ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR) DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Pasca Sarjana, Fakultas Theologi Weda Bhakti, Unive

TUGAS AKHIR
ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI
DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)
DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA
MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Pasca Sarjana, Fakultas
Theologi Weda Bhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)

Disusun Oleh :
ARI YUDISTIRA
NIM: 20110110151

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017

TUGAS AKHIR
ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PROYEK KONSTRUKSI
DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA (LEMBUR)
DIBANDINGKAN DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA

MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF
(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Pasca Sarjana, Fakultas
Theologi Weda Bhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta)
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai
Jenjang Strata-1 (S1), Jurusan Teknik Sipil,
Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Disusun oleh :
ARI YUDISTIRA
NIM : 20110110151

JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
ii
i

HALAMAN MOTTO dan PERSEMBAHAN


MOTTO :

“ DO THE BEST,
BE GOOD,
THEN YOU WILL BE THE BEST”
Ari Yudistira, 2017

iii

Halaman Persembahan
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
1. Allah SWT, Tuhan segala umat yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang yang memudahkanku dalam segala hal serta dalam
pengerjaan skripsi ini.
2. Nabi Muhhammad SAW, yang telah membawa manusia dari
zaman kegelapan menjadi zaman yang lebih terang.
3. Bapakku Sugiyanto yang selalu menjadi Inspirasi dalam dalam
segala hal. Beliau adalah Bapak Yang istimewa bagiku.Terimakasih
atas semuanya . Pak..Ini untukmu..
4. Ibuku Mursinah yang selalu memberi wejangan dan nasehat serta

doamu dalam setiap waktu. Sampai aku bisa menyelesaikan kuliah
ini.. Terimakasih ibu..ini semua untuk kalian.
5. Dosen Pembimbingku, Bapak Mandiyo Priyo dan Anita
Widianti , pembimbing yang Yang tidak pernah lelah dalam
membimbing skripsi ini sampai selesai. Terimakasih.
6. Kakaku Anggit Pratomo dan Adiku Anisa Damar Fitriana ,
terima kasih atas canda tawanya selama ini telah menjadi adik yang
menyenangkan .
7.

Teman-teman Teknik Sipil UMY 2011, Kalian Sungguh Luar

Biasa.See You Next Time.
Trimakasih Untuk Semuanya.

iv

KATA PENGANTAR



Segala puja puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Ta’ala. Tidak
lupa sholawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi besar
Muhammad Shallahu’alaihi wa sallam beserta keluarga dan para sahabat. Setiap
kemudahan dan kesabaran yang telah diberikan-Nya kepada saya akhirnya saya
selaku penyusun dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Analisis
Biaya Dan Waktu Proyek Konstruksi Dengan Penambahan Jam Kerja
(Lembur) Dibandingkan Dengan Penambahan Tenaga Kerja Menggunakan
Metode Time Cost Trade Off ” sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana S-1 Teknik Sipil pada Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
Dalam menyusun dan menyelesaikan Tugas Akhir ini, Penyusun sangat
membutuhkan kerjasama, bantuan, bimbingan, pengarahan, petunjuk dan saransaran dari berbagai pihak, terima kasih penyusun haturkan kepada :
1. Bapak Jaza’ul Ikhsan, ST, MT, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Ibu Ir. Hj. Anita Widianti, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik

Universitas

Muhammadiyah


Yogyakarta

serta

selaku

dosen

pembimbing II. Yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap
tugas akhir ini.
3. Bapak Puji Harsanto, ST, MT. selaku Sekretaris Jurusan Teknik Sipil Fakultas
Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
4. Bapak Ir. H. Mandiyo Priyo, MT. selaku dosen pembimbing I. Yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan serta petunjuk dan koreksi yang
sangat berharga bagi tugas akhir ini.
v

