Pengembangan dan Implementasi Model Strategi Pemasaran Berwawasan Lingkungan: Studi Empiris pada Masyarakat Jogyakarta, Solo, dan Semarang
Daftar Kepustakaan
Adcock, D. (2000), Marketing Strategies for Competitive Advantage, Wiley, Chichester,
p. 132.
Aragon-Correa, J.A. 1999. Strategic proactivity and firm approach to the natural
environment. Academy of Management Journal, 41:556-56712, pp. 4-7.
Barnet, S. 1992. Strategy and the environment. Columbia Journal of World
Business,27:202-207
Brown, W.B. 1998 Current practices in environmental management. Business Horizons
Berger, I. (1993), “The relationship between environmental attitudes and behaviour”,
Canadian Journal of Marketing Research, Vol. 12, pp. 36-43.
Berry, M. and Rondinelli, D. (1998), “Proactive corporate environment management: a
new industrial revolution”, The Academy of Management Executive, Vol. 12 No.
2, pp. 38-51.
Buttel, F.H. (1979), “Age and environmental concern: a multivariate analysis”, Youth
and Society,Vol. 10 No. 3, March, pp. 237-56.
Carlson, L., Grove, S. and Kangun, N. (1993), “A content analysis of environmental
advertisingclaims: a matrix method approach”, Journal of Advertising, Vol. 22
No. 3, pp. 27-40.
Caswell, J. and Mojduszka, E. (1996), Using Informational Labelling to Influence the
Market forQuality in Food Products, Food Marketing Policy Center, University
of Connecticut, Storrs,CT, p. 1996.
Chan, R.Y. (2001), “Determinants of Chinese consumers – green purchase behaviour”,
Psychology& Marketing, Vol. 18 No. 4, pp. 389-413.
Chase, D. and Smith, T.K. (1992), “Consumers keen on green but marketers don’t
deliver”,Advertising Age, June, p. 63.
Dagnoli, J. (1991), “Consciously green”, Advertising Age, Vol. 14, p. 41.
Dasgupta, P. (2000). Economic pathways to ecological sustainability. BioScience.
D’Souza,C., Taghian,M., Lam,P., Peretiatkos, R. (2006),
Academy,Vol. 1: pp. 287-301.
The European Marketing
48
Drumwright, M. (1994), “Socially responsible organizational buying: environmental
concern as anoneconomic buying criterion”, Journal of Marketing, Vol. 58, pp.
1-19.
Elkington, J. (1989), “Why it pays to be green”, Weekend Financial Times, October 14,
p. 13.
Feldwick, P. (1996), “What is brand equity anyway?”, Journal of the Market Research
Society,Vol. 38 No. 2, pp. 85-104.
Fitzgerald, K. (1993), “It’s green, it’s friendly, it’s wal-mart, eco-store”, Advertising Age,
Vol. 1, p. 44.
Forte, M. and Lamont, B. (1998), “The bottom –line effect of greening (implications of
ecological awareness)”, The Academy of Management Executive, Vol. 12 No.
1, pp. 89-91.
Goll,I., Johnson,N.B., Rasheed,A.A., (2007), Knowledge capability, strategic change,
and firm performance The moderating role of the environment Management
DecisionVol. 45 No. 2, pp. 161-179
Graviria, D. (1995), “Introducing the ecolabelling concept: experience of Colombia”,
International Trade Forum, Vol. 395, pp. 8-11.
Greeno and Robinson. (1992). Retinking corporate environmental management.
Columbia Journal of World Business
Henriques, I., & Sadorsky, P. (1999). The relationship between environmental
commitment and managerial perceptions of stakeholder importance. Academy
of Management Journal, 42:87-99
Hood,C. Jackson, M.(1992). The new public management: a recipe for disaster?”
Hazard Management and Emergency Planning, Perspective on Britain, James
and James Publishers, London
Hoffman, A.J. (2000). Integrating environmental and social issues into corporate
practice. Environment
Ippolito, P.M. and Mathios, A.D. (1990), “Information, advertising and health choices: a
study ofthe cereal market”, Rand Journal of Economics, Vol. 21 No. 3, pp. 45980.
Ippolito, P.M. and Mathios, A.D. (1994), “Information, policy and the source of fat and
cholesterol in the US diet”, Journal of Public Policy & Marketing, Vol. 13 No. 2,
pp. 200-17.
49
Iyer, G. (1999), “Business, consumers and sustainable living in an interconnected
world: a multilateral ecocentric approach”, Journal of Business Ethics, Vol. 20
No. 4, pp. 273-88.
Lyon, T. (2003), “Green’ firms bearing gifts”, Regulation Washington, Vol. 26 No. 3, p.
36.
Nyborg,K., Howarth,R.B., Brekke K.A, (2003), “Green consumers and public policy:
On socially contingent moral motivation”. This series is published by the
University of Oslo Department of Economics, MEMORANDUM No 31
Ozmen.Fatma (2006). “The level of preparedness of the schools for disasters from
the aspect of the school principals”. Disaster Prevention and Management.
Vol. 15 No. 3, pp. 383-395
Parker, D. (1992).” The mismanagement of hazards” Hazard Management and
Emergency Planning Perspective on Britain, James and James Science
Publishers, London.
Peattie, K. (1992), “Green marketing”, The M + E Handbook Series, Longman, London.
Polonsky, M., Bailey, J., Baker, H. and Basche, C. (1998), “Communicating
environmental information: are marketing claims on packaging misleading?”,
Journal of Business Ethics,Vol. 17 No. 3, pp. 281-94.
Porter, M. and Van der Linde, C. (1995a), “Green and competitive: ending the
stalemate”, Harvard Business Review, Vol. 73 No. 5, pp. 120-34.
Porter, M. and Van der Linde, C. (1995b), “Toward a new conception of the
Environment - competitiveness
relationship”,
Journal of Economic
Perspectives,Vol. 4, pp. 97-118.
Reed, P. (2003),
Strategic
Melbourne.
