Dokumen – Dokumen Ekspor PROSES TRANSAKSI EKSPOR YANG DILAKUKAN OLEH PT KHARISMA ROTAN MANDIRI

22 4. Komoditi yang bebas untuk ekspor. Barang yang bebas untuk diekspor adalah barang yang tidak termasuk dalam salah satu dari 3 tiga kategori barang tersebut diatas. d. Barang Ekspor Yang Diawasi Mutunya Perlu diperhatikan bahwa barang-barang yang bebas diekspor oleh eksportir, beberapa diantaranya adalah barang yang diawasi mutunya. Maksudnya adalah bahwa barang tersebut baru diperkenankan diekspor apabila telah memiliki sertifikat pengawasan mutu. Sertifikat pengawasan mutu dapat diperoleh eksportir dari Pusat Pengujian Mutu Barang Departemen Perindustrian dan Perdagangan atau dari laboraturium lainnya, milik negara maupun swasta yang telah diakreditasi.

2. Dokumen – Dokumen Ekspor

Pengurusan dokumen ekspor merupakan suatu tahapan yang amat penting. Tanpa dokumen-dokumen yang diisyaratkan, seorang eksportir tidak akan memperoleh pembayaran dari Bank. Pengiriman dokumen yang tidak tepat atau pengisian dokumen secara salah akan menghambat tahapan lain. Misalnya saja importir tidak dapat mengambil barang dipelabuhan tujuan atau eksportir tidak dapat menguangkan dokumennya. Hal ini bukan hanya dapat menimbulkan biaya tambahan tetapi juga dapat mengurangi kepercayaan importir. Eksportir seringkali merasa pengurusan dokumen terlalu rumit dan memakan banyak waktu. Pada prakteknya, eksportir dapat menggunakan jasa Forwading Agent atau Air Cargo Agent untuk mengurus dokumen dan melakukan pengiriman barang. Walaupun demikian, eksportir harus mengenal dokumen-dokumen yang digunakan. Jenis-jenis dokumen yang diperlukan dalam melakukan ekspor adalah : 23 a. Sales Contract Sales Contract merupakan dokumen yang memuat kesepakatan antara pihak pembeli Importir dan penjual Eksportir. Dalam Sales Contract umumnya tercantum kesepakatan mengenai : 1. Uraian barang selengkapnya 2. Jumlah barang 3. Harga satuan dan total harga 4. Pelabuhan tujuan 5. Syarat-syarat pembayaran dan persyaratan lain yang dipandang perlu, serta dokumen-dokumen yang harus disediakan oleh Eksportir untuk diserahkan kepada Importir. b. Commercial Invoice Commercial Invoice adalah faktur dokumen yang dikeluarkan oleh Eksportir bagi Importir yang berisi informasi lengkap mengenai barang yang diekspor. Dokumen ini dipakai sebagai dokumen pembuktian suatu transaksi. Informasi yang tercantum dalam dokumen tersebut mencakup : 1. Nama Ekportir dan Importir 2. Nomor dan tanggal LC 3. Jenis dan uraian barang 4. Harga satuan dan total harga 5. Syarat-syarat penyerahan c. Letter of Credit LC 24 Cara pembayaran ekspor dapat dilakukan dengan LC. LC dikeluarkan oleh Bank Devisa. Yang dimaksud dengan LC adalah suatu surat kredit yang dikeluarkan oleh Bank Devisa atas permintaan Importir, yang memberikan hak kepada Eksportir menarik wesel atas Importir bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat kredit itu. LC merupakan alat bukti pembayaran atas suatu transaksi yang dilakukan antara Eksportir dengan Importir. d. Pemberitahuan Ekspor Barang PEB Pada umumnya setiap ekspor barang dilakukan dengan menggunakan dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang PEB. Namun demikian ekspor diperkenankan tanpa PEB untuk barang-barang contoh Commercial Sample dan barang-barang untuk pameran serta barang-barang kiriman yang nilainya dibawah Rp. 100 juta. PEB ditetapkan sebagai dokumen utama, karena itu dokumen PEB wajib diisi dengan sebenarnya, diteliti dan ditandatangani oleh Eksportir, Pejabat Bea Dan Cukai dan Pejabat Bank Devisa yang berwenang untuk itu. Dengan penandatanganan PEB oleh Eksportir, Bank Devisa dan Pejabat Bea dan Cukai maka barang sudah dapat dikapalkan. e. Bill of Lading BL Bill of Lading BL dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran samudra. Yang dimaksud dengan BL adalah suatu tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran sebagai tanda bukti pemilikan atas barang yang telah dimuat diatas kapal laut oleh Eksportir untuk diserahkan kepada Importir. BL merupakan alat bukti penerimaan dan sekaligus penyerahan hak milik atas barang sebagai pelaksanaan suatu transaksi antara Eksportir dengan Importir. BL juga merupakan alat bukti adanya kontrak pengangkutan antara Eksportir dengan perusahaan 25 pelayaran. Apabila pengangkutan barang dilakukan dengan pesawat udara maka dokumen disebut Air Waybill. f. Polis Asuransi Polis Asuransi dikeluarkan oleh maskapai asuransi. Yang dimaksud dengan Polis Asuransi adalah suatu bukti penanggungan yang dikeluarkan oleh maskapai asuransi atas permintaan Eksportir atau Importir untuk menjamin keselamatan atas barang yang dikirim dari aneka bencana dan kerusakan, dengan membayar premi. Polis Asuransi merupakan alat bukti pertanggungan atas barang yang dimaksud sebagai pelaksanaan suatu transaksi antara Eksportir dan Importir. g. Packing List Packing List adalah perincian lengkap tentang barang yang terdapat dalam setiap peti. Uraian tersebut juga mencakup jenis bahan pembungkus pengepak dan cara mengepaknya. Packing List biasanya disiapkan jika barang yang terdapat dalam setiap peti berbeda jenis, jumlah dan beratnya. Packing List akan mengurangi terjadinya kekeliruan dalam penyerahan barang. Petugas pabean akan melakukan pemeriksaan isi peti dengan mengambil beberapa sampel. Jika isi sesuai dengan Packing List, peti-peti yang lain diasumsikan demikian juga. h. Certificate of Origin COO Certificate of Origin atau surat keterangan asal SKA adalah surat pernyataan yang menyebutkan negara asal suatu barang. Instansi yang menerbitkan SKA yaitu : 1. Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan di Propinsi dan Kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan di Kabupaten Kodya. 26 2. PT. Kawasan berikat dan kantor cabangnya. 3. Satuan Pelaksana Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam. 4. Kantor Cabang Lembaga Tembakau khusus untuk tembakau. 5. Surat pernyataan mutu SPM Dokumen ini dibuat oleh laboraturium pengujian mutu barang milik pemerintah atau pun swasta yang telah di akreditasi. SPM menjelaskan mutu barang yang di ekspor berdasarkan hasil pengujian di laboraturium. SPM diperlukan untuk jenis-jenis komoditi tertentu yang berdasarkan ketentuan baru diperkenankan untuk diekspor apabila telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan. i. Wesel Ekspor Bill of Exchange Wesel Ekspor diterbitkan oleh Eksportir ditujukan kepada bank pembuka LC. Wesel Ekspor ini adalah suatu surat perintah dari Eksportir kepada Bank Devisa untuk membayar tanpa syarat sejumlah uang tertentu kepada Eksportir sesuai dengan harga barang yang tercantum dalam LC. j. Inspection certificate Sertifikat ini memuat tentang keadaan barang yang dibuat Independent Surveyor. Sertifikat ini memberikan jaminan : mutu, dan jumlah barang, ukuran dan berat barang, keadaan barang, pembungkusan dan pengepakan, banyaknya satuan masing – masing pengepakan dan harga barang. k. Marine and Air Insurance Certificate Asuransi ini merupakan persetujuan dimana pihak penanggung berjanji akan mengganti kerugian sehubungan dengan kerusakan, kehilangan. 27 l. Manufacturer’s Quality Certificate Sertifikat mutu ini memberikan penjelasan tentang baru tidaknya barang dan apakah sudah memenuhi standar yang telah ditetapkan. Sertifikat ini dibuat oleh pabrik pembuat atau suatu lembaga resmi baik swasta maupun pemerintah. m. Sanitary, Heath and Veterinary Certificate Sertifikat ini diperlukan untuk menyatakan bahwa bahan baku ekspor, tanaman, atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dan dinyatakan bebas dari hama penyakit. Dalam sertifikat ini dijelaskan juga tingkat daya tahan barang, kebersihan serta aspek kesehatan lainnya. n. Weight Note and Measurement List Weight Note adalah surat keterangan tentang berat barang yang dibuat oleh eksportir diketahui oleh surveyor atau pelayaran. Measurement List adalah surat keterangan yang menerangkan tentang ukuran panjang, lebar, tebal, tipis, garis tengah dan isi barang yang diekspor dibuat oleh eksportir. o. Beneficiary Certificate Surat keterangan yang dibuat oleh eksportir yang menyatakan tentang telah dikirimnya dokumen ekspor aslicopy kepada importir.

3. Pembayaran Ekspor