KECENDERUNGAN PEMBERITAAN SEPAKBOLA DI HARIAN RADAR MALANG (Analisis Isi Berita Sepakbola Tanggal 20 September Sampai Dengan 30 September 2011).

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN SEPAKBOLA DI HARIAN RADAR
MALANG
(Analisis Isi Berita Sepakbola Tanggal 20 September Sampai Dengan 30
September 2011).

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :
RAHADIAN ANDRE NUGROHO
NIM : 07220376

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
 

 


 

 

 

LEMBAR PERSEMBAHAN
Segenap rasa syukur yang tak pernah henti Qu haturkan atas kehadirat ALLAH SWT, dengan
nikmat dan karuniaNya, yang tak terkira, dan tak terduga, seolah pelita di kegelapan yang
menuntunku selalu di jalanNya
Alhamdulillah, Wasukurillah.. berkatMu Ya Allah hamba bisa menyelesaikan pendidikan ini
hingga titik yang membanggakan seperti sekarang ini
Sholawat serta salam Untuk Junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah jadi suri tauladan
bagi seluruh umatnya
Untuk setiap keringat, cucuran air mata, kasih sayang, dan Do’a yang tulus & ikhlas selalu
mengiringi langkah kakiQu berjalan di bumi ini dari kedua orang tua yang telah berjasa dalam
kehidupanQu..
Untuk Bapak dan (Alm) Ibundaku serta kakaku Herlina Dyah Tersayang yang senantiasa
mengiringi dengan do’a, kasih sayang, dorongan, dukungan, nasehat, dan perhatian yang tidak

pernah berhenti selama penulis menyelesaikan skripsi ini, serta Budhe Mastianah dan Bulek
Anisa serta kakak-kakakku keluarga Bani Sarti’ah yang telah mendukungku dalam mengerjakan
skripsi
Untuk Mariana Putri I.L, orang yang aku sayangi, terima kasih atas doa, semangat,
pengertian, perhatian, dukungan, dan nasehatnya selama ini sampai akhirnya penulis bisa
menyelesaikan skripsinya. Serta keponakanku Ditho yang lucu, terima kasih hiburannya selama
ini.
Sahabatku Fian, Beny, Kopral, Didit, Meycan, Tiwi, Prima, Angga, Sinbad, Maknyik, Menjez,
Ghulam, Adi, Haka, Fatma, Aris, Firman, Armanda, teman-teman JUFOC dan Ikom E yang
telah memberikan dukungan dan semangat. Terima kasih teman-teman untuk semua cerita,
pengalaman, keseruan, dan hari indah yang sudah kita lewati bareng-bareng selama ini. Kalian
akan selalu jadi sahabat terbaikku dan semua yang pernah Qu kenal selama di malang, kisah
Qt terlalu manis untuk di lupakan kawan, semoga akan jadi kisah klasik untuk masa depan..
Akhir kata Qu kembalikan ini semua kepadaMu Ya ALLAH, semoga karyaQu ini menjadi bekal
untukQu meniti hidup menjadi insan yang lebih baik di dunia maupun akhirat. InsyaAllah…

KATA PENGANTAR
Alhamdulillahhirobbil’alamin, Segala Puja dan Puji hanya Milik Allah SWT,
dengan segenap rasa syukur akan ke-Esaan nya yang telah memberi nikmat dan anugerah
yang sangat indah pada waktunya, akhirnya peneliti dapat merampungkan penulisan

skripsi yang berjudul Kecenderungan Pemberitaan Sepakbola Di Harian Radar Malang
(Analisis Isi Berita Sepakbola Tanggal 20 September Sampai Dengan 30 September
2011) ini dapat terselesaikan dengan baik.
Penelitian ini didasari oleh keinginan peneliti untuk mengetahui bagaimana
kecenderungan Radar Malang dari kemunculan tema berita dan sasaran opini sepakbola
yang ditulis tanggal 20 September 2011 sampai dengan 30 September 2011. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah Pemberitaan Harian Radar Malang apabila dilihat dari katagori
tema berita lebih cenderung memberitakan tentang pemain dan pelatih, sedangkan apabila
dilihat dari katagori sasaran opini pemberitaan lebih cenderung memberitakan tim
sepakbola.
Melalui skripsi ini, penulis ingin memaparkan. kecenderungan Radar Malang dari
kemunculan tema berita dan sasaran opini sepakbola yang ditulis tanggal 20 September 2011
sampai dengan 30 September 2011. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode analisis isi yang memiliki fungsi tepat untuk mengurai isi pesan komunikasi, serta
mengukur berapa besarnya sebuah pesan.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan
dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :


1.

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Bapak Drs. H. Muhadjir Efendi, MAP
dan seluruh pembantu rektor UMM.

2.

Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas
Muhammadiyah Malang.

3.

Bapak Nasrullah, S.Sos, M.Si dan Bapak M. Himawan Sutanto, S.Sos, M.Si selaku
pembimbing I dan pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

4.


Bapak M. Himawan Sutanto, S.Sos M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung
dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

5.

Untuk Bapak dan (Alm) Ibundaku serta kakaku Herlina Dyah Tersayang yang
senantiasa mengiringi dengan do’a, kasih sayang, dorongan, dukungan, nasehat, dan
perhatian yang tidak pernah berhenti selama penulis menyelesaikan skripsi ini, serta
Budhe Mastianah dan Bulek Anisa serta kakak-kakakku keluarga Bani Sarti’ah yang
telah mendukungku dalam mengerjakan skripsi.

6.

Untuk Mariana Putri I.L, orang yang aku sayangi, terima kasih atas doa, semangat,
pengertian, perhatian, dukungan, dan nasehatnya selama ini sampai akhirnya penulis
bisa menyelesaikan skripsinya. Serta keponakanku Ditho yang lucu, terima kasih
hiburannya selama ini.

7.


Sahabatku Fian, Beny, Kopral, Didit, Meycan, Tiwi, Prima, Angga, Sinbad,
Maknyik, Menjez, Ghulam, Adi, Haka, Fatma, Aris, Firman, Armanda, teman-teman
JUFOC dan Ikom E yang telah memberikan dukungan dan semangat pada penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini serta menemani penulis di saat senang maupun
sedih. Terima kasih teman-teman untuk semua cerita, pengalaman, keseruan, dan
hari indah yang sudah kita lewati bareng-bareng selama ini. Kalian akan selalu jadi
sahabat terbaikku

8.

Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih atas semuanya yang telah mendukungku dan mendoakan ku. penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Malang, 3 Februari 2012
Penyusun

Rahadian Andre Nugroho


DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………..

ii

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS ………………………………………

iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI …………………………......

v


ABSTRAKSI ……………………………………………………………...

vi

KATA PENGANTAR ……………………………………………………

vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... xvii
LAMPIRAN ……………………………………………………................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………... 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………. 3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………………...… 4
D. Kegunaan Penelitian …………………………………..………… 4
E. Tinjauan Pustaka ...........................................................................

4

E.1. Komunikasi Massa ……………………….…….................... 4

E.2. Komunikasi Sebagai Proses Penciptaan dan Penafsiran Pesan 7
E.3. Jurnalistik ...............................………………………….…... 8
E.4 Wartawan …………………………………………............... 9
E.5 Peran Wartawan dalam Media beserta Tugasnya ......…….... 12
E.6 Isu – isu Olah Raga ………………………………………… 13
E.6.1 Jurnalisme Olahraga ..................................................... 13
E.8. Teori Agenda Setting ............................................................. 16

F. Kategorisasi ........................................................................................ 18
F.1. Kategori Tema Berita .................................................................. 19
F.2. Kategori Sasaran Opini ............................................................... 19
G. Metode Penelitian .............................................................................. 20
G.1. Tipe Penelitian ......................................................................... 20
G.2. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 21
G.3. Unit Analisis dan Satuan Ukur ................................................. 21
G.4. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 21
G.5. Uji Reliabilitas .......................................................................... 22
G.6. Analisis Data ............................................................................. 25
H. Metode Penelitian ………………………………………………..
H.1. Metode Analisis Isi


……………………………………….

31
31

H.2. Tipe Penelitian ……………………………………………… 31
H.3. Ruang Lingkup ……………………………………………..

31

H.4. Unit Analisis dan Satuan Ukur ……………………………..

32

H.4.1. Unit Analisis ……………………………………………

32

H.4.2. Satuan Ukur ……………………………………………. 32

H.5. Teknik Pengumpulan Data …………………………………. 33
H.6. Teknik Analisa Data ………………………………………… 34
H.7. Uji Realibilitas Data ………………………………………… 35

BAB II GAMBARAN OBJEK PENELITIAN
A. Gambaran Umum ............................................................................ 27
A.1. Sejarah Radar Malang ............................................................. 27
A.2. Visi dan Misi ........................................................................... 28
A.3. Sasaran ..................................................................................... 29
A.4. Peran Perusahaan dalam Pembangunan .................................

29

A.5. Struktur Organisasi dan Pendelegasi Tugas ............................ 29
A.5.1 Struktur Organisasi Radar Malang ...............................

30

A.6. Peningkatan SDM ..................................................................

34

B. Deskripsi Isu Surat Kabar Radar Malang ........................................ 34
B.1. Halaman Utama ……………………………………………... 34
B.2. Pro Edukasi .............................................................................

35

B.3. Malang Raya ...........................................................................

35

B.4. Panderman .............................................................................

35

B.5. Ekonomi Bisnis ......................................................................

35

B.6. Syindicate ..............................................................................

35

B.7. Metropolis ...............................................................................

35

B.8. Visit ........................................................................................

35

B.9. Show Selebriti ........................................................................

36

B.10 Sportivo .................................................................................

36

B.11. Deteksi ..................................................................................

36

B.12. Malang Pride (Spirit Malang) ...............................................

36

B.13. Malang Story ........................................................................

36

B.14. Mlaku-Mlaku Yuk ................................................................

37

B.15. Rehat ....................................................................................

37

C. Bagan Alur Pemberitaan Surat Kabar Radar Malang ....................

37

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Penyajian Data ...............................................................................

39

B. Analisa Data ..................................................................................

40

B.1. Kategori Tema Berita ............................................................

40

B.1.1. Manajemen Tim ..........................................................

40

B.1.2. Pemain dan Pelatih .....................................................

48

B.1.3. Pertandingan ...............................................................

56

B.1.4. Suporter ......................................................................

59

B.2. Sasaran Opini .......................................................................

62

B.2.1 Organisasi Sepak Bola ...............................................

62

B.2.2. Tim Sepak Bola ........................................................

69

B.2.4. Pemain dan Pelatih ...................................................

83

B.2.5. Suporter ....................................................................

96

C. Kajian Teori ...........................................................................

99

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………….........

101

B. Saran ……………………………………………………………… 103
1. Saran Akademis ……………………………………………….. 103
2. Saran Praktis …………………………………………………… 104
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA
 

Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta: penerbit Andi 
Flournoy, D. Michael, 1989, Analisa isi suratkabar Indonesia, Yogyakarta: penerbit Gadjah
Mada University Press
Jallaluddin Rahmat, 1991, Metode penelitian Komunikasi, Bandung: Penerbit Rosdakarya
Jalaluddin Rakhmat, 2000, Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Penerbit Remaja
Rosdakarya
Krippendorff, 1999, Analisis Isi; pengantar teori dan metodologi, Jakarta: penerbit Rajawali pers
M. Jamiluddin Ritonga, 2005, Tipologi Pesan Persuasif, Jakarta, Penerbit PT Indeks
Nurudin, 2007, Pengantar Komunikasi Massa, Jakarta, Penerbit PT RajaGrafindo Persada
Onong U. Effendy, 2001, Ilmu Kominikasi Teori dan Praktek, Bandung: Penerbit Citra Aditya
Bakti
Onong U. Effendy, 2003, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung: Penerbit Citra Aditya
Bakti
Putranto, Agus, 2004, Metode Penelitian Komunikasi, Analisis Isi: Suatu Pengantar Dalam
Praktek, Yogyakarta: Penerbit Gitanyali
Santana K. Septiawan, 2005,
Indonesia.

Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Penerbit Yayasan Obor

Shoemaker, Pamela J., dan Reese, Stephen D. 1996, Mediating The Message
of Influences on Mass Media Content. Longman. USA.

Theories

Winarsunu, Tulus. 1996, Statistik; Teori dan Aplikasinya Dalam Penelitian. Malang: penerbit
UMM Press
Winarni, 2003, Komunikasai Massa: Suatu Pengantar. Malang: Penerbit UMM Press
 

IDENTITAS PENELITI

 

Nama

: Rahadian Andre Nugroho

Tempat Tanggal Lahir

: Lamongan, 23 September 1989

Konsentrasi

: Jurnalistik & Studi Media

Alamat

: Jl. Raya 166 Jompong – Brondong – Jompong
RT 03 / RW 06

Judul Penelitian

: Kecenderunga Pemberitaan Sepakbola Di Harian
Radar Malang (Analisis Isi Berita Sepakbola
Tanggal 20 September Sampai Dengan 30
September 2011)

Pembimbing I

: Nasrullah, S.Sos, M.Si

Pembimbing II

: M. Himawan Sutanto, S.sos, M.Si

Lokasi Penelitian

: Malang (Universitas Muhammadiyah Malang)

