ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI
PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PADA PEMERINTAH
KABUPATEN BONDOWOSO

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH
OIVI DEASEPTA RIYANI
NIM. 201210170311430

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan berkah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Kabupaten Bondowoso”.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi
Strata Satu (S1) Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Malang. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Baginda kita
Nabi Muhammadiyah SAW yang telah menuntun umat-Nya menuju jalan Shiratul
Mustaqim.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan dengan
baik tanpa adanya dukungan, bantuan, bimbingan serta do’a dari berbagai pihak
selama penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis hendak
menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, yang telah memberikan nafas, serta kesehatan jasmani dan
rohani bagi peneliti.
2. Kedua orangtua, yang senantiasa memberikan do’a, motivasi, juga
dukungan yang tiada henti. Serta adik yang selalu setia mendukung.
3. Ibu Dra. Endang Dwi Wahyuni, M.M., Ak., CA selaku dosen pembimbing
I yang selalu memberi masukan, semangat, dan koreksi sehingga skripsi

ini dapat terselesaikan.

4. Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak., CA selaku dosen pembimbing II serta
selaku ketua jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Malang yang telah mengoreksi kekurangan-kekurangan
dalam penelitian sehingga skripsi ini dapat dikatakan layak untuk diujikan.
5. Bpk. Dr. H. Nazaruddin Malik, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Seluruh Staff Dosen Akuntansi di Universitas Muhammadiyah Malang.
7. Bapak Kepala DPPKAD Kabupaten Bondowoso yang memberikan izin
sebagai tempat penelitian dan yang bersedia meluangkan waktu untuk jadi
sumber pembicara dalam penelitian.
8. Sahabat-sahabat yang sama-sama berjuang dan selalu mendukung Baiq,
Dian, Hanidha, Diya, Novita, Meylani, Putri semoga selalu terjalin tali
silaturrahminya kalau ada waktu kita meluangkan waktu bersama nanti.
9. Teman-teman Akuntansi angkatan 2012 khususnya kelas H yang telah
melewati 3,5 tahun kebersamaan and see you on top guys.
10. Teman-teman kos Margoutomo Kak Shandra, Abay, Immah yang selalu
menemani kemanapun aku ingin dan butuh, terimakasih semoga sukses
dunia akhirat.

11. Sahabat-Sahabat sekolah yang juga sama-sama berjuang Julia, Rima,
Saufan, Yogik, Abang Ojan terimakasih kalian sangat membantu harihariku. Selalu bahagia dan barakallah hidupmu.
12. Teman-teman KKN yang setia Yuni dan Icha kalian memang yang terbaik
semoga kesuksesan dan kebahagiaan beriringan datang menghampir

Malang,

April 2016

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ....................................................................................

i

PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................

iv


DAFTAR ISI ...................................................................................................

v

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

ix

ABSTRAK ......................................................................................................

x

ABSTRACT ....................................................................................................

xi


I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .....................................................................................

1

B. Peumusan Masalah ..............................................................................

4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................

5

II. KAJIAN PUSTAKA
A. Review Penelitian Terdahulu...............................................................

7


B. Landasan Teori
1. Akuntansi Pemerintahan ..................................................................

9

2. Standar Akuntansi Pemerintahan .....................................................

10

3. Manfaat Standar Akuntansi Pemerintahan .......................................

13

4. Akuntansi Berbasis Akrual ..............................................................

14

5. Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual ..........................


16

6. Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual ........

17

7. PP 71 Tahun 2010 ............................................................................

20

8. Kendala Akuntansi Berbasis Akrual ................................................

22

III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................

29

B. Lokasi Penelitian..................................................................................


30

C. Jenis dan Sumber Data .........................................................................

30

D. Teknik Perolehan Data ........................................................................

31

E. Teknis Analisis .....................................................................................

31

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Entitas Auntansi Pemerintah Kabupaten Bondowoso .....................

34


2. Struktur Akuntansi ...........................................................................

35

B. Penyajian Data
B.1 Penerapan SAP Kabupaten Bondowoso ......................................

41

1. Identifikasi Akun ..........................................................................

41

2. Pengakuan .....................................................................................

44

3. Pengukuran ...................................................................................


48

4. Penyajian .......................................................................................

50

5. Pengungkapan ...............................................................................

53

C. Analisis Data dan Pembahasan
1. Temuan ............................................................................................

