Proses Seleksi dan Penentuan Pemenang

Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia IX Tahun 2017 11 Kriteria Penilaian Tahap Kompetisi adalah sebagai berikut: a Memenuhi standar berat bangunan dan dimensi elemen struktural sesuai Peraturan Kompetisi. b Keindahanestetika bangunan gedung dan kesesuaiankehandalan fungsi dari bangunan rumah tinggal atau gedung, yang menyangkut antara lain: aspek operation peruntukanfungsi, keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan akses ke dalam rumah tinggal atau gedung, dan aspek arsitektural, seni dan etnikbudaya daerah. c Mampu menampilkan unsur kreativitas di dalam hasil rancang-bangun dari bangunan yang dikonstruksi. d Waktu yang dibutuhkan untuk perakitanpengkonstruksianereksi. e Metode pelaksanaan konstruksi yang logis ada korelasikemiripan dengan metode pelaksanaan terhadap bangunan dengan ukuran riil, termasuk memperhatikan aspek Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan K3L. f BebanGaya horizontal model bangunan akibat penerapan siklus kendali simpanganrasio drift horizontal 4 empat siklus penuh bolak-balik 4 kali dorong dan tarik yang merepresentasikan perpindahan displacement rumah atau gedung akibat beban gempa. g Kurva histeretik model bangunan akibat penerapan siklus kendali simpanganrasio drift horizontal 4 empat siklus penuh bolak-balik 4 kali dorong dan tarik yang merepresentasikan perpindahan displacement rumah atau gedung akibat beban gempa.