Waktu Penlitian

: 3 bulan mulai 30 Oktober 2011 – 7 Januari 2012

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Media massa memiliki fungsi memberikan informasi yang layak, penting dan
bermanfaat bagi khalayaknya. Bila fungsi ini dijalankan dengan ideal maka tentu yang akan
diperoleh adalah tatanan kehidupan yang baik. Akan tetapi jika sebaliknya, maka tentu saja
akan menimbulkan efek yang negatif. Memang sulit untuk dipungkiri bahwa media massa
bisa dikatakan selalu berada dalam dua pilihan tersebut. Pilihan pertama adalah kepentingan
media massa itu sendiri dan pilihan kedua adalah fungsinya sebagai penyalur informasi
kepada khalayak.
Media massa membuat informasi bagi masyarakat, tetapi dengan informasi tersebut
media juga akan mempengaruhinya. Secara tidak langsung media telah menciptakan suatu
agenda seolah-olah menyiarkan sesuatu yang cocok dengan selera khalayaknya, seperti yang
dikatakan Agee, Ault dan Emery (Winarni, 2003: 95) mengacu pada “kemampuan media
untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada gagasan atau peristiwa
tertentu”. Media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, mengatakan kepada kita apa yang
penting dan apa yang tidak sehingga media tersebut akan mempengaruhi khalayak untuk
menganggapnya penting. Koran lebih efektif dalam menata agenda dibandingkan dengan
media massa yang lain.
Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi juga mengalami kemajuan, begitu
pula dengan teknologi komunikasi. Perkembangan teknologi komunikasi ini mendorong
manusia untuk mengembangkan media sebagai sarana penyampaian informasi dalam
kehidupan sehari-hari. Berbagai kemudahan ditawarkan oleh media massa yang saat ini jarak
dan waktu sudah tidak lagi menjadi penghalang untuk menyebarkan informasi tersebut.

Media massa sendiri terdiri dari media massa elektronik seperti televisi, radio, internet, dan
media massa cetak seperti surat kabar (koran), majalah, tabloid, buku, dan lain-lain.
Salah satu media yang tetap dipercaya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
informasi adalah surat kabar (koran). Kemudahan untuk dibaca dan didokumentasikan
membuat surat kabar tidak tergeser eksistensinya dari kemajuan alat-alat komunikasi yang
lebih canggih seperti televisi, radio, dan film. Koran justru mampu memberi pemahaman
yang lebih dibanding media lainnya. Seiring dengan disertai berbagai pilihan info yang
dikemas dalam rubrik-rubrik yang menarik.
Sepakbola adalah olahraga yang paling digemari di seluruh dunia dan seiring dengan
perkembangan zaman, popularitas sepakbola mampu menarik minat banyak paminat baru.
Sepakbola berasal dari Inggris dibawa oleh bangsa Romawi yang mereka namakan
“Harpascum”. Saat pertamakali dimainkan, sepakbola belum memiliki peraturan permainan.
Satu bola diperebutkan oleh dua kelompok sehingga sering timbul banyak korban di kedua
belah pihak.
Sepakbola

merupakan

olahraga

yang

telah

mendunia.

Di

Eropa

biasanya

dipertandingkan pada akhir pekan, dengan penonton rata-rata 60.000 orang per pertandingan
yang menonton langsung di stadion dan jutaan yang menyaksikannya lewat layar kaca
(Gaskell dan Pearton, dalam Goldstein, 1979).
Berbicara mengenai sepakbola berarti berbicara mengenai banyak orang yang terlibat di
dalamnya, mulai dari manajemen yang mengelola klub, para pemain dan pelatih yang
menjadi topik hangat untuk dibicarakan, termasuk suporter sepakbola itu sendiri. Sepakbola
memiliki kaitan yang sangat erat dengan pendukung atau suporter. Setiap klub sepakbola
profesional memiliki kelompok pendukung tertentu. Bahkan, kelompok pendukung tersebut
memiliki nama-nama tertentu untuk menunjukkan identitas mereka. Berbalut dengan seragam

tim kebanggaan mereka menyanyi, bersorak dan berteriak mendukung pemain tim
kesayangan yang sedang bertanding di lapangan.
Pemberitaan tentang sepakbola tidak akan ada habisnya, mulai dari anak kecil sampai
orang dewasa, dan semua golongan masyarakat ingin mengetahui perkembangan sepakbola.
Dengan ini peneliti ingin mengetahui bagaimana Radar Malang dalam menyajikan berita
sepakbola kepada masyarakat Malang Raya. Dalam pemberitaan sepakbola terdapat berbagai
aspek menarik didalamnya, mulai dari hasil pertandingan, transfer pemain sampai
pengelolaan klub.
Dari latar belakang di atas maka peneliti ingin mengambil judul: KECENDREUNGAN
PEMBERITAAN SEPAKBOLA DI HARIAN RADAR MALANG (ANALISIS ISI BERITA
SEPAKBOLA TANGGAL 20 SEPTEMBER SAMPAI DENGAN 30 SEPTEMBER 2011).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di latar belakang maka didapat rumusan masalah yaitu seberapa
besar frekuensi kecenderungan Radar Malang dari kemunculan tema pesan dan sasaran berita
olahraga yang ditulis tanggal 20 September 2011 sampai dengan 30 September 2011?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini penulis ingin
mengetahui seberapa besar frekuensi kecenderungan Radar Malang dari kemunculan tema
pesan dan sasaran berita olahraga yang ditulis tanggal 20 September 2011 sampai dengan 30
September 2011.

D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Akademik

Pada penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah kajian pembelajaran terhadap
penulisan berita olahraga. Selain itu juga memberikan masukan dan sumbangan pemikiran
tentang studi jurnalistik khususnya, dan ilmu komunikasi pada umumnya.
2. Kegunaan Praktis
Kegunaan praktis adalah dapat memberikan sumbangan yang bermakna bagi pihak yang
berkecimpung dalam dunia pers, terutama dalam menyajikan berita olahraga yang menarik
pada tulisannya.

E. Tinjauan Pustaka
E. 1. Komunikasi Massa
Menurut Bittner. Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui
media massa pada sejumlah orang besar. (Mass communication is messages communicated
through a mass medium to a large). Sedangkan menburut Gerbner, komunikasi massa adalah
produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat individu. (mass communication is
the technologically and institutionally based production and distribution of the most broadly
shared continous flow of message in industrial societies).
Pengertian atau definisi komunikasi massa dapat dipusatkan pada komponenkomponen komunikasi massa, yaitu pada lima variable yang terkandung dalam setiap tindak
komunikasi dan bagaimana variable ini bekerja pada media massa. Kelima komponen
tersebut adalah:
a. Sumber. Komunikasi massa adalah suatu organisasi kompleks yang mengeluarkan
biaya besar untuk menyusun dan mengirimkan pesan.
b. Khalayak. Komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa, yaitu
khalayak yang jumlahnya besar yang bersifat heterogen dan anonim.

c. Pesan. Komunikasi massa adalah pesan dalam komunikasi massa bersifat umum.
Setiap orang dapat mengetahui pesan-pesan komunikasi massa dari media massa.
d. Proses. Ada dua proses komunikasi massa yaitu: a) komunikasi merupakan proses
satu arah (proses mengalirnya pesan). Komunikasi ini berjalan dari sumber ke
penerima dan tidak secara langsung dikembalikan kecuali dalam untuk umpan balik
tertunda. b) komunikasi massa merupakan proses dua arah (proses seleksi). Baik
media ataupun khalayak melakukan seleksi. Media menyeleksi khalayak sasaran, dan
sasaran atau penerima menyeleksi dari semua media yang ada, pesan manakah yang
akan mereka ikuti.
e. Konteks komunikasi massa berlangsung dalam suatu konteks social. Media
mempengaruhi konteks social masyarakat,

dan konteks social masyarakat

mempengaruhi media massa (Winarni, 2003: 4-6)
Dari uraian tersebut, proses komunikasi massa dapat diartikan sebagai suatu proses
yang melukiskan bagaimana komunikator menggunakan teknologi pembagi atau media
massa secara proporsional guna menyebarluaskan pengalamannya melampaui jarak untuk
mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak (Winarnani; 50-51).
Adapun ciri-ciri komunikasi massa, antara lain adalah sebagai berikut:
a. komunikasi massa berlangsung satu arah
Berbeda dengan komunikasi antar persona (interpersonal communication) yang
berlangsungdua arah (two traffic communication) komunikasi massa berlangsung satu
arah (one way communication). Ini berarti tidak terdapat arus balik dari komunikan
kepada komunikator.
b. komunikator pada komunikasi massa melembaga

Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu
institusi atau organisasi. Oleh karena itu, komunikatornya melembaga atau dalam
bahasa asing disebut institutionalized communicator atau organized communicator.
c. pesan pada komunikasi massa bersifat umum
Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (public) karena ditujukan
kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi tidak ditujukan kepada
perseorangan atau kepada sekelompok orang tertentu.
d. media komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Ciri lain media massa adalah kemampuannya untuk menimbulkan keserempakan
(simultaneity) pada pihak khalayak dalam menerima pesan-pesan yang disebarkan.
Hal inilah yang merupakan ciri paling hakiki dibandingkan dengan media komunikasi
lainnya.
e. komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang
terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator
bersifat heterogen. Dalam keberadaannya secara terpencar-pencar, dimana satu sama
lainnya tidak saling mengenal dan tidak mememiliki kontak pribadi, masing-masing
berada dalam berbagai hal: jenis kelamin, usia, agama, ideology, pekerjaan,
pendidikan, pengalaman, kebudayaan, pandangan hidup, keinginan, cita-cita dan
sebagainya (Effendy, 2001: 22-25).

E. 2. Komunikasi Sebagai Proses Penciptaan dan Penafsiran pesan
Proses adalah merupakan suatu peristiwa yang berlangsung secara kontinyu, tidak
diketahui kapan akan berakhirnya. Proses tersebutdalam penerapannya memerlukan
komponen yang dapat menunjang kelangsungan proses komunikasi. Komponen utama dalam

komunikasi adalah (sumber-pesan-komunikan). Proses komunikasi merupakan proses
pengoperan lambing-lambang yang berarti (mengandung arti dan atau makna) yang dilakukan
melalui saluran-saluran (chanel), biasanya dikenal dengan media cetak (press), media auditif
(radio), media visual (gambar, lukisan) atau media audio visual (televisi dan film).
Dalam komuniksi massa, pesan disampaikan secara massa. Maksudnya, pesan dalam
komunikasi massa ditujukan untuk semua orang yang terjangkau oleh peristiwa komunikasi
tersebut. Untuk karakteristikpesan dari komunikasi massa adalah bersifat umum, sehingga
pesan dapat diketahui oleh setiap orang. Siapa saja yang dapat menangkap pesan tersebut,
dan menafsirkannya, dan menggunakannya untuk kepentingan masing-masing.

E.3 Jurnalistik
Jurnalisme sebagai keseluruhan proses pengumpulan fakta, penulisan, penyuntingan
dan penyiaran berita. Keseluruhan proses tadi adalah penting tetapi pengumpulan fakta
merupakan bagian yang lebih penting. Proses pengumpulan fakta, wartawan tidak hanya
merekonstruksi realitas yang ada tetapi juga mesti menginterpretasi realitas sosial tersebut.
Khalayaklah yang berhak menginterpretasikan berita dan memberinya konteks tertentu.
Menurut MacDougall dalam buku Jurnalistik Teori dan Praktik bahwa Journalisme
adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Di Indonesia,
istilah ini dulu dikenal dengan publisistik. Aktivitas utama dalam jurnalisme adalah pelaporan
kejadian dengan menyatakan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana (dalam
bahasa Inggris dikenal dengan 5W+1H) dan juga menjelaskan kepentingan dan akibat dari
kejadian atau trend.
Wartawan haruslah mampu merangsang khalayak untuk melakukan kedua hal di atas
dengan menyiarkan berita-berita yang memiliki nilai sosial, dan menguntungkan kepentingan
umum. Nilai sosial memenuhi apabila mampu mengakomodasikan kepentingan dari

masyarakat. Berita akan memenuhi kepentingan masyarakat apabila berita tersebut tidak
mendikte khalayak, sehingga khalayak tidak mendapatkan gambaran yang tuntas dari
permasalahan yang diangkat, seolah-olah khalayak dipaksa untuk mengikuti satu pendapat
saja.
Good Journalism menurut Leonard Downie JR., dan Robert G. Kaiser ialah kegiatan
dan produk jurnalistik dapat mengajak kebersamaan masyarakat di saat krisis. Berbagai
informasi dan gambaran krisis, yang terjadi dan disampaikan mesti menjadi pengalaman
bersama. Ketika sebuah kejadian yang merugikan masyarakat terjadi, sebuah media memberi
sesuatu yang dapat dipegang oleh masyarakat. Sesuatu itu ialah fakta-fakta, juga penjelasan
dan ruang diskusi, yang menolong banyak orang terhadap sesuatu yang tidak terduga
kejadiannya. Sedangkan Bad Journalism ialah media yang kurang cakap melaporkan
pemberitaan yang penting diketahui masyarakat. Media yang memberitakan suatu peristiwa
secara dangkal, sembrono, dan tidak lengkap, sering disebut tidak akurat dan tidak cover both
sides. Ini berbahaya bagi masyarakat karena ketidak lengkapan informasi yang didapatnya
(Santana K., 2005:4). Jurnalistik dalam penelitian ini adalah jurnalistik sport news.

