Perancangan sistem pengukuran tinggi dan berat badan untuk wahana permainan

  ii i

RIWAYAT HIDUP

  1. Nama Lengkap : Hasan Alwi Azhari

  2. Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 22 April 1990

  3. Domisili : Bandung

  4. Jenis Kelamin : Laki

  • – laki

  5. Agama : Islam

  6. Status : Belum menikah

  7. Tinggi / Berat Badan : 171 cm / 72 kg

  8. Telepon : 089655776807

  9. Email RIWAYAT PENDIDIKAN 1. (2002) Lulus SDN 3 PARUNGSERAB 2. (2005) Lulus SLTPN 2 MARGAHAYU 3. (2008) Lulus SMAN 1 SOREANG 4. (2013) Lulus UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

  PENGALAMAN

  1. Kerja praktek di PT. INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia), bagian SISTEKFO Agustus 2012.

  2. Pengurus HIMA (Himpunan Mahasiswa) UNIKOM tahun 2009

  • – 2010

  

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN TINGGI DAN

BERAT BADAN UNTUK WAHANA PERMAINAN

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada

Program Studi Strata Satu Sistem Komputer di Jurusan Teknik Komputer

  

Oleh

Hasan Alwi Azhari

10208082

Pembimbing

  

Ir. Syahrul, M.T

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

  

2013

DAFTAR PUSTAKA

  [1] Thomas, Johan, K.W., Henry, Sistem Pengukur Berat Dan Tinggi Badan Menggunakan Mikrokontroler AT89S51, Jurnal Elektro, 10(2):79-84, 2008.

[2] Wanti Sofiana, Perancangan Dan Realisasi Alat Pengukur Berat Dan Tinggi

  

Badan Manusia Dengan Keluaran Suara Berbasis Mikrokontroler AVR

ATmega8535, Tugas Akhir Teknik Komputer, IT TELKOM, Bandung, 2010.

  [3] Syahrul. Ir., Mikrokontroler AVR ATmega8535, Informatika, Bandung, 2012. [4] Digiware, PING Ultrasonik Range Finder, Application Note, Page 1-4, . [5] Eko. Ishanto. Ir., Modul 3 Tranduser Resistif, Pusat Pengembangan Bahan Ajar, Universitas Mercu Buana. (Online), (kk.mercubuana.ac.id/files/14035-

  3-658639443088.doc diakses 14 Oktober 2012) . [6] Setiawan Afrie, Mikrokontroler ATmega8535 & ATmega16 Menggunakan BASCOM-AVR, ANDI, Yogyakarta, 2011.

  [7] Y. kelik, Gyroo Loop Itu Masih Gres dan Cuma Ada di Jambi, Tribun

Jambi, (Online),

diakses 16 Juni 2012). [8] Trans Studio Bandung, Magic Corner

  • Fantastic Magic, (Online),

    diakses 15 Juli

    2012).

  [9] Y. Dewi, Meluncur di Crazy Ancol Wahana Setinggi 7 Lantai, Okezone Jakarta, (Online),

diakses 15 Juli 2012).

  [ 10] Serunya Main Air di Waterbom Jakarta

  • – Waterboom Jakarta, (Online), .

  [11] Innovative Electronics, DT-I/O Infrared Transmitter, 2005.

[12] Reehok, Akses LCD 16x2, Maret 2010

2010/03/akses-lcd-16x2.html, diakses 14 Oktober 2012).

  

44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

  Berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis mendapatkan beberapa kesimpulan, yakni:

  1. Pengukuran tinggi badan yang dihasilkan sensor ultrasonik dan mikrokontoler telah menghasilkan nilai tinggi badan yang sesuai dengan tinggi badan yang sebenarnya, hal ini berdasarkan pada tabel 4.1.

  2. Hasil pengukuran berat badan masih menghasilkan persentase error 0.53 % - 2.77 %. Sedangkan selisih kesalahan pengukuran berat badan antara mikrokontroler dengan timbangan badan mencapai 0 kg - 3 Kg. hal ini berdasarkan pada tabel 4.2.

  3. Sistem telah berhasil dalam menentukan kelayakan tinggi dan berat badan seseorang untuk dapat memasuki wahana permainan atau tidak dapat memasuki wahana permainan.

4. Sistem telah berhasil untuk mendeteksi dan menghitung jumlah orang yang telah masuk.

  5. Penggunaan serta desain pintu masuk yang telah dirancang hanya sebagai bahan persentasi dan tidak dapat digunakan secara real karena pintu hanya berupa prototype.