79

2. Kendala ............................................................................................

81

3. Solusi................................................................................................


84

V.

KESIMPULAN
A. Simpulan ............................................................................................

88

B. Saran ...................................................................................................

90

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2014
2. Lampiran Neraca tahun 2014
3. Lampiran laporan arus kas tahun 2014
4. Lampiran Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Kabupaten Bondowoso

DAFTAR PUSTAKA

Arliana, Gaybi. 2011. Implementasi Basis Akrual Pada Akuntansi Sektor Publik:
Sebuah Kajian Fenomenologi (Studi Kasus Pada Kantor Pelayanan
Kekayaan Negara dan Lelang Makassar Skripsi. Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Hasanuddin.
Fakhruazi.
2010.
Standar
Akuntansi
Pemerintahan.
http://Fakhrurrazypi.wordpress.com/tag/standar- akuntansi-pemerintahan/.
Diakses tanggal 12 oktober 2015.
Faradillah, Handi. 2013. “Analisis kesiapan pemerintah daerah dalammenerapkan
standar akuntansi pemerintahan (peraturan pemerintah nomor 71 tahun
2010)”. Skripsi (tidak diterbitkan). Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
dan Bisnis, Universitas Hasanuddin Makasar.
Halim, Abdul dan M.S. Kusufi. 2012Akuntansi Sektor Publik: Akuntansi
Keuangan Daerah Edisi 4 Jakarta : Salemba Empat.
Kies, Donald E. Dkk.Akuntansi Intermediate, Edisi Keduabelas, Jilid 1 .
Terjemahanoleh Emil Salim. 2008. Jakarta: Penerbit Erlangga
KSAP.2006. Memorandum Pembahasan Penerapan Basis Akrual Dalam
Akuntansi Pemerintahan Di Indonesia.Bahan Bahasan Untuk Limited
Hearing. Jakarta. (http://ksap.org/memorandum). Diakses tanggal 12
oktober 2015.
KSAP.2010. Implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintah Daerah.Makalah disajikan dalam Seminar Pentahapan
Implementasi SAP Akrual Pemda, Jakarta, 25 Maret.
KSAP.2011. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Menuju Accrual Basis dan
Opini Wajar Tanpa Pengecualian. Makalah disajikan dalam Seminar
Nasional Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Sulawesi Selatan, Makassar,
18 Februari
Mulyana, Budi. 2009. “Penggunaan Akuntansi Akrual di Negara-negara Lain:
Trendi
Negara-negara
Anggota
OECD”.
Tersedia
pada
http://sutaryofe.staff.uns.ac.id/files/2011/10/akuntansberbasisakrual.pdf(di
akses tanggal 9 Mei 2014).
Nordiawan, Deddi.Iswahyudi Sandi Putra, Maulidah Rahmawati. 2008.Akuntansi
Pemerintahan. Jakarta : Salemba Empat.
Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Kas
Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan Berbasis Akrual

Pusat

Litbang Pembangunan Dan Keuangan Daerah Badan Penelitian
DanPengembangan Kementerian Dalam Negeri. 2010.Kesiapan
PemerintahDaerahDalam Implementasi Sap Berbasis Akrual Penuh
BerdasarkanPeraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010.Jakarta

Republik Indonesia.2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun
2003 tentang Keuangan Negara. Jakarta.
Saleh, Z&Pendlebury M.W. 2002.Accruals Accounting in GovernmentDevelopments in Malaysia.Asia Pacific Business Review Journal, 12 (4):
421-435
Sugiyono.2010. Memahami Penelitian Kualitatif.Bandung: Alfabeta.
Sulani, Aldiani. 2010. Faktor–Faktor Pendukung Keberhasilan Penerapan
Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005 Pada Pemerintahan Kabupaten
Labuhan Batu.Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Tickell, Geoffrey. 2010. Cash To Accrual Acounting: One Nation’s
Dilemma.International Business&Economics research Journal, 9 (11): 7178.
Tikk, Juta. 2010. Accounting Changes In The Public Sector In Estonia. Business:
Theory and Practice research Journal, 11 (1): 77-85.
Widjajarso, Bambang, 2008. Penerapan Basis Akrual Pada Akuntansi Pemerintah
Indonesia:Sebuah Kajian Pendahuluan
www.wikipedia.org sudah diunduh tanggal januari 2015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelaksanaan akuntansi keuangan daerah adalah mengenai penerapan PP
71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan sebagai pengganti
PP Nomor 24 Tahun 2005. Dimana PP 71 merupakan

