PERAN KEPALA SEKOLAH SMPN 18 MALANG DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMNTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PERAN KEPALA SEKOLAH SMPN 18 MALANG
DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMNTASI KURIKULUM 2013
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SKRIPSI
Oleh:
AUFA ROSYIDI
NIM. 201110010311074
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2015
i
Peran KepalaSekolah SMPN 18 Malang
Dalam Menyukseskan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)
Oleh:
AUFA ROSYIDI
NIM. 201110010311074
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2015
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmatnya kepada kita semua, semoga kita tetap bertaqwa dan dapat menjalankan
perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sehingga kita menjadi orang yang
beruntung dan tetap memegang syariat islam atas kehendak dan ridho-Nya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada uswatun suri tauladan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukan kita jalan yang gelap gulita
menuju jalan yang terang benderang yakni addinul islam assyirotol mustaqim.
Maka dengan itu skripsi ini dengan judul “PERAN KEPALA SEKOLAH
SMPN 18 MALANG DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PAI” dapat dilaksanakan dengan
baik.
Skripsi ini dibuat dan disajikan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan
program
sarjana
Fakultas
Agama
Islam
Universitas
Muhammadiyah Malang. Tak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada
beberapa pihak antara lain:
1. Kepada Bapak, ibu, kakak dan adik-adikku yang selalu mendoakan dan
memberi dukungan terhadap penulis, untuk menyelesaikan skripsi ini.
2.
Drs. Faridi, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Malang. Nur Afifah Khurin Maknin, S.Pdi, M.K selaku
ketua jurusan Tarbiyah.
iv
A. Peran Kepala Sekolah dalam Menyukseskan Implementasi
Kurikulum 2013……………………………………………………...51
B. Pendidikan Agama Islam…………………………………………….54
BAB III .METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………...57
B. Lokasi Penelitian…………………………………………………………57
C. Informan Penelitian………………………………………………............58
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….58
E. Analisis Data……………………………………………………………..61
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Latar Belakang Objek Penelitian..……………………………………….63
B. Penyajian dan Analisis data……………………………………………...73
1. Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI…………............75
2. Peran Kepala Sekolah dalam Menykseskan Implementasi
Kuriklum 2013 Mata Peajaran PAI…………………………………..81
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………87
B. Saran……………………………………………………………………..88
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah
Lampiran 2.
Lampiran Struktur Kurikulum pada Tingkat Daerah di SMP Negeri
18Malang
Lampiran 3.
Kompetensi dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti
Lampiran 4.
Beban belajar peserta didik kurikulum 2013 kelas VII dan VIII
Lampiran 5.
RPP kelas VII PAI
Lampiran 6.
Foto-foto
Lampiran 8.
Panduan wawancara
vi
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul dan Adayani, Dian. (2006). Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi, Konsep dan Implementasi Kurikulum, Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya
Ali, Muhammad. (1992). Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung: Sinar
Baru
Al-Hafidz, Muhammad, (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam
Pembelajaran PAI. Skripsi Pendidikan Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Malang.
Andang. (2015). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta:
Ar Ruzz Media.
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Darmaningtyas. Problematika Kurikulum 2013, Tempo.co, RABU, 10 Juli 2013,
11:27WIB,http://www.tempo.co/read/kolom/2013/07/10/762/Problematika
-Implementasi-Kurikulum-2013, diakses tanggal 15-04-2015, pukul 09.46
WIBAndang, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015
Ferdinandus.
Rabu,
19
Oktober
2014.
11:38,
http://news.metronews.com/read/2014/10/09/19/307023/ini-delapanmasalah dalam-implementasi-kurikulum-2013. diakses tanggal 15-042015, pukul 08.45
Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru.Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Kneller, George F. (1996). Logic and Leanguage of Education, London,Sydney:
Joh Willey and Sons Inc. New York.
Kementrian Agama Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013, Peduli
terhadap Makhluk Hidup Buku Guru SD/MI Kelas IV, Jakarta: Lazurdi
GIS dan Politeknik Negeri Media Kreatif.
Mawardiyansah, (2009). Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Madarsah
Tsanawiyah Muhammadiyah I Malang. Skripsi Pendidikan Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang.
vii
Langgulung. (1995). Manusia dan Pendidikan suatu analisa psikologi dan
pendidikan, Jakarta: Al Husna Zikra,
Materi Diklat Budaya Sekolah Manajemen Perubahan Kepemimpinan Dalam
Implementasi Kurikulum 2013.
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Peneliian Kualitatif. Bandung: PT Rosda
Karya.
Mulyasa. (2012). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Edisi.1
Cetakan ke-2, Jakarta. Bumi Aksara.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Cetakan ke4. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Mulyasa. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: 2007
Murni, Djamal. (1984). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Proyek Pembinaan
Prasarana dan Sarana PerguruanTinggi Agama/ IAIN
Mukhtar. (2003). Desain Pembelajaran PAI. Jakarta: Misaka Galiza.
Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran Scripta Cendekia.
Banjramasin.
Syaifudin, Nurdin dan Basyirudin, Usman. (1999).
Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat.
Guru Profesional dan
Puspitasari, Yekti. (2014). Pola Kepemiminan Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidkan Agama Islam di Sekolah SD
Muhammadiyah 8 Malang. Malang, Skripsi Fakultas Agama Islam Umm.
Rahmat, et.all. (2006). Peran Stategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Jatinagor: Alqorprint.
Samsudin, S. (2006). Manajemen: a Guide t exective Comman, Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Tafsir, Ahmad. (1995) Epistimologi untuk Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Fak.Tar. IAIN Suna Gunung jati.
Tafsir, Ahmad. (2006). Filsafat Pendidikan Islami Integrasi Jasmani, Rohani,
dan Kalbu Memanusikan Manusia, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rachmad,
Faisal dalam Okezone (Kamis 28 Agustus 2014)
viii
Sariono, Kurikulum Generasi Emas, Jurnal Pendidikan kota Surabaya, Volume 3
Sugiono. (2008). Metode Peneltian Pendiikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
dan R&D. Bnadung: Alfa Beta.