5.2 Saran

  Untuk pengembangan Tugas Akhir ini maka penulis memberikan beberapa saran, yakni:

  1. Untuk mereset variabel jumlah pengunjung perlu dilakukan secara otomatis salah satunya dengan menambahkan variabel set point lama waktu wahana permainan berjalan.

  

42

  43

  

2. Slider untuk membatu dalam proses pengukuran tinggi badan masih

digerakan secara manual. Diharapkan dapat dikembangkan dengan slider yang dapat bergerak secara otomatis.

  

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN TINGGI DAN BERAT BADAN UNTUK

WAHANA PERMAINAN

  � � �� ,�� �� ��� � �

  12 JurusanTeknik Komputer Unikom, Bandung 2 hasanalwi6@gmail.com

  ABSTRAK

  

Pengukuran tinggi dan berat badan pengunjung merupakan suatu proses yang biasa dilakukan oleh

petugas wahana permainan. Permasalahan yang ada adalah kedua pengukuran tersebut masih

menggunakan peralatan yang sederhana dan masih tersedia secara terpisah. Permasalahan lainnya

adalah keterbatasan fisik seorang petugas yang tugasnya tidak hanya melakukakan pengukuran

tinggi dan berat badan, akan tetapi masih terdapat pekerjaan lain seperti menghitung jumlah

pengunjung yang memasuki area wahana permainan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah

dengan merancang sebuah sistem otomatisasi pengukur tinggi dan berat badan. Sistem ini dapat

dibangun dengan memanfaatkan Mikrokontroler ATmega8535 sebagai pengendali sistem. Keypad

4x3 sebagai setpoint batas tinggi dan berat badan serta jumlah maksimum pengunjung. Sensor

ultrasonik PING sebagai pengukur tinggi badan. Sensor strain gage sebagai pengukur berat badan.

infrared transmittter dan infrared receiver untuk menghitung jumlah pengunjung. Solenoid sebagai

kunci pada pintu masuk wahana permainan. Dari pengujian dan analisa hasil pengukuran tinggi

badan telah sesuai dengan tinggi badan yang sebenarnya, hasil pengukuran berat badan memiliki

persentase error 0.53 % - 2.77 %. Sistem telah berhasil untuk menentukan kelayakan tinggi dan berat

badan pengunjung serta menghitung jumlah pengunjung.

  Kata Kunci: Wahana permainan, Pengukuran tinggi dan berat badan, Set Point, Mikrokontroler.

1. Pada penelitian ini dirancang sebuah sistem PENDAHULUAN

  otomatisasi pengukur tinggi dan berat badan Pengukuran tinggi dan berat badan berbasiskan mikrokontroler yang bertujuan pengunjung merupakan suatu proses yang untuk dapat diimplementasikan di wahana biasa dilakukan oleh petugas wahana permainan. Sistem yang dirancang ini permainan yang bertujuan untuk menjaga sekaligus dapat difungsikan untuk menghitung keselamatan pengunjung. Namun terdapat jumlah pengunjung yang memasuki wahana beberapa faktor permasalahan yang terdapat permainan. pada saat pengukuran tinggi dan berat badan pengunjung.

  2. PERANCANGAN

  Faktor pertama adalah ketersedian peralatan pengukur tinggi dan berat yang badan yang Perancangan sistem terdiri dari perancangan masih sederhana yang keduanya masih perangkat keras dan perancangan perangkat tersedia secara terpisah, sehingga kedua lunak. Gambaran prinsip kerja sistem ini pengukuran tersebut harus dikerjakan secara ditunjukan pada diagram blok sistem pada terpisah dan bergiliran. Faktor lainnya adalah gambar 1. keterbatasan fisik petugas wahana permainan yang pekerjaanya tidak hanya mengukur tinggi dan berat badan pengunjung saja, akan tetapi masih terdapat pekerjaan lain seperti menghitung jumlah pengunjung yang memasuki wahana permainan.

  � � �� ,�� �� ��� � �

  Perancangan Perangkat Keras Input Sistem Output Sistem

  Perancangan perangkat keras terdiri dari beberapa rangkaian komponen utama pada

  Sensor Ultrasonik LCD 16X2 PING sistem.

