HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KEKERASAN DALAM PACARAN
19
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU
KEKERASAN DALAM PACARAN
SKRIPSI
Oleh :
Winda Rizwanti Utami 08810292
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
(2)
20
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU
KEKERASAN DALAM PACARAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Psikologi
Oleh :
Winda Rizwanti Utami 08810292
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014
(3)
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul Skripsi : Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Kekerasan Dalam Pacaran.
2. Nama Peneliti : Winda Rizwwanti Utami
3. NIM : 08810292
4. Fakultas : Psikologi
5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang 6. Waktu Penelitian : 20 Maret 2014 – 3 April 2014
Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal 3 Mei 2014 Dosen Penguji
Ketua Penguji : Dra. Tri Dayakisni. M.Si ( )
Anggota Penguji : 1. Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Psi ( )
2. Zainul Anwar, S.Psi, M.Psi ( )
3. Adyatman P., S.Psi, M. Si ( )
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Tri Dayakisni. M.Si Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Psi
Malang, 3 Mei 2014 Mengesahkan
Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
(4)
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Winda Rizwant Utami
NIM : 08810292
Fakultas/Jurusan : Psikologi
Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang
Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul :
Hubungan antara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacran:
1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Mengetahui, Malang, 18 April 2014 Ketua Program Studi Yang Menyatakan
(5)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb
Segala puji syukur penulis panjatkan hanya bagi Allah SWT, Pemeliharaan seluruh alam raya, yang atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, penulis mampu menyelesaikan tugas khir ini dengan judul “Hubungan Antara Harga Diri Dengan Perilaku Kekerasan Dalam Pacaran” tugas akhir ini dikerjakan demi memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.
Terselesaikannya skripsi ini tentunya tak lepas dari dorongan dan uluran tangan berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya bila penulis mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan kepada :
1. Dr. Tri Dayakisni, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dr. Tri Dayakisni, M.Si dan Yuni Nurhamida S.Psi., M.Si selaku pembimbing I dan pembimbing II atas bimbingan, pengarahan, saran serta dukungan yang berarti kepada penulis selama penyusunan tugas akhir ini.
3. Zakarija Achmad, S.Psi.,M.Si selaku dosen wali yang mendukung dan memberikan pengarahan sejak awal perkuliahan hingga penulis menyelesaikan tugas akhir ini. 4. Kedua orang tua saya tercinta Nurawan, SH dan Sri Rahayu Miyantini yang selalu
memberikan kasih sayang, motivasi, dukungan moril maupun materil serta doa yang tidak henti yang selalu menyertai setiap langkah penulis.
5. Adek tersayang satu-satunya dede yang selalu memberikan semangat dan dukungan serta mengajarkan arti sebuah kesabaran kepada penulis.
6. Kake-kake tercinta Kake enggi, kake ati, kake gamin dan kake raiman yang selalu memberikan support, doa, arahan dan nasehat agar penulis dewasa dalam menghadapi masalah dan tidak cepat patah semangat.
7. Keluarga tercintaku yang di lombok kak adi dan ponakan tersayang yuda dan emmy yang selalu memberikan semangat tiada henti kepada penulis.
8. Alfian zamroni, ST yang selalu mendoakan, memberikan dukung dan memberikan semangat disaat penulis sedih dan putus asa.
(6)
iv
9. Sahabatku tercinta Indah, Azizah, ami, farid, ria, mbk nana, ica yang telah menunjukkan pada penulis arti sebuah kesetiaan dan solidaritas.
10. Saudara seperjuangan julfi, pipin dan cici yang selalu ada dan saling memberikan dukungan kepada penulis serta yang dengan sabar mengantar penulis kemana-mana demi memperoleh data.
11. Teman-teman kos, Adek-adek tersayang yang selalu menemani dalam susah dan duka onk, anggre, resty, candra, rara yang tiada henti memberikan semangat dan mengajarkan arti sebuah kebersamaan yang begitu indah.
12. Teman-teman KKN 5 Tumpang yang selalu memberikan semangat kepada penulis. 13. Keluarga besar Psikologi kelas E 2008 yang selalu memberikan semangat dan
dukungan sehingga penulis terdorong menyelesaikan tugas akhir ini.
14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, yang banyak memberikan support dan bantuan pada penulis hingga terselesainya tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini bukanlah tujuan akhir dari belajar karena belajar adalah sesuatu yang tidak terbatas. Meskipun penulis berharap tugas akhir ini tidak memiliki kekurangan dan kesalahan, namun penulis menyadari bahwa tugas akhir ini tentunya jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis terbuka pada saran, masukan, maupun kritikan. Semoga tugas akhir ini bisa menjadi langkah awal bagi penulis untuk mengembangkan kualitas dan potensi diri. Penulis berharap agar tugas akhir ini dapat memberikan manfaat dan hal-hal positif lainnya untuk semua pembaca.
Malang, 18 April 2014 Penulis
(7)
v
DAFTAR ISI
COVER ... HALAMAN JUDUL ... ...
LEMBAR PENGESAHAN ... ... i
SURAT PERNYATAAN ... ... ii
KATA PENGANTAR ... ... iii
DAFTAR ISI ... ... v
DAFTAR TABEL ... ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
PENDAHULUAN ... ... 1
A. Intisari ... ... 1
B. Latar Belakang ... ... 2
C. Rumusan Masalah ... ... 3
D. Tujuan Penelitian ... ... 3
E. Manfaat Penelitian ... ... 3
LANDASAN TEORI ... ... 3
A. Kekerasan Dalam Pacaran ... ... 3
1. Definisi Kekerasan Dalam Pacaran ... ... 3
2. Bentuk-bentuk Kekerasan Dalam Pacaran ... ... 4
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kekerasan Dalam Pacaran ... ... 4
B. Harga Diri ... ... 5
1. Karakteristik Harga Diri ... ... 6
3. Aspek-aspek Harga Diri ... ... 7
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga diri... ... 7
C. Hubungan antara harga diri dengan Perilaku Kekerasan Dalam Pacaran ... 7
D. Hipotesa ... ... 8
METODE PENELITIAN... ... 9
(8)
vi
B. Subyek Penelitian ... ... 9
C. Identifikasi Variabel Penelitian ... ... 9
D. Validitas Instrumen ... ... 9
E. Reliabilitas Instrumen ... ... 10
F. Prosedur Penelitian ... ... 10
G. Analisa Data ... ... 11
HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI ... ... A. Hasil Penelitian ... ... 11
B. Diskusi ... ... 12
SIMPULAN DAN IMPLIKASI ... ... A. Simpulan ... ... 15
B. Implikasi ... ... 15
DAFTAR PUSTAKA ... ... 16
(9)
vii
DAFTAR TABEL Nomer Tabel
Tabel 1
Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian ... .10 Tabel 2
Indeks Reliabilitas Alat Ukur Penelitian ... ..10 Tabel 3
Perhitungan T-Score Skala Harga Diri ... ...11 Tabel 4
Perhitungan T-Score Kecenderungan melakukan kekerasan………11 Tabel 5
Pengujian hubungan harga diri dengan perilaku kekerasan...11
(10)
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Blue print skala harga diri try out………19
2. Blue print skala kekerasan dalam pacaran try out………20
3. Skala harga diri try out……….21
4. Skala kekerasan dalam pacaran try out...23
5. Distribusi Jawaban Responden Try Out………..25
6. Hasil try out...39
7. Blue print skala skala harga diri penelitian...46
8. Blue print skala skala kekerasan dalam pacaran penelitia...47
9. Skala skala harga diri penelitian...48
10. Skala skala kekerasan dalam pacaran penelitian...50
11.Distribusi Jawaban Responden Penelitian………53
(11)
1
HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PERILAKU KEKERASAN DALAM PACARAN
Winda Rizwanti Utami
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
windarizwanti@yahoo.com
Intisari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacaran pada mahasiswa. Subyek dalam penelitian ini terdiri dari 100 mahasiswa yang memiliki pacar dan pernah berpacaran. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data penelitian diperoleh dengan menggunakan skala harga
diri dan skala kekerasan dalam pacaran model skala likert. Analisa data dengan menggunakan korelasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan negatif
yang sangat signifikan antara harga diri dengan perilaku kekerasan, dengan nilai r = - 0,958 dan p = 0,000 pada taraf signifikan 0,05. Ini menunjukkan bahwa semakin tinggi harga diri maka semakin rendah perilaku kekerasan dan sebaliknya semakin rendah harga diri, maka perilaku kekerasan dalam pacaran semakin tinggi. Sumbangan efektif harga diri terhadap kekerasan dalam pacaran pada mahasiswa sebesar 91,8% sedangkan sisanya 8,2% disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
Kata Kunci: Harga diri, Kekerasan dalam pacaran.
This study aims to determine the relationship between self-esteem with a behavior to do dating violence in the students who are in courtship. Subjects of this study consisted of 100 students who are currently in a relationship and those who were experienced in it. The sampling technique of this study is using the purposive sampling. Data were obtained by using the self-esteem scale to the scale of dating violence by using the Likert scale model. The data then analyzed by using the product momen correlation. Based on the results of the study, it showed that there was a significant negative relationship between self-esteem with a behavior to dating violence, with r = - 0.958 and p = 0.000 at significant level of 0.05. This shows that the higher the self-esteem, the lower the behavior to dating violence, otherwise the lower the self-esteem, the behavior to violence in courtship is higher. Effective contribution of self-esteem to dating violence in courtship of the college students is by 91.8 %, while the remaining 8.2 % is caused by other factors which are not examined.
(12)
2
Pacaran merupakan salah satu bentuk hubungan sosial antara satu manusia dengan manusia lainnya yang menimbulkan hubungan lebih dekat dari sebuah pertemanan. Hubungan pacaran merupakan realisasi dari rasa suka, rasa nyaman, rasa saling sayang yang kemudian ditindak lanjuti menjadi sebuah komitmen, yaitu berpacaran. Akan tetapi pada sebagian orang yang berpacaran terdapat hubungan yang tidak sehat, salah satunya terdapat kekerasan dalam hubungan tersebut.
Kekerasan dalam berpacaran atau dating violence merupakan kasus yang sering terjadi setelah
kekerasan dalam rumah tangga. Dari data yang diperoleh terdapat fakta yang mengejutkan bahwa dating violence menempati posisi kedua setelah kekerasan dalam rumah tangga.