penerapan

akuntansi

pemerintahan berbasis akrual murni meskipun didalam peraturan tersebut
juga

masih

diakomodir

pilihan menerapkan basis kas

menuju akrual

sebagaimana yang diatur didalam PP nomor 24 tahun 2005 selama masa transisi
dimana pelaksanaan akrual murni paling tidak harus diterapkan paling lambat
empat (4) tahun setelah peraturan ini diterbitkan.
Komitmen Pemerintah Indonesia untuk melaksanakan reformasi di bidang
akuntansi terutama untuk penerapan akuntansi berbasis akrual pada setiap instansi
pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintahan daerah, dimulai tahun
anggaran 2008. Hal ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003
tentang Keuangan Negara dalam Pasal 36 ayat (1) yang berbunyi sebagai berikut:
”Ketentuan mengenai pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis
akrual sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 13, 14, 15, dan 16 undangundang ini dilaksanakan selambat-lambatnya dalam 5 tahun. Selama pengakuan
dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan,
digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas”.
Akuntansi berbasis akrual adalah suatu basis akuntansi di mana transaksi
ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat dan disajikan dalam laporan

1

keuangan pada saat terjadinya transaksi tersebut, tanpa memerhatikan waktu kas atau setara kas
diterima atau dibayarkan. Dalam akuntansi berbasis akrual waktu pencatatan (recording) sesuai
dengan saat terjadinya arus sumber daya, sehingga dapat menyediakan informasi yang paling
komprehensif karena seluruh arus sumber daya dicatat. Pengaruh perlakuan akrual dalam
akuntansi berbasis kas menuju akrual sudah banyak diakomodasi di dalam laporan keuangan
terutama neraca yang disusun sesuai dengan PP nomor 24 tahun 2005 tentang standar akuntansi
pemerintahan. Keberadaan pos piutang, aset tetap, dan hutang merupakan bukti adanya proses
pembukuan yang dipengaruhi oleh asas akrual. Ketika akrual hendak dilakukan sepenuhnya
untukmenggambarkan berlangsungnya esensi transaksi atau kejadian, makakelebihan yang
diperoleh dari penerapan akrual adalah tergambarkannyainformasi operasi atau kegiatan. Dalam
akuntansi pemerintahan, gambaranperkembangan operasi atau kegiatan ini dituangkan dalam
bentuk laporanoperasional atau laporan surplus/defisit.
Di Negara Malaysia, terdapat kendala berupa kurangnya tenaga akuntan yang professional
dan berkualitas. Pemerintah Malaysia belum memberikan insentif bagi staf akuntansinya. Insentif
ini meliputi biaya tahunan dan beasiswa bagi akuntan pemerintah untuk kursus yang mengarah
pada keahlian akuntansi profesional (Saleh and Pendlebury, 2006). Berbeda dengan Negara
Malaysia, di Negara Estonia telah ada kualifikasi pelatihan untuk para akuntan. Selain itu staf dari
kementrian, auditor, pemerintah, dan anggota parlemen membutuhkan pelatihan di bidang
akuntansi keuangan (Tikk, 2010). Namun, pada pulau Fiji ada ketergantungan pada konsultan
internasional sehingga menyebabkan membengkaknya biaya. Rendahnya keterampilan dasar
akuntan publik juga menjadi salah satu hambatan dalam penerapan standar akuntansi pemerintahan
berbasis akrual di Fiji (Tickell, 2010).

