2.2 Keterdapatan Pasir
Pasir banyak ditemukan di daerah sungai dan pesisir. Pasir juga bisa ditemukan pada gumuk dan laut dangkal dalam jumlah sedikit. Pasir aluvial mencakup pasir yang
ditemukan pada kipas aluvial, alur sungai, dataran banjir, delta danau, dan delta laut. Sebagian besar pasir sungai berasosiasi dengan alur sungai, meskipun sebagian
diantaranya dapat keluar dari alur dan membentuk endapan banjir pada dataran banjir. Pasir pesisir tidak hanya mencakup pinggiran pantai, namun juga gosong lepas pantai,
dan delta. Pasir eolian mencakup gumuk pantai dan juga gumuk di gurun Pettijohn, et al., 1987 .
Perlu dijelaskan disini bahwa tempat-tempat akumulasi pasir yang paling umum pada masa sekarang bersifat linier gisik dan sungai. Walau demikian, sebagian pasir
purba membentuk endapan yang tersebar luas. Perbedaan antara lokasi pengendapan pasir masa kini yang umumnya bersifat linier dengan pasir purba yang memperlihatkan
penyebaran yang luas mengindikasikan bahwa tubuh pasir yang memiliki penyebaran luas merupakan produk pergeseran lokasi pengendapan dari waktu ke waktu, akibat
migrasi sungai pada arah lateral, atau akibat transgresi dan regresi garis pantai. Menurut Kuenen 1959 dalam Pettijohn, et al., 1987 yang meyakini pembundaran pasir kuarsa
akibat dari aksi angin, maka dapat disimpulkan banyak pasir dalam rekaman geologi pernah berperan sebagai pasir eolian selama sejarah pengendapannya. Kuenen
memperkirakan bahwa 2 x 10
6
km
2
gurun diperlukan untuk mencapai kebundaran rata- rata pasir yang ada di dunia ini dan jika kebundaran itu bersifat konstan. Angka itu
diperlukan untuk mengkompensasikan munculnya partikel-partikel pasir yang menyudut setiap tahunnya.
Jadi kesimpulannya adalah terdapat beberapa perbedaan antara pasir masa kini dengan pasir purba. Graywacke yang menjadi material penyusun rekaman geologi, pasir
masa kini tidak mengandung matriks. Hal itu mengindikasikan bahwa matriks merupakan produk diagenesis atau produk proses - proses pasca pengendapan. Secara
komposisional, pasir masa kini umumnya tidak matang atau setengah matang sedangkan pasir yang berasal dari batupasir purba sangat matang. Kuarsit murni ortokuarsit
banyak ditemukan dalam rekaman geologi, namun agaknya tidak terbentuk pada masa sekarang. Pasir masa kini tidak memiliki penyebaran yang luas sebagaimana pasir purba
karena penyebarannya yang linier. Terakhir, komposisi dan tekstur pasir masa kini
hanya memiliki sedikit hubungan dengan lingkungan pengendapan Pettijohn, et al., 1987 .
2.3 Kegunaan Pasir dan Potensi Keterdapatan di Indonesia