Berdasarkan data komisi nasional perempuan sejak 2010 terjadi 1.000 kasus kekerasan dalam pacaran (Komnas perempuan 2010) Bahkan, sebuah survei yang dilakukan secara serentak di beberapa negara bagian di AS melahirkan fakta, 60% perempuan usia 15 – 24 tahun mengalami
dating violence, mulai dari pelecehan sampai penganiayaan secara fisik (Teen Dating Violence
2009). dan sepanjang tahun 2013 tercatat 1.085 kasus kekerasan dalam pacaran dari total 8.315 kasus kekerasan terhadap perempuan (komnas perempuan 2013). Dari data - data tersebut maraknya kasus kekerasan dalam pacaran sudah sangat mengkhawatirkan.
Menurut The National Clearinghouse on Family Violance (1996), kekerasan dalam berpacaran
adalah serangan seksual, emosional maupun fisik yang ditujukan terhadap pasangannya. O’keefe (2005), menyebutkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kekerasan dalam pacaran yang disimpulkan dari beberapa penelitian, yaitu: karakteristik demografis, pengalaman sebelumnya atau mengetahui adanya kekerasan, sikap yang menghargai kekerasan, pengaruh teman sebaya, variabel kepribadian dan interpersonal, masalah perilaku lainnya dan variabel hubungan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurrakhmi (2008), ada beberapa hal yang menyebabkan perilaku kekerasan dalam pacaran yaitu karakteristik kepribadian seperti harga diri. Menurut Maslow (2008), harga diri adalah suatu kebutuhan yang ada dalam diri setiap manusia yang memerlukan pemenuhan atau kepuasan.Santrock (2002), menyatakan harga diri merupakan suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri. Karena berkaitan dengan dirinya sendiri, penilaian tersebut biasanya mencerminkan penerimaan atau penolakan terhadap dirinya, dimana penilaian tersebut menunjukkan seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya mampu, penting berhasil serta berharga. Coopersmith (1967), mengemukakan bahwa harga diri mengarah pada evaluasi diri yang dirancang dan dilakukan individu sebagai berasal dari interaksinya dengan lingkungan yang ada disekitarnya dan dari sejumlah penghargaan dan penerimaan serta perhatian dari orang lain yang diterimanya.
Seseorang dikatakan memiliki harga diri tinggi jika dia dapat memperlakukan orang lain dengan lebih hormat, lebih ramah, dan lebih dermawan. Sedangkan seseorang yang tidak dapat memperlakukan orang lain dengan baik seperti melakukan tindak kekerasan memiliki harga diri rendah, karena individu tersebut merasa dirinya rendah
dan dijauhi oleh lingkungan sosialnya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh O’keefe (2005), menemukan bahwa harga diri yang rendah berhubungan dengan kekerasan dalam pacaran. Rendahnya harga diri ditemukan
(13)
3
mendeskriminasi antara pria yang melakukan kekerasan dan pria yang mengontrol perilaku itu (tidak melakukan perilaku kekerasan), tetapi pola ini tidak signifikan untuk wanita (o’keefe, 1997 dalam o’keefe 2005).
Berdasarkan perspektif belajar sosial, kurangnya kemampuan seperti; pemecahan masalah yang buruk, kesulitan dalam mengelola amarah dan mengkomunikasikan perasaan akan meningkatkan kemungkinan mengambil kekerasan dalam pemecahan masalah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh O’keefe (2005) Pelaku kekerasan dalam pacaran biasanya merupakan seseorang yang memiliki ketidak mampuan dalam mengontrol diri, kesulitan mengelola amarah, kurangnya kemampuan memecahkan masalah, dan memiliki kepercayaan diri yang rendah. Sedangkan karakteristik harga diri rendah menurut Coopersmith (1967), memiliki perasaan inferior, takut gagal dalam membina hubungan sosial, terlihat sebagai orang yang putus asa dan depresi, dan merasa dirinya diasingkan. Dari karakteristik harga diri rendah ditemukan kesamaan dengan pelaku kekerasan dalam pacaran.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh O’keefe (2005) peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan antara harga diri dengan kecenderungan melakukan kekerasan dalam pacaran.
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacaran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacaran. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, sebagai kajian dan informasi yang bisa diketahui oleh pembaca dan masyarakat mengenai problem yang terjadi pada pelaku kekerasan yaitu perilku kekerasan dalam pacaran ditinjau dari harga diri individu.
Kekerasan dalam pacaran
Krahe (2005), mendefinisikan kekerasan dalam pacaran (KDP) adalah tindakan atau ancaman untuk melakukan tindakan kekerasan yang dilakukan salah seorang anggota lainnya dalam konteks hubungan pacaran. Menurut The National Clearing House On Family Violence (1996),
kekerasan dalam berpacaran adalah serangan seksual emosional maupun fisik yang ditunjukkan terhadap pasangan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa kekerasan dalam pacaran adalah tindakan, ancaman dan serangan seksual, emosional maupun fisik yang dilakukan salah seorang anggota lainnya dalam konteks hubungan pacaran.
Bentuk-bentuk kekerasan dalam pacaran
Menurut The National Clearing House On Family Violence (1996), bentuk – bentuk kekerasan
dalam pacaran, yaitu: a. Kekerasan seksual
Menggunakan tekanan atau paksaan agar pasangan mau melakukan hubungan seksual. b. Kekerasan fisik
Termasuk mendorong, menampar, mencekik, memukul, penggunaan senjata, ancaman dengan senjata, atau menghalang – halangi seseorang dengan paksa.
(14)
4 c. Kekerasan emosional
Hal ini termasuk menghina atau menyumpahi pasangan, meremehkan, mengancam, meneror, menghancurkan barang – barang milik pasangan, mengisolasi dari teman maupun keluarga dan memperlakukan dengan sikap posesif yang berlebihan atau sangat pencemburu.
Sedangkan menurut jurnal perempuan (2002) menjelaskan bahwa bentuk – bentuk prilaku kekerasan dalam pacaran yaitu:
a. Kekerasan emosional: Bentuk kekerasan ini biasanya jarang disadari, karna memang hujudnya tidak kelihatan. namun sebenarnya kekerasan ini justru akan menimbulkan perasaan tertentu, tidak bebas dan tidak nyaman bentuk kekerasan non fisik ini antara lain berupa, pemberian julukan yang mengandung olok-olok , membuat seseorang jadi bahan tertawaan, cemburu yang berlebihan, membatasi pasangannya untuk melakukan kegiatan yang disukai, pemerasan (memaksa meminta uang, meminta barang dan sebagainya), mengisolasi dan larangan berteman, larangan bersolek, larangan bersikap ramah kepada orang lain.
b. Kekerasan fisik: Bentuk kekerasan fisik ini antara lain memukul, menampar, menendang, menjambak rambut. ini biasanya dilakukan karna pasangannya tidak mau menuruti kemauannya atau dianggap telah melakukan kesalahan.
c. Kekerasan seksual: Bentuk kekerasan seksual berupa pemaksaan hubungan seksual dan pelecehan seksual, yaitu: rabaan, ciuman, sentuhan yang dilakukan tanpa persetujuan. Perbuatan tanpa persetujuan atau pemaksaan itu biasanya disertai ancaman akan ditinggalkan, akan menyengsarakan atau ancaman kekerasan fisik.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kekerasan dalam pacaran
O’keefe (2005) menyebutkan beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kekerasan dalam pacaran yang disimpulkan dari beberapa penelitian, yaitu:
a. Karakteristik demografis
Studi menemukan angka kekerasan yang tinggi terdapat dalam kelompok strata sosial-ekonomi (SES) rendah (Makepeace, 1987; Sigelman, Berry, & wiles, 1984; dalamO’keefe ,2005). Angka kekerasan fisik terhadap pasangan berbeda untuk setiap wilayah, angka tertinggi ditemukan diwilayah perkotaan (Bergman, 1992; Makepeace, 1987; dalamo’keefe, 2005).
b. Pengalaman sebelumnya atau mengetahui adanya kekerasan
Variabel penting yang diuji berbagai literatur tentang kekerasan dalam pacaran maupun kekerasan rumah tangga adalah pengetahuan terhadap model tentang agresi dalam hubungan intim.
c. Sikap yang menghargai kekerasan
Salah satu faktor yang paling konsisten terkait dengan perlakuan kekerasan terhadap pasangan kencan adalah kepercayaan bahwa perilaku ini diterima (Malik dkk, 1977; O’keefe, 1997; dalamO’keefe, 2005).
d. Pengaruh Teman sebaya
Mempunyai teman yang melakukan kekerasan menyebabkan remaja mengikuti perilaku tersebut, baik menjadi korban atau pun menjadi pelaku kekerasan dalam pacaran (Arriaga dan foshe, 2004; dalamO’keefee, 2005).
(15)
5
Sejumlah variabel intrapersonal dikorelasikan dengan kekerasan dalam pacaran. Rendahnya harga diri ditemukan mendiskriminasi antara pria yang melakukan kekerasan dan pria yang mengontrol perilaku itu (tidak melakukan kekerasan), tetapi pola ini tidak signifikan untukwanita (O’keefe 1977; dalam O’keefe, 2005)
f. Masalah Perilaku lainnya
Penggunaan alkohol dan obat-obatan secara konsisten ditemukan berhubungan kuat dengan melakukan maupun menjadi korban kekerasan untuk kedua gender (Burcky, Reuterman, dankopsky, 1988; O’keefedkk, 1986; O’keefe 1997; Silverman, Raj, Mucci, dan Hathaway, 2001; dalamo’keefe 2005)
g. Variabel Hubungan
Ada hubungan antara besar dan banyaknya konflik dalam pacaran dengan kekerasan dalam hubungan pacaran. Semakin besar dan banyak konflik dalam pacaran maka akan semakin sering kekerasan yang dilakukan oleh pasangan. Pihak pelaku bisa wanita maupun pria (Bergman, 1992 danO’keefe 1997; dalamO’keefe, 2005).
Harga Diri
Menurut Coopersmith (1967), harga diri merupakan suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri. Karena berkaitan dengan dirinya sendiri, penilaian tersebut biasanya mencerminkan penerimaan atau penolakan terhadap dirinya, dimana penilaian tersebut menunjukkan seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya mampu, penting berhasil serta berharga. Seseorang dikatakan memiliki harga diri tinggi jika ia dapat memperlakukan orang lain dengan lebih hormat, lebih ramah, dan lebih dermawan. Coopersmith juga mengemukakan bahwa harga diri mengarah pada evaluasi diri yang dirancang dan dilakukan individu sebagai berasal dari interaksinya dengan lingkungan yang ada di sekitarnya dan dari sejumlah penghargaan dan penerimaan serta perhatian dari orang lain yang di terimanya. Rosenberg (1965) mendefinisikan harga diri sebagai sebuah perilaku positif atau negatif yang mengarah pada sebuah objek khusus yaitu diri sendiri.Sedangkan menurut Maslow (2008), menyatakan harga diri adalah suatu kebutuhan yang ada dalam diri setiap manusia yang memerlukan pemenuhan atau pemuasan. Dan menurut Santrock (2007) suatu dimensi efaluatif global mengenai diri: disebut juga sebagai martabat diri atau citra diri.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa harga diri adalah penilaian seseorang secara umum terhadap dirinya sendiri, baik berupa penilaian negatif maupun penilaian positif yang akhirnya menghasilkan perasaan keberhargaan atau kebergunaan diri dalam menjalani kehidupan.
