Anak
4. I Made Wisnawan Belum
Kawin 18
Tamat SMKSederajat
Belum Bekerja
Anak
5. Ni Komang Anik
Listya Dewi Belum
Kawin 13
SMP Pelajar
Anak
I Putu Parmita adalah seorang Ayah yang berumur 46 tahun yang lebih akrab dipanggil Bapak Putu tinggal bersama istri, anak perempuan dan anak laki-lakinya, di Banjar Dinas Lebah
Sari, Desa Gulingan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Keadaan di rumah Bapak I Putu Parmita cukup memprihatinkan, tinggal berlima dengan dua ruangan yang layak huni dan kondisi
dapur dan toilet yang terpisah dari bangunan utama yang keadaannya cukup memprihatinkan. Konstruksi rumah Bapak Putu Parmita hanyalah rumah sederhana, itupun mendapat
bantuan bedah rumah dengan alas yang masih di plester dengan semen, dinding batako tanpa plester dan cat, serta beratap genteng. Dengan kerja keras dari pak Putu yang berpendapatan tidak
seberapa sebagai kuli bangunan, sedikit demi sedikit rumahnya sudah bisa diplaster, di cat dan di beri alas kramik. Untuk memperoleh air bersih Bapak I Putu Parmita dan Ibu Ni Komang Merta
Yuliani harus menimba air di sumur yang masih tidak jauh dari kediaman rumahnya.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan keluarga
Bapak I Putu Parmita merupakan seorang pekerja kuli bangunan dengan penghasilan yang tidak menentu. Selain itu, Beliau di rumah juga memelihara ternak yaitu babi, yang sekarang masih
3
tinggal 2 ekor babi. Sedangkan istrinya bekerja sebagai Ibu rumah tangga dan terkadang membantu bapak Putu untuk memelihara ternak dan mencari kayu bakar untuk bahan memasak. Sehingga
tidak memberikan penghasilan. Dan ketiga anaknya, Ni Putu Lusi Rahwati anak pertama bekerja sebagai pegawai swasta dengan penghasilan yang pas-pasan karena terkadang pendapatannya
lebih banyak digunakan untuk biaya transportasi bekerja karena jarak yang cukup dari tempat tinggalnya di Desa Gulingan sehingga tidak banyak dapat membantu perekonomian keluarga
bapak I Putu Parmita. Anak keduanya I Made Wisnawan lulusan SMK ini belum bekerja, dan masih tergantung kepada penghasilan orang tuanya. Dan anak ketiganya Ni Komang Anik Listya
Dewi masih duduk di bangku SMP kelas 2. Dari pendapatan tersebut Bapak Putu dan keluarga menggunakannya untuk keperluan sehari-hari dan juga disimpan untuk keperluan mendadak serta
untuk membiayai keperluan sekolah anaknya.
Tabel Data Pemasukan Keluarga Dampingan No
Jabatan Pemasukan Hari
Pemasukan Bulan
1 Suami
Tidak Tentu ± Rp 1000.000,-bulan
2 Istri
Tidak Tentu Tidak Tentu
3 Anak Pertama
Tidak Tentu ± Rp 1000.000,-bulan
Pendapatan yang di dapat dari pekerjaan Bapak I Putu Parmita beserta Istrinya tidak pasti atau tidak menentu setiap harinya serta setiap bulannya, tergantung ada atau tidaknya panggilan
kerja atau ajakan dari teman untuk pekerjaan sampingan yang dapat memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari. Sehingga Bapak Putu dan anak perempuan dari Bapak I Putu Parmita menjadi tulang
punggung keluarga yang diharapkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di keluarga ini.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
a Pengeluaran Sehari-hari
Pengeluaran dari keluarga Bapak I Putu Parmita sehari-harinya biasanya digunakan untuk keperluan dapur, uang untuk bekal anak sekolah dan perlengkapan lainnya.
Pengeluaran Bapak Putu perharinya untuk dapur kurang lebih sekitar Rp 50.000,- itu sudah termasuk bekal anaknya sekolah. dan keperluan lainnya untuk mandi dan lain-
lain sebagainya sekitar Rp 200.000,- per bulannya. Terkadang juga terdapat keperluan
4
yang tidak terduga hal ini membuat Bapak Putu harus dapat menyisihkan uangnya untuk keperluan tersebut.
b Listrik dan Air
Selain pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari, penghasilan yang didapatkan oleh keluarga Bapak I Putu Parmita juga digunakan untuk membayar tagihan listrik dan air
tiap bulannya. Tiap bulannya, keluarga Bapak Putu membayar listrik sebesar Rp 50.000,- tergantung dari pemakaian. Sedangkan untuk biaya air keluarga Bapak Putu
tidak mengeluarkan biaya karena beliau menggunakan air sumur untuk keperluan sehari-harinya.
c Pendidikan
Saat ini keluarga Bapak I Putu Parmita dan Ni Komang Merta Yuliani masih terbebankan untuk masalah biaya pendidikan anak bungsunya yang duduk di bangku
SMP. Penulis saat ini disini hanya dapat memberikan masukan yaitu agar Bapak Putu dapat menyisihkan uangnya untuk keperluan sekolah Ni Komang Anik Listya Dewi dan
untuk jenjang pendidikan selanjutnya harus dipikirkan biaya pendidikan kedepannya agar kehidupannya bisa jauh lebih baik dari beliau. Disini penulis juga telah
memberitahukan tentang pentingnya pendidikan kedepannya untuk anak-anak Bapak I Putu Parmita.
d Kesehatan
Di bidang kesehatan pengeluaran Bapak I Putu Parmita sudah dibantu oleh pemerintah berupa Kartu Keluarga Sejahtera. Program bantuan pemerintah dari dinas
kesehatan tersebut sangat membantu keluarga Bapak Putu untuk menutupi pengeluaran dalam bidang kesehatan berupa penebusan obat setiap kali mendapat penyakit.
Pengeluaran lainnya di bidang kesehatan keluarga Bapak Putu juga tidak terlalu rutin tiap bulannya, jadinya hal ini tidak terlalu memberatkan perekonomian dari keluarga
Bapak Nyoman.
e Rohani dan Sosial
Pengeluaran Bapak I Putu Parmita kesehariannya untuk sarana persembahyangan kira-kira kurang lebih sebesar Rp 10.000,- pengeluarannya ini digunakan untuk
membeli bunga untuk canang, dupa, serta sarana persembahyangan lainnya. Namun
5
terkadang juga bisa lebih dari nominal tersebut apalagi jika pada saat tertentu seperti Purnama, Tilem, Kajeng Kliwon dan Rahinan lainnya. Sedangkan untuk keperluan
Odalan dirumah biaya yang dikeluarkannya adalah setiap 6 bulan sekali dan tidaklah menentu tergantung dari harga dipasaran dimana kisarannya dari Rp 200.000,- hingga
Rp 250.000,-. Untuk biaya dimasyarakat untuk keperluan kerohanian dan sosialnya Bapak Putu membayar iuran Rp 10.000,- per bulannya yang dibayarkan pada saat rapat
banjar. Untuk pemenuhan kebutuhan Kesehatan dan Sosial Bapak I Putu Parmita hanya bergantung
dari penghasilan anaknya yang terkadang tidak mencukupi sehingga harus meminjam dana didalam pemenuhan kebutuhannya karena hasil dari pendapatan Bapak Putu tidak menentu di
setiap bulannya dan pendapat dari anaknya yang pas-pasan.
6
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH