Mekanisme Route Discovery KAJIAN PUSTAKA 1 Protocol Dynamic Source Routing

jaraknya. Dalam MANET terdapat dua model protokol routing dimana salah satunya disebut protokol routing yang bersifat reaktif. DSR merupakan salah satu protokol routing yang bersifat reaktif, efisien dan sederhana dirancang khusus untuk digunakan dalam multi-hop jaringan nirkabel ad hoc mobile . Jaringan sudah mengatur konfigurasi diri sendiri, tidak membutuhkan jaringan infrastruktur atau administrasi. Antara node tidak secara langsung dalam transmisi nirkabel berbagai satu sama lain. Semua routing ditentukan secara otomatis dan dipelihara oleh protokol DSR. Karena jumlah atau urutan antara hop yang diperlukan untuk mencapai tujuan dapat berubah setiap saat, topologi jaringan yang dihasilkan cukup banyak dan cepat berubah. Protokol DSR memungkinkan node secara dinamis menemukan sumber rute di beberapa jaringan hop dalam jaringan ad hoc [2]. Protokol routing reaktif mendeteksi jalur rute yang gagal difasilitasi oleh paket data secara per hop atau menggunakan backup route jalur cadangan. Algoritma backup routing mencoba untuk mengirim data melalui jalur penemuan kembali backup route lokal tanpa re-discovery pencarian rute kembali secara global bila terjadi kegagalan pada jalur routing. Jalur yang gagal sering terjadi ketika node bergerak cepat. sedangkan algoritma ini hanya mengatur rute cadangan di route discovery pencarian rute. Ketika topologi jaringan berubah secara dinamis, awal pencarian rute pada backup routing tidak tersedia. Karena tidak adanya rute cadangan, algoritma yang ada menghasilkan sejumlah routing paket menggunakan backup route [3]. Selain itu, memiliki overhead yang tinggi untuk mengkonfirmasi apakah backup route secara berkala gagal atau tidak. Backup routing diklasifikasikan sebagai protokol routing yang memiliki jalur tunggal. Sebuah protokol routing multipath biasanya menetapkan beberapa jalur yang berlaku untuk sepasang node selama protokol dijalankan. Tetapi pada backup routing terdapat masalah dalam tabrakan transmisi yang disebabkan oleh tambahan lalu lintas yang dikeluarkan oleh strategi cadangan [9]. Pada penelitian S.-J. Lee, M. Gerla [12]: AODV-BR tidak efektif dan efisien dalam jaringan karena adanya tabrakan paket, sehingga karakteristik kinerja protokol routing cadangan terus dianalisa dan di kaji berdasarkan konsep sehingga diusulkan node disjoint path untuk mengatasi kekurangan protokol yang ada. Node disjoint path merupakan protokol routing yang mempertahankan hanya jalur cadangan dua terpendek di node sumber dan node tujuan seperti yang dijelaskan pada penelitian [9], dimana pada penelitian ini menerapkan node disjoint path dengan metode NDAMR pada protokol AODV menghasilkan peningkatan pengiriman data secara optimal. Oleh karena adanya penelitian penerapan metode NDAMR pada protokol AODV berhasil dalam pengiriman data maka penelitian ini mengajukan metode Node Disjoint and Alternative Multipath Routing NDAMR yang akan diterapkan pada kerangka protokol Dynamic Source Routing DSR yang di implementasikan menggunakan tool Network Simulator 2 NS-2. Hasil penelitian diharapkan mampu meningkatkan kinerja pengiriman data secara optimal pada protokol DSR di jaringan ad hoc. 2. KAJIAN PUSTAKA 2.1 Protocol Dynamic Source Routing DSR Protokol DSR adalah protokol routing sederhana dan efisien yang dirancang khusus digunakan di node multihop jaringan nirkabel mobile ad hoc [11]. Hal ini berdasarkan pada konsep sumber routing yang diutarakan oleh Johson, David B.[5], dimana sumber routing adalah teknik routing di mana pengirim paket menentukan urutan lengkap dari node yang akan digunakan untuk meneruskan paket, pengirim secara eksplisit mendaftarkan jalur ini dalam header paket, mengidentifikasi setiap forwarding hop dengan alamat dari node berikutnya untuk mengirimkan paket dalam perjalanannya ke node tujuan. Protokol DSR ini terdiri dari dua mekanisme utama, yaitu Route Discovery pencarian rute dan Route Maintenance pemeliharaan rute. Gambar 2.2 Mekanisme Protokol DSR

