Pondasi Bore Pile SPESIFIKASI TEKNIS SD No 2 werdhibhuwana

Hal - 6 Pengecoran menggunakan beton K-250 dengan slump 12 cm, untuk mendapat beton dengan workabilitas yang tinggi sehingga memudahkan dalam proses pengecoran, pengecoran dilakukan sampai dengan levelkedalaman yang ditentukan. 4.1.c Pekerjaan Pemeriksaan. Untuk menjamin pelaksanaan pengecoran berjalan baik, maka dalam pencampuran harus selalu konstan sesuai dengan Job Mix Formula JMF.

4.2 Pondasi Bore Pile

Pengeboran Pondasi dengan Bore berdiameter 30 CM. Titik pusat dari pile di survey dan di tandai dengan angker baja .Penentuan titik lubang bor dilakukan oleh surveyor dan setiap saat harus dilakukan pengecekan berulang kali karena kondisi lahan yang rusak akibat pengeboran. Penempatan alat bor pada posisi yang telah ditentukan , kemudian dilakukan pengecekan posisi vertikal dan horizontal apakah sudah memenuhi persyaratan. Penempatan temporary casing berupa pipa baja diameter 300 mm dengan panjang 5 – 6 m. Selubung baja akan digetarkan atau diputar kedalam lapisan dengan frekuensi secara vertikal sesuai casing dan batang pengeboran. Kedalaman casing dipasang tergantung pada ketebalan lapisan atas yang tidak stabil. Casing juga membantu peralatan pengeboran dengan toleransi yang dapat dipertahankan. Kestabilan pada lokasi menggunakan plat plat baja sebagai pondasiduduk truck mixer pada saaat pengecoran nantinya apabila kondisi tanah dasar rusak oleh lumpur. Setelah alat dan lahan telah dipersiapkan, maka dilakukan pekerjaan pengeboran dengan mesin auger dengan memperhitungkan posisi pile cap. Auger dan bucket dialakukan pengeboran dengan lapisan tersulitkeras. Metode chiseling dan core barels digunakan jika dipergunakan untuk menjangkau tingkatan lapisan yang dirancang. Sepanjang proses pengeboran, tekanan air atau stabilitas cairan diperkenankan jika lubang bore tidak stabil dengan adanya groundwater didalamnya atau dalam pertimbangan lain, jika tidak dilanjutkan pengeboran akan mengeringkan lubang bore. Jika pemboran sampai lapisan bawah yang dirancang, peralatan pengeboran diganti dengan bucket bailer untuk membersihkan lapisan dasar. Bailer akan mampu memindahkan yang menggangu lapisan dasar tersebut. Setiap perubahan kondisi lapisan tanah hasil pengeboran diambil contohsampelnya diberi identitas yang jelas sesuai titik pengeborannya dan dicatat pula kejadian, waktu mulai dan selesainya pengeboran. Apabila diperlukan dapat dilakukan test langsung pada sampel tanah untuk membandingkan nilai tanah keras sesungguhnya. Instalasi Baja Tulangan Rangka penulangan diturunkan kedalam bor. Ukuran dan panjang penulangan merupakan spesifikasi yang direncanakan dalam pengeboran. Pusat rangka penulangan adalah jalur pengecoran dengan memperhitungkan selimut betonnya. Sambungan antar segmen besi tulangan dilakukan dengan pengelasan. Hal - 7 Prosedure Pengecoran. Selesai pengeboran, sebelum dimasukannya besi tulangan, kondisi dasar lubang bor dibersihkan dengan cleaning bucket. Kemudian dilakukan pengukuran ulang kedalaman, endapan maksimal lumpur adalah 100 mm. Pelaksanaan pengecoran digunakan dengan metode tremie. Pipa tremie dengan ID = 300 mm akan diturunkan dekat dengan lapisan bore pile.Pengecoran mulai beroperasi melalui pipa tremie. Pengecoran dengan pipa metode tremie dilanjutkan sampai tingkatan beton kira kira 0.5 to 1.0 m diatas tingkat cut-off. Panjang tremie semakin berkurang dalam pengecoran beton. Untuk memastikan bahwa beton dengan slump 180 -200 mm diperlambat minimum untuk 4 jam diperlukan dalam prosedur ini. Pengecoran beton dilakukan dengan pipa tremie yang masuk sampai dengan dasar lubang, panjang pipa adalah 3 m’ dan dapat disambung dengan drat sehingga pada saat pengecoran air dan lumpur dapat terdorong ke atas. Pengecoran beton harus dilakukan segera setelah besi tulangan dan pipa tremie telah siap dan dilakukan secara continue sampai dengan panjang yang ditetapkan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kembali pengendapan lumpur dan terjadi pengerasan beton. Mengingat pipa tremie karus digerakakan terus naik turun untuk menjamin