Populasi dan Sampling Teknik Pengumpulan Data

Penelitian yang bersifat deskriptif analitis ini bertujuan agar hasil penelitian yang diperoleh dapat memberikan gambaran mengenai ”Peranan Notaris sebagai Pejabat Lelang kelas II dalam pelaksanaan Lelang”

3.3 Populasi dan Sampling

Populasi adalah seluruh obyek atau seluruh individu atau seluruh gejala atau kejadian atau seluruh unit yang diteliti. 8 Sedangkan menurut Soerjono Soekanto, populasi adalah sejumlah manusia atau unit yang mempunyai ciri-ciri atau karakteristik yang sama. 9 Pengambilan sample dimaksudkan agar peneliti tidak usah meneliti seluruh populasi, tetapi sebagian saja dari populasi. Adapun yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel atau stratified sampling. Pengambilan sample harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sample yang benar- benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan populasi yang sebenarnya. Dalam penentuan sample karena tidak mungkin untuk meneliti seluruh populasi yang ada dan juga populasi dianggap mempunyai ciri-ciri yang sama homogen, yaitu pejabat lelang, maka penulis menentukan sample menggunakan metode non random sampling. Untuk itu yang akan dijadikan respondennya adalah: 1. Bapak Doni Indarto, SH, dari KP2LN 2. Notaris Suyanto, SH, selaku Ketua INI di Semarang 8 Ibid, hal 12 9 Soerjono Soekanto, Op Cit, hal 172 3. Notaris Rahma Candrawati, SH, selaku Pejabat Lelang Kelas II

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dilihat dari cara memperolehnya, data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari obyek yang diteliti. Ini berlainan dengan data sekunder, yakni data yang sudah dalam bentuk jadi, seperti data dalam dokumen dan publikasi. 10 Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan cara studi kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder, berupa: 1. Bahan Hukum primer terdiri dari Vendu Reglemen, Vendu Instructie, Vendu Salaris, Undang-undang Nomor 30 tahun 2004 tentang jabatan Notaris dan beberapa keputusan Menteri Keuangan yang berkaitan dengan lelang. 2. Bahan Hukum sekunder tediri dari makalah-makalah yang disajikan pada saat pelaksanaan pendidikan dan latihan pejabat lelang yang diselenggarakan oleh direktorat Jenderal Piutang dan lelang Negara Departemen Keuangan, upgrading Notaris se Indonesia, serta berbagai tulisan di mass media dan internet. 3. Bahan hukum tersier berupa kamus dan ensiklopedia. Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini , cara utama untuk mengumpulkan datainformasi adalah dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kapada responden yang menjadi sampleinforman penelitian dengan teknik yang dipergunakan adalah wawancara tidak berstruktur non directive 10 Adi Riyanto, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Granit, Jakarta, hal 57 interview, wawancara tidak didasarkan pada suatu sistem atau daftar pertanyaan yang telah disusun lebih dahulu, juga wawancara dilakukan dengan tipe terarah directive interview yaitu wawancara menggunakan daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan dahulu.

3.5 Analisa Data