Tobroni. (2008). Pendidikan Islam Paradigma
Spiritualitas.(Malang: UMM Press.
teologis,
Flosofis
dan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 35
ayat 1.
Undang-undang SISDIKNAS, Antara Peluang danTanangan, Majalah Rindang,
Jakarta: September 2003.
Wahsumidjo. (2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
Permasalahanya. Jakarta: Raya Grafindo Persada.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan tingkat satuan
pendidikan yang harus bertanggung jawab terhadap maju mundurnya
pendidikan dan sekolah yang dipimpinnya. Tidak jarang kepala sekolah
menerima ancaman, jika dia tidak dapat memajukan sekolahnya maka akan
dimutasikan atau diberhentikan dari jabatanya. Oleh karena itu kepala sekolah
dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan, baik berkaitan dengan masalah
manajemen maupun kepemimpinan, agar dapat mengembangkan dan
memajukan sekolahnya secara efektif, efisien, mandiri, produktif, dan
akuntabel.
Di sekolah terdapat dua pemimpin yang paling berperan dan sangat
menentukan kualitas pendidikan; yakni kepala sekolah dan guru. Dalam
perspektif globalisasi, otonomi daerah dan desentralisasi serta untuk
menerapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan menyukseskan
Implementasi Kurikulum 2013, kepala sekolah merupakan figur sentral yang
harus menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah, oleh karena itu untuk
mewujudkan visi dan misi sekolah serta mencapai tujuan yang diharapkan,
perlu dipersiapkan kepala sekolah yang mampu memahami tidak saja
1
berkaitan dengan manajemen sekolah, tetapi juga berbagai hal yang berkaitan
dengan kepemimpinan.1
Kepala sekolah harus mempunyai jiwa kepemimpinan dan dasar
kepemimpinan yang kuat. Untuk itu setiap kepala sekolah harus memahami
kunci sukses kepemimpinannya. Harapan guru terhadap kepala sekolah, masa
depan kepemimpinan kepala sekolah, etika kepemimpinan kepala sekolah.
Dimensi-dimensi tersebut harus dimiliki dan menyatu pada setiap pribadi
kepala sekolah, agar mampu melaksanakan manajemen dan kepemimpinan
secara efektif, efisien, mandiri, produktif dan akuntabel.2
Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi
tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar
mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi
pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.3
Dalam hal ini ada salah satu tugas kepala sekolah yang berperan dalam
menyukseskan pendidikan di Indonesia melalui satuan pendidikan yang
dikelolanya yaitu kurikulum. Pemerintah sering melakukan perbaikan dan
pembenahan kurikulum, tetapi dalam pelaksanaanya seringkali tersesat atau
salah jalan, sehingga sulit untuk sampai pada tujuan; mudah-mudahan bukan
pada saat kurikulum saat ini Kurikulum 2013; meskipun wacana perubahan
digulirkan ketika pendidikan sedang mengalami berbagai kesemrawutan
1
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah.Ed.1 Cetakan ke-2, ( Jakarta:
Bumi Aksara, 2012). hal. v
2
Ibid. hal. l16
3
Wahsumidjo.Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan teoritik dan permasalahanya.
( Jakarta:Raya grafindo persada, 2002). STAIN Salatiga. Pdf. hal. 83
2
(chaos) dan ketimpangan, baik secara kuantitas, kualitas, maupun dalam
kaitanya dengan efektifitas dan relevansi pendidikan, bahkan ada yang
menyatakan bahwa pendidikan kita sangat kacau, tidak jelas arah dan
tujuannya. Hal tersebut lebih diperparah lagi oleh kegagalan Ujian Nasional
(UN) tahun 2013, terutama untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA),
dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).4
Fakta yang terjadi di masyarakat sekarang ini, masih terdapat siswa
yang tidak lulus Ujian Nasional (UN), sehingga diperlukan perubahan yang
cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan
nasional sendiri dipandang tidak efektif oleh berbagai pihak, bahkan dari segi
mata pelajaran yang diberikan dianggap kelebihan muatan (overload) tetapi
tidak mampu memberikan bekal, serta tidak dapat mempersiapkan peserta
didik untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.. Oleh karena itu
merupakan langkah positif, ketika pemerintah (Mendikbud) merevitalisasi
pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan jenjang pendidikan, termasuk
dalam pengembangan kurikulum 2013.5
Tantangan kurikulum 2013 dinilai mulai diragukan efektivitasnya.
Terd
beberapa
pelaksanaannya.
hal
penting
Pertama,
yang
guru
patut
tidak
siap
diperhatikan
daam
meng-ajarkan
proses
kurikulum
2013.Kedua, infrastrukpat beberapa halur belum tersedia sepenuhnya. Hal lain
yang berpotensi akan memengaruhi penerapan kurikulum ini adalah rezim
4
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.Cetakan ke- 4, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2013), hal. 1-2.
5
ibid. hal. 6-7
3
kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) pasca pemilihan
presiden 2014. Kurikulum yang secara serentak diberlakukan mulai tahun
2014/2015 di semua jenjang sekolah mulai dasar hingga menengah ini dinilai
terlalu dipaksakan untuk diterapkan. Berbagai masalah muncul ketika banyak
sekolah mengeluh karena belum tersedianya buku paket untuk murid maupun
guru. Masalah lainya adalah minimnya kesiapan guru dalam menerapkan
kurikulum ini karena banyak guru yang belum mendapat pelatihan.6
Penentu keberhasilan penerapan kurikulum ialah efektifitas kepala
sekolah dalam memenuhi standar pengelolaan. Tantangan utama bidang ini
yaitu kepala sekolah dan guru PAI memahmi ruang lingkup tugasnya untuk
mendukung penyelenggaraan kurikulum 2013. Di samping itu perlunya
menyikapi perubahan dengan tindakan manajemen yang berbeda dari
pelaksanaan tugas dalam menerapkan kurikulum sebelumnya.7
Kunci sukses pertama yang menentukan keberhasilan implementasi
kurikulum 2013 adalah kepemimpinan kepala sekolah, terutama dalam
mengordinasikan, menggerakkan, dan menyeleraskan semua sumberdaya
pendidikan yang tersedia. Kepimimpinan kepala sekolah merupakan salah satu
faktor penentu yang dapat menggerakkan semua sumberdaya sekolah untuk
dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah melalui programprogram yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu,
dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI
6
Rachmad Faisal dalam Okezone, (Kamis 28 Agustus 2014)
Materi Diklat Budaya Sekolah Manajemen Perubahan Kepemimpinan Dalam Implementasi
Kurikulum 2013.