5. Ibu Martyana Dwi Cahyati, S.T., M.Eng. sebagai dosen penguji. Terima kasih
atas masukan, saran dan koreksi terhadap tugas akhir ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
7. Kedua orang tua saya yang tercinta, Bapak dan Ibu, serta keluarga besarku.
8. Para staf dan karyawan Fakultas Teknik yang banyak membantu dalam
administrasi akademis.
9. Rekan-rekan seperjuangan Angkatan 2011, terima kasih atas bantuan dan
kerjasamanya, kalian sangat luar biasa.
Demikian semua yang disebut di muka yang telah banyak turut andil
dalam kontribusi dan dorongan guna kelancaran penyusunan tugas akhir ini,
semoga menjadikan amal baik dan mendapat balasan dari Allah Ta’ala. Meskipun
demikian dengan segala kerendahan hati penyusun memohon maaf bila terdapat
kekurangan dalam Tugas Akhir ini, walaupun telah diusahakan bentuk
penyusunan dan penulisan sebaik mungkin.
Akhirnya hanya kepada Allah Ta’ala jugalah kami serahkan segalanya,
sebagai manusia biasa penyusun menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan lapang dada dan keterbukaan
akan penyusun terima segala saran dan kritik yang membangun demi baiknya
penyusunan ini, sehingga sang Rahim masih berkenan mengulurkan petunjuk dan
bimbingan-Nya.
Aamiin.


Yogyakarta,

Januari 2017

Penyusun

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................... i
Lembar Pengesahan ................................................................................... ii
Halaman Motto dan Persembahan .............................................................. iii
Kata Pengantar ........................................................................................... v
Daftar Isi ..................................................................................................... vii
Daftar Gambar ............................................................................................ ix
Daftar Tabel ................................................................................................. xi
Intisari ......................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................................. 1
1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 1
1.4. Manfaat Penelitian ................................................................................ 2
1.5. Batasan Masalah ................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 4
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Manajemen Proyek................................................................................ 8
3.2. Network Planning ................................................................................. 8
3.3. Biaya Total Proyek ............................................................................... 8
3.4. Metode CPM (Critical Path Method) ………………………………… 9
3.5. Metode Pertukaran Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off) ………. 10
3.6. Produktivitas Pekerja ............................................................................ 12
3.7. Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur) .................................... 12
3.8. Pelaksanaan Penambahan Tenaga Kerja ............................................... 14
3.9. Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost) ................................................. 14
3.10.Hubungan Antara Biaya dan Waktu ..................................................... 15
3.11. Program Microsoft Project .................................................................. 17
vii


3.12 Biaya Denda …………………………………………………………. 20
BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi Penelitian ................................................................................... 22
4.2. Tahap dan Prosedur Penelitian .............................................................. 22
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Data Penelitian ...................................................................................... 26
5.1.1. Data Umum Proyek ............................................................................ 26
5.2. Daftar Kegiatan-Kegiatan Kritis ........................................................... 26
5.3. Biaya Langsung dan Tidak Langsung ........................................…….. 28
5.4. Penerapan Metode Time Cost Trade Off .............................................. 30
5.4.1. Penambahan Jam Kerja (Waktu Lembur) ......................................... 30
5.4.2. Penambahan Tenaga Kerja ................................................................ 73
5.4.3. Biaya Total Jam Lembur dan Penambahan Tenaga Kerja ………… 100
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan ............................................................................................ 110
6.2. Saran ...................................................................................................... 112
Daftar Pustaka .................................................................................................. xv
Lampiran.. ........................................................................................................ xvi

viii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Indikasi Penurunan Produktivitas Akibat Penambahan Jam Kerja
(Sumber: Soeharto, 1997). …………………………..…......…….. 14
Gambar 3.2hubungan Waktu-Biaya Normal Dan Dipercepat Untuk Suatu
Kegiatan (Sumber: Soeharto, 1997)……………….....………….. 16
Gambar 3.3hubungan Waktu Dengan Biaya Total, Biaya Langsung, Dan Biaya
Tak Langsung (Sumber : Soeharto, 1997)………………......…… 16
Gambar 3.4 Tampilan Layar Gantt Chart View…………………………….

18

Gambar 3.5 Fs (Finish To Start)……………………………………………

19

Gambar 3.6 Ff (Finish To Finish)………………………………………….

19


Gambar 3.7 Ss (Start To Start)……………………………………………..

20

Gambar 3.8 Sf (Start To Finish)……………………………………………

20

Gambar 4.1 Bagan Alir Penelitian …………………………………………

24

Tabel 5.1 Daftar Kegiatan Kritis Seluruh Pekerjaan Setruktur …………...

26

Gambar 5.1 Model Hubungan Biaya Tidak Langsung Pada Kontraktor…….

29

Gambar 5.2 Biaya Langsung Penambahan 1 Jam Lembur …………

66

Gambar 5.3 Biaya Tidak Langsung Penambahan 1 Jam Lembur ……

66

Gambar 5.4 Total Biaya Penambahan 1 Jam Lembur……………….