2.2.1 Mekanisme Route Discovery

Route discovery adalah suatu mekanisme pada protokol yang berfungsi untuk melakukan pencarian path jalur secara dinamis dalam jaringan ad hoc, baik secara langsung di dalam range transmisi ataupun dengan melewati beberapa node intermediate . Penentuan path ini terbagi menjadi dua bagian yaitu Route Request RREQ dan Route Reply RREP. Ketika sebuah node sumber S ingin mengirim beberapa data ke node tujuan D dimulai S A B D RREP S,A,B,D RREP S,A,B,D RREP S,A,B,D RREQ S RREQ S,A RREQ S,A,B dari pencarian rute. Route discovery melakukan broadcast , yaitu paket RREQ ke jaringan. Node intermediate ketika menerima Paket RREQ melihat ke dalam cache-nya untuk mengetahui apakah telah ada beberapa rute ke tujuan, jika ada maka balasan ke pengirim dengan mengirim paket RREP balasan rute, dimana mengandung rute. Jika node intermediate tidak memiliki rute, maka melakukan broadcast permintaan ulang setelah menambahkan alamat ke dalam rute sumber lihat Gambar 2.3. Ketika query mencapai node tujuan, yang menemukan node yang dipesan pada urutan hop dalam paket RREQ dan menggunakan itu untuk memberikan paket RREP ke pengirim Ashish K Shukla, 2006. Pada Gambar 2.3 paket RREQ yang dipancarkan oleh node S diterima oleh node B. Pada node B, paket RREQ yang diterima diperiksa apakah sebelumnya pernah singgah di B. Karena ternyata paket RREQ tersebut belum pernah singgah di B, maka paket RREQ diforward dengan cara flooding oleh node B. Sebelum diforward, pada paket RREQ disisipi identifier B sehingga pada paket RREQ yang dipancarkan oleh node B tersebut terdapat catatan [S,B] yang menunjukkan paket RREQ telah menempuh rute S B. Hal yang sama dilakukan ketika paket RREQ tersebut singgah ke node E. Dengan demikian, ketika paket RREQ tersebut dipancarkan oleh node E, pada paket RREQ terdapat catatan yang berisi [S,B,E] yang menunjukkan paket RREQ tersebut telah menempuh rute S B E. begitu pula jika dari [S,A,C,F] menunjukkan paket RREQ tersebut telah menempuh rute S A C F. Ketika paket RREQ sampai pada node yang dituju yaitu node destination D, maka paket tersebut tidak di forward . Node D membalas paket RREQ tersebut dengan paket RREP yang ditujukan kepada node S. Rute yang ditempuh oleh paket RREP merupakan kebalikan rute yang ditempuh paket RREQ. Ingat bahwa rute yang ditempuh paket RREQ dapat diketahui dengan memeriksa catatan node yang tersimpan pada paket RREQ tersebut. Pada RREP yang dikirim oleh D juga disisipkan rute dari node S menuju node D. Gambar 2.3 Route Request Gambar 2.4 Route Reply Pada Gambar 2.4 ditunjukkan bahwa node D menerima paket RREQ[S,A,C,F,D] dan RREQ[S,B,E,D]. Kemudian node D membalas paket RREQ tersebut dengan RREP[S,A,C,F,D] dan RREP[S,B,E,D] yang dikirim kepada node S. Rute yang ditempuh oleh RREP[S,A,C,F,D] adalah D F C A S dan rute yang ditempuh oleh RREP[S,B,E,D] adalah D E B S. Node S yang menerima RREP[S,A,C,F,D] dan RREP[S,B,E,D] akan mengetahui rute yang harus ditempuh untuk mengirim paket data ke node D. Node S dapat memilih salah satu rute S A C F D atau S B E D untuk mengirim paket data. Ketika node S mengirim paket-paket data ke node D, node S menyisipkan informasi rute yang harus ditempuh oleh paket-paket data tersebut untuk menuju node tujuan D.

2.2.2 Mekanisme Route Maintenance