2

Perubahan perlakuan akuntansi pemerintah menuju basis akrual akan membawa
dampak/implikasi walau sekecil apapun. Perubahan menuju arah yang lebih baik ini bukan berarti
hadir tanpa masalah. Pertanyaan pro-kontra mengenai siap dan tidak siapkah pemerintah daerah
mengimplementasikan SAP berbasis akrual ini akan terus timbul. Hal yang paling baku muncul
adalah terkait sumber daya manusia pemerintah daerah. Sumber daya manusia yang kurang
memadai menjadi masalah klasik dalam pengelolaan keuangan negara. Hal ini meliputi SDM yang
tidak kompeten dan cenderung resisten terhadap perubahan. Selanjutnya, infrastruktur yang
dibutuhkan dalam penerapan akuntansi berbasis akrual penuh membutuhkan sumber daya
teknologi informasi yang lebih tinggi. Hal ini akan menjadi batu sandungan tersendiri karena
ketergantungan penerapan akuntansi selama ini yang mengandalkan jasa konsultan terutama bagi
entitas daerah.
Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso (Pemkab Bondowoso) juga merupakan entitas
pemerintah yang harus melaksanakan SAP berbasis akrual. Sebagai entitas pemerintah, Pemda
Bondowoso menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebagai sumber
pendanaan dalam melaksnakan kegiatan pemerintahan. Untuk itu sebagai bentuk transparansi dan
akuntabilitas Pemda Bondowoso juga harus melaporkan pengelolaan keuangan atas APBD
tersebut kepada stakeholder berdasarkan aturan yang berlaku yakni dengan menggunakan SAP
berbasis akrual sesuai dengan amanat PP No. 71 tahun 2010. Untuk mengatasi hal tersebut Pemda
Bondowoso harus mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan pelaksanakan pengelolaan
keuangan sesuai dengan SAP berbasis akrual. Persiapan yang memadai mulai dari peningkatan
kemampuan SDM, pengadaan sarana dan prasarana yang kompatibel, menyiapkan segala macam
sistem informasi terkait dengan penerapan SAP berbasis akrual.

3

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sejauh mana kesiapan yang telah
dilakukan oleh Pemda Bondowoso terkait dengan penerapan SAP berbasis akrual. Kesiapan yang
dilakukan dilihat dari perspektif SDM, sarana prasarana, dan sistem informasi, serta komitmen
dari pejabat publik yang diperlukan untuk implementasi SAP berbasis akrual. Oleh karena itu
judul yang diangkat dalam penelitian ini “Analisis Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah
Berbasis Akrual Pada Pemerintah Kabupaten Bondowoso (Studi Pada Pemerintah
Kabupaten Bondowoso)” Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian yang
sudah pernah dilakukan. peneliti ingin mengetahui apakah indikasi keterlambatan penerapan
SAP akrual terjadi di Pemerintah Kabupaten Bondowoso.
B. Rumusan masalah
Peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan (SAP)
berbasis akrual mewajibkan pemerintah daerah termasuk pemerintah Kota Bondowoso untuk
menerapkan laporan keuangan berbasis akrual pada tahun 2015. Penerapan basis akrual yang
sesuai diamanahkan dalam peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010 ini memerlukan berbagai
persiapan untuk menuju ke arah tersebut. Pentahapan implementasi standar akuntansi
pemerintahan berbasis akrual oleh pemerintah daerah dapat dilaksanakan sesuai dengan konsep
yang diberikan oleh KSAP per tiap tahun dari program yang akan dilaksanakan. Rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan Standar Akuntasi Pemerintah (SAP) di Kabupaten Bondowoso?
2. Apakah penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) di Kabupaten Bondowoso sudah
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah?
C. Tujuan Penelitian

4

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mendeskripsikan penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Kabupaten Bondowoso
dalam menerapkan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual.
2. Untuk mendeskripsikan kesesuaian Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) di
Kabupaten Bondowoso dengan Pernyataan Standar Akuntansi pemerintah.
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini, antara lain :
1. Bagi peneliti selanjutnya
Sebagai bahan acuan untuk penelitian-penelitian selanjutnya dan diharapkandapat
menambah wawasan kepada akademisi mengenai analisa kesiapan sumberdaya manusia di
Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam menerapkan SAP berbasis akrual.
2. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan diharapkan dapat
memberikan masukkan terhadap pemerintahan yang akan menggunakan SAP berbasis
akrual.

5

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MENERAPKAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL

0 8 6

ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso)

0 7 2

ANALISIS KESIAPAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Bondowoso)

2 16 21

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Kasus Pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta)

14 65 21

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali).

0 3 18

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali).

0 5 18

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali).

1 6 10

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS KAS MENUJU AKRUAL DI JOMBANG.

0 0 125

IMPLEMENTASI PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 71 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL DAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS KAS MENUJU AKRUAL DI JOMBANG

0 0 20

Faktor-faktor penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual di Pemerintahan Kabupaten Asmat - UWKS - Library

1 1 17