67

Gambar 5.5 Biaya Total, Grafik Biaya Langsung Dan Grafik Biaya Tidak
Langsung Akibat 1 Jam Lembur …………………………
67
Gambar 5.6 Biaya Langsung Penambahan 2 Jam Lembur ……………...

68

Gambar 5.7 Biaya Tidak Langsung Penambahan 2 Jam Lembur ……….

68

Gambar 5.8 Total Biaya Penambahan 2 Jam Lembur……………………

69

Gambar 5.9 Biaya Total, Grafik Biaya Langsung Dan Grafik Biaya Tidak
Langsung Akibat 2 Jam Lembur. …………………………
69

ix

Gambar 5.10 Biaya Langsung Penambahan 3 Jam Lembur…………..…

70

Gambar 5.11 Total Biaya Penambahan 3 Jam Lembur………….……….

70

Gambar 5.12 Total Biaya Penambahan 3 Jam Lembur ………….………

71

Gambar 5.13 Biaya Total, Grafik Biaya Langsung Dan Grafik Biaya Tidak
Langsung Akibat 3 Jam Lembur……………………………..…… 72
Gambar 5.14 Biaya Langsung Penambahan Tenga Kerja 1……………

96

Gambar 5.15 Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 1 …....

97

Gambar 5.16 Total Biaya Penambahan Tenaga Kerja 1 ………………

97

Gambar 5.17 Biaya Langsung Penambahan Tenaga Kerja 2…………..

97

Gambar 5.18 Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 2…….

98

Gambar 5.18 Total Biaya Penambahan Tenaga Kerja 2……………….

98

Gambar 5.19 Biaya Langsung Penambahan Tenaga Kerja 3…………..

98

Gambar 5.19 Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 3…….

99

Gambar 5.20 Total Biaya Penambahan Tenaga Kerja 3……………….

99

x

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Koefisien Penurunan Produktivitas ………………………………... 14
Tabel 5.2 Upah Tenaga Kerja…………………………………………………

30

Tabel 5.3 Upah Lembur Tenaga Kerja ……………………………………….

31

Tabel 5.4 Upah Lembur Tenaga Kerja Perjam ………………………………

31

Tabel 5.5 Hasil Perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 1
jam lembur menggunakan Ms.Project……………………………
34
Tabel 5.6 Hasil Perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 2
jam lembur menggunakan Ms.Project …………………………..
35
Tabel 5.7 Hasil Perhitungan durasi dan biaya dipercepat dengan penambahan 3
jam lembur menggunakan Ms.Project …………………………… 37
Tabel 5.8 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 1
Jam ……………………………………………………………….. 39
Tabel 5.9 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 2
Jam ……………………………………………………………….. 40
Tabel 5.10 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 3
Jam ……………………………………………………………….. 42
Tabel 5.11 Selisih Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 1
Jam………………………………………………………………… 43
Tabel 5.12 Selisih Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 2
Jam ……………………………………………………………….. 45
Tabel 5.13 Selisih Biaya Pekerjaan Akibat Percepatan Biaya Lembur Untuk 3
Jam ……………………………………………………………….. 46
Tabel 5.14 Perhitungan Biaya Langsung Jam Lembur Untuk 1 Jam ………..... 48
Tabel 5.15 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Jam Lembur Untuk 1 Jam ….. 49
Tabel 5.16 Perhitungan Total Biaya Jam Lembur Untuk 1 Jam ……………… 50
Tabel 5.17 Perhitungan Biaya Langsung Jam Lembur Untuk 2 Jam …………. 52