beton masuk kedalam lubang dan tidak keropos. Pengecoran menggunakan beton K-250 dengan slump 14 cm, untuk mendapat beton dengan workabilitas yang tinggi sehingga memudahkan dalam proses pengecoran, pengecoran dilakukan sampai dengan levelkedalaman yang ditentukan. Pemindahan Casing Jika casing bagian bawah diatas cut off pile,maka casing dapat ditarik setelah pengecoran beton. Dimana service crane digunakan untuk pengembailan casing atau tanpa vibrator maupun digunakan untuk alat pengeboran yang berputar dengan sendiri kearah luar. Bila cut off pile didalam casing ,maka casing ini akan dipindahkan seketika setelah pengecoran. Pekerjaan Pemeriksaan Untuk menjamin pelaksanaan pengecoran berjalan baik, dilakukan dengan membandingkan volume beton minimal harus sama dengan volume tanah yang yang dibor. Sebelum beton pertama kali dicor ke dalam pipa corong tremie, pada corong pipa tremie telah disiapkan kantong plastik bisa juga dengan kawat nyamuk berisi fresh concrete yang akan dijatuhkan bersama Hal - 8 saat beton dituang buntuk pertama kalinya pada tiap lubang, tujuannya agar beton dalam kantung plastk tersebut dapat mendorong air lumpur keluar dari pipa tremie dan sehinggga beton tidak tercampur dengan lumpur. Jika terjadi kemacetan tremie pada proses pengecoran, maka tremie akan segera diangkat sebagain bagian pipa tremie yang tertanam dilapisan beton tetap dijaga minimal 150 cm dengan cara mengkalkulasikan volume beton yang telah tertuang, ketinggian lapisan beton yang tertuang dipotong minimal 150 cm adalah bagian pipa tremi yang terpaksa harus diangkat keatas seluruhnya maka segera setelah pengangkatan pipa tremie dibersihkan, untuk melanjutkan pengecoran tremie dimasukkan kembali dengan cara menutup ujung tremie dengan plat tipis unpermanen. Pemasukan kembali tremie harus mencapai kedalaman minimal 3.00 m dari muka beton pada saat terjadinya kemacetan. Pemasukan kembali tremie harus mencapai kedalaman minimal 3.00 m dari muka beton saat terjadinya kemacetan. Setiap palaksanaan pengecoran diambil 1 set 2 speciment untuk setiap truck mixer. Setiap sample diberi tanggal pengecoran, nomor pile dan nomor pengecoran. Laporan pembuatan bore pile dibuat dengan menyatakan : nomor dan diameter tiang, dalamnya lubang, dalamnya casing, panjang, diameter,dan jumlah tulangan, panjang pipa tremie, tebal endapan lumpur, volume beton tiap mixer, jam pembongkaran beton, jam selesainya pengecoran untuk setiap truck mixer, elevasi beton akhir, pengukuran elevasi beton setiap selesai satu pengecoran dengan truck mixer. Gangguan lingkungan berupa lumpur, diantisipasi dengan membuat sistem pengumpulanpengendapan lumpur untuk kemudian air dibuang ke saluran sekitarnya. Lumpur yang tercecer pada saat pembuangan ke luar lokasi dilakukan dengan membuat sistem pembersihan ban truck menggunakan semprotan jet pump. Pasal 5 PEKERJAAN PASANGAN 5.1 Pasangan Batu Kosong Batu kosong yang dipergunakan adalah batu sungai yang dibelah dan tidak porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm. Pemecahan batu harus dilakukan di luar batas bowplank bangunan. Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dan tidak mengandung benda yang lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja, kemudian disiram dengan air secukupnya. Hal - 9 Pasangan batu kosong dipasang dengan ketebalan sesuai gambar kerja kemudian diisi dengan pasir dan disiram dengan air sampai semua celah – celah antara batu yang satu dengan yang lain terisi penuh dengan pasir. Batu kosong terpasang padat. 