  Mikrokontroler Mikrokontroler berfungsi

  untuk mengolah data input dan data output

  Penguat Timbangan LED Indikator Sinyal

  pada sistem. Data input berupa data tinggi

  Mikrokontroler

  badan dari sensor ultrasonik PING, data berat

  AVR

  badan dari timbangan yang berisi sensor strain

  ATmega8535 Infrared Infrared Solenoid gage, data jumlah pengunjung dari infrared

  Transmitter Receiver transmitter dan infra red receiver, data set point yang di input melalui keypad. Data

  Keypad 4x3 output berupa hasil pengukuran tinggi dan Tripod Turnstyle

  berat badan, informasi jumlah pengunjung yang telah masuk, kontrol on/off LED dan kontrol on/off pada solenoid. Rangkaian Gambar 1. Diagram Blok Sistem. mikrokontroler ditunjukan pada gambar 2.

  Gambar 2. Rangkaian Sistem Mikrokontroler.

  

Sensor Tinggi Badan memuat sensor mikrokontroler untuk menjadi sebuah nilai

  ultrasonik PING yang berfungsi untuk tinggi badan dalam satuan centimeter. Bentuk mengukur tinggi badan, selanjutnya data dari Fisik sensor ultrasonik PING ditunjukan pada sensor ultrasonik PING akan diolah oleh gambar 3.

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN TINGGI DAN BERAT BADAN UNTUK

  Kondisi output low dari infrared receiver menjadi input bagi mikrokontroler untuk mendeteksi dan menghitung jumlah pengunjung. Rangkaian infrared transmitter dan infrared receiver ditunjukan pada gambar 5.

  Gambar 3. Bentuk Sensor Ultrasonik PING.

  Sensor Berat Badan memuat timbangan

  badan yang memiliki 4 buah sensor strain

  gage yang dihubungkan dengan komponen

  penguat tegangan IC AD620AN. Output sensor dan penguat tegangan berupa data analog yang akan diubah kedalam digital menggunakan ADC mikrokontroler. Kemudian data ADC tersebut akan diproses oleh mikrokontroler untuk menjadi sebuah nilai berat badan. Rangkaian timbangan dan

  (A) penguat sinyal ditunjukan pada gambar 4.

  (B) Gambar 5. (A) Infrared Transmitter (B)

  Gambar 4.Rangkaian Timbangan dan Penguat Infrared Receiver.

  Tegangan AD620AN.

  Rangkaian Kunci Pada Pintu Masuk Sensor Menghitung Orang Masuk memuat

  memuat solenoid yang berfungsi sebagai kunci infrared transmitter dan infrared receiver. elektronik pada pintu masuk wahana

  Infrared receiver akan mengeluarkan logika

  permainan. Untuk mengaktifkan solenoid

  high atau tegangan output ± 5 V jika sensor

  dibutuhkan tegangan ± 12 V namun karena ini menerima pancaran cahaya infrared dari kondisi output high mikrokontroler hanya

  infrared transmitter. Sedangkan infrared

  menghasilkan tegangan ± 5 V maka fungsi

  receiver akan mengeluarkan logika low atau

  relay adalah untuk memicu tegangan 12 V tegangan output ± 0 V jika tidak menerima yang berasal dari sumber tegangan 12 V. cahaya infrared dari infrared transmitter.

  Rangkaian solenoid ditunjukan pada gambar 6.

  � � �� ,�� �� ��� � � maksimal tinggi dan badan serta set point jumlah maksimal orang yang dapat mamasuki wahana permainan.

  Media Tampilan memuat LCD 16x2 yang

  berfungi untuk menampilkan hasil pengukuran tinggi dan berat badan, kelayakan tinggi dan berat badan seorang pengunjung, serta hasil perhitungan jumlah orang yang telah masuk.

  Perancangan Perangkat Lunak

  Perancangan perangkat lunak akan Gambar 6. Rangkaian solenoid. menjelaskan mengenai gambaran dari algoritma berdasarkan sistem yang akan dibuat

  Set Point

  memuat keypad 4x3 yang berfungsi Adapun algoritma sistem diperlihatkan dalam untuk melakukan set point batas minimal dan flowchart pada gambar 7. Mulai 1 2 Inisialisasi awal program mengunci pintu masuk Posisi solenoid 3 Yes = jumlah maksimum Jumlah orang masuk orang masuk? A 4 No umtuk kosongkan ditekan untuk input set ditekan melihat hasil Tombol 0 ditekan Tombol * keypad Tombol # keypad jumlah orang? Yes Yes No 6 5 No

point ? set point ?

No 7 8 14 Yes 15 jumlah orang masuk = 0 tinggi badan No A tinggi badan maksimal Set point

Set point Yes

minimal 9 Cek apakah ada data point pada LCD berat yang masuk? Ambil data 17 16 A Tampilkan hasil set A berat badan berat badan maksimal Set point Set point 11 tinggi badan 10 berat badan Ambil data 18 19 orang masuk maksimum minimal Tampilkan pada LCD Set point jumlah 13 Berat & tinggi sesuai 12 set point batas tinggi dan hasil pengukuran tinggi dan berat badan 20 Yes

Tampilkan hasil set berat badan?

point pada LCD “Tidak Boleh Masuk” “Boleh Masuk” Tampilkan pada LCD Tampilkan pada LCD No 21 22 A A B Gambar 7. Flowchart Algoritma Mikrokontroler.

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN TINGGI DAN BERAT BADAN UNTUK

  B

WAHANA PERMAINAN

3. Aktifkan solenoid 23 HASIL PENGUJIAN membuka kunci pintu masuk Pengujian dan analisa dibagi menjadi dua bagian yaitu pengujian sistem secara No Cek apakah sensor mendeteksi orang 24 mandiridan pengujian sistem secara masuk? Yes 25 keseluruhan. Nyalakan LED selama 3 detik Pengujian Sistem Secara Mandiri 26 Pada pengujian sensor ultrasonik PING Aktifkan solenoid untuk mengunci pintu masuk yang dihasilkan sensor ultrasonik PING 27 dilakukan akuisisi pengukuran tinggi badan Variabel jumlah orang dengan pengukuran tinggi badan secara tambah 1 manual menggunakan sebuah meteran. Hasil Selesai A 28 pengujian ditunjukan pada tabel 1.

  Gambar 7. (Lanjutan) Flowchart Algoritma Mikrokontroler.

  Tabel 1.Hasil Pengujian Pungukuran Tinggi Badan.

  Pengukuran Pengukuran menggunakan

  Nama Jarak Waktu (t ) Keterangan IN secara manual sensor ultrasonik

  Aldi K. 24 cm 1392 uS 176 cm 176 cm Sesuai Rudi S. 23 cm 1334 uS 177 cm 177 cm Sesuai Dewi H. 37 cm 2146 uS 163 cm 163 cm Sesuai Desi A. 34 cm 1972 uS 166 cm 166 cm Sesuai Anggi G. 41 cm 2378 uS 159 cm 159 cm Sesuai Reza A. 46 cm 2668 uS 154 cm 154 cm Sesuai Adi F. 49 cm 2842 uS 151 cm 151 cm Sesuai Wafik A. 57 cm 3306 uS 143 cm 143 cm Sesuai

  Data pada tabel 4.1 menunjukan bahwa Untuk menguji nilai berat yang dihasilkan pengukuran tinggi badan yang dihasilkan oleh sensor strain gage dan mikrokontroler maka sensor ultrasonik PING telah telah dilakukan perbandingan pengukuran berat menghasilkan nilai tinggi badan yang sama badan menggunakan sebuah timbangan badan dengan hasil pengukuran tinggi badan secara mekanik. Hasil pengukuran berat badan yang manual diperlihatkan pada tabel 2

  � � �� ,�� �� ��� � � Tabel 2.Hasil Pengujian Pengukuran Berat Badan.

  Timbangan Strain gage

  Rataan Nama mekanik Error (%)

  (Y) (X)

  Y1 Y2 Y3 Aldi K. 74 kg 72 kg 71 kg 73 kg 72 kg 2.70 % Rudi S. 75 kg 75 kg 75 kg 74 kg 74.6 kg 0.53 % Dewi H. 65 kg 65 kg 63 kg 62 kg 63.6 kg 2.15 % Desi A. 45 kg 45 kg 45 kg 44 kg 44.6 kg 0.88 % Anggi G. 50 kg 53 kg 49 kg 47 kg 49.6 kg 0.80 % Reza A. 44 kg 44 kg 44 kg 43 kg 43.6 kg 0,90 % Adi F. 36 kg 37 kg 34 kg 34 kg 35 kg 2,77 % Wafik A. 34 kg 33 kg 35 kg 35 kg 34.3 kg 0,88 % Faliq A. 41 kg 42 kg 43 kg 41 kg 42 kg 2,43 % Sulhan R. 80 kg 79 kg 79 kg 78 kg 78.6 kg 1.66 % Keterangan: Y1 = perngujian ke-1, Y2 = pengujian ke-2, Y3 = pengujian ke-3.

  Berdasarkan data yang terdapat pada tabel 2 Pengujian Solenoid dilakukan dengan didapatkan hasil bahwa pengukuran berat mengukur output tegangan PD4 pada badan yang dihasilkan strain gage dan mikrokontroler yang dijadikan input tegangan mikrokontroler memiliki tingkat persentase

  5 V pada relay untuk dapat memicu tegangan

  error 0.53 % - 2.77 %. Sedangkan selisih 12 V untuk solenoid.

  Hasil pengujian

  perbedaan antara hasil pengukuran diperlihatkan pada tabel 4. menggunakan strain gage dan mikrokontroler Tabel 4. Pengujian Solenoid. dengan timbangan mekanik mencapai 0 kg - 3 kg.

  Output Kondisi Output (PD.4)

  Pengujian infrared transmitter dan infrared relay solenoid

  receiver dilakukan dengan menghitung output

  0.09 V (low)

  0 V Mengunci tegangan dari infrared receiver ketika infrared

  4.95 V (high)

  11.89 V Membuka

  receiver menerima pancaran cahaya infrared dan tidak menerima pancaran cahaya infrared.

  Pengujian Sistem Secara Keseluruhan

  Mikrokontroler kemudian akan memberikan Bagian pertama pengujian sistem secara respon dengan melakukan kontrol on/off pada keseluruhan adalah menguji sistem dalam

  LED indikator.LED indikator yang hidup menentukan apakah seorang pengunjung menandakan bahwa infrared receiver dan diperbolehkan memasuki wahana permainan mikrokontroler telah mendeteksi orang yang atau tidak. Sistem menentukan hasil masuk. Hasil pengujian terdapat pada tabel 3 berdasarkan data tinggi dan berat badan yang kemudian dibandingkan dengan nilai set point Tabel 3.Pengujian Infrared Receiver. batas tinggi dan berat badan. Untuk hasil

  infrared Output infrared LED pengujian diperlihatkan pada tabel 5. receiver receiver

  Menerima

  4.99 V (high) Padam cahaya infrared Tidak menerima

  0.32 mV (low) Hidup cahayainfrared

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN TINGGI DAN BERAT BADAN UNTUK

  

WAHANA PERMAINAN

Tabel 5.Pengujian Sistem Dalam Menentukan Kelayakan Tinggi dan Berat Badan.

  Set Point Kondisi

  Nama Tinggi Berat Status T T B B kunci max min max min

  Aldi K. 176 cm 72 kg Y Buka Rudi S. 177 cm 75 kg Y Buka 180 100

  80

  50 Desi A. 166 cm 45 kg N Buka cm cm kg kg Reza A. 154 cm 44 kg N Kunci Adi F. 151 cm 37 kg N Kunci Aldi K. 176 cm 71 kg Y Buka Rudi S. 177 cm 75 kg Y Buka 200 120

  75

  45 Desi A. 166 cm 45 kg Y Buka cm cm kg kg Reza A. 154 cm 44 kg N Kunci Adi F. 151 cm 34 kg N Kunci Aldi K. 176 cm 73 kg N Kunci Rudi S. 177 cm 74 kg N Buka 165 140 100

  30 Desi A. 166 cm 44 kg N Kunci cm cm kg kg Reza A. 154 cm 43 kg Y Buka Adi F. 151 cm 34 kg Y Buka Keterangan: T = tinggi badan, B = berat badan, Y = boleh masuk, N= tidak boleh masuk.

  Dari data pada tabel 5sistemtelah berhasil orang akan menjadi 0 (nol) kembali. Untuk dalam menentukan kelayakan tinggi dan berat hasil pengujian diperlihatkan pada tabel 6. badan seseorang untuk dapat memasuki wahana permainan atau tidak dapat memasuki wahana pemainan. Pengujian yang selanjutnya adalah menguji sistem dalam menghitung jumlah orang masuk ke wahana permainan yang kemudian jumlah orang yang telah masuk akan dibandingkan dengan set point jumlah maksimal orang yang dapat memasuki wahana permainan. Sistem akan bekerja menghitung orang yang masuk jika tinggi dan berat badan seseorang telah memenuhi syarat, serta jika pancaran sinar

  infrared dari infraredtransmitterkeinfrared receiver terhalangi oleh orang tersebut.

  Jika kondisi jumlah orang yang telah masuk sama dengan jumlah set point jumlah maksimal orang maka LCD akan menampilkan bahwa jumlah orang telah masuk sudah penuh. Jika dilakukan penekanan angka „0‟ pada keypad, maka nilai jumlah

  � � �� ,�� �� ��� � � Tabel 6 Hasil Pengujian Sistem Dalam Menghitung Jumlah Orang Yang Masuk.

  5 Terhalang Penuh Ya Keterangan: J = jumlah. Dari data pada tabel 6 menunjukan bahwa sistem telah berhasil dalam menghitung jumlah orang yang telah masuk.Sistem juga telah berhasil dalam menentukan kondisi jumlah orang yang sudah masuk dalam keadaan penuh atau belum penuh.Begitupun ketika dilakukan uji coba penekanan tombol

  1

  2 Terhalang

  2 Tidak

  2

  3 Terhalang

  3 Tidak

  3

  4 Terhalang

  4 Tidak

  4

  '

  1 Terhalang

  0' pada keypad, nilai jumlah orang yang masuk telah bernilai nol kembali.

  1. Pengukuran tinggi badan yang dihasilkan sensor ultrasonik dan mikrokontoler telah menghasilkan nilai tinggi badan yang sesuai dengan tinggi badan yang sebenarnya.

  2. Hasil pengukuran berat badan masih menghasilkan persentase error 0.53 % - 2.77 %. Sedangkan selisih kesalahan pengukuran berat badan antara mikrokontroler dengan timbangan badan mencapai 0 kg - 3 Kg.

  3. Sistemtelah berhasil dalam menentukan kelayakan tinggi dan berat badan seseorang untuk dapat memasuki wahana permainan atau tidak dapat memasuki wahana permainan.

  4. Sistem telah berhasil untukmendeteksi dan menghitung jumlah orang yang telah masuk.

  5. Penggunaan serta desain pintu masuk yang telah dirancang hanya sebagai bahan persentasi dan tidak dapat digunakan secara real karena pintu hanya berupa prototype.

  Saran

  1. Untuk mereset variabel jumlah pengunjung perlu dilakukan secara otomatis salah satunya dengan menambahkan variabel set point lama waktu wahana permainan berjalan.

  2. Mekanik untuk mengukur tinggi badan masih manual, diharapkan dapat dikembangkan dengan mekanika yang dapat bekerja secara otomatis.

  5. DAFTAR PUSTAKA

  [1] Thomas, Johan, K.W., Henry, Sistem Pengukur Berat Dan Tinggi Badan Menggunakan Mikrokontroler AT89S51, Jurnal Elektro, 10(2):79-84, 2008.

  1 Tidak

  5

  Set point J. Max

  2 Tidak

  Orang masuk ke-

  Kondisi infrared Jumlah orang masuk pada

  LCD Penekanan tombol '0'

  Jumlah orang masuk pada

  LCD'

  3

  1 Terhalang

  1 Tidak

  1

  2 Terhalang

  2

  4 Terhalang Penuh Ya

  3 Terhalang Penuh Ya

  4

  1 Terhalang

  1 Tidak

  1

  2 Terhalang

  2 Tidak

  2

  3 Terhalang

  3 Tidak

  3

4. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN TINGGI DAN BERAT BADAN UNTUK

  [2] Wanti Sofiana, Perancangan Dan

  Realisasi Alat Pengukur Berat Dan Tinggi Badan Manusia Dengan Keluaran Suara Berbasis Mikrokontroler AVR ATmega8535, Tugas Akhir Teknik

  Komputer, IT TELKOM, Bandung, 2010. [3] Syahrul. Ir., Mikrokontroler AVR

  ATmega8535, Informatika, Bandung, 2012.

  [4] Digiware, PING Ultrasonik Range Finder,

  Application Note, Page 1-4,

  . [5] Eko. Ishanto. Ir., Modul 3 Tranduser

  Resistif, Pusat Pengembangan Bahan Ajar, Universitas Mercu Buana. (Online), (kk.mercubuana.ac.id/files/14035-3- 658639443088.doc diakses 14 Oktober 2012) .

  [6] Setiawan Afrie, Mikrokontroler

  ATmega8535 & ATmega16 Menggunakan BASCOM-AVR, ANDI, Yogyakarta,

  2011.