38
a.  Identitas jenis kelamin
Dilihat dari perbedaan jenis kelamin, maka diperoleh data, bahwa terdapat 51 orang  guru laki- laki dan 60 orang guru perempuan  yang mengajar di SDMI, SMPMTs, dan SMA Muhammadiyah se-
Kecamatan  Kasihan  Bantul  Yogyakarta.  Data  ini  menggambarkan  bahwa  jumlah  perempuan  yang mengajar  di  sekolah  Muhammadiyah  lebih  banyak  perempuan  dari  pada  laki-laki.  Namun  demikian
masih  rendahnya  keberanian  perempuan  untuk  menjadi  kepala  sekolah  Muhammadiyah.  Hal  ini menyebabkan mereka tidak memiliki eksistensi secara nyata untuk memimpin sekolah Muhammadiyah
dan  untuk melakukan perubahan dalam mengembangkan budaya yang baik di sekolah Muhammadiyah .
Berdasarkan  gambar  histogram  seperti  yang  terdapat  di  atas,  menunjukkan bahwa jumlah guru perempuan lebih banyak dari  jumlah guru laki-laki. Seperti yang
terdapat  pada  SD  Ambarbinangun,  SD  Senggotan,  dan  SMA  Muhammadiyah Kasihan.  Bahkan  ada  satu  sekolah  yang  gurunya  perempuan  semua  yakni  MI
Muhammadiyah  Jogonalan.  Maka  dalam  pembagian  kerja  yang  diberikan  oleh kepala  sekolah  lebih  banyak  kepada  guru  perempuan  karena  jumlahnya  lebih
banyak. Sebagaimana yang diutarakan oleh salah seorang guru di SD Mrisi bahwa:
“Gu
ru perempuan lebih banyak dibandingkan laki-laki, guru perempuan lebih
banyak menerima tugas dari Kepala Sekolah”.
Pembagian  kerja  ini  tidak  mengindikasikan  ketidakadilan  gender,  karena persoalan  kondisi  jumlah  guru  yang  tidak  seimbang.  Banyaknya  jumlah  guru
perempuan yang menjadi guru di sekolah Muhammadiyah di Kasihan adalah karena kebanyakan  lembaga  pendidikannya  adalah  jenjang  SDMI.  Untuk  menjadi  guru
pada  jenjang  ini  memang  dibutuhkan  banyak  ketelatenan  dan  kesabaran,  apalagi gaji  guru  yang  diberikan  masih  tergolong  kecil,  sehingga  wajar  kalau  yang  tertarik
untuk menjadi guru di sekolah Muhammadiyah kebanyakan guru perempuan.
39
b.  Identitas Tingkat Pendidikan
Identitas  guru  sekolah  Muhammadiyah  di  Kasihan  dapat  digambarkan  dalam  bentuk  gambar
histogram sebagai berikut.
Berdasarkan tingkat pendidikannya, diketahui bahwa dari 111 guru  sekolah Muhammadiyah, ada 11 orang guru yang  masih berijasah Diploma D2, guru yang bergelar Sarjana S1 sebanyak 99
orang  dan    guru    yang  sudah  menyelesaikan  jenjang  Magister  S2  sebanyak  1  orang.    Kondisi  ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan guru sekolah Muhammadiyah di Kasihan, relatif cukup bagus.
Mayoritas  mereka  sudah  sarjana  S1,  berarti  sdh  memenuhi  peraturan  tenaga  kependidikan  dari Diknas.  Mereka yang masih diploma rata-rata berasal dari guru senior yang sudah menghadapi masa
persiapan  pensiun,  dan  juga  terdapat  dua  orang  guru  yang  hanya  lulusan  SMK  mengajar
ekstrakurikuler.
2.  Penilaian Guru terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah