sehingga biaya keagenan menurun dan nilai perusahaan meningkatkan kepercayaan pemegang saham”.
Jensen dan Meckling 1976 menyatakan bahwa kepemilikan institusional memiliki peranan yang sangat penting dalam meminimalisasi konflik keagenan
yang terjadi antara pemilik principal dan manajer agent. Keberadaan investor institusional dianggap mampu menjadi mekanisme monitoring yang efektif dalam
setiap keputusan yang diambil oleh manajer. Hal ini disebabkan investor institusional terlibat dalam pengambilan keputusan strategis sehingga tidak mudah
percaya pada tindakan manipulasi laba.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa hasil pengujian dari penelitian terdahulu dapat dilihat dari tabel 2.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu
No. Nama Peneliti
Terdahulu Variabel
Penelitian Hasil
Penelitian 1.
Aji 2012 Variabel
independennya adalah ukuran
dewan direksi, dewan komisaris
independen, reputasi auditor,
komite audit, dan ukuran perusahan.
Variabel dependennya
adalah manajemen laba.
Ukuran dewan direksi dan komite audit tidak berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba.
Sedangkan dewan komisaris independen, reputasi auditor,
dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.
2. Nasution dan
Setiawan 2007
Variabel Independennya
adalah komposisi dewan komisaris,
ukuran dewan komisaris, dan
komite audit. Variabel
dependennya adalah manajemen
laba. Komposisi dewan komisaris
tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Komite audit berpengaruh signifikan terhadap manajemen
laba.
3. Simamora
2011 Variabel
independennya adalah kepemilikan
institusional, ukuran dewan
komisaris, proporsi dewan komisaris
independen, dan komite audit.
Variabel dependennya
adalah manajemen laba.
Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.
Ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris
independen dan komite audit tidak berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.
4. Praditia 2010 Variabel
indepedennya adalah kepemilikan
institusional, kepemilikan
manajerial, komisaris
independen, kualitas auditor.
Variabel dependennya
adalah manajamen laba
Kepemilikan Institusional, kepemilikan manajerial,
komisaris independen, dan kualitas auditor tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba. Kepemilikan
institusional, kepemilikan manajerial, dan kualitas auditor
tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sedangkan
komisaris independen berpengaruh negatif signifikan
terhadap nilai perusahaan.
5. Wahyuningsih
2009 Variabel
independennya adalah struktur
Semua variabel yaitu kepemilikan institusional,
proporsi dewan komisaris
kepemilikan institusional,
proporsi dewan komisaris
independen, ukuran dewan komisaris,
keberadaan komite audit, dan ukuran
perusahaan.
Variabel dependennya
adalah manajemen laba.
independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite
audit, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba.
Aji 2012 melakukan penelitian mengenai Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran dewan direksi, dewan komisaris independen, reputasi auditor, komite
audit, dan ukuran perusahan. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Penelitian ini dilakukan terhadap 94 sampel
perusahaan manufaktur. Hasil penelitian ini menemukan bahwa ukuran dewan direksi dan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba,
sedangkan dewan komisaris independen, reputasi auditor, dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.
Hasil penelitian yang dilakukan Nasution dan Setiawan 2007 pada industri perbankan selama tahun pengamatan 2000-2004 menunjukkan bahwa
komposisi dewan komisaris dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, sedangkan komite audit berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.
Simamora 2011 meneliti pengaruh mekanisme good corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, ukuran dewan
komisaris, proporsi dewan komisaris independen, dan komite audit terhadap manajemen laba. Hasilnya menujukkan bahwa kepemilikan institusional
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit tidak
berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba secara parsial. Secara simultan mekanisme corporate governance juga terbukti tidak berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba. Praditia 2010 meneliti pengaruh mekanisme good corporate governance
yang diproksikan dengan komisaris independen, kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan kualitas auditor terhadap manajemen laba. Hasilnya
menunjukkan bahwa konsentrasi kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen dan kualitas auditor tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Wahyuningsih 2009 meneliti pengaruh struktur kepemilikan institusional
dan corporate governance terhadap manajemen laba. Hasilnya menunjukkan bahwa semua variabel yaitu kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris
independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.
2.3 Kerangka Konseptual