5.2 Pasangan Batu Kali a. B a h a n Batu kali yang dipergunakan adalah batu kali yang dibelah atau batu gunung yang keras dan tidak porous dan bersih dan besarnya tidak lebih dari 30 cm. Tidak dibenarkan menggunakan batu kali bulat atau batu endapan. Pemecahan batu harus dilakukan diluar batas bouwplank bangunan. Semen, pasir dan air pasangan adalah sama dengan yang ditentukan dalam pekerjaan beton. Penggunaan adukan : Kecuali ditunjukkan lain dalam gambar, adukan spesi yang digunakan adalah 1 pc : 6 ps b. Pemasangan Pondasi dialasi dengan pasir urug yang bersih dan tidak mengandung benda yang lebih besar dari 1,5 cm dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja. Kemudian disiram dengan air secukupnya. Pada setiap pokok galian dibuat profil pondasi terbuat dari kayu atau bambu dengan ukuran sesuai dengan ukuran pondasi yang akan dibuat. Pasangan batu kosong aanstamping dipasang dengan ketebalan sesuai gambar kerja kemudian diisi dengan pasir dan disiram dengan air sampai semua lubang batu terisi penuh dengan pasir. Batu kali yang telah dibasahi, dipasang dengan adukan yang ditentukan dalam gambar. Batu kali terpasang padat dan diantara batu kali harus dilapisi oleh adukan. Tetapi atas dari pondasi batu kali harus datar. Untuk pondasi batu kali yang menumpu kolom beton bertulang harus dilengkapi dengan stek-stek berdiameter sama dengan tulangan kolom yang akan ditumpunya. 5.3 . Pasangan Bata Merah a. B a h a n Semua bata merah yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja. Semua bata merah yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata merah yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan Direksi. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan bata merah mengikuti ketentuan peraturan pekerjaan beton. Hal - 10 b. Pemasangan. Sebelum dipasang, bata merah harus dibersihkan terlebih dahulu sampai bebas dari kotoran. Secara umum, bata dipasang dengan adukan jenis A5 1 pc : 6 ps. Adukan A1 1 pc : 2 ps digunakan untuk pasangan dari atas sloof sampai 20 cm diatas lantai jadi. Dan juga untuk pasangan bata merah yang akan berhubungan langsung dengan air, seperti pada tembok toilet, pasangan riol, septictank dan bak kontrol, digunakan adukan A1. Adukan A2 1 pc :3 ps digunakan untuk ujung-ujung tembok, sudut, pinggiran lubang dan pekerjaan lain sesuai dengan petunjuk Direksi. Pasangan bata merah dilakukan secara bertahap dan setiap hari tingginya tidak lebih dari 100 cm atau 5 lapisan bata merah, yang diikuti dengan cor kolom praktis. Pembuatan lubang steger pada pasangan bata merah sama sekali tidak dibenarkan. Semua angker, pipa dan peralatan lainnya harus dipasang bersamaan dengan pasangan bata merah. Setelah bata merah terpasang, adukan, natsiar harus dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram dengan air. Hasil dari pasangan bata merah adalah sesuai dengan gambar kerja. Kerugian akibat kesalahan pemasangan bata merah, sepenuhnya menjadi tanggungan Pemborong. 5.4 . Pasangan Batako a. B a h a n Semua batako yang digunakan harus dari mutu klas I, padat, keras, benar ukurannya, mempunyai ujung persegi dan harus sesuai dengan gambar kerja. Semua batako yang dipergunakan sebaiknya berasal dari satu tempat. Bata merah yang akan digunakan dengan ukuran yang mendapat persetujuan Direksi. Bahan-bahan seperti pasir, semen dan air adukan pasangan batako mengikuti ketentuan peraturan pekerjaan beton b. Pelaksanaan pemasangan batako : Batako yang dipakai harus Batako utuh yang tanpa cacat, kecuali pada sudut- sudut pertemuan dapat dipakai batu bata potongan dengan ukuran yang semestinya. Bila dalam pasangan terdapat bata cacat bata ini harus diganti atas beban pelaksana. Semua sambungan antar batako harus terisi penuh oleh adukan dengan jarak siar yang seragam. Jarak siar batu batako rata-rata 12,5 mm dengan toleransi 2,5 mm. Dalam 1 hari pasangan Batako tidak boleh lebih tinggi dari 1 m. Hal - 11 Pengakhiran pasangan itu harus dibuat bertangga menurun dan tidak bergigi untuk untuk menghindari retak kemudian hari. Pasangan batako diatas kusen atau bidang terbuka lainnya harus dipasang berdiri Pasangan Rolag . Baik tertera dalam gambar atau tidak, tembok bata harus diperkuat dengan kolom atau ring beton praktis pada luas paling besar 12 m2 atau paling jauh setiap jarak 4 m1. Pada tempat yang akan terdapat rangka kayu Kusen, Pasangan bata hendaknya ditinggalkan sampai kusen tersebut terpasang dengan baik. Semua angker-angker kusen dan lain-lain harus ditunjukkan dulu kepada Direksi sebelum pekerjaan dilanjutkan. Alur-alur tersebut harus diisi penuh dengan adukan dan angker-angker ditanam dengan beton campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Krk didalam tembok. Semua pasangan harus rapi, rata, baik horisontal maupun vertikal. Penjepitan dengan benang harus dilakukan tiap-tiap jarak tidak lebih dari 30 cm. Semua pertemuan agak lurus harus benar-benar bersudut 90 derajat. Semua pasangan harus dilindungi dari sinar matahari langsung dan pasangan baru harus selalu dibasahi selama 3 hari dengan karung basah, atau alat pembasah lainnya. 