Marketing
Planning, Thomson Learning Australia,
Roberts, J. (1996), “Green consumers in the
1990s: profile and implications for
advertising”,Journal of Business Research, 36 (2): 217-31.
Roome, N. (1994). Business strategy,
R&D management,
imperatives. R&D management, 24:65-82
and environmental
Rugman, A. and Verbeke, A. (1998), “Corporate strategies and environmental
regulations: and organizing framework”, Strategic Management Journal, Vol. 19
No. 4, pp. 363-75.
Saluf,I.M, Ahmadun,M., Said, A.M. (2003). A Review of Disaster
Prevention and Management. Vol. 12 No. 1, pp.24-32
Crisis. Disaster
50
Schwartz, J. and Miller, T. (1991), “ The
Demographics,Vol. 13, pp. 26-35.
earth’s
best friends”, American
Schlegelmilch, B.B., Diamantopoulos, A. and Bohlen, G.M. (1996), “The value of
sociodemographic characteristics for predicting environmental consciousness”,
American Marketing Association’s Winter Educator’s Conference, Vol. 5, AMA,
Chicago, IL, pp. 348-9.
Shrivastava, P. (1995). Ecocentric management for a risk society. Academy of
Management Review. 20 (1): 118-137
Swanson D.L. Toward an integrative theory of business and society: areseacrh strategy
for corporate social performance. Academy of Management Review.
Wasik, J. (1992), “Green marketing: marketing is confusing, but patience will pay”,
MarketingNews, Vol. 26 No. 21, pp. 16-18.
Wasik, J. (1996), Green Marketing and Management: A Global Perspective, Blackwell
PublishersLtd, Oxford.
West, K. (1995), “Ecolabels: the industrialization of environmental standards”, The
Ecologist, Vol. 5 No. 1, pp. 16-21.
Winn, M.I. (2000). “Toward a process model
Studies
of corporate greening”. Organizational
Zelezny, L. (2000). Elaborating on Gender differences in Environmentalism. Journal of
Social Issues
51
SOSIAL
LAPORAN PENELITIAN
HIBAH PENELITIAN KERJA SAMA ANTARPERGURUAN TINGGI
(HIBAH PEKERTI)
Pengembangan dan Implementasi Model Strategi Pemasaran
Berwawasan Lingkungan: Studi Empiris pada Masyarakat
Jogyakarta, Solo, dan Semarang
Oleh:
Jati Waskito, SE, M.Si
Banu Witono, S.E., M.Si
DIAJUKAN KEPADA:
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RI
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
NOVEMBER 2011
RINGKASAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Memetakan tingkat kesadaran masyarakat Solo,
Jogyakarta, dan Semarang, terhadap lingkungan dan keperdulian mereka untuk membeli produk
yang ramah lingkungan 2) Menganalisis pengaruh tingkat kesadaran masyarakat pada
kelestarian lingkungan terhadap perilaku pembelian produk ramah lingkungan.
Observasi dengan menggunakan isntrumen kuesioner berhasil mengumpulkan data dari
295 orang responden yang merupakan warga kota Joglosemar. Analisis diskriptif dilakukan
untuk memperoleh pemetaan tingkat kesadaran warga kota terhadap lingkungan. Analisis regresi
digunakan untuk menganalisis pengaruh tingkat kesadaran warga terhadap lingkungan pada
keniatan mereka untuk membeli produk ramah lingkungan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran tertinggi mereka adalah untuk
memanfaatkan produk yang telah mereka pakai untuk dapat digunakan kembali (daur ulang),
sementara terendah adalah pengetahuan mereka terhadap pelestarian lingkungan. Warga tiga
kota memiliki keniatan yang paling kuat dalam pembelian produk sayuran dan buah buahan
organic dan kesadaran terendah untuk memanfaatkan kertas yang sudah terpakai. Hasil uji beda
menemukan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan tingkat kesadaran tiga warga kota
tersebut, kecuali sikap mereka terhadap lingkungan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa
tingkat kesadaran warga kota Joglosemar terhadap kelestarian lingkungan secara signifikan
berpengaruh terhadap keniatan mereka untuk membeli produk ramah lingkungan baik secara
umum maupun produk khusus.
Bagi fihak-fihak terkait, terutama pemerintah dan aktivis lingkungan, hasil penelitian
menjadi alasan yang kuat untuk melakukan sosialisasi dan pembelajaran bagi masyarakat tentang
pentingnya pelestarian lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap
pentingnya kelestarian lingkungan sudah mulai tertanam pada benak konsumen. Para pelaku
bisnis perlu segera merespon isu penting ini, misalnya melalui tema iklan dan kandungan produk
serta kemasan yang mengarah pada green product. Produk yang ramah lingkungan dapat lebih
menjamin stabilitas permintaan seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap kelestarian lingkungan.Bagi akademisi, menentukan model yang komprehensif sebagai
respon terhadap perkembangan pasar, sehingga dapat mengukur persepsi masyarakat (yang
telah dipetakan pada th. -1) secara utuh terhadap produk ramah lingkungan, akan sangat
membantu para pelaku bisnis untuk menata strategi pemasaran mereka (green marketing
strategy).
RESEARCH SUMMARY
This study aims to 1) Describe the level of public awareness Solo, Yogyakarta and Semarang, on
the environment and their awareness to purchase environmentally friendly products 2) Analyze
the influence of the level of public awareness on environmental sustainability of the behavior of
purchasing
environmentally
friendly
products.
Observations using the instrument of accession questionnaire collected data from 295
respondents who are citizens of the city Joglosemar. Descriptive analysis performed to obtain
the mapping degree of awareness of environmental citizens. Regression analysis was used to
analyze the influence of the level of awareness of the environment on their intention to buy
environmentally
friendly
products
The results of this study indicate that the highest level of awareness of them is to utilize a product
that has been their use to be used again (recycled), while the lowest is their knowledge to
environmental conservation. Residents of three cities have the most powerful intention in the
purchase of vegetables and organic fruits and the lowest awareness to utilize paper that is
already in use. Different test results found that there were significant differences in level of
consciousness of three citizens of the city, but their attitude towards the environment. The results
of the regression test showed that the level of awareness of the citizens towards environmental
sustainability Joglosemar significantly affect their intention to buy environmentally friendly
products
in
general
and
specialty
products.
For hand-related parties, especially governments and environmental activists, the research
results to be good reason to do socialization and learning for the community about the
importance of environmental conservation. The results of this study indicate that awareness of
the importance of environmental sustainability already embedded in the minds of consumers.
Businesses need to respond immediately to this important issue, for example through advertising
theme and content of products and packaging that leads to the green product. Environmentally
friendly products can better ensure stability along with the increasing demand for public
awareness of sustainability environment. for academics, define a comprehensive model in
response to market developments, so as to gauge public perception (which has been mapped on
th. -1) As a whole against environmentally friendly products, will greatly assist business people
to organize their marketing strategy (green marketing strategy).
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PENELITIAN
Berdasarkan proposal yang telah disusun, target/indikator yang digunakan untuk menilai
keberhasilan dari keseluruhan rangkaian penelitian (tahun I dan II) adalah bahwa keluaran yang
dihasilkan mampu :
1. Disusun menjadi artikel yang diterbitkan pada jurnal nasional terakreditasi dan panduan
bagi para aktivis lingkungan, dan diseminasi hasil penelitian dengan pihak Dinas
Lingkungan Hidup sebagai lembaga pemegang kebijakan daerah di lingkungan pemkot.
2. Harapan kedepannya hasil penelitian tersebut menjadi acuan bagi industry yang
mengangkat isu lingkungan sebagai setrategi pemasaran mereka
untuk meningkatkan
profit, sekaligus bentuk tanggung jawab social perusahaan
3. Tersusunnya buku atau bahan ajar atau modul mengenai masalah lingkungan dan
diseminasi publikasi ilmiah. Buku tersebut diharapkan dapat diterbitkan (ber-ISBN),
sebagai bahan ajar. Penyebar luasan terutama ditujukan kepada para akademisi seperti
dosen, mahasiswa dan peneliti.
Adapun target awal keberhasilan dari penelitian ini adalah :
1. Dimuatnya artikel publikasi hasil penelitian ke dalam jurnal Nasional erakreditasi. Materi
artikel publikasi masih dalam proses editing di dewan redaksi Jurnal Nasional
Terakreditasi, yaitu JEP, ISSN 1411-6081, Terakreditasi Nomor 51/DIKTI/Kep/2010 untuk
periode terbit Vol.13, No.2, Desember 2011 (surat keterangan dimuat dari dewan redaksi
JEP terlampir).
2. Pelaksanaan diseminasi seminar nasional Ekonomi dan Bisnis di Universitas muhamadyah
Surakarta pada tanggal 14 sd 15 Juni 20011
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, setelah beberapa pengamatan dan penelusuran pustaka yang saya
lakukan, telah memunculkan ide penelitian ini. Saat ini, para lingkungan dengan berbagai
cara sangat gencar dalam mengkampayekan isu kerusakan lingkugan yang diakibatkan
karena faktor manusia. Memperhatikan kelestarian lingkungan adalah suatu keharusan
demi kelangsungan dan stabilitas dunia industri
Hasil penelitian ini menunjukkan mulai meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya pelestarian lingkungan. Hal ini perlu mendapatkan respon
dikalangan para praktisi bisnis untuk menata strategi bisnisnya yang mengarah pada
produk hijau.
Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama,
sebaiknya peneliti yang akan datang memperhatikan variable control dari karakteristik
responden yang digunakan sebagai sampel. Variable
tersebut akan semakin
meningkatkan kemampuan model untuk memprediksi perilaku pembalian produk hijau.
Kepada para kolega yang memberikan sarannya, penulis mengucapkan
terimakasih banyak, meskipun penambahan dan perbaikan telah dilakukan, namun saran
dan kritik masih tetap penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini akan memberikan
pencerahan sekaligus dorongan bagi para praktisi bisnis untuk menata model strategi
pemasaran dengan penekanan pada pentingnya isu lingkungan
Solo, 12 November 2011
Jati Waskito, S.E., MSi.
RINGKASAN
Kompleksitas keterhubungan antara aktivitas bisnis dan lingkungan natural merupakan
topik penting untuk dibahas. Menurut Ozmen (2006), perusahaan perlu mengadopsi pendekatan
yang konsisten terhadap masalah-masalah strategis, struktural, dan kontekstual, termasuk
didalamnya lingkungan natural. Implementasinya adalah memasukkan pertimbangan lingkungan
natural yang lebih proaktif kedalam strategi perusahaan. Mereka juga memberikan alternatif
penyelesaian dengan melibatkan isu lingkungan natural malalui pandangan yang lebih proaktif
dalam mengubah model strategi yang diimplementasikan perusahaan. Ozmen (2006) juga
memberikan bukti empiris bahwa terdapat hubungan antara strategi bisnis dan pendekatan
perusahaan pada lingkungan natural.
Memberikan respon strategis pada isu lingkungan bagi suatu organisasi bisnis, harus
merupakan suatu pemahaman yang komprehensif bagaimana mereka memasukkan agenda
lingkungan natural secara khusus, melakukan antisipasi terhadap permasalahan lingkungan yang
muncul, dan mengimplementasikannya dalam praktik bisnis mereka. Dengan kata lain, usahausaha ke arah kepedulian lingkungan tidak cukup dinyatakan secara linguistik saja, tetapi perlu
didukung dengan perencanaan dan pendokumentasian yang baik (Goll, et al., 2007).
Peningkatan kesadaran lingkungan memiliki pengaruh yang mendalam terhadap perilaku
konsumen, dengan memperluas pasar produk berwawasan lingkungan (green product) pada
tingkat yang luar biasa. Sebagai contoh, Mintel survei menyimpulkan bahwa 27 persen orang
dewasa Inggris siap untuk membayar sampai dengan 25 persen lebih untuk produk berwawasan
lingkungan (Schlegelmilch dan Diamantopoulos, 1996). Sedangkan di Amerika Serikat,
diperkirakan laju pertumbuhan pasar untuk produk-produk berwawasan lingkungan 10,4 persen
pada tahun 1993 menjadi $ 121.5 miliar, dan telah memproyeksikan bahwa ini akan terus
meningkat (Ren dan Lin, 2001).