Karakteristik harga diri
Coopersmith, 1967 (dalamSantrock, 2002) secara garis besar menjelaskan harga diri yang tinggi dan hagra diri rendah tampak pada individu sebagai berikut :
a. Harga diri tinggi
1. Aktif dan dapat mengekspresikan diri dengan baik.
2. Berhasil dalam bidang akademis maupun dalam hubungan social. 3. Dapat menerima kritik dengan baik.
4. Percaya pada persepsi dan reaksinya sendiri. 5. Tidak terpaku pada dirinya sendiri.
(16)
6
7. Tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan. 8. Mudah menyesuaikan diri.
9. Mudah menyelesaikan masalah sehingga tingkat kecemasannya rendah b. Harga diri rendah
1. Memiliki perasaan inferior.
2. Takut gagal dalam membina hubungan sosial. 3. Terlihat sebagai orang yang putus asa dan depresi. 4. Merasa dirinya diasingkan.
5. Kurang dapat mengekspresikan diri.
Rosenberg (dalam Robinson,1991) juga mengemukakan karakteristik individu yang memiliki harga diri tinggi dan rendah sebagai berikut :
a. Harga diri tinggi
1. Memiliki kehormatan
2. Menghargai diri sendiri apa adanya b. Harga diri rendah
1. Cenderung memiliki sikap penolakan diri 2. Kurang puas terhadap diri sendiri
3. Merasa rendah diri
Aspek-Aspek harga Diri
Self Esteem Inventory oleh Coopersmith 1967 (dalam Robinson, 1991). Alat ukur ini mengukur
harga diri secara global dari empat domain yang ada, yaitu:
a. Domain harga diri akademis: mengukur rasa percaya diri, kemampuan dalam belajar dan kepatuhan individu pada setiap kegiatan di sekolah.
b. Domain harga diri keluarga: mengukur seberapa besar kedekatan anak dengan orang tua, dukungan orang tua kepada anak dan penerimaan orang tua terhadap anak.
c. Domain harga diri sosial: mengukur kemauan individu untuk berhubungan dengan orang lain.
d. Domain general self: mengukur penilaian individu terhadap kemampuannya secara
umum.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Harga Diri
Menurut Coopersmith (1967) adabeberapa faktor yang mempengaruhi harga diri, yaitu: a. Penghargaan dan Penerimaan dari orang-orang yang Signifikan
Harga diri seseorang dipengaruhi oleh orang yang dianggap penting dalam kehidupan individu yang bersangkutan.orang tua dan keluarga merupakan contoh dari orang-orang yang signifikan.Keluarga merupakan lingkungan tempat interaksi yang pertama kali terjadi dalam kehidupan seseorang.
b. Kelas Sosial dan Kesuksesan
Menurut Coopersmith (1967), kedudukankelas sosial dapat dilihat dari pekerjaan, pendapatan dan tempat tinggal. Individu yang memilikipekarjaan yang lebih bergengsi, pendapatan yang lebih tinggi dan tinggal dalam lokasi rumah yang lebih besar dan mewah akan dipandang lebih sukses dimata masyarakat dan menerima keuntungan
(17)
7
material dan budaya. Hal ini akan menyebabkan individu dengan kelas sosial yang tinggi meyakini bahwa diri mereka lebih berharga dari orang lain.
c. Nilai dan Inspirasi Individu dalam Menginterpretasi Pengalaman
Kesuksesan yang diterima oleh individu tidak mempengaruhi harga diri secara langsung melainkan disaring terlebih dahulu melalui tujuan dan nilai yang dipegang oleh individu.
d. Cara Individu dalam Menghadapi Devaluasi
Individu dapat meminimalisasi ancaman berupa evaluasi negatif yang datang dari luar dirinya. Mereka dapat menolak hak dari orang lain yang memberikan penilaian negatif terhadap diri mereka.
Hubungan Antara Harga Diri dengan Perilaku Kekerasan Dalam Pacaran
Dengan berpedoman pada penelitian yang dilakukan oleh O’keefe (2005), menemukan bahwa harga diri yang rendah berhubungan dengan kekerasan dalam pacaran. Rendahnya harga diri ditemukan mendeskriminasi antara pria yang melakukan kekerasan dan pria yang mengontrol perilaku itu (tidak melakukan perilaku kekerasan), tetapi pola ini tidak signifikan untuk wanita. Berdasarkan perspektif belajar sosial, kurangnya kemampuan seperti; pemecahan masalah yang buruk, kesulitan dalam mengelola amarah dan mengkomunikasikan perasaan akan meningkatkan kemungkinan mengambil kekerasan dalam pemecahan masalah.
Maka dapat dikatakan bahwa terjadinya suatu perilaku kekerasan dalam pacaran adalah ketika individu tidak dapat memecahkan masalah dan mengontrol amarah yang mana memungkinkan individu mengambil kekerasan dalam pemecahan masalahnya. Individu yang memiliki harga diri rendah memiliki karakteristik yaitu perasaan inferior, takut gagal dalam membina hubungan sosial, terlihat sebagai orang yang putus asa dan depresi, merasa dirinya diasingkan, kurang dapat mengekspresikan diri,merasa rendah diri serta cenderung memiliki sikap penolakan diri sehingga individu yang memiliki harga diri rendah cenderung melakukan kekerasan dalam pacaran karena ia kesulitan dalam mengelola amarah dan mengkomunikasikan perasaannya. Sedangkan individu yang memiliki harga diri tinggi memiliki karakteristik yaitu dapat menerima kritik dengan baik, tidak terpaku pada dirinya sendiri, yakin akan diri sendiri atas kemampuan dan kecakapan yang dimiliki, mudah menyesuaikan diri, serta menghargai diri sendiri apa adanya sehingga ketika individu tersebut membina hubungan dengan lawan jenisnya, individu dapat mengkomunikasikan perasaannya jauh lebih baik dan dapat mengontrol timbulnya perasaan atau tingkah laku negatif ketika dalam keadaan emosional sehingga kekerasan dalam pacaran dapat terhindarkan . Karakteristik yang dimiliki individu dengan harga diri tinggi sangat berlawanan dengan pelaku kekerasan dalam pacaran. O’keefe (2005), menyatakan pelaku kekerasan dalam pacaran merupakan seseorang yang memiliki karakteristik antara lain kurang pandai mengontrol emosi, kurang pandai mengendalikan diri, kurang mampu memecahkan masalah, perilaku memaksa dan menuntut, serta merasa memiliki pasangannya.
Hipotesa
Ada hubungan antara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacaran.individu yang memiliki harga diri tinggi, perilaku melakukan kekerasan rendah dan sebaliknya ketika individu memiliki harga diri rendah, perilaku melakukan kekerasan tinggi.
(18)
8
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional kuantitatif yaitu sebuah penelitian yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan dari hasilnya yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua variabel (Arikunto, 2006). Alasan peneliti menggunakan pendekatan korelasional kuantitatif karena penelitian ingin mengetahui adanya hubungan antara harga diri dengan kecendrungan melakukan kekerasan dalam pacaran .
Subjek Penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah Mahasiswa, alasan pemilihan subyek pada mahasiswa karna peneliti menemukan fenomena dilapalang kasus kekerasan dalam pacaran yang dilakukan oleh mahasiswa. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang berpacaran dan pernah berpacaran. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, jumlah subjek dari
penelitian ini sebanyak 100 subjek.
Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku melakukan kekerasan dalam pacaran. Variabel ini akan diungkap menggunakan model skala likert dengan memakai skala kekerasan dalam pacaran oleh Aji Sulistiyo Purwo Anggoro (2012) yang diungkap berdasarkan bentuk – bentuk perilaku melakukan kekerasan dalam pacaran yang terdiri dari kekerasan emosional, fisik dan kekerasan seksual. Skala ini dibuat dengan mengambil bentuk – bentuk kekerasan dalam pacaran dari jurnal perempuan (2002)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah harga diri dari Coopersmith (1967) Alat ukur ini mengukur harga diri secara global dari empat domain yang ada, yaitu: domain harga diri akademis, keluarga, sosial dan general self.
Validitas Instrumen
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevaliditasan atau kesahihan suatu instrument. Untuk menguji validitas instrument dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor jawaban yang diperoleh dari setiap item dengan skor total dari keseluruhan item instrument. Adapaun angka kristisnya adalah pada tingkat signifikan 3% jika dinilai korelasi lebih besar dari nilai kristis maka alat ukur tersebut dikatakan valid . Validitas item dalam penelitian ini berdasarkan skor total, untuk skala harga diri gugur tiga item, sedangkan skala kekerasan dalam pacaran gugur tiga item. Berikut hasil pengujian validitas instrument.
(19)
9
Tabel 1. Indeks Validitas Alat Ukur Penelitian
Alat Ukur Jumlah item Jumlah item Indeks
Validitas Diujikan Valid
Skala Harga Diri 58 55 0,304 – 0,749
Skala Kekerasan dalam 48 45 0,313 – 0,743
Berpacaran
Berdasarkan tabel 1, diperoleh hasil dari 58 item skala harga diri yang diujikan, ada 55 item yang valid setelah di ujikan melalui uji statistik menggunakan program SPSS. Indeks validitas dari skala harga diri berkisar antara 0,304 - 0,749. Selain itu dari 48 item skala kekerasan dalam berpacaran yang diujikan, ada 45 item yang valid setelah diujikan melalui uji statistik menggunakan program SPSS, berkisar antara 0,313 - 0,743.
ReabilitasInstrumen
Reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau ketepatan hasil ukur, yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Pengukuran yang tidak reliabel akan menghasilkan skor yang tidak dapat dipercaya karena perbedaan skor yang terjadi antara individu lebih ditentukan oleh faktor eror (kesalahan) dari pada faktor perbedaan yang sesungguhnya (Azwar, 2003). Pengujian reliabilitas instrument dilakukan dengan menggunakan koefisien cronbach alpha. Sebuah
Instrument penelitian dikatakan reliabel jika koefisien cronbach alpha lebih dari 0,6 (Riyanto,
2010). Berikut hasil pengujian reliabilitas instrument :
Tabel 2.IndeksRealibitasAlatUkurInstrumen
Alat Ukur Alpha
Skala Harga Diri 0,957
Skala Kekerasan dalam berpacaran 0,935
Dari tabel di atas, didapatkan koefisien Alpha Cronbach pada masing-masing variable dan aspek lebih dari 0,6 .Sehingga dapat disimpulkan bahwa instrument penelitian sudah reliabel (Riyanto,2010).