5.5 . Pasangan Paving Block a. Bahan Paving yang dipakai adalah paving press dengan ukuran 20 x 20 tebal 6 cm dengan kekuatan tekan K 225 kg cm2. Kansteen beton cetakkerbbeton pengunci dengan ukuran sesuai gambar. b. Toleransi Dimensi Perbedaan ukuran paving rata – rata tidak lebih dari 2 mm setiap paving. Kerataan permukaan masing – masing paving tidak lebih dari 0,3 mm. Kemiringan permukaan untuk keperluan drainage dibuat rata – rata max. 2 kearah pembuangan kecuali pada tikungan menyesuaikan gambar. Alur paving sesuai standar pabrik. Ketebalan rata – rata minimal 6 cm. Paving yang tidak memenuhi standar toleransi tidak diterima ditolak. Ukuran paving menyesuaikan dengan gambar rencana. c. Pengujian contoh Paving block. Contoh paving block yang akan dipasang kuat tekannya harus diuji terlebih dahulu dilaboratorium yang direkomendasikan oleh Direksi. Contoh Paving yang diuji adalah yang akan dipasang di lapangan di ambil secara acak. Setiap kurang lebih 30 m2 paving block yang akan dipasang harus diwakili 1 buah benda uji untuk pengetesan kuat tekan. Jumlah benda uji paving keseluruhan minimal 10 buah. Hal - 12 Ketahanan aus dari paving juga diuji dengan menggunakan Mesin aus SNI.03-0028-1987. Cara uji ubin semen. Ketahanan aus maksimal 0,149 mmmenit. Penyerapan Air dari paving juga perlu diuji sehingga di dapat penyerapan air rata-rata maksimal 6. Paving block dan kansteen cetak yang tidak memenuhi persyaratan kuat tekan berdasarkan hasil pengujian di laboratorium , tidak akan diterima ditolak. d. Persyaratan Pasir Pasir Perata Berfungsi sebagailapis perata yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan Paving block memposisikan diri terutama dalam proses penguncian. Pasir Pengisi Pasir pengisi ini diisikan pada celah – celah diantara Paving block dengan fungsi utama memberikan kondisi kelulusan air, menghindarkan bersinggungannya . e. Persyaratan dan tata cara pemasangan paving Pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base. Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titikgaris diatas lapisan pasir alas. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing diujung benang tersebut. Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung antar block dengan membuat jarak celahnaat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian pasir halus. Memasang paving harus maju, dengan posisi si pekerja diatas block yang sudah terpasang. Pengisian pasir halus harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving dan segera dilanjutkan dengan pemadatan paving. Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor yang mempunyai plat area 0,35 sd 0,50 m2 dengan17 gaya sentrifugal sebesar 16 sd 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75 sd 100 MHz. Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving tersebut.Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan pasir alas dengan Hal - 13 penurunan 5 - 15 mm pasir yang dipakai.Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu pasir pengisi celahnaat block, dan masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan. f. Hasil akhir Bidang pasang paving rata atau tidak bergelombang, padat , tidak cacat, pecah patah terbagi . Alur –alur harus lurus dengan ukuran yang sama. Siar terisi penuh dengan pasir halus mortar. Air mengalir lancar kesaluran drainage jalan dengan kemiringan maximal 2 . Permukaan paving harus bersih dari bekas – bekas semen dan kotoran lainnya. Pasal 6 PEKERJAAN BETON 6.1 Pengertian Beton merupakan hasil suatu adukan yang merata dari bahan-bahan : air, semen pc dan agregat pasir dan kerikilbatu pecah. Adukan tersebut akan mengeras beberapa jam sesuai dengan usia beton tersebut.

6.2 Bahan Beton