7
4
diperlukan kepala sekolah dan guru pengajar yang mandiri dan profesional
dengan kemampuan manajemen serta kepemimpinan yang tangguh, agar
mampu mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu
sekolah.8
Kurikulum
2013
menuntut
kepala
sekolah
yang
demokratis
profesional, sehingga mampu menumbuhkan iklim demokratis di sekolah
yang akan mendorong terciptanya iklim yang kondusif bagi terciptanya
kualitas pendidikan dan pembelajaran yang optimal untuk mengembangkan
seluruh potensi peserta didik. Mandiri, demokratis, dan profesional harus
berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat
macam nilai, yakni pembinaan mental, moral, fisik dan artistik.9
1. Pembinaan mental; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang halhal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak. Dalam hal ini, kepala
sekolah harus mampu menciptakan iklim yang kondusif agar setiap tenaga
kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik, secara proporsional
dan profesional.
2. Pembinaan moral; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai suatu perbuatan, sikap
dan kewajiban sesuai tugas masing-masing tenaga kependidikan.
8
9
Mulyasa 2013. Op.Cit hal. 39.
Ibid. hal. 39-41
5
3. Pembinaan fisik; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan
penampilan mereka secara lahiriah.
4. Pembinaan artistik; yang membina tenaga kependidikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.
Mencoba untuk menggali lebih dalam mengenai peran kepala sekolah
dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di
SMPN 18 Malang termasuk salah satu sekolah favorit yang menggunakan
kurikulum 2013. SMPN 18 Malang adalah Sekolah Menegah Pertama Negeri,
yang terletak di jalan Soekarno Hatta No. 394 Malang Jawa timur. Dengan
beberapa latar belakang permasalahan di atas peneliti berharap bisa menggali
informasi ini lebih banyak dan akurat serta nantinya bisa dikembangkan
menjadi lebih baik. Penelitian ini untuk memenuhi tugas akhir dari
perkuliahan atau skripsi. Dalam hal ini peneliti menuangkan karya ilmiah yang
berjudul “ Peran Kepala sekolah SMPN 18 Malang dalam Menyukseskan
Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
A. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas terdapat beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di SMPN 18
Malang ?
2. Bagaimana peran kepala sekolah dalam menyukseskan kurikulum PAI
2013 di SMPN 18 Malang ?
6
B. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di
SMPN 18 Malang.
2. Mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam menyukseskan implementasi
kurikulum 2013 di SMPN 18 Malang.
C. Manfaat Penelitian
Dengan diadakan penelitian ini, ada dua manfaat yang diharapkan yaitu
manfaat secara teoritis dan praktis :
1. Secara teorits
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaatmanfaat sebagai berikut:
a. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang kurikulum 2013, baik
yang bersifat dengan aspek kesiapan manajemennya, pelaksanaan,
keunggulan, dan kemungkinan problema-problema pelaksanaanya.
b. Memberikan informasi berkaitan dengan peran kepala sekolah dalam
menyukseskan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI.
2. Secara praktis
a. Mahasiswa
Mahasiswa sebagai peneliti dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai
tambahan ilmu dan wawasan dan juga sebagai memperkaya diri dalam
dunia penelitian. Selain itu juga bisa dijadikan refrensi apabila kelak
7
mahasiswa benar-benar telah terjun ke dalam dunia pendidikan
khususnya kepala sekolah.
b. Sekolah/kepala sekolah
Hasil
penelitian
ini
dapat
digunakan
oleh
sekolah
sebagai
pertimbangan dalamm meningkatkan lagi kualitas kepemimpinan yang
ada di sekolah itu khususnya dalam kepemimpinan, kebijakan,
penerapan kurikulum 2013 di SMPN 18 Malang, dan dapat dijadikan
bahan
masukan dalam melakukan pembenahan sehingga tercipta
suasana baru yang lebih kondusif.
c. Fakultas
Penelitian ini sebagai pertanggungjawaban dari mahasiswa yang telah
melaksanakan penelitian di SMPN 18 Malang sesuai dengan tugas
akhir mahasiswa. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
sarana dan referensi untuk mahasiswa ditahun-tahun berikutnya
sehingga penelitian yang diadakan lebih baik, bermanfaat dan
berkulaitas.
d. Guru mata pelajaran PAI
Untuk mengetahui usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam penerapan
konsep kurikulum 2013 mata pelajaran pendidikan agama islam.
e. Penulis dan Pembaca
Untuk dapat mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam
implementasi kurikulum 2013 khususnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam.
8
D. Batasan Istilah
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah menurut Black dalam Samsudin, dapat diartikan sebagai
pemimpin sekolah atau lembaga yang menjadi tempat proses pembelaaran
berlangsug.10 Sedangkan menurut Rahmat dkk mengunkapkan bahwa
kepala sekolah adala guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk
menduduki jabatan strukural (kepala sekolah) di sekolah.11
Kepala sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah
SMPN 18 Malang yang memiliki peranan dalam mensukseskan
implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PAI.
2. Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi merupakan suatu proses penerapan, ide, konsep, kebijakan
yang diwujudkan dalam suatu tindakan praktis, sehingga memberikan
dampak.12
Implementasi kurikulum dalam penelitian ini, dimaksudkan sebagai tahaptahap implementasi kurikulum 2013 yang diuraikan sebagai berikut:13
a. Merancang pembelajaran efektif dan bermakna
10
Samsudin. S, Manajemen: a Guide t exective Comman, (Bandung: CV. Pustaka Setia,
2006), hal. 287
11
Rahmat, et.all, Peran Stategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,
.(Jatinagor: Alqorprint, 2006), hal. 166
12
Mu.lyasa, Kurikulum Berbasisi Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi
(Bandung: 2008), hal. 93
13
Ibid. hal. 99-134
9
Pembelajaran menyenangkan, efektif dan bermakna dapat dirancang
oleh setiap guru dengan prosedur sebagai berikut.
1. Pemanasan dan apresiasi
2. Eksplorasi
3. Konsolidasi pembelajaran.
4. Pembentukan sikap, kompetensi dan karakter
5. Penilaian formatif .
b. Mengordinasikan pembelajaran
1. Pelaksanaan pembelajaran.
2. Pengadaan dan pembinaan tenaga ahli.
3. Pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
4. Pengembangan kebijakan sekolah.
c. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran
1. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)
2. Bermain peran (role playing)
3. Belajar tuntas (Mastery learning)
d. Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter
1. Kegiatan awal atau pembukaan.
2. Kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter
3. Kegiatan akhir atau penutup.
e. Menetapkan criteria keberhasilan
1. Kriteria jangka pendek
2. Kriteria jangka menengah
10
3. Kriteria jangka panjang
3. Peran Kepala Sekolah dalam menyukseskan implementasi kurkulm 2013
a. Memperkuat Visi dan Misi Sekolah
b. Memberdayakan Gur
c. Mendongkrak Prestasi
d. MenumbuhkanSemangat dan Motivasi
e. Mengoranisasikan Pembelajaran
4. Pendidikan Agama Islam
Pedidikan agama Islam menurut Zakiyah Darjat, pendidikan melalui ajaran
agama islam yang dilakukan secara sadar untuk membina dan mengasuh
peserta didik agar senantiasa memahami ajaran islam secara menyeluruh
serta menghayati tujuannya. Sehingga akhirnya dapat mengamalkan islam
sebagai pandangan hidup.14
Pendidikan Agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini, adalah mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di SMP Negeri 18 Malang,
yang diberikan kepada semua siswa di semua kelas pada semua jenjang,
dengan durasi waktu dua jam setiap minggu.
E. Sistematika Penulisan
BAB I:
Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan istilah dan sistematika penulisan
14
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep
dan Implementasi Kurikulum, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 130
11
BAB II:
Kajian Pustaka
Bab dua ini membahas tentang istilah-istilah yang berhubungan
dengan penelitian ini, adapun istilah-istilah yang akan di kaji dalam
penelitian ini adalah:
1. Peran kepala sekolah yang meliputi sebagai manajer, leader,
motivator, pendidik, innovator dan supervisor
2. Kurikulum 2013, membahas pengertian kurikulum, kurikulum
2013 dan bagaimana proses perubahan kurikulum.
3. Implementasi kurikulum 2013 yang meliputi
merancang
pembelajaran yang efektif dan bermakna, mengordinasikan
pembelajaran,
memilih
dan
pembelajaran,
melaksanakan
menentukan
pendekatan
pembelajaran,
menetapkan
criteria keberhasilan.
4. Problematika-problematika dalam implementasi kurikulum
2013
5. Peran kepala sekolah dalam menyukseskan kurikulum 2013
yang
meliputi
memperkuat
visi
dan
misi
sekolah,
memberdayakan kreativitas guru, mendongkrak prestasi,
menumbuhkan
semangat
dan
motivasi
berprestasi,
mengordinasikan pembelajaran, dukungan orang tua dan
masayarakat.
6. Pengertian PAI (Pendidikan Agama Islam)
12
BAB III:
Metode Penelitian
Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi
Jenis penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik
pengambilan data, analisa data
BAB IV:
Hasil Penelitian
Bab ini menyediakan hasil penelitian yang didapat selama proses
penelitian berlangsung mulai dari awal sampai selesai yang
meliputi latar belakang objek penelitian dan penyajian data yang
meliputi implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI dan
peran sekolah dalam menyukseskan kurikulum 2013 mata
pelajaran PAI di SMPN 18 Malang.
BAB V:
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan beberapa saran yang
diharapkan dapat membantu permasalahan yang ada terutama
mengenai implementasi dan peran kepala sekolah.
13
DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMNTASI KURIKULUM 2013
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SKRIPSI
Oleh:
AUFA ROSYIDI
NIM. 201110010311074
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2015
i
Peran KepalaSekolah SMPN 18 Malang
Dalam Menyukseskan Implementasi Kurikulum 2013
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S-1)
Oleh:
AUFA ROSYIDI
NIM. 201110010311074
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
2015
ii
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmatnya kepada kita semua, semoga kita tetap bertaqwa dan dapat menjalankan
perintah dan menjauhi larangan-Nya. Sehingga kita menjadi orang yang
beruntung dan tetap memegang syariat islam atas kehendak dan ridho-Nya.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada uswatun suri tauladan kita
Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukan kita jalan yang gelap gulita
menuju jalan yang terang benderang yakni addinul islam assyirotol mustaqim.
Maka dengan itu skripsi ini dengan judul “PERAN KEPALA SEKOLAH
SMPN 18 MALANG DALAM MENYUKSESKAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PAI” dapat dilaksanakan dengan
baik.
Skripsi ini dibuat dan disajikan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan
program
sarjana
Fakultas
Agama
Islam
Universitas
Muhammadiyah Malang. Tak lupa kami sampaikan banyak terima kasih kepada
beberapa pihak antara lain:
1. Kepada Bapak, ibu, kakak dan adik-adikku yang selalu mendoakan dan
memberi dukungan terhadap penulis, untuk menyelesaikan skripsi ini.