Studi ini mengusulkan pendekatan segmentasi baru, melalui analisis hubungan antara
perilaku pro-environmental dan langkah-langkah pembelian yang sadar lingkungan. Dasar
pemikiran untuk pendekatan ini didasarkan pada kenyataan bahwa konsumen secara tradisional
mengekspresikan kesadaran lingkungan mereka melalui produk yang mereka beli (Nyborg, et
al., 2003).
Uraian diatas sangat penting untuk diaplikasikan pada masyarakat kita, dengan
mengambil sampel masyarakat kota Joglosemar, untuk menjawab permasalahan sebagai berikut:
a) Apakah masyarakat Jogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar) sudah memiliki kesadaran
dan keperdulian terhadap lingkungan hidup?
1
b) Apakah peningkatan kesadaran lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku
konsumen dalam membeli produk yang ramah lingkungan?
Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut,
a) Memetakan tingkat kesadaran masyarakat Solo, Jogyakarta, dan Semarang, terhadap
lingkungan dan keperdulian mereka untuk membeli produk yang ramah lingkungan
b) Menganalisis pengaruh tingkat kesadaran masyarakat pada kelestarian lingkungan terhadap
perilaku pembelian produk ramah lingkungan
Beberapa temuan penting dari studi ini yang berkontribusi dalam pengembangan iptek adalah
sebagai berikut:
a) Mendapatkan gambaran pemetaan secara komprehensif tingkat kesadaran elemen
masyarakat kota terhadap kelestarian lingkungan
b) Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap lingkungan akan semakin meningkatkan kesadaran untuk
membeli produk ramah lingkungan
Kontribusi terhadap Pembangunan
a. Bagi fihak-fihak terkait, terutama pemerintah dan aktivis lingkungan, hasil penelitian ini
menunjukkan gambaran yang terukur tentang kesadaran warga Joglosemar terhadap
pelestarian lingkungan. Diantaranya adalah masih rendahnya pengetahuan masyarakat
untuk menjaga kelestarian lingkungan ini dapat menjadi alasan yang kuat untuk
melakukan sosialisasi dan pembelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya pelestarian
lingkungan.
b. Bagi praktisi bisnis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap
pentingnya kelestarian lingkungan sudah mulai tertanam pada benak konsumen. Para
pelaku bisnis perlu segera merespon isu penting ini, misalnya melalui tema iklan dan
kandungan produk serta kemasan yang mengarah pada green product. Produk yang
ramah lingkungan dapat lebih menjamin stabilitas permintaan seiring dengan semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.
2
SUMMARY
The complexity of the relationship between business activity and the natural environment is an
important topic to be discussed. According Ozmen (2006), companies need to adopt a consistent
approach to the problems of strategic, structural, and contextual, including the natural environment.
Implementation is natural that incorporate environmental considerations into corporate strategy is
more proactive. They also provide an alternative solution to the issues involving the natural
environment through view more proactive in changing the model of corporate strategy is implemented.
Ozmen (2006) also provide empirical evidence that there is a relationship between business strategy
and corporate approach to the natural environment.
Provide a strategic response to addressing environmental issues for a business organization,
must be a comprehensive understanding of how they incorporate natural environmental agenda in
particular, to the anticipation of emerging environmental problems, and implement them in their
business practices. In other words, the efforts towards environmental awareness is not enough
linguistically expressed alone, but must be supported by good planning and documentation (Goll, et al.,
2007).
Increased environmental awareness has a profound effect on consumer behavior, with the
expanding market environmentally friendly products (green product) at an incredible rate. For example,
Mintel survey concluded that 27 percent of UK adults are ready to pay up to 25 percent more for
environmentally friendly products (Schlegelmilch and Diamantopoulos, 1996). While in the United
States, an estimated rate of growth of the market for environmentally sound products 10.4 percent in
1993 to $ 121.5 billion, and has projected that it will continue to increase (Ren and Lin, 2001).
This study proposes a new segmentation approach, through the analysis of the relationship
between pro‐environmental behavior and the steps are environmentally conscious purchasing. The
rationale for this approach is based on the fact that consumers have traditionally express their
environmental awareness through the products they buy (Nyborg, et al., 2003).
The description above is very important to be applied in our society, by taking a sample of urban
society Joglosemar, to answer the problem as follows: a) Is the community Jogjakarta, Solo and
Semarang (Joglosemar) already has a consciousness and awareness on the environment?
b) Is the increase in environmental awareness significantly influences consumer behavior in buying
environmentally friendly products?
Goals to be achieved through this research are as follows, a) Describe the level of public
awareness Solo, Yogyakarta and Semarang, on the environment and their awareness to purchase
environmentally friendly products b) Analyze the influence of the level of public awareness on
environmental sustainability of the behavior of purchasing environmentally friendly products
Some important findings from this study that contribute to the development of science and
technology are as follows: a) Obtain a comprehensive picture of the mapping element of the urban
community level of awareness of environmental sustainability b) The results of this study also found that
the higher the level of public knowledge on the environment will further raise awareness for the
purchase
of
environmentally
friendly
products
Contribution to the Development
a. For hand‐related parties, especially governments and environmental activists, the results of this study
show a measurable Joglosemar citizen awareness of environmental conservation. Among them is the
still low level of knowledge the community to preserve this environment can be a powerful reason for
socialization and learning for the community about the importance of environmental conservation.
b. For business practitioners, the results of this study indicate that awareness of the importance of
environmental sustainability already embedded in the minds of consumers. Businesses need to respond
immediately to this important issue, for example through advertising theme and content of products
and packaging that leads to the green product. Environmentally friendly products can better ensure
stability along with the increasing demand for public awareness of environmental sustainability.
Adcock, D. (2000), Marketing Strategies for Competitive Advantage, Wiley, Chichester,
p. 132.
Aragon-Correa, J.A. 1999. Strategic proactivity and firm approach to the natural
environment. Academy of Management Journal, 41:556-56712, pp. 4-7.
Barnet, S. 1992. Strategy and the environment. Columbia Journal of World
Business,27:202-207
Brown, W.B. 1998 Current practices in environmental management. Business Horizons
Berger, I. (1993), “The relationship between environmental attitudes and behaviour”,
Canadian Journal of Marketing Research, Vol. 12, pp. 36-43.
Berry, M. and Rondinelli, D. (1998), “Proactive corporate environment management: a
new industrial revolution”, The Academy of Management Executive, Vol. 12 No.
2, pp. 38-51.
Buttel, F.H. (1979), “Age and environmental concern: a multivariate analysis”, Youth
and Society,Vol. 10 No. 3, March, pp. 237-56.
Carlson, L., Grove, S. and Kangun, N. (1993), “A content analysis of environmental
advertisingclaims: a matrix method approach”, Journal of Advertising, Vol. 22
No. 3, pp. 27-40.
Caswell, J. and Mojduszka, E. (1996), Using Informational Labelling to Influence the
Market forQuality in Food Products, Food Marketing Policy Center, University
of Connecticut, Storrs,CT, p. 1996.
Chan, R.Y. (2001), “Determinants of Chinese consumers – green purchase behaviour”,
Psychology& Marketing, Vol. 18 No. 4, pp. 389-413.
Chase, D. and Smith, T.K. (1992), “Consumers keen on green but marketers don’t
deliver”,Advertising Age, June, p. 63.
Dagnoli, J. (1991), “Consciously green”, Advertising Age, Vol. 14, p. 41.
Dasgupta, P. (2000). Economic pathways to ecological sustainability. BioScience.
D’Souza,C., Taghian,M., Lam,P., Peretiatkos, R. (2006),
Academy,Vol. 1: pp. 287-301.
The European Marketing
48
Drumwright, M. (1994), “Socially responsible organizational buying: environmental
concern as anoneconomic buying criterion”, Journal of Marketing, Vol. 58, pp.
1-19.
Elkington, J. (1989), “Why it pays to be green”, Weekend Financial Times, October 14,
p. 13.
Feldwick, P. (1996), “What is brand equity anyway?”, Journal of the Market Research
Society,Vol. 38 No. 2, pp. 85-104.
Fitzgerald, K. (1993), “It’s green, it’s friendly, it’s wal-mart, eco-store”, Advertising Age,
Vol. 1, p. 44.
Forte, M. and Lamont, B. (1998), “The bottom –line effect of greening (implications of
ecological awareness)”, The Academy of Management Executive, Vol. 12 No.
1, pp. 89-91.
Goll,I., Johnson,N.B., Rasheed,A.A., (2007), Knowledge capability, strategic change,
and firm performance The moderating role of the environment Management
DecisionVol. 45 No. 2, pp. 161-179
Graviria, D. (1995), “Introducing the ecolabelling concept: experience of Colombia”,
International Trade Forum, Vol. 395, pp. 8-11.
Greeno and Robinson. (1992). Retinking corporate environmental management.
Columbia Journal of World Business
Henriques, I., & Sadorsky, P. (1999). The relationship between environmental
commitment and managerial perceptions of stakeholder importance. Academy
of Management Journal, 42:87-99
Hood,C. Jackson, M.(1992). The new public management: a recipe for disaster?”
Hazard Management and Emergency Planning, Perspective on Britain, James
and James Publishers, London
Hoffman, A.J. (2000). Integrating environmental and social issues into corporate
practice. Environment
Ippolito, P.M. and Mathios, A.D. (1990), “Information, advertising and health choices: a
study ofthe cereal market”, Rand Journal of Economics, Vol. 21 No. 3, pp. 45980.
Ippolito, P.M. and Mathios, A.D. (1994), “Information, policy and the source of fat and
cholesterol in the US diet”, Journal of Public Policy & Marketing, Vol. 13 No. 2,
pp. 200-17.
49
Iyer, G. (1999), “Business, consumers and sustainable living in an interconnected
world: a multilateral ecocentric approach”, Journal of Business Ethics, Vol. 20
No. 4, pp. 273-88.
Lyon, T. (2003), “Green’ firms bearing gifts”, Regulation Washington, Vol. 26 No. 3, p.
36.
Nyborg,K., Howarth,R.B., Brekke K.A, (2003), “Green consumers and public policy:
On socially contingent moral motivation”. This series is published by the
University of Oslo Department of Economics, MEMORANDUM No 31
Ozmen.Fatma (2006). “The level of preparedness of the schools for disasters from
the aspect of the school principals”. Disaster Prevention and Management.
Vol. 15 No. 3, pp. 383-395
Parker, D. (1992).” The mismanagement of hazards” Hazard Management and
Emergency Planning Perspective on Britain, James and James Science
Publishers, London.
Peattie, K. (1992), “Green marketing”, The M + E Handbook Series, Longman, London.
Polonsky, M., Bailey, J., Baker, H. and Basche, C. (1998), “Communicating
environmental information: are marketing claims on packaging misleading?”,
Journal of Business Ethics,Vol. 17 No. 3, pp. 281-94.
Porter, M. and Van der Linde, C. (1995a), “Green and competitive: ending the
stalemate”, Harvard Business Review, Vol. 73 No. 5, pp. 120-34.
Porter, M. and Van der Linde, C. (1995b), “Toward a new conception of the
Environment - competitiveness
relationship”,
Journal of Economic
Perspectives,Vol. 4, pp. 97-118.
Reed, P. (2003),
Strategic
Melbourne.
Marketing
Planning, Thomson Learning Australia,
Roberts, J. (1996), “Green consumers in the
1990s: profile and implications for
advertising”,Journal of Business Research, 36 (2): 217-31.
Roome, N. (1994). Business strategy,
R&D management,
imperatives. R&D management, 24:65-82
and environmental
Rugman, A. and Verbeke, A. (1998), “Corporate strategies and environmental
regulations: and organizing framework”, Strategic Management Journal, Vol. 19
No. 4, pp. 363-75.
Saluf,I.M, Ahmadun,M., Said, A.M. (2003). A Review of Disaster
Prevention and Management. Vol. 12 No. 1, pp.24-32
Crisis. Disaster
50
Schwartz, J. and Miller, T. (1991), “ The
Demographics,Vol. 13, pp. 26-35.
earth’s
best friends”, American
Schlegelmilch, B.B., Diamantopoulos, A. and Bohlen, G.M. (1996), “The value of
sociodemographic characteristics for predicting environmental consciousness”,
American Marketing Association’s Winter Educator’s Conference, Vol. 5, AMA,
Chicago, IL, pp. 348-9.
Shrivastava, P. (1995). Ecocentric management for a risk society. Academy of
Management Review. 20 (1): 118-137
Swanson D.L. Toward an integrative theory of business and society: areseacrh strategy
for corporate social performance. Academy of Management Review.
Wasik, J. (1992), “Green marketing: marketing is confusing, but patience will pay”,
MarketingNews, Vol. 26 No. 21, pp. 16-18.
Wasik, J. (1996), Green Marketing and Management: A Global Perspective, Blackwell
PublishersLtd, Oxford.
West, K. (1995), “Ecolabels: the industrialization of environmental standards”, The
Ecologist, Vol. 5 No. 1, pp. 16-21.
Winn, M.I. (2000). “Toward a process model
Studies
of corporate greening”. Organizational
Zelezny, L. (2000). Elaborating on Gender differences in Environmentalism. Journal of
Social Issues
51
SOSIAL
LAPORAN PENELITIAN
HIBAH PENELITIAN KERJA SAMA ANTARPERGURUAN TINGGI
(HIBAH PEKERTI)
Pengembangan dan Implementasi Model Strategi Pemasaran
Berwawasan Lingkungan: Studi Empiris pada Masyarakat
Jogyakarta, Solo, dan Semarang
Oleh:
Jati Waskito, SE, M.Si
Banu Witono, S.E., M.Si
DIAJUKAN KEPADA:
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RI
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH SURAKARTA
NOVEMBER 2011
RINGKASAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Memetakan tingkat kesadaran masyarakat Solo,
Jogyakarta, dan Semarang, terhadap lingkungan dan keperdulian mereka untuk membeli produk
yang ramah lingkungan 2) Menganalisis pengaruh tingkat kesadaran masyarakat pada
kelestarian lingkungan terhadap perilaku pembelian produk ramah lingkungan.
Observasi dengan menggunakan isntrumen kuesioner berhasil mengumpulkan data dari
295 orang responden yang merupakan warga kota Joglosemar. Analisis diskriptif dilakukan
untuk memperoleh pemetaan tingkat kesadaran warga kota terhadap lingkungan. Analisis regresi
digunakan untuk menganalisis pengaruh tingkat kesadaran warga terhadap lingkungan pada
keniatan mereka untuk membeli produk ramah lingkungan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran tertinggi mereka adalah untuk
memanfaatkan produk yang telah mereka pakai untuk dapat digunakan kembali (daur ulang),
sementara terendah adalah pengetahuan mereka terhadap pelestarian lingkungan. Warga tiga
kota memiliki keniatan yang paling kuat dalam pembelian produk sayuran dan buah buahan
organic dan kesadaran terendah untuk memanfaatkan kertas yang sudah terpakai. Hasil uji beda
menemukan bahwa terdapat perbedaan secara signifikan tingkat kesadaran tiga warga kota
tersebut, kecuali sikap mereka terhadap lingkungan. Hasil uji regresi menunjukkan bahwa
tingkat kesadaran warga kota Joglosemar terhadap kelestarian lingkungan secara signifikan
berpengaruh terhadap keniatan mereka untuk membeli produk ramah lingkungan baik secara
umum maupun produk khusus.
Bagi fihak-fihak terkait, terutama pemerintah dan aktivis lingkungan, hasil penelitian
menjadi alasan yang kuat untuk melakukan sosialisasi dan pembelajaran bagi masyarakat tentang
pentingnya pelestarian lingkungan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap
pentingnya kelestarian lingkungan sudah mulai tertanam pada benak konsumen. Para pelaku
bisnis perlu segera merespon isu penting ini, misalnya melalui tema iklan dan kandungan produk
serta kemasan yang mengarah pada green product. Produk yang ramah lingkungan dapat lebih
menjamin stabilitas permintaan seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap kelestarian lingkungan.Bagi akademisi, menentukan model yang komprehensif sebagai
respon terhadap perkembangan pasar, sehingga dapat mengukur persepsi masyarakat (yang
telah dipetakan pada th. -1) secara utuh terhadap produk ramah lingkungan, akan sangat
membantu para pelaku bisnis untuk menata strategi pemasaran mereka (green marketing
strategy).
RESEARCH SUMMARY
This study aims to 1) Describe the level of public awareness Solo, Yogyakarta and Semarang, on
the environment and their awareness to purchase environmentally friendly products 2) Analyze
the influence of the level of public awareness on environmental sustainability of the behavior of
purchasing
environmentally
friendly
products.
Observations using the instrument of accession questionnaire collected data from 295
respondents who are citizens of the city Joglosemar. Descriptive analysis performed to obtain
the mapping degree of awareness of environmental citizens. Regression analysis was used to
analyze the influence of the level of awareness of the environment on their intention to buy
environmentally
friendly
products
The results of this study indicate that the highest level of awareness of them is to utilize a product
that has been their use to be used again (recycled), while the lowest is their knowledge to
environmental conservation. Residents of three cities have the most powerful intention in the
purchase of vegetables and organic fruits and the lowest awareness to utilize paper that is
already in use. Different test results found that there were significant differences in level of
consciousness of three citizens of the city, but their attitude towards the environment. The results
of the regression test showed that the level of awareness of the citizens towards environmental
sustainability Joglosemar significantly affect their intention to buy environmentally friendly
products
in
general
and
specialty
products.