Prosedur Penelitian
Peneliti memulai penelitian dengan menyiapkan teori-teori yang digunakan sambil menyusun alat instrument penelitian berupa skala. Selanjutnya penelitimenguji coba skala penelitian yang telah dibuat dengan melakukan try out untuk menguji validitas dan reliabilitas alat ukur.Penyebaran skala tryout mulai dilakukan pada tanggal 15 januari 2014 berlangsung selama 2 minggu dan menunggu kuesioner dikembalikan oleh subyek. Untuk uji coba alat ukur ini peneliti menyebarkan 50 kuesioner. Setelah uji reliabilitas dan validitas instrument selesai dilakukan, selanjutnya peneliti dilakukan pada tanggal 20 maret 2014 selama 2 minggu dan menyebarkan skala pada subjek yang memenuhi kriteria dalam penelitian berjumlah 100 kuesioner.
(20)
10
Analisa Data
Pengujian analisa data ini dibantu dengan menggunakan komputerisasi yaitu menggunakan SPSS 16for windows. Dan teknik statistik yang digunakan yaitu
1. Statistik Deskriptif yaitu untuk mengetahui mean, frekuensi, dan persentase
2. Korelasi Pearson Product Moment yaitu untuk melihat hubungan antara variabel yang
diteliti dalam penelitian ini.
3. T score digunakan untuk memberikan interpretasi terhadap skor individual dalam skala rating (Azwar, 2003) meningat T score akan mempermudah peneliti dalam pengkategorian dan pemahaman data.
HASIL PENELITIAN Tabel 3. Perhitungan T-Score Skala Harga Diri
Harga Diri Interval Frekuensi Persentase %
Tinggi >50 55 55
Rendah <50 45 45
Total 100 100 %
Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa dari 100 subyek 55 subyek diantaranya memiliki harga diri tinggi dan 45 subyek lainnya memiliki harga diri rendah.
Tabel 4. Tabel Perhitungan Skala Kekerasan Dalam Pacaran Perilaku kekerasan dalam
pacaran Interval Frekuensi Persentase %
Tinggi >50 43 43
Rendah <50 57 57
Total 100 100 %
Berdasarkan tabel 4, dapat diketahui bahwa dari 100 subyek 43 subyek diantaranya memiliki perilaku kekarasan tinggi dan 57 subyek lainnya memiliki perilaku rendah.
Tabel 5. Pengujian Hubungan Harga Diri Dengan Kecenderungan Melakukan Kekerasan Dalam Pacaran
Variabel N r �� p Keterangan
Harga Diri * perilaku
kekerasan dalam pacaran 100 - 0.958 0.918 0,000 Signifikan
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar – 0.958 dengan p = 0,000 pada taraf signifikan 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan negatif dan sangat signifikan antara harga diri dengan perilaku kekerasan. Artinya semakin tinggi harga
(21)
11
diri maka semakin rendah perilaku kekerasan dan bila harga diri rendah maka perilaku kekerasan akan tinggi.
Koefisien determinan (r²) variable harga diri berdasarkan analisa data diatas adalah 0,918 yang berarti sumbangan efektif dari harga diri terhadap kekerasan dalam pacaran sebesar 9,18% sedangkan pengaruh faktor lain terhadap kekerasan dalam pacaran sebesar 8,2%.
Tujuan diadakan analisis data adalah untuk menguji hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini yaitu Ada hubungan antara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacaran. Berdasarkan data yang ada, karena p = 0,000 (< 0,05) maka dengan demikian hipotesa kerja (Ha) yang berbunyi “Ada hubungan antara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacaran” diterima.
DISKUSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacaran.Berdasarkan hasil analisa pearson product moment dapat diketahui
bahwa terdapat hubungan yang negatif dan sangat signifikan antara harga diridengan perilaku kekerasan dalam pacaran yang mana didapatkan nilai� = −0,958 dan nilai � = 0,000. Hal ini menandakan bahwa kekuatan korelasi antara harga diri dan perilaku kekerasan sebesar -0,958 dengan nilai signifikansi (p) = 0.000, yang menggambarkan hubungan antara harga diri dan perilaku kekerasan dalam pacaran menunjukkan arah yang negatif, sehingga semakin tinggi harga diri, maka perilaku kekerasan dalam pacaran semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah harga diri, maka perilaku kekerasan dalam pacaran semakin tinggi. Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan yaitu bahwa ada hubunganantara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacaran, individu yang memiliki harga diri tinggi, perilaku kekerasan rendah dan sebaliknya ketika individu memiliki harga diri rendah, perilaku kekerasan tinggi. Hal ini berarti subyek dengan harga diri tinggi memiliki kemampuan untuk dapat melakukan penghargaan terhadap diri sendiri. Kemampuan menghargai diri yaitu kemampuan untuk menerima diri sendiri. Subyek mampu menerima diri sendiri apa adanya dengan memandang, manganalisa, mengevaluasi dan menilai keberadaan dirinya sendiri
Berdasarkan hasil penelitiandari 100 mahasiswa yang diteliti, 55 mahasiswa mempunyai harga diri yang tinggi dengan perilaku kekerasan dalam pacaran rendah, sedangkan 45 mahasiswa lainnya mempunyai harga diri yang rendah dengan perilaku kekerasan dalam pacaran tinggi sehingga hipotesis yang diajukan dapat diterima.
Hal tersebut selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh O’keefe (2005), bahwa harga diri yang rendah berhubungan dengan kekerasan dalam pacaran. (o’keeffe, 1997 dalam o’keeffe 2005).
Santrock (2002), menyatakan harga diri merupakan suatu proses penilaian yang dilakukan oleh seseorang terhadap dirinya sendiri. Karena berkaitan dengan dirinya sendiri, penilaian tersebut biasanya mencerminkan penerimaan atau penolakan terhadap dirinya, dimana penilaian tersebut menunjukkan seberapa jauh individu percaya bahwa dirinya mampu, penting berhasil serta berharga. Coopersmith (1967) juga menyatakan bahwa harga diri merupakan evaluasi yang dibuat oleh individu mengenai hal-hal yang berkaitan dengan dirinya yang diekspresikan
(22)
12
melalui suatu bentuk penilaian setuju dan menunjukkan tingkat dimana individu meyakini drinya sebagai individu yang mampu, penting dan berharga.
Menurut Coopersmith (1967), Seseorang dikatakan memiliki harga diri tinggi jika dia dapat memperlakukan orang lain dengan lebih hormat, lebih ramah, dan lebih dermawan. Sedangkan seseorang yang tidak dapat memperlakukan orang lain dengan baik seperti melakukan tindak kekerasan memiliki harga diri rendah, karena individu tersebut merasa dirinya rendah dan dijauhi oleh lingkungan sosialnya. Coopersmith (1967) juga menyatakan bahwa orang-orang yang mempunyai harga diri yang tinggi mempunyai ciri-ciri yaitu memiliki sifat-sifat mandiri, kreatif, yakin pada penilaian serta gagasannya sendiri, berani, berdikari secara social, memiliki kestabilan emosi, tidak cemas dan lebih berorientasi pada keberhasilan, memandang diri kompeten menaruh harapan besar pada masa depan. Seseorang yang mempunyai harga diri tinggi mampu menghargai dan menghormati dirinya sendiri, mempunyai pandangan bahwa dirinya sejajar dengan orang lain, tidak menjadikan dirinya selalu sempurna karena mengerti akan keterbatasan kemampuan dan berharap untuk berkembang lebih baik. Apabila seseorang memiliki harga diri yang tinggi maka ia akan memiliki percaya diri untuk berkomunikasi dan bergaul dengan orang lain. Seseorang yang memiliki harga diri yang tinggi akan mampu menciptakan relasi yang sehat dan lebih baik dengan orang lain.
Menurut Baumester, dkk (1996) perilaku kekerasan dipengaruhi oleh harga diri individu. Seorang individu yang memiliki harga diri tinggi akan memandang dirinya secara positif, penuh percaya diri, dan selalu mencoba pengalaman baru yang berguna. Sebaliknya seseorang yang memiliki harga diri rendah akan memandang dirinya secara negatif yang dapat menimbulkan kecenderungan perilaku kekerasan dan perilaku antisosial lainnya (Thalib, 2002) Menurut penelitian yang dilakukan oleh O’keefe (2005) Pelaku kekerasan dalam pacaran biasanya merupakan seseorang yang memiliki ketidak mampuan dalam mengontrol diri, kesulitan mengelola amarah, kurangnya kemampuan memecahkan masalah, dan memiliki kepercayaan diri yang rendah. Sedangkan karakteristik harga diri rendah menurut Coopersmith (1967),memiliki perasaan inferior, takut gagal dalam membina hubungan sosial, terlihat sebagai orang yang putus asa dan depresi, dan merasa dirinya diasingkan. Dari karakteristik harga diri rendah ditemukan kesamaan dengan pelaku kekerasan dalam pacaran.
Pada dasarnya harga diri seseorang dapat menentukan bagaimana cara seseorang berperilaku di dalam lingkungannya. Peran harga diri dalam menentukan perilaku ini dapat dilihat melalui proses berpikirnya, emosi, nilai, cita-cita, serta tujuan yang hendak dicapai seseorang. Bila seseorang mempunyai harga diri yang tinggi, maka perilakunya juga akan positif , sedangkan bila harga dirinya rendah, akan tercermin pada perilakunya yang negatif pula. Begitu juga dengan pelaku kekerasan jika individu tersebut mempunyai harga diri tinggi maka ia tidak akan melakukan kekerasan terhadap pasangannya dan akan lebih menghormati dan mencintai pasangannya, sebaliknya jika individu tersebut mempunyai harga diri yang rendah maka ia akan melakukan tindak kekerasan terhadap pasangannya baik itu kekerasan fisik, emosional, maupun seksual.
Dari hasil penelitian ini perilaku kekerasan yang dilakukan subyek lebih kepada kekerasan emosional karna kekerasan ini biasanya jarang disadari, karna memang hujudnya tidak kelihatan. namun sebenarnya kekerasan ini justru akan menimbulkan perasaan tertentu, tidak bebas dan tidak nyaman bentuk kekerasan non fisik ini antara lain berupa, pemberian julukan yang mengandung olok-olok, membuat seseorang jadi bahan tertawaan, cemburu yang
(23)
13
berlebihan, membatasi pasangannya untuk melakukan kegiatan yang disukai, pemerasan (memaksa meminta uang, meminta barang dan sebagainya), mengisolasi dan larangan berteman, larangan bersolek, larangan bersikap ramah kepada orang lain.
