Jenis – Jenis Motor dc

6. Belitan jangkar : Belitan jangkar merupakan bagian yang terpenting pada mesin arus searah, berfungsi untuk tempat timbulnya tenaga putar motor.

2.2.1. Jenis – Jenis Motor dc

Secara umum motor dc dibagi atas 2 dua macam, yaitu ; 1. Motor DC dengan sikat yang berfungsi sebagai pengubah arus pada kumparan sedemikian rupa sehingga arah putaran motor akan selalu sama. 2. Motor DC tanpa sikat menggunakan semi konduktor untuk merubah maupun membalik putarannya untuk menggerakkan motor, tingkat kebisingan motor jenis ini rendah karena putarannya halus. Hal-hal dasar yang dapat menurunkan efisiensi kerja motor dc: 1. Kelebihan supplay tegangan kerja dari batas maksimum motor dc 2. Pemanasan terhadap mesin sehingga akan menaikkan temperatur motor 3. Pembebanan diluar maksimum motor 4. Menurunkan efisiensi dari motor itu sendiri, biasanya karena proses penggulungan ulang motor. Sifat umum dari motor dc Apabila motor beroperasi secara terus menerus maka temperatur dari motor juga akan terus meningkat. Apabila motor telah mencapai temperatur yang tinggi dan motor terus digunakan maka akan membuat kinerja kecepatan motor akan menurun dan tidak efektif lagi serta dapat menimbulkan kerusakan. Ini dapat dilihat pada hubungan resistansi pada kawat kumparanlilitan motor dengan temperatur , yaitu : R = Ro 1+ α T Dimana : R = Resistansi konduktor pada temperatur t Ro = Resistansi konduktor pada suhu referensi α = koefisien temperatur dari resistansi T = perubahan suhu o C Universitas Sumatera Utara Apabila temperatur kawat lilitankumparan pada motor semakin panas maka akan menaikkan resistansi pada kawat tersebut, yang berarti naiknya resistansi pada kawat meyebabkan penurunan arus pada motor. Penurunan arus inilah yang akan menyebabkan adanya daya terdisipasi energi yang hilang menjadi panas. Karena terjadinya kehilangan energi itulah yang menyebabkan pemanasan terhadap motor sehingga akan menaikkan temperatur motor yang menurunkan efisiensi dari kerja motor itu sendiri. Pengaruh panas pada motor dc Panas yang berlebihan akan menyebabkan penurunan kondisi atau kerusakan pada motor , sehingga mengurangi umur pakai. Secara umum dikatakan bahwa setiap penambahan temperatur 10 o C pada motor dengan waktu lama atau terus menerus, mengakibatkan umur motor berkurang setengahnya. Contoh: Sebuah motor jika dioperasikan pada temperatur normal diperkirakan mencapai umur 20 tahun. Tapi jika motor harus beroperasi 10 o C diatas normal, maka umurnya menjadi 12 X 20 tahun. Jika motor harus beroperasi 40 o C diatas normal, maka umurnya menjadi 116 x 20 tahun. Dari hasil survei, kerusakan pada motor 60 dikarenakan overheating. Motor dc banyak sekali dipakai dalam kehidupan sehari-hari seperti pemutar kaset, pemutar piringan magnetik di harddisk komputer, kipas pendingin komputer, dan lain-lain bahkan mainan anak-anak menggunakan motor dc, sedangkan untuk keperluan-keperluan yang berdaya besar, motor dc masih dipakai misalkan pada elevator, conveyor yang digunakan dipabrik-pabrik.

2.2.2 Prinsip kerja Motor DC