2.
Drs. Faridi, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Malang. Nur Afifah Khurin Maknin, S.Pdi, M.K selaku
ketua jurusan Tarbiyah.
iv
A. Peran Kepala Sekolah dalam Menyukseskan Implementasi
Kurikulum 2013……………………………………………………...51
B. Pendidikan Agama Islam…………………………………………….54
BAB III .METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian…………………………………………………………...57
B. Lokasi Penelitian…………………………………………………………57
C. Informan Penelitian………………………………………………............58
D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….58
E. Analisis Data……………………………………………………………..61
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Latar Belakang Objek Penelitian..……………………………………….63
B. Penyajian dan Analisis data……………………………………………...73
1. Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran PAI…………............75
2. Peran Kepala Sekolah dalam Menykseskan Implementasi
Kuriklum 2013 Mata Peajaran PAI…………………………………..81
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan………………………………………………………………87
B. Saran……………………………………………………………………..88
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Keterangan Penelitian dari Sekolah
Lampiran 2.
Lampiran Struktur Kurikulum pada Tingkat Daerah di SMP Negeri
18Malang
Lampiran 3.
Kompetensi dan Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti
Lampiran 4.
Beban belajar peserta didik kurikulum 2013 kelas VII dan VIII
Lampiran 5.
RPP kelas VII PAI
Lampiran 6.
Foto-foto
Lampiran 8.
Panduan wawancara
vi
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul dan Adayani, Dian. (2006). Pendidikan Agama Islam Berbasis
Kompetensi, Konsep dan Implementasi Kurikulum, Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya
Ali, Muhammad. (1992). Pengembangan Kurikulum di Sekolah, Bandung: Sinar
Baru
Al-Hafidz, Muhammad, (2014). Implementasi Kurikulum 2013 dalam
Pembelajaran PAI. Skripsi Pendidikan Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Malang.
Andang. (2015). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Yogyakarta:
Ar Ruzz Media.
Arifin, Zainal. (2011). Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru,
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Darmaningtyas. Problematika Kurikulum 2013, Tempo.co, RABU, 10 Juli 2013,
11:27WIB,http://www.tempo.co/read/kolom/2013/07/10/762/Problematika
-Implementasi-Kurikulum-2013, diakses tanggal 15-04-2015, pukul 09.46
WIBAndang, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah,
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2015
Ferdinandus.
Rabu,
19
Oktober
2014.
11:38,
http://news.metronews.com/read/2014/10/09/19/307023/ini-delapanmasalah dalam-implementasi-kurikulum-2013. diakses tanggal 15-042015, pukul 08.45
Hidayat, Sholeh. (2013). Pengembangan Kurikulum Baru.Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Kneller, George F. (1996). Logic and Leanguage of Education, London,Sydney:
Joh Willey and Sons Inc. New York.
Kementrian Agama Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2013, Peduli
terhadap Makhluk Hidup Buku Guru SD/MI Kelas IV, Jakarta: Lazurdi
GIS dan Politeknik Negeri Media Kreatif.
Mawardiyansah, (2009). Profesionalisme Kepemimpinan Kepala Madarsah
Tsanawiyah Muhammadiyah I Malang. Skripsi Pendidikan Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang.
vii
Langgulung. (1995). Manusia dan Pendidikan suatu analisa psikologi dan
pendidikan, Jakarta: Al Husna Zikra,
Materi Diklat Budaya Sekolah Manajemen Perubahan Kepemimpinan Dalam
Implementasi Kurikulum 2013.
Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Peneliian Kualitatif. Bandung: PT Rosda
Karya.
Mulyasa. (2012). Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah. Edisi.1
Cetakan ke-2, Jakarta. Bumi Aksara.
Mulyasa. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Cetakan ke4. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Mulyasa. (2007). Menjadi Kepala Sekolah Profesional, Bandung: 2007
Murni, Djamal. (1984). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Proyek Pembinaan
Prasarana dan Sarana PerguruanTinggi Agama/ IAIN
Mukhtar. (2003). Desain Pembelajaran PAI. Jakarta: Misaka Galiza.
Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran Scripta Cendekia.
Banjramasin.
Syaifudin, Nurdin dan Basyirudin, Usman. (1999).
Implementasi Kurikulum. Jakarta: Ciputat.
Guru Profesional dan
Puspitasari, Yekti. (2014). Pola Kepemiminan Kepala Sekolah dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidkan Agama Islam di Sekolah SD
Muhammadiyah 8 Malang. Malang, Skripsi Fakultas Agama Islam Umm.
Rahmat, et.all. (2006). Peran Stategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu
Pendidikan. Jatinagor: Alqorprint.
Samsudin, S. (2006). Manajemen: a Guide t exective Comman, Bandung: CV.
Pustaka Setia.
Tafsir, Ahmad. (1995) Epistimologi untuk Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Fak.Tar. IAIN Suna Gunung jati.
Tafsir, Ahmad. (2006). Filsafat Pendidikan Islami Integrasi Jasmani, Rohani,
dan Kalbu Memanusikan Manusia, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Rachmad,
Faisal dalam Okezone (Kamis 28 Agustus 2014)
viii
Sariono, Kurikulum Generasi Emas, Jurnal Pendidikan kota Surabaya, Volume 3
Sugiono. (2008). Metode Peneltian Pendiikan: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
dan R&D. Bnadung: Alfa Beta.
Tobroni. (2008). Pendidikan Islam Paradigma
Spiritualitas.(Malang: UMM Press.
teologis,
Flosofis
dan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 35
ayat 1.
Undang-undang SISDIKNAS, Antara Peluang danTanangan, Majalah Rindang,
Jakarta: September 2003.
Wahsumidjo. (2007. Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan Teoritik dan
Permasalahanya. Jakarta: Raya Grafindo Persada.
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan tingkat satuan
pendidikan yang harus bertanggung jawab terhadap maju mundurnya
pendidikan dan sekolah yang dipimpinnya. Tidak jarang kepala sekolah
menerima ancaman, jika dia tidak dapat memajukan sekolahnya maka akan
dimutasikan atau diberhentikan dari jabatanya. Oleh karena itu kepala sekolah
dituntut untuk memiliki berbagai kemampuan, baik berkaitan dengan masalah
manajemen maupun kepemimpinan, agar dapat mengembangkan dan
memajukan sekolahnya secara efektif, efisien, mandiri, produktif, dan
akuntabel.
Di sekolah terdapat dua pemimpin yang paling berperan dan sangat
menentukan kualitas pendidikan; yakni kepala sekolah dan guru. Dalam
perspektif globalisasi, otonomi daerah dan desentralisasi serta untuk
menerapkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan menyukseskan
Implementasi Kurikulum 2013, kepala sekolah merupakan figur sentral yang
harus menjadi teladan bagi seluruh warga sekolah, oleh karena itu untuk
mewujudkan visi dan misi sekolah serta mencapai tujuan yang diharapkan,
perlu dipersiapkan kepala sekolah yang mampu memahami tidak saja
1
berkaitan dengan manajemen sekolah, tetapi juga berbagai hal yang berkaitan
dengan kepemimpinan.1
Kepala sekolah harus mempunyai jiwa kepemimpinan dan dasar
kepemimpinan yang kuat. Untuk itu setiap kepala sekolah harus memahami
kunci sukses kepemimpinannya. Harapan guru terhadap kepala sekolah, masa
depan kepemimpinan kepala sekolah, etika kepemimpinan kepala sekolah.
Dimensi-dimensi tersebut harus dimiliki dan menyatu pada setiap pribadi
kepala sekolah, agar mampu melaksanakan manajemen dan kepemimpinan
secara efektif, efisien, mandiri, produktif dan akuntabel.2
Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi
tugas untuk memimpin suatu sekolah di mana diselenggarakan proses belajar
mengajar atau tempat dimana terjadi interaksi antara guru yang memberi
pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.3
Dalam hal ini ada salah satu tugas kepala sekolah yang berperan dalam
menyukseskan pendidikan di Indonesia melalui satuan pendidikan yang
dikelolanya yaitu kurikulum. Pemerintah sering melakukan perbaikan dan
pembenahan kurikulum, tetapi dalam pelaksanaanya seringkali tersesat atau
salah jalan, sehingga sulit untuk sampai pada tujuan; mudah-mudahan bukan
pada saat kurikulum saat ini Kurikulum 2013; meskipun wacana perubahan
digulirkan ketika pendidikan sedang mengalami berbagai kesemrawutan
1
Mulyasa, Manajemen dan Kepemimpinan Kepala Sekolah.Ed.1 Cetakan ke-2, ( Jakarta:
Bumi Aksara, 2012). hal. v
2
Ibid. hal. l16
3
Wahsumidjo.Kepemimpinan Kepala Sekolah: Tinjauan teoritik dan permasalahanya.
( Jakarta:Raya grafindo persada, 2002). STAIN Salatiga. Pdf. hal. 83
2
(chaos) dan ketimpangan, baik secara kuantitas, kualitas, maupun dalam
kaitanya dengan efektifitas dan relevansi pendidikan, bahkan ada yang
menyatakan bahwa pendidikan kita sangat kacau, tidak jelas arah dan
tujuannya. Hal tersebut lebih diperparah lagi oleh kegagalan Ujian Nasional
(UN) tahun 2013, terutama untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA),
dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).4
Fakta yang terjadi di masyarakat sekarang ini, masih terdapat siswa
yang tidak lulus Ujian Nasional (UN), sehingga diperlukan perubahan yang
cukup mendasar dalam sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan
nasional sendiri dipandang tidak efektif oleh berbagai pihak, bahkan dari segi
mata pelajaran yang diberikan dianggap kelebihan muatan (overload) tetapi
tidak mampu memberikan bekal, serta tidak dapat mempersiapkan peserta
didik untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain di dunia.. Oleh karena itu
merupakan langkah positif, ketika pemerintah (Mendikbud) merevitalisasi
pendidikan karakter dalam seluruh jenis dan jenjang pendidikan, termasuk
dalam pengembangan kurikulum 2013.5
Tantangan kurikulum 2013 dinilai mulai diragukan efektivitasnya.
Terd
beberapa
pelaksanaannya.
hal
penting
Pertama,
yang
guru
patut
tidak
siap
diperhatikan
daam
meng-ajarkan
proses
kurikulum
2013.Kedua, infrastrukpat beberapa halur belum tersedia sepenuhnya. Hal lain
yang berpotensi akan memengaruhi penerapan kurikulum ini adalah rezim
4
Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013.Cetakan ke- 4, (Bandung: PT
Remaja Rosda Karya, 2013), hal. 1-2.
5
ibid. hal. 6-7
3
kementrian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) pasca pemilihan
presiden 2014. Kurikulum yang secara serentak diberlakukan mulai tahun
2014/2015 di semua jenjang sekolah mulai dasar hingga menengah ini dinilai
terlalu dipaksakan untuk diterapkan. Berbagai masalah muncul ketika banyak
sekolah mengeluh karena belum tersedianya buku paket untuk murid maupun
guru. Masalah lainya adalah minimnya kesiapan guru dalam menerapkan
kurikulum ini karena banyak guru yang belum mendapat pelatihan.6
Penentu keberhasilan penerapan kurikulum ialah efektifitas kepala
sekolah dalam memenuhi standar pengelolaan. Tantangan utama bidang ini
yaitu kepala sekolah dan guru PAI memahmi ruang lingkup tugasnya untuk
mendukung penyelenggaraan kurikulum 2013. Di samping itu perlunya
menyikapi perubahan dengan tindakan manajemen yang berbeda dari
pelaksanaan tugas dalam menerapkan kurikulum sebelumnya.7
Kunci sukses pertama yang menentukan keberhasilan implementasi
kurikulum 2013 adalah kepemimpinan kepala sekolah, terutama dalam
mengordinasikan, menggerakkan, dan menyeleraskan semua sumberdaya
pendidikan yang tersedia. Kepimimpinan kepala sekolah merupakan salah satu
faktor penentu yang dapat menggerakkan semua sumberdaya sekolah untuk
dapat mewujudkan visi, misi, tujuan, dan sasaran sekolah melalui programprogram yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Oleh karena itu,
dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI
6
Rachmad Faisal dalam Okezone, (Kamis 28 Agustus 2014)
Materi Diklat Budaya Sekolah Manajemen Perubahan Kepemimpinan Dalam Implementasi
Kurikulum 2013.
7
4
diperlukan kepala sekolah dan guru pengajar yang mandiri dan profesional
dengan kemampuan manajemen serta kepemimpinan yang tangguh, agar
mampu mengambil keputusan dan prakarsa untuk meningkatkan mutu
sekolah.8
Kurikulum
2013
menuntut
kepala
sekolah
yang
demokratis
profesional, sehingga mampu menumbuhkan iklim demokratis di sekolah
yang akan mendorong terciptanya iklim yang kondusif bagi terciptanya
kualitas pendidikan dan pembelajaran yang optimal untuk mengembangkan
seluruh potensi peserta didik. Mandiri, demokratis, dan profesional harus
berusaha menanamkan, memajukan dan meningkatkan sedikitnya empat
macam nilai, yakni pembinaan mental, moral, fisik dan artistik.9
1. Pembinaan mental; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang halhal yang berkaitan dengan sikap batin dan watak. Dalam hal ini, kepala
sekolah harus mampu menciptakan iklim yang kondusif agar setiap tenaga
kependidikan dapat melaksanakan tugas dengan baik, secara proporsional
dan profesional.
2. Pembinaan moral; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan ajaran baik buruk mengenai suatu perbuatan, sikap
dan kewajiban sesuai tugas masing-masing tenaga kependidikan.
8
9
Mulyasa 2013. Op.Cit hal. 39.
Ibid. hal. 39-41
5
3. Pembinaan fisik; yaitu membina para tenaga kependidikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kondisi jasmani atau badan, kesehatan dan
penampilan mereka secara lahiriah.
4. Pembinaan artistik; yang membina tenaga kependidikan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kepekaan manusia terhadap seni dan keindahan.
Mencoba untuk menggali lebih dalam mengenai peran kepala sekolah
dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di
SMPN 18 Malang termasuk salah satu sekolah favorit yang menggunakan
kurikulum 2013. SMPN 18 Malang adalah Sekolah Menegah Pertama Negeri,
yang terletak di jalan Soekarno Hatta No. 394 Malang Jawa timur. Dengan
beberapa latar belakang permasalahan di atas peneliti berharap bisa menggali
informasi ini lebih banyak dan akurat serta nantinya bisa dikembangkan
menjadi lebih baik. Penelitian ini untuk memenuhi tugas akhir dari
perkuliahan atau skripsi. Dalam hal ini peneliti menuangkan karya ilmiah yang
berjudul “ Peran Kepala sekolah SMPN 18 Malang dalam Menyukseskan
Implementasi Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam.
A. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas terdapat beberapa permasalahan
sebagai berikut:
1. Bagaimana implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di SMPN 18
Malang ?
2. Bagaimana peran kepala sekolah dalam menyukseskan kurikulum PAI
2013 di SMPN 18 Malang ?
6
B. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah :
1. Mendeskripsikan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di
SMPN 18 Malang.
2. Mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam menyukseskan implementasi
kurikulum 2013 di SMPN 18 Malang.
C. Manfaat Penelitian
Dengan diadakan penelitian ini, ada dua manfaat yang diharapkan yaitu
manfaat secara teoritis dan praktis :
1. Secara teorits
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaatmanfaat sebagai berikut:
a. Memperluas pengetahuan dan wawasan tentang kurikulum 2013, baik
yang bersifat dengan aspek kesiapan manajemennya, pelaksanaan,
keunggulan, dan kemungkinan problema-problema pelaksanaanya.
b. Memberikan informasi berkaitan dengan peran kepala sekolah dalam
menyukseskan implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI.
2. Secara praktis
a. Mahasiswa
Mahasiswa sebagai peneliti dapat memanfaatkan penelitian ini sebagai
tambahan ilmu dan wawasan dan juga sebagai memperkaya diri dalam
dunia penelitian. Selain itu juga bisa dijadikan refrensi apabila kelak
7
mahasiswa benar-benar telah terjun ke dalam dunia pendidikan
khususnya kepala sekolah.
b. Sekolah/kepala sekolah
Hasil
penelitian
ini
dapat
digunakan
oleh
sekolah
sebagai
pertimbangan dalamm meningkatkan lagi kualitas kepemimpinan yang
ada di sekolah itu khususnya dalam kepemimpinan, kebijakan,
penerapan kurikulum 2013 di SMPN 18 Malang, dan dapat dijadikan
bahan
masukan dalam melakukan pembenahan sehingga tercipta
suasana baru yang lebih kondusif.
c. Fakultas
Penelitian ini sebagai pertanggungjawaban dari mahasiswa yang telah
melaksanakan penelitian di SMPN 18 Malang sesuai dengan tugas
akhir mahasiswa. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai
sarana dan referensi untuk mahasiswa ditahun-tahun berikutnya
sehingga penelitian yang diadakan lebih baik, bermanfaat dan
berkulaitas.
d. Guru mata pelajaran PAI
Untuk mengetahui usaha-usaha yang perlu dilakukan dalam penerapan
konsep kurikulum 2013 mata pelajaran pendidikan agama islam.
e. Penulis dan Pembaca
Untuk dapat mengetahui bagaimana peran kepala sekolah dalam
implementasi kurikulum 2013 khususnya mata pelajaran pendidikan
agama Islam.