Sumbangan efektif harga diri terhadap kekerasan dalam pacaran pada mahasiswa sebesar91,8 % sedangkan sisanya 8,2 % dipengaruhi oleh karakteristik demografis, pengalaman sebelumnya atau mengetahui adanya kekerasan, sikap yang menghargai kekerasan, pengaruh teman sebaya, masalah perilaku lainnya dan variabel hubungan.
Dari hasil sumbangan efektif harga diri terhadap kekerasan dalam pacaran yaitu sebesar 91,8% hal tersebut menandakan variabel kepribadian intrapersonal yaitu harga diri individu sangat mempengaruhi individu melakukan kekerasan, hal tersebut terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa individu yang memiliki harga diri rendah memiliki kecenderungan melakukan kekerasan dalam pacaran tinggi, yang menandakan individu yang memiliki harga diri rendah cenderung melakukan kekerasan terhadap pasangannya, jika dilihat dari karakteristik seseorang yang memiliki harga diri rendah cenderung kurang dapat mengontrol emosinya dan lebih bersikap agresif dan posesif terhadap pasangannya karena mereka cenderung kurang percaya diri atau memiliki kepercayaa diri yang rendah serta takut gagal dalam membina hubungan sehingga dapat menimbulkan kekerasan dalam pacaran karena sikap yang agresif dan posesif kepada pasangannya. Pernyataan tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Adler (dalam alwisol 2008) yaitu: individu yang inferior khususnya inferiority complex akan cenderung melindungi harga dirinya supaya tidak kelihatan rapuh didepan orang lain dengan cara melakukan agresi atau dengan mendominasi orang lain, hal itu dilakukan sebagai kompensasi terhadap dirinya sendiri sehingga ketika berhadapan dengan pasangannya, seseorang yang memiliki harga diri redah tidak terlihat rapuh atau putus asa didepan pasangannya.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Berdasarkan penelitian terhadap 100 mahasiswa, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif dan sangat signifikan antara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacaran sehingga menunjukkan semakin tinggi harga diri yang dimiliki oleh seseorang maka perilaku melakukan kekerasan dalam pacaran semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah harga diri yang dimiliki seseorang maka perilaku melakukan kekerasan dalam pacaran semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan hipotesa yang diajukan yaitu Ada hubungan antara harga diri dengan perilaku kekerasan dalam pacaran.Individu yang memiliki harga diri tinggi,perilaku melakukan kekerasan rendah dan sebaliknya ketika individu memiliki harga diri rendah, perilaku melakukan kekerasan tinggi.Sumbangan efektif harga diri terhadap kekerasan dalam pacaran pada mahasiswa sebesar 91,8 % sedangkan sisanya 8,2% dipengaruhi oleh faktor lain. Implikasi dari penelitian ini meliputi:
1. Mahasiswa
Untuk mahasiswa yang sedang memiliki atau sedang menjalani hubungan pacaran agar lebih memahami pasangan masing-masing dan mendalami sikap dan karakteristik pasangan supaya tidak terjadi kekerasan dalam hubungan berpacaran
2. Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk membahas dan meneliti lebih lanjut mengenai tingkat kekerasan dalam berpacaran dan dampak psikologis korban yang
(24)
14
mengalami tindakan kekerasan dalam berpacaran serta penyebab terjadinya tindakan kekerasan dalam hubungan pacaran.
(25)
15
DAFTAR PUSTAKA
Aji Sulistiyo P A. (2012). Menurunkan perilaku kekerasan dalam pacaran melalui
konseling kelompok behavioral pada siswa siswi XI sma bhineka karya dua kabupaten
boyolali. Skripsi. Universitas kristen satya wancana.
Alsa Asmadi. (2003). Pendekatan kuantitatif kualitatif serta kombinasinya dalam
penelitian psikologi. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Pelajar
Alwisol. (2008). Psikologi kepribadian. Malang: UMM Press.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta:Rineka Cipta.
Azwar, S (1997). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pusat Pelajar.
Azwar, S (2003). Metode penelitian. Yogyakarta: Pusat Pelajar.
Baumeister. R. F. , Smart, L. and Boden, J.M (1996) Relation of threated egotism to violence
and aggression: The dark side of high self-esteem. Psychological Review.
Coopersmith, S. (1967). The antecedents of self esteem. San Francisco:
W. H. Freeman & Co.
Teen dating violence, 2009. Diakses tanggal 15 januari 2013 dari http//.www.kompas.com
Catatan kekerasan terhadap perempuan, 2010. Diakses tanggal 28 Januari 2013 dari http//.www.komnasperempuan.or.id
Kasus kekerasan dalam pacaran, 2013. Diakses tanggal 5 Desember 2013 dari http//.www.komnasperempuan.or.id
Jurnal Perempuan, edisi 26. (2002). Hentikan kekerasan terhadap perempuan. Jakarta:
Yayasan Jurnal Perempuan.
Krahe, B. (2005). Perilaku agresif. Yogyakarta: Pusat Pelajar Offset.
Maccoby, Eleanor E. (1980). Social development psychological growth and the parent child
relationship. Inc: Harcourt Brave Jovanovich.
Mental Health Unit, Health Care and Issues Division and National Clering House on family Violence. (1996). Dating violence: As Issue At Any Age. Canada: Mental Health.
(26)
16
Nurahmi Mutia. (2008). Hubungan antara kepribadian ekstrovert dengan kecenderungan
melakukan kekerasan dalam pacaran. Skripsi.UII. Yogyakarta.
O’keefe. M. (2005).Teen dating violence: A review of risk factor and prevention efforts. A
Project Of Resource Center On Domestic Violence. Pennsylvania: Coalitio Againts Domestic Violence.
Robinson, J. , Shaver, R, P. , Wimghtsmam, S, L. (1991). Measures of personality and sosial
psychological attitudes. San Diego: Academic Press.
Rosenberg, M. (1965).Society and the adolescent self-esteem. Princeton, NJ: Princeton
University Press.
Santrock. J. W. (2002). Life-span development: Perkembangan masa hidup. (edisi kelima)
Jakarta: Erlangga
Santrock, J. W. (2007).Life span development: Perkembangan masa hidup. (edisi sebelas).
Jakarta: Erlangga.
Thalib, S.B. 2002. Dinamika sosial psikologis perilaku kekerasan siswa.Jurnal Ilmiah
(27)
17
LAMPIRAN HASIL
TRY OUT
DAN
(28)
18
Lampiran 1. Blue Print Skala Harga Diri Try Out.
No Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah
1 Domain Harga diri
Akademis 14, 21, 28 7, 35, 42, 49, 56 8
2 Domain Harga diri
keluarga 5, 19, 47 12, 26, 33, 40, 54 8
3 Domain Harga diri
sosial 4, 11, 18, 22, 45, 55, 34, 46, 32,58 15, 16, 25, 27, 39, 44, 52, 53 18 4 Domain General
Self
2, 6, 10, 13, 23, 24,
29, 36, 41, 48, 57 1, 3, 8, 9, 17, 20, 30, 31, 37, 38, 43, 50,51 24
(29)
19
Lampiran 2. Blue Print Skala Kekerasan Dalam Pacaran Try Out
No Indikator Favorabel Unfavorabel Jumlah
1 Kekerasan
Emosional 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14,16, 18, 20, 22,24,26,27.
1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15,
17, 19, 21,23,25, 28 28 2 Kekerasan Fisik 30, 31, 33, 34, 35. 29, 32, 36,37,38 10 3 Kekerasan
Seksual 40, 41, 43, 44, 45 39, 42, 46, 47, 48 10
(30)
20 PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Perkenalkan nama saya winda, saya mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Saat ini saya sedang melakukan penelitian guna penyusunan skripsi. Oleh karena itu sehubungan dengan hal tersebut saya memohon kesediaan saudara untuk mengisi skala ini sesuai dengan kondisi yang saudara rasakan.
Peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban yang saudara berikan. Atas kesediaan saudara dalam membantu penelitian ini saya ucapkan terima kasih.
PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER
1. Terlebih dahulu saya mohon kesediaan saudara untuk mengisi identitas yang telah disediakan dibawah lembar petunjuk pengisian skala ini
2. Berikut ini disajikan beberapa pernyataan yang berkaitan dengan diri saudara. Saudara diminta untuk menjawab pernyataan- pernyataan tersebut dengan model memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan diri saudara. Dengan model memilih:
SS : Bila sangat sesuai dengan saudara S : Bila sesuai dengan saudara
TS : Bila tidak sesuai dengan saudara STS : Bila sangat tidak sesuai dengan saudara
3. Apabila saudara salah dalam menjawab, lingkarilah tanda silang yang sudah saudara buat, kemudian buatlah tanda silang baru yang saudara kehendaki
4. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang dinilai benar atau salah
5. Usahakan agar tidak ada pernyataan yang terlewatkan dan periksa kembali apakah semuanya sudah terisi apa belum.
Selamat Mengerjakan Dan Terimakasih.
Identitas Subyek:
Nama :
Jenis Kelamin : L/P
Umur :
(31)
21
Lampiran 3. Skala Harga Diri Try Out
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1. Saya menghabiskan banyak waktu untuk melamun. 2 Saya sangat yakin dengan diri saya sendiri.
3 Saya sering kali berharap menjadi orang lain 4 Banyak yang menyukai saya dalam hal berteman
5 Saya selalu dan menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama keluarga
6. Saya tidak pernah khwatir dengan apapun
7 saya merasa sangat kesulitan untuk berbicara didepan kelas.