E.4 Wartawan
Wartawan (Journalist) adalah orang-orang yang terlibat dalam pencarian, pengolahan,
dan penulisan berita atau opini yang dimuat di media massa, mulai dari Pemimpin Redaksi
hingga Koresponden yang terhimpun dalam Bagian Redaksi. Adapula yang mendefinisikan
wartawan adalah orang yang secara teratur menuliskan berita (berupa laporan) dan tulisannya
dikirimkan/dimuat di media massa secara teratur. Laporan ini lalu dapat dipublikasi dalam
media massa, seperti Koran, televisi, radio, majalah, film dokumentasi, dan internet.
Wartawan mencari sumber mereka untuk ditulis dalam laporannya dan mereka diharapkan

untuk menulis laporan yang paling objektif dan tidak memiliki pandangan dari sudut tertentu
untuk melayani masyarakat.
Menurut penulis blog romelteamagazines.wordpress.com, wartawan profesional
memiliki beberapa karakteristik yakni pertama, menguasai keterampilan jurnalistik. Seorang
wartawan mesti memiliki keahlian (expertise) menulis berita sesuai kaidah-kaidah jurnalistik.
Ia harus menguasai teknik menulis berita, juga feature dan artikel. Untuk itu, seorang
wartawan mestilah orang yang setidaknya pernah mengikuti pelatihan dasar jurnalistik. Ia
harus terlatih dengan baik. Keterampilan jurnalistik meliputi antara lain teknik pencarian
berita dan penulisannya, di samping pemahaman yang baik tentang makna sebuah berita. Ia
harus memahami apa itu berita, nilai berita, macam-macam berita, bagaimana mencarinya,
dan kaidah umum penulisan berita.
Kedua, menguasai bidang liputan (beat). Idealnya, wartawan menjadi seorang
“generalis”, memahami dan menguasai segala hal, sehingga mampu menulis dengan baik dan
cermat apa saja. Namun, yang terpenting ia harus menguasai bidang liputan dengan baik.
Wartawan olahraga harus menguasai istilah-istilah atau bahasa dunia olahraga. Wartawan
ekonomi harus memahami teori-teori dan istilah ekonomi. Demikian seterusnya.
Ketiga, memahami serta mematuhi etika jurnalistik. Wartawan yang profesional
memegang teguh etika jurnalistik. Untuk wartawan Indonesia, etika itu terangkum dalam
Kode Etik Wartawan Indonesia (KEWI) yang sudah ditetapkan Dewan Pers sebagai Kode
Etik Jurnalistik bagi para wartawan di Indonesia. Kepatuhan pada kode etik merupakan salah
satu ciri profesionalisme, di samping keahlian, keterikatan, dan kebebasan. Dengan pedoman
kode etik itu, seorang wartawan tidak akan mencampur adukkan antara fakta dan opini dalam
menulis berita, tidak akan menulis berita fitnah, sadis, dan cabul serta tidak akan
“menggadaikan kebebasannya” dengan menerima amplop, hanya menginformasikan yang
benar atau faktual, dan sebagainya.

Adapun secara umum kita kerap kali mendefinisikan wartawan profesional sebagai
wartawan yang memegang teguh 9 elemen jurnalisme Bill Kovach. Sembilan elemen
jurnalisme tersebut antara lain (Santana K., 2005: 6-10):
a. Kewajiban utama jurnalisme adalah pada pencarian kebenaran.
b. Loyalitas utama jurnalisme adalah pada warga negara.
c. Esensi jurnalisme adalah disiplin verifikasi.
d. Jurnalis harus menjaga independensi dari obyek liputannya.
e. Jurnalis harus membuat dirinya sebagai pemantau independen dari kekuasaan.
f. Jurnalis harus memberi forum bagi publik untuk saling kritik dan menemukan
kompromi.
g. Jurnalis harus berusaha membuat hal penting menjadi menarik dan relevan.
h. Jurnalis harus membuat berita yang komprehensif dan proporsional.
i. Jurnalis harus diperbolehkan mendengarkan hati nurani personalnya.

E.5 Peran Wartawan dalam Media beserta Tugasnya
Dalam media massa, peran wartawan sangatlah penting. Hal ini dikarenakan
wartawan adalah sebagai pencari berita, jadi ketika dalam sebuah media tidak ada
wartawan, maka media tersebut tidak akan berarti. Wartawan sendiri memiliki tugas sebagai
pencari berita, setelah wartawan mencari berita, wartawan juga dituntut untuk bisa menulis.
Tulisan inilah yang nantinya dimuat di dalam media. Dalam menuliskan sebuah berita,
antara wartawan yang satu dengan wartawan yang lain pastilah berbeda.
Perbedaan ini dikarenakan dipengarui oleh berbagai macam faktor, antara lain:
1. Latar belakang dan karakteristik
2. Tingkah laku
3. Nilai

4. Kepercayaan personal, dan
5. Aturan dan etika professional (Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese,
1996:63)
Tetapi wartawan selain sebagai pencari berita, wartawan juga berperan sebagai
pembaca berita. Di sini wartawan juga diposisikan sebagai pembaca berita yang mana
wartawan akan menganggap apa yang dianggap penting oleh media maka akan dianggap
penting pula oleh khalayak, seperti yang tertera dalam teori Agenda Setting.

E.6 Isu-isu Olah Raga
a. Jurnalisme Olahraga
Jurnalisme olahraga merupakan salah satu jenis jurnalistik dimana di dalam jurnalistik
olahraga membahas tentang olahraga. Jurnalisme olahraga sendiri merupakan suatu bentuk
jurnalisme yang melaporkan tentang topik olahraga.
Jurnalisme olahraga sendiri saat ini mulai popular, kemunculan aliran-aliran ini
didasari atas kebutuhan masyarakat yang semakin haus akan berita. Isi dalam berita
olahraga antara lain:
1. Hasil-hasil pertandingan atau perlombaan atau rangkaian kompetisi musiman
2. Pemberitaan juga meliputi berbagai bidang lain yang terkait olahraga, seperti
tokoh-tokoh olahragawan
3. Kehidupan para pemain olahraga yang hendak bertanding,
4. Kesiapan-kesiapan kelompok olahraga di dalam masa pelatihan,
5. Juga tentang penggemar olahraga tertentu yang fanatik (Santana K., 2005:21).
Dalam dunia olahraga, masyarakat pada umumnya hanya melihat pada siapa dan
bagaimana pihak-pihak bermain di dalam lingkup olahraganya masing-masing. Di balik halhal yang sudah biasa dinikmati oleh masyarakat, olahraga juga memiliki sisi lain yang

menarik, misalnya tentang asal mula seorang pemain maupun pelatih berasal, bagaimana
latar belakang mereka, atau akibat lain dari terlalu banyaknya berolahraga.
Saat ini juga banyak dibahas tentang banyaknya pemain olahraga yang berpindah
kewarganegaraan. Selain itu banyak juga pemberitaan tentang keluarga pemain sepak bola
misalnya. Diangkat dari sisi kehidupan pribadinya, mulai dari istri, anak, sampai ibunya
yang sebenarnya hal tersebut juga perlu dipertanyakan apakah hal-hal seperti di atas
termasuk dalam berita olahraga atau tidak.