8
D. Batasan Istilah
1. Kepala Sekolah
Kepala Sekolah menurut Black dalam Samsudin, dapat diartikan sebagai
pemimpin sekolah atau lembaga yang menjadi tempat proses pembelaaran
berlangsug.10 Sedangkan menurut Rahmat dkk mengunkapkan bahwa
kepala sekolah adala guru (jabatan fungsional) yang diangkat untuk
menduduki jabatan strukural (kepala sekolah) di sekolah.11
Kepala sekolah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah
SMPN 18 Malang yang memiliki peranan dalam mensukseskan
implementasi kurikulum 2013 dalam mata pelajaran PAI.
2. Implementasi Kurikulum 2013
Implementasi merupakan suatu proses penerapan, ide, konsep, kebijakan
yang diwujudkan dalam suatu tindakan praktis, sehingga memberikan
dampak.12
Implementasi kurikulum dalam penelitian ini, dimaksudkan sebagai tahaptahap implementasi kurikulum 2013 yang diuraikan sebagai berikut:13
a. Merancang pembelajaran efektif dan bermakna
10
Samsudin. S, Manajemen: a Guide t exective Comman, (Bandung: CV. Pustaka Setia,
2006), hal. 287
11
Rahmat, et.all, Peran Stategis Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan,
.(Jatinagor: Alqorprint, 2006), hal. 166
12
Mu.lyasa, Kurikulum Berbasisi Kompetensi: Konsep, Karakteristik dan Implementasi
(Bandung: 2008), hal. 93
13
Ibid. hal. 99-134
9
Pembelajaran menyenangkan, efektif dan bermakna dapat dirancang
oleh setiap guru dengan prosedur sebagai berikut.
1. Pemanasan dan apresiasi
2. Eksplorasi
3. Konsolidasi pembelajaran.
4. Pembentukan sikap, kompetensi dan karakter
5. Penilaian formatif .
b. Mengordinasikan pembelajaran
1. Pelaksanaan pembelajaran.
2. Pengadaan dan pembinaan tenaga ahli.
3. Pendayagunaan lingkungan sebagai sumber belajar.
4. Pengembangan kebijakan sekolah.
c. Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran
1. Pembelajaran kontekstual (contextual teaching and learning)
2. Bermain peran (role playing)
3. Belajar tuntas (Mastery learning)
d. Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter
1. Kegiatan awal atau pembukaan.
2. Kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter
3. Kegiatan akhir atau penutup.
e. Menetapkan criteria keberhasilan
1. Kriteria jangka pendek
2. Kriteria jangka menengah
10
3. Kriteria jangka panjang
3. Peran Kepala Sekolah dalam menyukseskan implementasi kurkulm 2013
a. Memperkuat Visi dan Misi Sekolah
b. Memberdayakan Gur
c. Mendongkrak Prestasi
d. MenumbuhkanSemangat dan Motivasi
e. Mengoranisasikan Pembelajaran
4. Pendidikan Agama Islam
Pedidikan agama Islam menurut Zakiyah Darjat, pendidikan melalui ajaran
agama islam yang dilakukan secara sadar untuk membina dan mengasuh
peserta didik agar senantiasa memahami ajaran islam secara menyeluruh
serta menghayati tujuannya. Sehingga akhirnya dapat mengamalkan islam
sebagai pandangan hidup.14
Pendidikan Agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini, adalah mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang ada di SMP Negeri 18 Malang,
yang diberikan kepada semua siswa di semua kelas pada semua jenjang,
dengan durasi waktu dua jam setiap minggu.
E. Sistematika Penulisan
BAB I:
Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, batasan istilah dan sistematika penulisan
14
Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Konsep
dan Implementasi Kurikulum, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 130
11
BAB II:
Kajian Pustaka
Bab dua ini membahas tentang istilah-istilah yang berhubungan
dengan penelitian ini, adapun istilah-istilah yang akan di kaji dalam
penelitian ini adalah:
1. Peran kepala sekolah yang meliputi sebagai manajer, leader,
motivator, pendidik, innovator dan supervisor
2. Kurikulum 2013, membahas pengertian kurikulum, kurikulum
2013 dan bagaimana proses perubahan kurikulum.
3. Implementasi kurikulum 2013 yang meliputi
merancang
pembelajaran yang efektif dan bermakna, mengordinasikan
pembelajaran,
memilih
dan
pembelajaran,
melaksanakan
menentukan
pendekatan
pembelajaran,
menetapkan
criteria keberhasilan.
4. Problematika-problematika dalam implementasi kurikulum
2013
5. Peran kepala sekolah dalam menyukseskan kurikulum 2013
yang
meliputi
memperkuat
visi
dan
misi
sekolah,
memberdayakan kreativitas guru, mendongkrak prestasi,
menumbuhkan
semangat
dan
motivasi
berprestasi,
mengordinasikan pembelajaran, dukungan orang tua dan
masayarakat.
6. Pengertian PAI (Pendidikan Agama Islam)
12
BAB III:
Metode Penelitian
Pada bab ini membahas tentang metode penelitian yang meliputi
Jenis penelitian, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik
pengambilan data, analisa data
BAB IV:
Hasil Penelitian
Bab ini menyediakan hasil penelitian yang didapat selama proses
penelitian berlangsung mulai dari awal sampai selesai yang
meliputi latar belakang objek penelitian dan penyajian data yang
meliputi implementasi kurikulum 2013 mata pelajaran PAI dan
peran sekolah dalam menyukseskan kurikulum 2013 mata
pelajaran PAI di SMPN 18 Malang.
BAB V:
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan beberapa saran yang
diharapkan dapat membantu permasalahan yang ada terutama
mengenai implementasi dan peran kepala sekolah.
13