8 Saya berharap menjadi lebih muda
9 Banyak hal tentang diri saya yang ingin saya ubah seandainya bias
10 Saya bisa mengubah pikiran saya tanpa ada masalah 11 Saya adalah orang yang menyenangkan untuk diajak
melakukan aktifitas –aktifitas bersama 12 Saya mudah sedih dirumah
13. Saya selalu melakukan hal yang benar
14 Saya bangga terhadap prestasi yang sudah saya raih dikampus
15 Seseorang selalu mengatakan, pada saya, apa yang harus saya lakukan
16 Saya memerlukan banyak waktu untuk menyesuaikan diri. 17 Saya sering merasa menyesal terhadap hal-hal yang telah
saya lakukan
18 Saya lebih dikenal diantara teman seumuran saya 19 Keluarga saya biasanya memperhatikan perasaan saya 20. Saya tidak pernah merasa bahagia
21 Saya selalu melakukan yang terbaik ketika mengerjakan tugas-tugas kuliah saya
22 Saya senang memberi kepada orang yang membutuhkan 23 Saya biasanya merawat diri sendiri
24 Saya merasa cukup bahagia dalam hidup saya
25 Saya lebih senang bergaul dengan orang yang lebih muda 26 Keluarga saya memiliki harapan yang berlebihan pada
saya
(32)
22
28 Saya suka mengajukan diri untuk mengambil peran saat berada dalam kelompok diskusi di kelas
29 Saya memahami diri saya
30 Sangat sulit untuk menjadi diri sendiri 31 Banyak hal yang kacau dalam hidup saya 32 Orang biasanya mengikuti ide-ide saya
33 Tidak ada seorangpun yang memperhatikan saya dirumah 34. Saya tidak pernah mengomel kepaada orang lain
35 Saya tidak mengerjakan tugas kuliah seperti yang seharusnya
36 Saya bisa mengubah pikiran saya dan mempertahankannya 37 Saya sungguh tidak seperti (pria atau wanita)
38 Saya mempunyai penilaian yang rendah tentang diri saya 39 Saya tidak pernah suka bersama orang lain
40 Ada banyak waktu untuk saya keluar rumah 41. Saya tidak pernah malu kepada orang lain
42 Saya sering merasa sedih saat saya tidak bisa mengerjakan tugas kuliah
43 Saya sering merasa malu akan diri saya 44 Saya tidak terlalu menarik seperti orang lain 45 Jika ada yang ingin saya katakana, saya biasanya
mengatakannya
46 Orang sering kali memilih saya karna mereka menyukai saya
47 Keluarga saya memahami saya
48. Saya selalu menceritakan kebenaran kepada orang lain 49 Senior di kampus saya membuat saya merasa tidak cukup
baik
50 Saya tidak peduli dengan apa yang terjadi pada diri saya 51 Saya sering merasa gagal
52 Saya mudah kesal ketika dimarahi
53 Kebanyakan orang lebih baik daripada saya
54 Saya biasanya merasa seakan-akan keluarga saya menekan saya
55 Saya selalu tahu apa yang harus dikatakan pada orang lain 56 Saya sering kali merasa putus asa saat tidak bisa mencerna
pelajaran kuliah yang diberikan
57 Beberapa hal biasanya tidak mengganggu saya 58 Saya tidak dapat bergantung kepada orang lain
(33)
23
Lampiran 4 . Skala Kekerasan Dalam Pacaran Try Out.
NO PERNYATAAN SS S TS STS
1 Saya mendukung sepenuhnya kegiatan kegiatan yang
dilakukan oleh pacar saya
2 Saya marah dan berkata tidak pantas kepada pacar saya
3 Saya berusaha untuk menahan diri agar terhindar dari perkataan buruk yang saya ucapkan kepada pacar saya.
4 Saya melarang pacar saya untuk mengikuti kegiatan kegiatan di luar kampus.
5 Saya memberikan kebebasan kepada pacar saya untuk berteman dengan siapa saja asalkan positif.
6 Saya melarang pacar saya berkumpul atau jalan – jalan dengan teman-temannya
7 Saya memberikan kepercayaan kepada pacar saya untuk berkumpul atau jalan-jalan dengan teman-temannya.
8 Saya melarang pacar saya untuk berteman dengan lawan jenis.
9 Saya selalu berfikir positif saat pacar saya pergi tanpa saya.
10 Saya sering emosi dan membentak pacar saya ketika pacar saya asik bermain Hp.
11 Saya menenangkan diri dengan cara diam untuk meredam emosi saya agar saya tidak membentak pacar saya.
12 Saya mengawasi pacar saya saat dia pergi.
13 Saya memanggil pacar saya dengan kata-kata yang romantis.
14 Saya terkadang mengejek pacar saya saat berkumpul dengan teman-teman.
15 Saya menjaga sikap dan menghargai pacar saya disaat berkumpul dengan teman-teman.
16 Saya sering memanggil pacar saya dengan panggilan yang kurang menyenangkannya.
17 Saya berbicara baik-baik dengan pacar saya, ketika saya kesal.
18 Saya pernah menduakan pacar saya
19 Saya setia dengan pacar saya.
20 Saya sering mengomeli pacar saya
21 Saya tidak pernah menyusahkan pacar saya dalam hal materi.
22 Saya melarang pacar saya untuk berpenampilan menarik.
23 saya tidak pernah mempermasalahkan penampilan pacar saya
24 Saya sering miminta uang kepada pacar saya
25 Saya memberikan kebebasan kepada pacar saya untuk bersosialisasi di media social. (fb, twitter dll)
26 Saya membatasi pacar saya dalam media social (Fb, twitter dll)
(34)
24
27 Saya marah apabila pacar saya tidak membelikan barang yang saya inginkan.
28 Saya tidak pernah memaksa pacar saya untuk membelikan barang –barang yang saya inginkan.
29 Saya langsung melakuk hal yang bisa saya lakukan sendiri, ketika pacar saya tidak mau disuruh.
30 Menurut saya apabila pacar melakukan kesalahan tidak masalah saya menamparnya
31 Pernah sesekali saya menendang pacar saya apabila dia tidak mau disuruh
32 Saya menenangkan emosi saya dengan cara diam dan merenung sampai saya tenang, ketika pacar saya melakukan kesalahan.
33 Saking jengkelnya dengan pacar saya pernah sesekali saya mencubitnya.
34 Saya memukul pacar saya jika pacar saya berkata kasar
35 Karna marah saya menjambak rambut pacar saya
36 Saya selalu mengkomunikasikan setiap masalah dengan pacar saya.
37 saya menasehati pacar saya ketika dia berkata kasar
38 Saya lebih baik pergi meninggalkan pacar saya saat saya jengkel dengan dia
39 Saya meminta persetujuan pacar saya ketika saya ingin bersentuhan fisik dengannya.
40 Saya tiba-tiba meraba-raba pacar saya tanpa persetujuan darinya.
41 Saya tidak mau tahu jika saya sudah ingin bersentuhan fisik saya tidak perlu meminta perstujuan darinya.
42 Saat saya tidak bisa mengontrol nafsu saya kepada pacar saya, lebih baik saya pergi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak semestinya dilakukan
43 Terkadang saat berduaan dengan pacar saya, sering kali saya merayunya untuk melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.
44 Saya memaksa kekasih saya untuk melakukan hubungan seksual.
45 Saya pernah mengancam pacar, akan meninggalkannya apabila tidak mau dicium.
46 Saya mengendalikan diri tidak melakukan hal-hal yang dilarang agama saat berpacaran.
47 Selama saya pacaran saya berusaha menjaga kehormatan dan harga diri pacar saya.
48 jika pacar saya tidak mau berciuman saya tidak pernah memaksanya
(35)
25
Lampiran 5. Distribusi Jawaban Responden Skala Harga Diri dan Kekerasan Try Out.
Responden Domain Harga diri Akademis
h7 h14 h21 h28 h35 h42 h49 h56
1 2 3 3 3 3 2 3 2
2 3 2 4 3 4 2 4 3
3 3 3 3 2 3 2 4 2
4 3 2 4 3 3 3 3 3
5 4 3 2 4 4 2 3 3
6 3 3 3 2 3 2 3 3
7 4 3 3 4 4 4 4 3
8 2 3 3 3 1 3 2 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3
10 2 2 3 3 3 4 3 3
11 2 2 2 2 1 1 3 2
12 2 2 2 3 2 2 2 2
13 1 3 3 3 2 3 3 2
14 1 2 2 1 2 3 3 2
15 3 3 3 3 3 3 3 3
16 1 2 3 2 3 2 3 2
17 2 3 3 4 2 2 2 3
18 2 2 1 3 1 2 2 2
19 2 3 3 2 3 3 3 3
20 2 2 3 2 3 3 3 3
21 2 3 2 3 3 2 3 3
22 3 3 4 3 4 3 4 3
23 2 2 3 3 3 2 3 2
24 1 3 2 2 2 3 3 2
25 1 1 3 3 2 2 4 2
26 3 3 4 3 3 4 3 3
27 2 2 3 2 4 2 3 3
28 3 1 2 2 2 3 2 1
29 3 3 3 3 4 3 4 3
30 3 3 3 3 4 4 4 4
31 3 2 3 2 3 2 4 2
32 2 2 4 3 2 3 4 3
33 2 2 3 2 1 1 1 2
34 2 3 3 2 4 3 3 3
35 2 2 3 2 4 3 3 3
36 3 3 3 3 3 3 3 3
37 2 2 3 2 3 4 3 2
38 3 2 4 3 3 4 3 3
39 2 2 3 2 3 2 3 2
40 3 4 4 4 4 4 3 4
41 1 3 3 3 2 3 3 2
42 2 2 2 3 2 2 2 2
(36)
26
44 3 1 2 2 2 3 2 1
45 1 2 2 1 2 3 3 2
46 3 2 2 2 2 3 2 1
47 1 3 1 2 3 2 3 2
48 2 2 2 2 1 1 3 2
49 2 2 2 3 2 2 2 2
(37)
27
Responden Domain Harga diri keluarga
h5 h12 h19 h26 h33 h40 h47 h54
1 3 3 3 2 3 2 3 3
2 2 3 2 3 3 1 4 2
3 2 4 3 3 4 2 3 4
4 4 3 4 3 4 3 4 4
5 2 4 2 2 2 3 4 3
6 3 2 4 2 4 2 4 4
7 3 4 4 3 4 4 3 4
8 2 1 3 2 2 2 2 4
9 3 3 3 4 4 3 3 3
10 3 4 4 4 2 2 3 2
11 3 3 4 2 4 2 4 2
12 2 1 1 4 2 3 3 1
13 4 4 4 2 4 3 4 3
14 2 2 2 2 3 1 2 1
15 4 4 4 3 2 2 4 3
16 3 3 3 2 2 2 3 2
17 3 2 3 2 2 1 3 1
18 2 2 1 1 2 2 2 1
19 4 3 2 2 3 2 3 3
20 3 2 3 3 3 2 3 3
21 3 4 3 3 3 3 3 3
22 4 3 3 3 4 3 3 4
23 4 3 4 3 3 3 3 3
24 4 3 4 3 4 2 3 1
25 2 2 2 2 2 2 2 2
26 4 3 4 3 3 3 3 3
27 4 3 4 3 4 3 4 4
28 2 2 4 2 4 2 4 3
29 3 3 3 3 3 3 3 3
30 4 4 3 4 3 3 3 4
31 2 3 2 2 3 3 3 2
32 3 3 4 2 3 4 4 3
33 3 2 1 2 1 2 2 3
34 3 3 4 2 3 2 3 3
35 3 3 4 2 3 2 3 3
36 3 3 4 3 4 3 4 4
37 2 2 2 3 3 4 2 3
38 4 2 4 3 3 2 3 3
39 3 3 3 1 3 2 3 3
40 4 4 4 2 4 4 3 4
41 4 4 4 2 4 3 4 3
42 2 2 1 4 2 3 3 1
43 2 2 2 2 2 1 2 1
(38)
28
45 2 3 2 2 3 1 2 1
46 2 2 4 2 4 2 4 3
47 3 3 3 3 3 2 3 3
48 3 3 4 2 4 2 4 2
49 1 2 1 4 2 2 2 1
(39)
29
Resp Domain Harga diri sosial
h4 h11 h15 h16 h18 h22 h25 h27 h32 h34 h39 h44 h45 h46 h52 h53 h55 h58
1 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3
2 3 2 3 3 2 4 3 2 2 4 4 4 4 3 2 2 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2 3
4 3 4 2 1 3 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 2 3 3
5 2 3 4 3 1 1 3 1 1 2 2 3 1 4 2 3 1 2
6 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2
7 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4
8 2 3 1 2 3 3 1 2 3 4 2 3 3 3 2 4 2 4
9 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3 2 4 3 4 4 4 4 2
11 4 3 2 3 3 3 2 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2 3
12 4 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 2 3 2 2 2 2 1
13 3 3 1 3 3 4 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3
14 3 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2
15 4 4 3 2 2 4 1 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 4
16 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 1 1 2 3
17 4 4 1 2 1 4 1 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 1
18 1 1 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 2 2 3 2
19 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 2 2
20 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2
21 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
22 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3
23 4 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3
24 4 3 4 2 4 3 3 2 3 1 2 1 4 4 2 2 3 3
25 2 2 2 2 3 2 1 1 3 1 2 4 2 2 1 1 2 1
26 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3
27 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3
28 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 4 2 3 3 2 1 2 1
29 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
30 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 4 3 4
31 3 3 2 2 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3
32 4 3 2 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3
33 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2
34 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3
35 4 3 1 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 1 3 3
36 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2
37 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2
38 3 4 3 3 3 4 2 2 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2
39 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2
40 4 4 2 3 2 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 2 3 3
41 3 2 2 2 3 4 1 1 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3
42 4 3 3 2 3 3 3 4 1 3 2 2 3 2 2 2 2 1