9. Proses Seleksi dan Penentuan Pemenang

Proses seleksi calon Peserta KBGI IX dilakukan melalui 2 dua Tahap berikut: Tahap Pertama adalah evaluasi secara blind review atau desk evaluation dari Proposal Teknis yang diterima Panitia sampai batas waktu yang ditentukan. Panitia akan mengumumkan hasil seleksi Tahap Pertama ini kepada para Peserta. Peserta yang lolos seleksi Tahap Pertama diharapkan dapat mengikuti seleksi Tahap Kedua. Seleksi Tahap Pertama ini akan memilih dan menetapkan 10 sepuluh tim terpilihFinalis dari 10 sepuluh Perguruan Tinggi yang berbeda. Pada KBGI IX 2017 ini jumlah Finalis ditetapkan 10 sepuluh sama seperti pada 2 dua tahun terakhir, yaitu tahun 2015 dan 2016 yang lalu. Hal ini dimaksudkan memberikan kesempatan yang lebih Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia IX Tahun 2017 12 banyak bagi Peserta untuk dapat lolos dan berkompetisi dalam KBGI IX tahun 2017. Pengumuman hasil seleksi Tahap Pertama akan diinformasikan melalui surate- mail teleponfaksimileinternetwebsite Politeknik Negeri Malang dan Direktorat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, KEMENRISTEKDIKTI-RI. Bagi Peserta yang dinyatakan lolos seleksi Tahap Pertama ini diwajibkan mendaftar ulang kepada Panitia untuk mengikuti Kompetisi Tahap Kedua. Apabila sampai batas waktu pendaftaran ulang berakhir, calon Finalis tidak juga menyampaikan pemberitahuan konfirmasi, maka calon Finalis secara otomatis akan dinyatakan mengundurkan diri oleh Panitia. Jika terdapat calon Finalis yang mengundurkan diri, maka akan digantikan oleh Peserta dari peringkat berikutnya. Penilaian Tahap Kedua diawali dengan Presentasi di depan Dewan Juri untuk mengevaluasi dan menilai konsep Desain dan KelogisanKewajaran dari model bangunan rumah tinggal atau gedung yang ditinjau dari kondisi nyata bangunan rumah tinggal atau gedung dengan ukuran dan model yang serupa. Penilaian pada Tahap Kompetisi dilakukan melalui beberapa kriteria untuk menentukan Juara I, II, dan III serta Penghargaan-penghargaan Kategori terhadap struktur bangunan rumah tinggal atau gedung, yaitu: KeindahanEstetika, Kreativitas dalam Rancang-Bangun, Kesesuaian Implementasi terhadap Desain, Kinerja Struktural, serta Metode Pelaksanaan Konstruksi. Komponen-komponen penilaian terdiri dari 5 lima unsur berikut ini: a Unsur KeindahanEstetika, dinilai dari keindahanestetika, desain arsitektural, dan keserasian bangunan rumah tinggal atau gedung yang dihasilkan sesuai dengan fungsinya sebagai rumah tinggal 2 dua lantai dan yang mampu menampilkan unsur senibudayaetnik Nusantara, selain perlunya memperhatikan unsur-unsur kesesuaian dan kehandalan fungsi dari bangunan rumah tinggal atau gedung, yang menyangkut antara lain: aspek operation, yaitu keselamatan, kesehatan, kenyamanan, layout ruangan yang baik sesuai fungsinya sebagai rumah tinggal, serta facade tampilan luar bangunan. b Kreativitas dalam Rancang-Bangun, dinilai dari unsur-unsur yang ditunjukkan oleh Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia IX Tahun 2017 13 Finalis, yang menyangkut kreativitas di dalam tahapan rancang-bangun pelaksanaan konstruksi maupun hasilnya, yang termasuk dan tidak terbatas kepada kehematan di dalam penggunaan material konstruksi, hemat energi di dalam operasinya, bersifat ramah lingkungan, dan desain sistem sambungan komponen struktur dan antar komponen struktur balok dan kolom, termasuk sistem sambungan antara kolom dengan fondasi, kemudahan dalam MaintenancePemeliharaan, kemudahan dalam Repair PerawatanPerbaikan termasuk penggantian komponen bangunan jika harus dilakukan dalam masa layan, serta pertimbangan terhadap kondisi lingkungan aspek durabilitas agar bangunan bisa tahan lamaawet. c Kesesuaian Implementasi terhadap Desain, dinilai dari unsur-unsur Berat Bangunan, rasio BebanGaya Horizontal pada rasio drift 3,5 terhadap Gaya Geser Gempa Dasar Base Shear nilai terendah antara siklus dorong atau tarik, dan Waktu konstruksi durasi yang ditinjau dari hasil desain terhadap kondisi aktualterlaksanapengujian. d Kinerja Struktural, untuk rasio drift yang ditentukan, namun tidak boleh kurang dari rasio drift standar sebesar –3,5 tarik dan +3,5 dorong, karakteristik siklus harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: - Gaya tarik puncak siklus terakhir rasio drift = 5,5, dalam kompetisi ini harus kurang dari 100 dan tidak boleh kurang dari 75 dari gaya tarik puncak seluruh siklus searah pembebanan. Hal yang sama berlaku juga untuk gaya dorong puncak; - Rasio disipasi energi relatif siklus terakhir rasio drift = 5,5, dalam kompetisi ini akibat gaya tarik tidak boleh kurang dari 12,5. Hal yang sama berlaku juga untuk gaya dorong; dan - Kekakuan sekan siklus terakhir rasio drift = 5,5, dalam kompetisi ini akibat gaya tarik tidak boleh kurang dari 5 kekakuan sekan siklus pertama. Hal yang sama berlaku untuk gaya dorong. Untuk masing-masing dari ketiga kriteria penilaian di atas, bilamana nilai-nilai yang dihasilkan akibat beban dorong dan tarik berbeda, maka untuk penilaian masing-masing kriteria diambil nilai-nilai yang terendah. Meskipun bangunan rumah atau gedung didesain terhadap gaya gempa desain, namun demikian diharapkan bangunan rumah atau gedung tidak mengalami keruntuhan akibat gempa besarkuat. Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia IX Tahun 2017 14 e Metode Pelaksanaan Konstruksi, dinilai dari peralatan kerja untuk pengkonstruksian erection yang dipergunakan, gambar metode pelaksanaan konstruksi yang akan dipergunakan untuk pengkonstruksian SOP, cara penggunaan peralatan konstruksi, kelogisankewajaran dari tahapan-tahapan pengkonstruksian, kesesuaian antara pelaksanaan ereksi dan desain sebagaimana disajikan di dalam Gambar SOP, serta kebersamaankerjasama tim. Termasuk dalam hal ini penilaian terhadap kelengkapan dan kepatuhan Finalis terhadap penggunaan peralatan dan pelaksanaan K3L, dan kebersihan bahan dan alat kerja serta kebersihan lingkungan kerja selama pelaksanaan pengkonstruksian model bangunan. JUARA UMUM ditentukan berdasarkan perolehan nilai kumulatif tertinggi dari ketujuh kategori penilaian: Proposal Teknis, Presentasi, KeindahanEstetika, Kreativitas dalam Rancang-Bangun, Kesesuaian Implementasi terhadap Desain, Kinerja Struktural, serta Metode Pelaksanaan Konstruksi.

10. Sistematika Proposal