E.7 Analisis Isi
Penelitian dengan menggunakan teknik analisis isi (content analysis) merupakan
teknik penelitian alternatif bagi kajian komunikasi yang cenderung lebih banyak mengarah
pada sumber (source) dan penerima pesan (reciever). Pendekatan penelitian ini
mengedepankan penyajian data secara terstruktur serta memberikan gambaran terinci
tentang obyek penelitian berupa pesan komunikasi (message).
Berbagai batasan yang telah diberikan untuk mengungkapkan pengertian content
analysis. Barelson mendefinisikan sebagai suatu teknik penelitian yang obyektif, sistematik,
dan menggambarkan secara kuantitatif isi-isi pernyataan suatu komunikasi. Ahli lain
mengatakan bahwa content analysis adalah suatu tahap dari pemprosesan informasi yang
menyangkut isi-isi komunikasi yang ditransformasikan melalui aplikasi yang sistematik dan
obyektif menuntut ketentuan kategorisasi kedalam data yang dapat diinterpretasikan dan
dibandingkan (Paisley in press). (Andi Bulaeng, 2004: 164)
Menurut pendapat Frey, tujuan utama dari penelitian dengan teknik analisis isi adalah
mendiskripsikan karakteristik pesan yang ada dalam ranah publik dengan perantaraan pers
(Agus Putranto, 2004:146). Isi pernyataan komunikasi atau bisa disebut pesan, merupakan
gagasan atau ide yang disampaikan komunikan kepada komunikator untuk tujuan tertentu.

Dan media, dalam memproduksi ataupun menyeleksi pesan yang ingin disampaikan pada
khalayak juga tidak pernah lepas dari nilai-nilai yang dibelanya.
Hal ini menjadi pertimbangan ketika tulisan yang dipesan oleh media kepada penulis
masuk didapur redaksi ketika tahap penyuntingan. Logikanya, jika tulisan tersebut tidak
sejalan dengan visi dan misi atau preferensi nilai yang diemban media tersebut, maka tidak
akan dimuat di dalam lembaran media cetak tersebut. Preferensi nilai adalah unsur
kontributif yang menentukan watak dan kepribadian suatu media. Bahasa, baik pilihan kata
maupun struktur gramatika, dipahami sebagai pilihan, yang mana dipilih oleh seseorang
atau media untuk diungkapkan dengan membawa makna ideologi tertentu.
Fokus penelitian ini terletak pada bagaimana media mengartikulasi pesan
disampaikan, memberikan perhatian khusus pada tema-tema tertentu, Dan tentu saja
pengkhususan khalayak sasarannya. Maka dari itu pemilihan metode analisis isi sebagai
prosedur analisis dalam penelitian ini guna mengetahui karakteristik tertentu dari media itu
sendiri (komunikan) dengan melihat kerangka isi pesannya untuk memetakan pesan yang
disampaikan kepada khalayak (komunikator). Dalam hal ini dapat kita ketahui preferensi
nilai Radar Malang lewat studi pada feature dari karakteristik hingga kerangka isi pesan di
dalamnya lewat beberapa pengkategorian. Meskipun terasa sulit untuk membuat klasifikasi
dan mengkategorisasikan berbagai macam dan perbedaan penelitian yang menggunakan
analisis isi, tapi pada umumnya peneliti akan mengetengahkan satu dari lima tujuan yang
dimiliki metode analisis isi.

E.8 Teori Agenda Setting
Dalam buku “Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi” karya Onong Uchjana Effendy
mengatakan: Agenda seting model untuk pertama kali ditampilkan oleh M.E Mc. Combs
dan D.L. Shaw dalam “Public Opinion Quarterly” terbitan tahun 1972, berjudul “The

Agenda-Setting Function of Mass Media”. Kedua pakar tersebut mengatakan bahwa “jika
media memberikan tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi
khalayak untuk menganggapnya penting”. (Effendy,2003:287).
Secara singkat teori penyusunan agenda ini mengatakan media (khusunya media
berita) tidak selalu berhasil memberitahu apa yang kita pikir, tetapi media tersebut benarbenar berhasil memberitahu kita berpikir tetntang apa. Media massa selalu mengarahkan
kita pada apa yang harus kita lakukan. Media memberikan agenda-agenda melalui
pemberitaannya, masyarakat akan mengikutinya. Menurut asumsi teori ini, media
mempunyai kemampuan untuk menyeleksi dan mengarahkan perhatian masyarakat pada
gagasan atau peristiwa tertentu. Media mengatakan pada kita apa yang penting dan apa yang
tidak penting. Media pun mengatur apa yang harus kita lihat , tokoh siapa yang harus kita
dukung. (Nurudin,2007:195)
Sementara itu Mannheim dalam pemikiran tentang konseptualisasi agenda yang
potensial untuk memahami proses agenda setting menyatakan bahwa agenda setting
meliputi tiga agenda, yaitu agenda media. Agenda khalayak, agenda kebijaksanaan, masingmasing agenda itu mencakup dimensi-dimensi sebagai berikut:

1. Untuk agenda media dimensi-dimensi:
a. Visibility (visibilitas) jumlah dan tingkat menonjolnya berita
b. Audience salience, tingkat menonjol bagi khalayak relevansi isi berita dengan
kebutuhan khalayak
c. Valance (valensi) menyenangkan atau tidak menyenangkan cara pemberitaan bagi
suatu peristiwa.
2. Untuk agenda khalayak, dimensi-dimensi:

a. Familiarty, keakraban derajat kesadaran khalayak akan topik tertentu.

b. Personal salience, penonjolan pribadi relevansi kepentingan dengan ciri pribadi.
c. Favorability, kesenangan pertimbangan senang atau tidak senang akan topik berita.

3. Untuk agenda kebijaksanaan, dimensi-dimensi:

a. Support (dukungan) kegiatan menyenangkan bagi posisi suatu berita tertentu.
b. Likelihood of action (kemungkinan kegiatan) kemungkinan pemerintah
melaksanakan apa yang diibaratkan.
c. Fredom of action (kebebasan bertindak) nilai kegiatan yang mungkin dilakukan
oleh pemerintah. (Effendy, 2003:288-289).

F. Kategorisasi
Mengingat dalam penelitian ini menggunakan metode analisi isi maka validitas metode
dan hasil-hasilnya sangat bergantung pada kategori-kategorinya. Menurut Guido H. Stempel,
untuk menciptakan kategori-kategori ada tiga hal untuk diperhatikan. Kategori harus relevan
dengan tujuan studi atau penelitian yang sedang dijalani. Kategori hendaknya fungsional dan
sistem kategorinya harus dapat dikendalikan (Flournoy, D. Michael, 1989: 25). Jadi untuk
mencapai tujuan tersebut tentang hubungan kefungsionalan dan keterkaitan tersebut, maka
kategori dibuat sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendiskripsikan tentang kecenderungan berita olahraga Radar Malang jika dilihat dari
frekuensi kemunculan tema pesan dan khalayak sasaran pesan pada berita olahraga.
Kategori pengukuran penelitian dilakukan berdasarkan pada pendekatan melalui
kemunculan tema pesan, dan pendekatan melalui sasaran pesan. Maka kategori yang relevan
adalah:
F.1 Kategori Tema Berita
Adapun kategori tersebut antara lain
1) Manajemen Tim

Manajemen Tim adalah Pengelola Tim Sepak Bola, dimana semua kegiatan Tim
ditanganai oleh Manager
2) Pemain dan pelatih
Pemain adalah orang yang melakukan permainan sepakbola. Pelatih adalah yang
diberi wewenang untuk melatih klub.
3) Pertandingan
merupakan kegiatan sebuah tim untuk meraih kemenangan atau sebuah prestasi
4) Suporter
Yaitu pendukung sebuah kesebelasan yang ada di masyarakat. Biasanya mereka
memiliki ciri khas dalam mendukung kesebelasannya.
F.2 Kategori Sasaran opini
Adapun kategori tersebut antara lain
1) Organisasi sepak Bola (PSSI)
Adalah Organisasi yang memayungi semua Tim sepak bola yang ada di
Indonesia atau sebagai induk persepakbolaan Indonesia
2) Tim Sepak Bola
Merupakan klub sepak bola yang ada di Indonesia
3) Pemain dan pelatih
Pemain adalah orang yang melakukan permainan sepakbola. Pelatih adalah yang
diberi wewenang untuk melatih klub.
4) Suporter
Yaitu pendukung sebuah kesebelasan yang ada di masyarakat Biasanya mereka
memiliki ciri khas dalam mendukung kesebelasannya.

G. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Alasan menggunakan
analisis isi karena akan diperoleh suatu hasil atau pemahaman terhadap berbagai isi pesan
komunikasi yang disampaikan oleh media massa atau sumber informasi yang lain secara
obyektif dan sistematis (Krippendorff, 1999: 15).
G.1. Tipe Penelitian
Tipe penelitian ini menggunakan deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karasteristik
tertentu secara faktual dan cermat. Dengan kata lain penelitian deskriptif tidak mencari atau
menjelaskan hubungan antar variabel (Jallaluddin Rahmat, 1991: 24). Artinya dalam
penelitian ini memaparkan apa yang sudah tertulis dalam tulisan kolom tersebut. Sedangkan
pendekatan kuantitatif yaitu dengan mencatat bilangan-bilangan dengan merujuk pada
frekuensi untuk melukiskan jenis isi yang didefinisikan.
G.2. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah seluruh berita olahraga yang diterbitkan oleh
Radar Malang mulai

20 September 2011 sampai dengan 30 September 2011. Adapun

penarikan sampel dalam penelitian ini adalah secara total sampling. Yaitu dengan mengambil
secara keseluruhan dari jumlah populasi yang ada.
G.3. Unit Analisis dan Satuan Ukur
Yang dimaksud unit analisis dari penelitian ini adalah tiap paragraf yang ada dalam
berita olahraga Koran Radar Malang. Sedangkan satuan ukurnya ialah kemunculan tema
pesan per paragraf dalam berita olahraga Radar Malang dengan menganalisa untuk melihat
struktur dan isi pesan yang terkandung didalamnya selama edisi 20 September 2011 sampai
dengan 30 September 2011.

G.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data dari
berita olahraga Radar Malang, yang diperoleh dengan cara penjurnalan. Adapun cara
menjaring data primer ini dilakukan dengan 4 cara :
1. Para pengkoder terlebih dahulu memahami isi tema dan struktur penulisannya
2. Mengelompokkan setiap naskah tulisan atau judul tulisan dalam struktur kategori yang
sudah ditetapkan.
3. Memasukkan data kedalam lembar tabel (coding sheet)
4. Menganalisa data yang dikategorikan

Contoh coding sheet
Paragraf

Tema Berita
TA

TB

TC

Sasaran Opini
TD

SA

SB

SC

SD

Keterangan
 Tema Berita (T) :

Manajemen Tim
Pemain dan Pelatih
Pertandingan
Suporter

 Sasaran Opini (S) :

Organisasi Sepak Bola / PSSI
Tim Sepak Bola
Pemain dan Pelatih
Suporter

(a)
(b)
(c)
(d)
(a)
(b)
(c)
(d)

G. 5. Uji Reliabilitas
Setiap penelitian dengan pendekatan kuantitatif yang baik memerlukan unsur
reliabilitas. Uji reliabilitas diperlukan terutama berkaitan dengan ketepatan alat ukur atau
kategori. Untuk menguji reliabilitas maka dapat dilakukan dengan perhitungan reliabilitas

antar pengkoding atau intercoder reliability (derajat kesesuaian persepsi antar pelaku koding
terhadap unit analisis yang diteliti (Agus Putranto 2004:155). Maka dalam melakukan uji
reliabilitas ini peneliti melibatkan dua orang sebagai pengkoding (coder) antara lain: Ganda
Indranata dan Hendi Budi Y. yang keduanya ialah praktisi media dan kredibilitasnya sangat
diperlukan dalam menginterpretasikan suatu pesan dalam naskah jurnalistik. Reliabilitas
dalam penelitian ini merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
(kategorisasi) dapat dipercaya atau diandalkan bila dipakai lebih dari satu kali untuk
mengukur gejala yang sama.
Uji reliabilitas dilakukan dengan melakukan dokumentasi terlebih dahulu pada saat
pengumpulan data dan kemudian memasukkannya kedalam lembaran koding sesuai dengan
kategorisasi yang telah ditentukan. Kemudian pada pengkodingan, peneliti menggunakan
coders untuk membantu uji reliabilitas terhadap kategorisasi, dengan cara yang sama
dilakukan oleh peneliti. Dari kedua hasil uji reliabilitas ini akan diketahui berapa yang
disetujui, bersama peneliti dengan pengkoding.
Tahap pertama adalah uji statistik Chi Square (X²), yang digunakan untuk mencari
kecocokan antar pelaku koding. Secara operasional adalah menguji apakah distribusi
frekuensi yang diamati menyimpang secara signifikan dari suatu distribusi yang diharapkan.
k

X² = Σ _(foi – f i i)²
i=l

fei

foi

: Frekuensi yang diamati, kategori ke-i.

fei

: Jumlah kategori yang disetujui oleh dua pengkoding.

k

: Jumlah kategori yang diuji oleh dua pengkoding.

Rumusan hipotesis yang diajukan adalah:

Ho : Tidak ada kecocokan pemaknaan antar pelaku koding
H1 : Terdapat kecocokan pemaknaan antar pelaku koding
Untuk menguji hipotesis tersebut, maka ditetapkan kaidah keputusan statistik yaitu
dengan membandingkan hasil uji dengan nilai kritik pada tabel chi square. Kaidah keputusan
adalah:
Jika X² > X²t maka H0 ditolak, H1 diterima.
Jika X² ≤ X²t maka H0 diterima, H1 ditolak.
X²t diperoleh dari tabel chi-square untuk derajat kepercayaan yang telah ditentukan.
Dengan derajat kebebasan (b-1) (k-1), dimana b= baris dan k = kolom. Selanjutnya untuk
melihat tingkat kecocokan, digunakan koefisien kontingensi
Pearson (C), yaitu:

C=

X2
n X2

Sementara Indeks Reliabilitasnya (IR) =

(1-C) x 100%

Angka baku untuk standart reliabilitas menurut Holsti belum ada yang mutlak. Namun
angka penerimaan yang secara luas dipakai adalah 60%. Jika kesesuaian antara penyusun
kode dan pengkoding lain (intercoder) tidak mencapai 60%, maka definisi operasional
mungkin perlu dibuat lebih spesifik dan diturunkan dalam kerangka kategori yang lebih jelas.
Setelah diperoleh indeks reliabilitas tersebut diatas, tahap berikutnya tingkat
kesepakatan dari para coder tersebut jika perlu dapat pula dikonfirmasikan dengan ketentuan
besaran koefisien korelasinya. Penafsiran akan besarnya koefisien korelasi ini umumnya
digunakan indeks Guilford, yaitu :
0% - 20%

: korelasi kesepakatan rendah sekali / sangat lemah

21%- 40%

: korelasi kesepakatan yang rendah tetapi ada / lemah

41%- 70%

: korelasi kesepakatan sedang / cukup kuat

71%- 90%

: korelasi kesepakatan yang tinggi / kuat

91%- 100% : korelasi kesepakatan yang tinggi sekali / sangat kuat

G.6 Analisis Data
Dalam teknik analisa data pada penelitian ini, pertama-tama dilakukan analisis secara
deskriptif agar memperoleh gambaran atau pengertian yang bersifat umum dan relatif
menyeluruh tentang apa yang mencakup permasalahan yang diteliti (Jalaluddin Rakhmat,
2000: 24). Dengan cara menyusun dan mengolah data ke dalam tabel frekuensi yang dihitung
berdasarkan frekuensi kemunculan tema. Kemudian menggunakan analisis secara induktif
sebagai metode yang dimaksudkan untuk menarik kesimpulan dari sekumpulan data yang
telah disusun dan diolah sebelumnya (Tulus Winarsunu, 1996: 2). Untuk mendiskripsikan
kesimpulan dari penelitian ini yaitu kecenderungan tema dan sasaran pesan feature, peneliti
harus membuat ukuran kecenderungan memusat dengan cara mencari nilai rata-rata dan
diprosentasekan menurut kategori-kategorinya. Selanjutnya disajikan dengan data untuk
dapat diinterpretasikan dan lebih mudah dibaca. Dalam teknik analisa data ini juga akan
melalui proses pengolahan data sebelum dibuat tabel frekuensi. Adapun proses pengolahan
data (deskriptif) dan penarikan kesimpulannya (Induktif) melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Mengkategorikan tema pesan dan sasaran pesan dalam berita olahraga Radar Malang edisi
20 September sampai dengan 30 September 2011.
2. Data yang sudah terkumpul dimasukkan dalam lembar coding yang sesuai dengan
kategori-kategorinya dalam bentuk distribusi frekuensi. Kemudian data dihitung dengan
menggunakan satuan kalimat dan paragraf serta menghitung tema-tema pada paragraf
tersebut.

3. Menganalisa data dari tabel frekuensi sesuai de

Dokumen yang terkait

BERITA PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI DI MEDIA LOKAL(Analisis isi pada Harian Radar Malang Edisi April­Mei 2007)

0 5 3

DESKRIPSI BERITA KRIMINALITAS(Analisis Isi Berita Pada Surat Kabar Malang PostDan Jawa Pos Radar Malang Edisi 1- 30 Juni 2005)

0 6 1

PENDAHULUAN JOKOWI DI MATA SURAT KABAR HARIAN JURNAL NASIONAL (Analisis Framing Jokowi Dalam Berita Di Surat Kabar Harian Jurnal Nasional Periode 11 Juli Sampai Dengan 20 September 2012).

0 2 27

PENUTUP JOKOWI DI MATA SURAT KABAR HARIAN JURNAL NASIONAL (Analisis Framing Jokowi Dalam Berita Di Surat Kabar Harian Jurnal Nasional Periode 11 Juli Sampai Dengan 20 September 2012).

0 2 5

dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Analisis Framing Pemberitaan Tim Sepakbola Persiba Bantul dalam Surat Insider Friendship dan Pemberitaan Persiba Bantul dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Analisis Framing Pemberitaan Tim Sepakbola Per

0 2 15

PENDAHULUAN Insider Friendship dan Pemberitaan Persiba Bantul dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Analisis Framing Pemberitaan Tim Sepakbola Persiba Bantul dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Periode Agustus 2011 – September 2011).

0 3 26

PENUTUP Insider Friendship dan Pemberitaan Persiba Bantul dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat (Analisis Framing Pemberitaan Tim Sepakbola Persiba Bantul dalam Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat Periode Agustus 2011 – September 2011).

0 2 22

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN AMBON DI HARIAN JAWA POS DAN SURYA (Studi Analisis Framing Kerusuhan Ambon di Surat Kabar Jawa Pos dan Surya Edisi Tanggal 12 September 2011 – 15 September 2011).

0 0 127

OBJEKTIFITAS JAWA POS DALAM PEMBERITAAN BONEK (Analisis isi tentang objektivitas berita bonek di harian jawa pos edisi 24 januari sampai 30 januari 2010).

0 1 82

PEMBINGKAIAN BERITA KERUSUHAN AMBON DI HARIAN JAWA POS DAN SURYA (Studi Analisis Framing Kerusuhan Ambon di Surat Kabar Jawa Pos dan Surya Edisi Tanggal 12 September 2011 – 15 September 2011)

0 0 22