43 4 2 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2
44 3 3 2 3 2 3 2 2 2 1 4 2 3 3 2 1 2 1
45 2 3 2 2 2 3 3 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 2
46 3 3 2 1 2 3 2 2 2 1 4 2 3 3 2 1 2 1
47 3 1 1 2 1 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3
(40)
30
49 2 3 3 3 3 3 3 4 1 3 2 2 3 2 2 2 2 1
(41)
31
Resp Domain General Self
h1 h2 h3 h6 h8 h9 h10 h13 h17 h20 h23 h24 h29 h30 h31 h36 h37 h38 h41 h43 h48 h50 h51 h57
1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3
2 3 3 3 2 3 3 1 3 2 4 3 4 2 3 3 3 4 4 2 4 3 2 1 4
3 3 3 3 1 2 1 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3
4 4 4 4 1 2 1 3 3 2 4 3 4 2 2 2 3 4 3 4 4 3 2 3 2
5 2 3 3 3 2 4 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4 1 2 3 2 1 3
6 3 3 3 2 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3
7 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
8 2 3 2 3 1 2 3 3 3 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 1 2 2 2
9 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3
10 3 4 4 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 2 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3
11 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2
12 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3
13 3 2 2 3 2 1 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2
14 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 3 3 1 2 3 3 1 2
15 1 4 3 3 1 2 4 4 2 4 4 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2
16 2 2 2 3 2 2 2 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3
17 3 3 2 4 2 2 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 4
18 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 4 2 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2
19 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3
20 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3
21 3 3 4 1 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3
23 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 4 2 2 3
24 4 3 4 3 3 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4
25 3 2 2 1 2 1 2 1 2 4 3 3 2 2 2 4 2 3 4 1 3 1 1 3
26 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 3 3
27 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3
28 1 3 2 1 2 1 3 2 1 3 3 3 2 2 1 2 4 3 2 2 3 3 2 2
29 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3
30 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4
31 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2
32 4 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2
33 2 3 1 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1
34 4 3 4 2 2 2 3 2 3 4 2 4 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 2
35 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 3 2
36 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3
37 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 1 3 3 3 3 2
38 3 3 4 3 2 1 4 3 2 4 4 3 3 4 2 4 4 4 2 3 4 4 2 3
39 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3
40 4 4 3 3 1 1 4 3 1 4 4 4 4 3 3 4 1 1 3 1 4 3 3 3
41 4 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2
42 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 1 3 1 3 3 3
43 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 3 3 1 2 3 3 1 2
44 1 3 2 1 2 1 3 2 1 3 3 3 2 2 1 2 4 3 2 2 3 3 2 2
45 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 3 2 3 2 1 2 3 3 1 2 3 3 1 2
46 1 1 2 2 2 1 3 2 1 3 3 3 2 2 1 2 4 3 2 2 3 3 2 2
(42)
32
48 2 2 3 2 2 2 3 2 2 4 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2
49 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 1 3 1 3 3 3
(43)
33
Resp Kekerasan Emosional
k1 k2 k3 k4 k5 k6 k7 k8 k9 k10 k11 k12 k13 k14 k15 k16 k17 k18 k19 k20 k21 k22 k23 k24 k25 k26 k27 k28
1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 1 3 2 2 1 2 2
2 3 3 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 3 3 1 2 3 3 1 4 3 1 1 1 1
3 2 2 1 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 3 1 3 2 1 1 1 1
4 2 3 1 1 1 2 2 2 1 3 1 3 1 1 1 1 2 3 2 3 1 1 1 1 2 3 1 1
5 4 3 4 2 2 2 2 2 2 1 2 3 4 3 4 2 1 2 2 1 2 1 3 2 2 3 2 4
6 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 4 3 4 2 3 1 2 2 1 2
7 3 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 4 1 1 2 1 1 3 3 1 2 1 1 1 1 1
8 3 1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 3 2 1 1 1 2 1 1 2 2 1 3 1 2 1 3 1
9 2 1 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 4 1 1 3 1 2 2 2 1
10 3 4 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 1 1
11 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 4 1 2 2 1 1 2 2 2
12 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 2 4 2 2 4 2 2 4 3
13 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 2 4 4
14 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3
15 1 3 3 2 2 2 2 2 3 4 3 2 3 1 3 2 3 3 3 3 1 2 3 1 3 3 2 1
16 1 1 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 3 2 1 3 2 2 2 1 2
17 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 3 1 2 2 2 3
18 2 1 2 3 2 1 1 2 1 4 1 1 4 4 3 4 2 4 2 1 1 2 1 1 1 1 1 4
19 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
20 3 1 1 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 1 2 1 2 2 2 2 1 3 3 1 2 3 2 2
21 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2
22 1 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 2 1 1 2 1 2 3 2 2 1 1 3 2 1 2 1 2
23 1 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 1 1 3 2 2 2 2 2 3 2 2
24 1 3 3 3 2 3 2 2 1 4 3 3 3 3 1 1 2 2 2 2 3 3 3 2 1 1 1 2
25 1 3 2 1 3 3 4 4 4 3 3 1 1 2 2 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 2 4
26 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 1 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2
27 1 1 2 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 2 1 2 2 2 2
(44)
34
29 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 4 1 3 3 3 1 2 3 3 1 2 2 3 1 2
30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 4 3 3 2 4 3 2 4 2 2 4 2 2 4 3
31 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1
32 2 1 1 2 3 3 3 4 3 3 2 2 1 3 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2 1 1
33 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 1 3 3 3 3 2 3 3 2 2
34 2 1 1 3 2 3 2 2 2 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 2 2 1 3 2 2 2 1 1
35 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 3 2 1 3 2 2 2 1 1
36 2 3 1 3 3 4 3 4 3 3 1 3 2 2 1 4 2 1 1 4 1 4 2 2 4 4 1 1
37 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1 3 3 1 1
38 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 1 3 3 2 3 3 2 4 3 1 4 2 1 1 2 2
39 2 1 1 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 3 4 2 2
40 1 1 1 1 1 3 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 4 1 3 1 2 2 1 2 2 2 2
41 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4
42 3 2 3 4 3 3 3 4 1 4 3 3 4 2 3 3 3 2 2 4 2 3 3 2 4 3 3 3
43 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 2 2 1 1 2 2 2
44 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 4 2 3 1 3 3 2 4 3 2 4 2 2 3 2 2 4 3
45 2 2 2 1 1 3 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 1 4 1 3 1 2 2 1 2 2 2 2
46 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2
47 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4
48 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2
49 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2
(45)
35
Resp Kekerasan Fisik
k29 k30 k31 k32 k33 k34 k35 k36 k37 k38
1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2
2 1 1 1 1 3 1 1 2 2 1
3 2 2 1 2 4 2 1 2 2 1
4 3 1 1 1 3 2 1 2 1 3
5 4 2 2 2 1 4 2 2 3 4
6 2 2 1 2 2 1 1 2 1 2
7 1 1 1 3 4 1 1 1 1 2
8 3 3 4 2 2 3 4 3 2 2
9 1 1 4 2 3 1 1 2 1 2
10 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2
11 2 2 2 2 4 2 2 2 2 3
12 2 3 2 2 3 4 2 3 1 2
13 2 4 2 2 4 2 2 2 2 1
14 2 3 4 3 4 2 4 3 3 3
15 1 3 2 4 3 4 2 2 1 3
16 2 1 1 2 3 2 2 2 2 2
17 2 2 1 1 4 3 3 1 1 1
18 1 1 2 2 4 3 1 3 2 1
19 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2
20 2 1 2 2 2 1 2 2 2 3
21 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2
22 3 1 1 2 3 1 2 2 2 2
23 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2
24 3 1 1 2 3 1 3 1 1 4
25 2 1 2 2 3 1 2 2 2 4
26 3 1 1 2 3 1 1 1 1 3
27 2 2 1 2 2 2 1 1 2 3
28 2 1 1 3 1 1 1 2 2 3
29 2 2 2 1 2 2 1 4 4 3
30 2 3 2 2 3 4 2 3 1 2
31 2 1 1 2 3 1 2 2 2 2
32 3 1 1 2 3 1 1 2 2 2
33 2 1 1 1 3 3 3 2 2 2
34 2 1 1 2 1 1 1 1 2 4
35 1 1 1 2 3 1 1 1 2 4
36 2 2 3 2 3 3 1 2 2 1
37 2 1 1 2 3 2 2 2 2 3
38 2 3 2 2 4 3 3 1 1 4
39 2 1 1 2 2 1 1 2 2 2
40 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1
41 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
42 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3
43 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4
44 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2
45 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1
(46)
36
47 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1
48 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2
49 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4
(47)
37
Resp Kekerasan Seksual
k39 k40 k41 k42 k43 k44 k45 k46 k47 k48
1 3 3 2 2 1 1 1 2 2 2
2 3 3 3 3 3 2 1 3 1 2
3 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1
4 2 2 1 1 1 1 2 2 1 1
5 2 3 2 1 2 3 3 4 2 4
6 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2
7 4 4 2 3 3 1 3 3 2 3
8 1 2 3 2 4 3 3 3 2 2
9 3 3 3 2 2 1 2 2 1 1
10 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2
11 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2
12 2 4 4 3 4 3 2 4 3 3
13 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2
14 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2
15 3 3 3 3 4 1 1 3 3 2
16 3 1 1 3 1 1 1 4 1 2
17 3 2 1 2 3 2 2 1 1 1
18 4 1 3 2 2 1 1 2 1 1
19 2 2 2 4 2 1 1 1 1 2
20 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2
21 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2
22 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2
23 1 3 3 3 2 2 1 2 1 1
24 3 1 3 2 1 1 1 2 2 2
25 3 3 2 2 2 1 1 3 2 2
26 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2
27 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2
28 2 1 2 2 1 1 1 3 3 2
29 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1
30 2 4 4 3 4 3 2 4 3 3
31 3 1 1 2 2 2 1 2 2 1
32 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2
33 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2
34 2 2 1 4 1 2 1 2 1 1
35 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1
36 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
37 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1
38 2 3 3 1 3 1 2 1 1 1
39 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4
40 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1
41 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3
42 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4
43 2 3 2 3 3 1 2 3 2 1
44 2 4 4 3 4 3 2 3 3 3
45 4 2 4 1 1 1 3 3 1 1
46 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2
47 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4
(48)
38
49 3 4 1 2 3 2 2 2 2 2
(49)
39
Lampiran 6 . Hasil try out
Validitas HD Akademis
Validitas HD
General Self
Case Processing Summary50 100.0 0 .0 50 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %
Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.
