Potensi Bahaya MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. BAYER MATERIALSCIENCE INDONESIA INDONESIA CILEGON

lv PEMBAHASAN

A. Potensi Bahaya

1. Kebakaran Penggunaan energi listrik di unit penyediaan energi, penggunaan bahan kimia mudah terbakar berpotensi menimbulkan potensi bahaya kebakaran. Sebagai upaya pencegahan kebakaran tersebut PT. Bayer MaterialScience Indonesia telah menyediakan sarana pemadaman kebakaran seperti fasilitas APAR, penyediaan sarana deteksi kebakaran dan alarm kebakaran. Selain itu, perusahaan juga telah membentuk unit penanggulangan kebakaran yang tergabung menjadi team tanggap darurat PT. Bayer MaterialScience Indonesia. Upaya pencegahan kebakaran tersebut telah sesuai dengan Kepmenaker RI No.: KEP.186MEN1999 pasal 2 b dan d yaitu ”Kewajiban mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja yang meliputi: penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran, sarana evakuasi dan pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja”. 2. Peledakan Penggunaan boiler dan gas bertekanan tinggi high pressure dalam proses produksi di PT. Bayer MaterialScience Indonesia ikut menyumbangkan risiko bahaya peledakan yag cukup besar. Selain itu adanya, tabung asetilen dan oksigen bertekanan juga dapat memicu terjadinya bahaya peledakan bila kurang adanya pengawasan yang optimal. lvi Terlibatnya bahan kimia yang mudah meledak, dilakukan dengan sistem operasi dan penyimpanan tertutup. PT. Bayer MaterialScience Indonesia telah melakukan upaya pengendalian dan pencegahan bahaya peledakan dengan mengadakan inspeksi secara rutin, pemeliharaan dan perawatan maintenance dan juga mengadakan upaya preventif lainnya, seperti pemasangan safety valve pada saluran pipa. Dengan ini, berarti manajemen perusahaan telah mampu menerapkan prasyarat ketentuan umum dalam rangka mengendalikan dan mencegah bahaya kebakaran dan peledakan seperti halnya jelaskan dalam Undang-undang Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970 Bab III pasal 3 bag c yaitu tentang syarat-syarat keselamatan kerja untuk mencegah dan mengurangi bahaya peledakan. 3. Terjepit, Tergores dan Terpotong Keselamatan Kerja dalam penggunaan mesin di PT. Bayer MaterialScience Indonesia telah dilakukan kegiatan pengendalian dan perbaikan, seperti penggunaan mesin-mesin produksi dengan pemasangan pagar pada mesin guarding machine, pemasangan lebel informasi pada area tempat kerja, pengaturan letak dan jarak penempatan mesin dan atau peralatan dan pengoperasian mesin dilakukan melalui control room serta telah mempunyai prosedur baku dalam menjalankan setiap proses produksi yang berlangsung. Pengendalian keselamatan kerja mesin di PT. Bayer MaterialScience Indonesia telah sesuai dengan Undang-Undang Keselamatan Kerja No. 1 tahun 1970 pasal 2 ayat 2 yaitu ”Keselamatan kerja wajib ditetapkan di tempat kerja dimana dibuat, dicoba, dipakai dan atau dipergunakan mesin, pesawat, alat lvii perkakas, peralatan atau instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan.”

B. Faktor Bahaya