For hand-related parties, especially governments and environmental activists, the research
results to be good reason to do socialization and learning for the community about the
importance of environmental conservation. The results of this study indicate that awareness of
the importance of environmental sustainability already embedded in the minds of consumers.
Businesses need to respond immediately to this important issue, for example through advertising
theme and content of products and packaging that leads to the green product. Environmentally
friendly products can better ensure stability along with the increasing demand for public
awareness of sustainability environment. for academics, define a comprehensive model in
response to market developments, so as to gauge public perception (which has been mapped on
th. -1) As a whole against environmentally friendly products, will greatly assist business people
to organize their marketing strategy (green marketing strategy).
CAPAIAN
INDIKATOR KINERJA PENELITIAN
Berdasarkan proposal yang telah disusun, target/indikator yang digunakan untuk menilai
keberhasilan dari keseluruhan rangkaian penelitian (tahun I dan II) adalah bahwa keluaran yang
dihasilkan mampu :
1. Disusun menjadi artikel yang diterbitkan pada jurnal nasional terakreditasi dan panduan
bagi para aktivis lingkungan, dan diseminasi hasil penelitian dengan pihak Dinas
Lingkungan Hidup sebagai lembaga pemegang kebijakan daerah di lingkungan pemkot.
2. Harapan kedepannya hasil penelitian tersebut menjadi acuan bagi industry yang
mengangkat isu lingkungan sebagai setrategi pemasaran mereka
untuk meningkatkan
profit, sekaligus bentuk tanggung jawab social perusahaan
3. Tersusunnya buku atau bahan ajar atau modul mengenai masalah lingkungan dan
diseminasi publikasi ilmiah. Buku tersebut diharapkan dapat diterbitkan (ber-ISBN),
sebagai bahan ajar. Penyebar luasan terutama ditujukan kepada para akademisi seperti
dosen, mahasiswa dan peneliti.
Adapun target awal keberhasilan dari penelitian ini adalah :
1. Dimuatnya artikel publikasi hasil penelitian ke dalam jurnal Nasional erakreditasi. Materi
artikel publikasi masih dalam proses editing di dewan redaksi Jurnal Nasional
Terakreditasi, yaitu JEP, ISSN 1411-6081, Terakreditasi Nomor 51/DIKTI/Kep/2010 untuk
periode terbit Vol.13, No.2, Desember 2011 (surat keterangan dimuat dari dewan redaksi
JEP terlampir).
2. Pelaksanaan diseminasi seminar nasional Ekonomi dan Bisnis di Universitas muhamadyah
Surakarta pada tanggal 14 sd 15 Juni 20011
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, setelah beberapa pengamatan dan penelusuran pustaka yang saya
lakukan, telah memunculkan ide penelitian ini. Saat ini, para lingkungan dengan berbagai
cara sangat gencar dalam mengkampayekan isu kerusakan lingkugan yang diakibatkan
karena faktor manusia. Memperhatikan kelestarian lingkungan adalah suatu keharusan
demi kelangsungan dan stabilitas dunia industri
Hasil penelitian ini menunjukkan mulai meningkatnya kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya pelestarian lingkungan. Hal ini perlu mendapatkan respon
dikalangan para praktisi bisnis untuk menata strategi bisnisnya yang mengarah pada
produk hijau.
Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama,
sebaiknya peneliti yang akan datang memperhatikan variable control dari karakteristik
responden yang digunakan sebagai sampel. Variable
tersebut akan semakin
meningkatkan kemampuan model untuk memprediksi perilaku pembalian produk hijau.
Kepada para kolega yang memberikan sarannya, penulis mengucapkan
terimakasih banyak, meskipun penambahan dan perbaikan telah dilakukan, namun saran
dan kritik masih tetap penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini akan memberikan
pencerahan sekaligus dorongan bagi para praktisi bisnis untuk menata model strategi
pemasaran dengan penekanan pada pentingnya isu lingkungan
Solo, 12 November 2011
Jati Waskito, S.E., MSi.
RINGKASAN
Kompleksitas keterhubungan antara aktivitas bisnis dan lingkungan natural merupakan
topik penting untuk dibahas. Menurut Ozmen (2006), perusahaan perlu mengadopsi pendekatan
yang konsisten terhadap masalah-masalah strategis, struktural, dan kontekstual, termasuk
didalamnya lingkungan natural. Implementasinya adalah memasukkan pertimbangan lingkungan
natural yang lebih proaktif kedalam strategi perusahaan. Mereka juga memberikan alternatif
penyelesaian dengan melibatkan isu lingkungan natural malalui pandangan yang lebih proaktif
dalam mengubah model strategi yang diimplementasikan perusahaan. Ozmen (2006) juga
memberikan bukti empiris bahwa terdapat hubungan antara strategi bisnis dan pendekatan
perusahaan pada lingkungan natural.
Memberikan respon strategis pada isu lingkungan bagi suatu organisasi bisnis, harus
merupakan suatu pemahaman yang komprehensif bagaimana mereka memasukkan agenda
lingkungan natural secara khusus, melakukan antisipasi terhadap permasalahan lingkungan yang
muncul, dan mengimplementasikannya dalam praktik bisnis mereka. Dengan kata lain, usahausaha ke arah kepedulian lingkungan tidak cukup dinyatakan secara linguistik saja, tetapi perlu
didukung dengan perencanaan dan pendokumentasian yang baik (Goll, et al., 2007).
Peningkatan kesadaran lingkungan memiliki pengaruh yang mendalam terhadap perilaku
konsumen, dengan memperluas pasar produk berwawasan lingkungan (green product) pada
tingkat yang luar biasa. Sebagai contoh, Mintel survei menyimpulkan bahwa 27 persen orang
dewasa Inggris siap untuk membayar sampai dengan 25 persen lebih untuk produk berwawasan
lingkungan (Schlegelmilch dan Diamantopoulos, 1996). Sedangkan di Amerika Serikat,
diperkirakan laju pertumbuhan pasar untuk produk-produk berwawasan lingkungan 10,4 persen
pada tahun 1993 menjadi $ 121.5 miliar, dan telah memproyeksikan bahwa ini akan terus
meningkat (Ren dan Lin, 2001).
Studi ini mengusulkan pendekatan segmentasi baru, melalui analisis hubungan antara
perilaku pro-environmental dan langkah-langkah pembelian yang sadar lingkungan. Dasar
pemikiran untuk pendekatan ini didasarkan pada kenyataan bahwa konsumen secara tradisional
mengekspresikan kesadaran lingkungan mereka melalui produk yang mereka beli (Nyborg, et
al., 2003).
Uraian diatas sangat penting untuk diaplikasikan pada masyarakat kita, dengan
mengambil sampel masyarakat kota Joglosemar, untuk menjawab permasalahan sebagai berikut:
a) Apakah masyarakat Jogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar) sudah memiliki kesadaran
dan keperdulian terhadap lingkungan hidup?
1
b) Apakah peningkatan kesadaran lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku
konsumen dalam membeli produk yang ramah lingkungan?
Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut,
a) Memetakan tingkat kesadaran masyarakat Solo, Jogyakarta, dan Semarang, terhadap
lingkungan dan keperdulian mereka untuk membeli produk yang ramah lingkungan
b) Menganalisis pengaruh tingkat kesadaran masyarakat pada kelestarian lingkungan terhadap
perilaku pembelian produk ramah lingkungan
Beberapa temuan penting dari studi ini yang berkontribusi dalam pengembangan iptek adalah
sebagai berikut:
a) Mendapatkan gambaran pemetaan secara komprehensif tingkat kesadaran elemen
masyarakat kota terhadap kelestarian lingkungan
b) Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan
masyarakat terhadap lingkungan akan semakin meningkatkan kesadaran untuk
membeli produk ramah lingkungan
Kontribusi terhadap Pembangunan
a. Bagi fihak-fihak terkait, terutama pemerintah dan aktivis lingkungan, hasil penelitian ini
menunjukkan gambaran yang terukur tentang kesadaran warga Joglosemar terhadap
pelestarian lingkungan. Diantaranya adalah masih rendahnya pengetahuan masyarakat
untuk menjaga kelestarian lingkungan ini dapat menjadi alasan yang kuat untuk
melakukan sosialisasi dan pembelajaran bagi masyarakat tentang pentingnya pelestarian
lingkungan.
b. Bagi praktisi bisnis, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap
pentingnya kelestarian lingkungan sudah mulai tertanam pada benak konsumen. Para
pelaku bisnis perlu segera merespon isu penting ini, misalnya melalui tema iklan dan
kandungan produk serta kemasan yang mengarah pada green product. Produk yang
ramah lingkungan dapat lebih menjamin stabilitas permintaan seiring dengan semakin
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kelestarian lingkungan.
2
SUMMARY
The complexity of the relationship between business activity and the natural environment is an
important topic to be discussed. According Ozmen (2006), companies need to adopt a consistent
approach to the problems of strategic, structural, and contextual, including the natural environment.
Implementation is natural that incorporate environmental considerations into corporate strategy is
more proactive. They also provide an alternative solution to the issues involving the natural
environment through view more proactive in changing the model of corporate strategy is implemented.
Ozmen (2006) also provide empirical evidence that there is a relationship between business strategy
and corporate approach to the natural environment.
Provide a strategic response to addressing environmental issues for a business organization,
must be a comprehensive understanding of how they incorporate natural environmental agenda in
particular, to the anticipation of emerging environmental problems, and implement them in their
business practices. In other words, the efforts towards environmental awareness is not enough
linguistically expressed alone, but must be supported by good planning and documentation (Goll, et al.,
2007).
Increased environmental awareness has a profound effect on consumer behavior, with the
expanding market environmentally friendly products (green product) at an incredible rate. For example,
Mintel survey concluded that 27 percent of UK adults are ready to pay up to 25 percent more for
environmentally friendly products (Schlegelmilch and Diamantopoulos, 1996). While in the United
States, an estimated rate of growth of the market for environmentally sound products 10.4 percent in
1993 to $ 121.5 billion, and has projected that it will continue to increase (Ren and Lin, 2001).
This study proposes a new segmentation approach, through the analysis of the relationship
between pro‐environmental behavior and the steps are environmentally conscious purchasing. The
rationale for this approach is based on the fact that consumers have traditionally express their
environmental awareness through the products they buy (Nyborg, et al., 2003).
The description above is very important to be applied in our society, by taking a sample of urban
society Joglosemar, to answer the problem as follows: a) Is the community Jogjakarta, Solo and
Semarang (Joglosemar) already has a consciousness and awareness on the environment?
b) Is the increase in environmental awareness significantly influences consumer behavior in buying
environmentally friendly products?
Goals to be achieved through this research are as follows, a) Describe the level of public
awareness Solo, Yogyakarta and Semarang, on the environment and their awareness to purchase
environmentally friendly products b) Analyze the influence of the level of public awareness on
environmental sustainability of the behavior of purchasing environmentally friendly products
Some important findings from this study that contribute to the development of science and
technology are as follows: a) Obtain a comprehensive picture of the mapping element of the urban
community level of awareness of environmental sustainability b) The results of this study also found that
the higher the level of public knowledge on the environment will further raise awareness for the
purchase
of
environmentally
friendly
products
Contribution to the Development
a. For hand‐related parties, especially governments and environmental activists, the results of this study
show a measurable Joglosemar citizen awareness of environmental conservation. Among them is the
still low level of knowledge the community to preserve this environment can be a powerful reason for
socialization and learning for the community about the importance of environmental conservation.
b. For business practitioners, the results of this study indicate that awareness of the importance of
environmental sustainability already embedded in the minds of consumers. Businesses need to respond
immediately to this important issue, for example through advertising theme and content of products
and packaging that leads to the green product. Environmentally friendly products can better ensure
stability along with the increasing demand for public awareness of environmental sustainability.