Reliabi lity Statisti cs
.821 8
Cronbach's
Alpha N of Items
Item-Total Statisti cs
18.46 12.743 .490 .808
18.28 13.553 .489 .807
17.92 12.483 .614 .790
18.14 13.062 .476 .809
18.00 11.184 .695 .776
18.02 13.285 .402 .820
17.72 13.593 .451 .812
18.22 12.257 .749 .774
h7 h14 h21 h28 h35 h42 h49 h56
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Delet ed
Case Processing Summary
50 100.0 0 .0 50 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %
Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.
Reliabi lity Statisti cs
.911 24
Cronbach's
(50)
40
Validitas HD Keluarga
Item-Total Statisti cs
61.52 99.928 .507 .908
61.42 100.942 .584 .906
61.48 96.540 .720 .903
61.88 102.230 .442 .909
61.96 104.121 .411 .909
62.14 99.919 .512 .908
61.56 103.272 .372 .910
61.66 101.739 .568 .907
61.86 100.572 .599 .906
61.00 99.347 .532 .907
60.98 105.489 .304 .911
61.14 100.490 .627 .906
61.40 103.020 .415 .909
61.46 100.049 .637 .905
61.60 98.939 .560 .907
61.38 99.873 .597 .906
60.98 103.285 .377 .910
61.08 102.973 .413 .910
61.98 99.653 .560 .907
61.56 100.374 .569 .906
61.30 100.173 .504 .908
61.20 101.306 .553 .907
61.64 98.235 .639 .905
61.50 101.888 .518 .908
h1 h2 h3 h6 h8 h9 h10 h13 h17 h20 h23 h24 h29 h30 h31 h36 h37 h38 h41 h43 h48 h50 h51 h57
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Delet ed
Reliabi lity Statisti cs
.816 8
Cronbach's
Alpha N of Items
Case Processing Summary
50 100.0 0 .0 50 100.0 Valid Excludeda Total Cases N %
Listwise deletion based on all v ariables in the procedure. a.
(1)
76
Resp Kekerasan Seksual
k37 k38 k39 k40 k41 k42 k43 k44 k45
1 2 1 2 3 2 2 1 1 1
2 3 2 2 2 2 2 3 3 2
3 3 2 2 2 2 2 3 3 2
4 3 3 3 4 1 1 3 3 2
5 4 4 3 4 3 2 4 3 3
6 3 3 2 2 1 2 2 1 1
7 3 2 2 2 1 1 3 2 2
8 1 3 2 1 1 1 2 2 2
9 4 4 3 4 3 2 4 3 3
10 2 2 2 2 1 2 2 2 2
11 2 2 3 3 2 2 2 3 2
12 3 3 2 2 1 2 2 1 1
13 1 1 2 1 1 1 2 1 2
14 3 2 2 3 1 2 3 2 2
15 2 3 2 4 3 3 3 2 2
16 3 2 2 2 2 2 3 3 2
17 1 1 2 1 1 1 2 1 2
18 1 3 2 2 1 1 2 1 1
19 3 2 2 2 2 2 3 3 2
20 3 3 3 2 2 1 2 1 1
21 1 1 2 1 1 1 2 1 2
22 2 2 3 3 2 2 2 3 2
23 3 3 2 2 1 2 2 1 1
24 4 4 3 4 3 2 4 3 3
25 3 3 2 2 1 2 2 1 1
26 3 3 2 2 1 2 2 1 1
27 4 2 3 3 1 3 3 2 3
28 3 2 2 2 1 1 3 2 2
29 3 3 3 2 2 1 2 1 1
30 3 3 3 4 1 1 3 3 2
31 2 1 2 1 1 1 2 1 2
32 4 4 3 4 3 2 4 3 3
33 2 2 2 2 1 2 2 2 2
34 2 2 3 3 2 2 2 3 2
35 2 3 3 1 1 1 1 1 1
36 1 1 2 1 1 1 2 1 2
37 3 2 2 3 1 2 3 2 2
38 2 3 2 4 3 3 3 2 2
39 4 4 3 4 3 2 4 3 3
40 1 1 2 1 1 1 2 1 2
(2)
77
42 4 2 3 3 1 3 3 2 3
43 3 2 2 2 1 1 3 2 2
44 2 1 2 1 1 1 2 1 2
45 3 3 3 4 1 1 3 3 2
46 2 1 2 1 1 1 2 1 2
47 4 4 3 4 3 2 4 3 3
48 2 2 2 2 2 2 1 1 2
49 3 2 1 2 3 3 4 2 4
50 2 3 3 1 1 1 1 1 1
51 2 1 1 1 1 2 2 1 1
52 3 2 2 3 1 2 3 2 2
53 2 3 2 4 3 3 3 2 2
54 4 4 3 4 3 2 4 3 3
55 2 1 1 1 1 2 2 1 1
56 2 2 2 2 2 2 1 1 2
57 4 2 3 3 1 3 3 2 3
58 3 2 2 2 1 1 3 2 2
59 3 3 3 2 2 1 2 1 1
60 3 3 3 4 1 1 3 3 2
61 3 3 3 2 2 1 2 1 1
62 4 4 3 4 3 2 4 3 3
63 1 3 2 1 1 1 2 2 2
64 3 2 1 2 3 3 4 2 4
65 4 3 2 3 2 2 2 2 2
66 1 1 2 1 1 1 2 1 2
67 2 2 3 3 2 2 2 3 2
68 2 3 2 4 3 3 3 2 2
69 4 4 3 4 3 2 4 3 3
70 1 1 2 1 1 1 2 1 2
71 1 3 2 1 1 1 2 2 2
72 2 2 4 2 1 1 1 1 2
73 3 2 2 2 2 2 3 3 2
74 3 3 3 2 2 1 2 1 1
75 3 3 3 4 1 1 3 3 2
76 1 2 2 1 1 1 3 3 2
77 4 4 3 4 3 2 4 3 3
78 1 3 2 1 1 1 2 2 2
79 3 2 1 2 3 3 4 2 4
80 4 3 2 3 2 2 2 2 2
81 1 1 2 1 1 1 2 1 2
82 2 2 3 3 2 2 2 3 2
83 2 3 2 4 3 3 3 2 2
(3)
78
85 1 1 2 1 1 1 2 1 2
86 1 3 2 1 1 1 2 2 2
87 2 1 2 1 1 1 2 1 2
88 3 2 2 2 2 2 3 3 2
89 3 3 3 2 2 1 2 1 1
90 3 2 2 2 1 1 3 2 2
91 1 2 2 1 1 1 3 3 2
92 3 3 3 4 2 2 3 3 2
93 1 3 2 1 1 1 2 2 2
94 3 2 1 2 3 3 4 2 4
95 4 3 2 3 2 2 2 2 2
96 1 1 2 1 1 1 2 1 2
97 2 2 3 3 2 2 2 3 2
98 3 2 2 3 1 2 3 2 2
99 4 4 3 4 3 2 4 3 3
(4)
79
Lampiran 12 Hasil penelitian
T score Harga Diri
T Score Kekerasan
StatisticsHarga_Diri
100 0 Valid
Missing N
Harga_Diri
45 45.0 45.0 45.0
55 55.0 55.0 100.0
100 100.0 100.0
Rendah Tinggi Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
Statistics kekerasan
100 0 Valid
Missing N
kekerasan
57 57.0 57.0 57.0
43 43.0 43.0 100.0
100 100.0 100.0
Rendah Tinggi Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
(5)
80
Correlations Harga Diri - Kecenderungan Melakukan Kekerasan
Regression (r²)
Correlati ons 1 -.958** .000 100 100 -.958** 1 .000 100 100 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N harga_diri (X) kecenderungan_ melakukan_kekerasan (Y ) harga_diri (X) kecenderun gan_ melakukan _kekerasan (Y )Correlation is signif icant at the 0.01 lev el (2-tailed). **.
Variabl es Entered/Removedb
harga_diria . Enter
Model 1
Variables Entered
Variables
Remov ed Method All requested v ariables entered.
a.
Dependent Variable: kekerasan b.
Model Summary
.958a .918 .917 5.910
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
St d. Error of the Estimate Predictors: (Constant), harga_diri
a.
ANOVAb
38074.961 1 38074.961 1090.135 .000a
3422.829 98 34.927
41497.790 99 Regression Residual Total Model 1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Const ant), harga_diri a.
Dependent Variable: kekerasan b.
(6)
81
Sumbangan Efektif
SE (X) % = βeta × rxy × 100% = 0,958 × 0,958 × 100% = 0.918 SE = 91,8 %
Coeffi ci entsa
221.876 3.900 56.897 .000
-.844 .026 -.958 -33.017 .000
(Constant) harga_diri Model
1
B St d. Error Unstandardized
Coef f icients
Beta St andardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: kekerasan a.