xi

Tabel 5.18 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Jam Lembur Untuk 2 Jam …… 53
Tabel 5.19 Perhitungan Total Biaya Jam Lembur Untuk 2 Jam ……………….. 54
Tabel 5.20 Perhitungan Biaya Langsung Jam Lembur Untuk 3 Jam ………….. 56
Tabel 5.21 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Jam Lembur Untuk 3 Jam …… 57
Tabel 5.22 Perhitungan Total Biaya Jam Lembur Untuk 3 Jam ……………….. 59
Tabel 5.23 Efisiensi waktu dan biaya untuk Lembur 1 Jam …………………… 61
Tabel 5.24 Efisiensi waktu dan biaya untuk Lembur 2 Jam …………………… 62
Tabel 5.25 Efisiensi waktu dan biaya untuk Lembur 3 Jam …………………... 64
Tabel 5.26 Durasi dan Biaya Optimal…………………………………………. 72
Tabel 5.27 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Penambahan Tenaga Kerja 1 ……... 76
Tabel 5.28 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Penambahan Tenaga Kerja 2 ……... 77
Tabel 5.29 Slope Biaya Pekerjaan Akibat Penambahan Tenaga Kerja 3 ……… 78
Tabel 5.30 Perhitungan Biaya Langsung Akibat Penambahan Tenaga Kerja 1…80
Tabel 5.31 Perhitungan Biaya Langsung Akibat Penambahan Tenaga Kerja 2.. 81
Tabel 5.32 Perhitungan Biaya Langsung Akibat Penambahan Tenaga Kerja 3 .. 82
Tabel 5.33 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 1 ... 84
Tabel 5.34 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 2 … 85
Tabel 5.35 Perhitungan Biaya Tidak Langsung Penambahan Tenaga Kerja 3 … 86
Tabel 5.36 Perhitungan Biaya Total Akibat Penambahan Tenaga Kerja 1…….. 87
Tabel 5.37 Perhitungan Biaya Total Akibat Penambahan Tenaga Kerja 2…….. 89
Tabel 5.38 Perhitungan Biaya Total Akibat Penambahan Tenaga Kerja 3…….. 90
Tabel 5.39 Efisiensi Biaya dan Waktu akibat penambahan Tenaga Kerja 1…… 92
Tabel 5.40 Efisiensi Biaya dan Waktu akibat penambahan Tenaga Kerja 2 ….. 94

xii

Tabel 5.41 Efisiensi Biaya dan Waktu akibat penambahan Tenaga Kerja 3….. 95
Tabel 5.42 Durasi dan Biaya………………………………………………….. 99
Tabel 5.44 Perbedaan biaya antara Biaya Total Penambahan Jam Kerja 1 dan
Penambahan Tenaga Kerja 1……………………………………….. 100
Tabel 5.45 Perbedaan biaya antara Biaya Total Penambahan Jam Kerja 2 dan
Penambahan Tenaga Kerja 2……………………………………….. 101
Tabel 5.46 Perbedaan biaya antara Biaya Total Penambahan Jam Kerja 3 dan
Penambahan Tenaga Kerja 3……………………………………….. 103
Tabel 5.47 Perbandingan Penambahan Biaya Akibat 1 Jam Lembur, Tenaga
Kerja 1 dan Biaya Denda…………………………………………… 105
Tabel 5.48 Perbandingan Penambahan Biaya Akibat 2 Jam Lembur, Tenaga
Kerja 2 dan Biaya Denda…………………………………………… 106
Tabel 5.49 Perbandingan Penambahan Biaya Akibat 3 Jam Lembur, Tenaga
Kerja 3 dan Biaya Denda…………………………………………… 107

xiii

ii

INTISARI

Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan
kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari
waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan
mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk
memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih
cepat sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan, dan juga
menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung perubahan biaya dan waktu
pelaksanaan proyek dengan variasi penambahan jam kerja (lembur) serta
membandingkan hasil antara biaya denda dengan perubahan biaya sesudah
penambahan jam kerja (lembur).
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari kontraktor pelaksana. Analisis data menggunakan program
Microsoft Project 2007 dan metode time cost trade off. Hasil dari program
Microsoft Project 2007 adalah lintasan kritis dan hasil dari metode time cost
trade off adalah percepatan durasi dan kenaikan biaya akibat percepatan durasi
dalam setiap kegiatan yang dipercepat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Waktu dan biaya optimum
penambahan lembur 1 jam didapat pada umur proyek 211,96 hari kerja dengan
total biaya proyek sebesar Rp 5.060.580.214,26. Untuk penambahan jam lembur
2 jam didapat pada umur 209,28 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp
5.060.628.119,27, dan penambahan lembur 3 jam didapat pada umur proyek
220,80 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp 5.065.678.161,01. Dari
ketiga penambahan jam lembur didapatkan biaya termurah yaitu terdapat pada
penambahan jam lembur 2 dengan durasi 209,28 hari dan total biaya proyek Rp
5.60.628.119,27.(2)Waktu dan biaya total akibat penambahan tenaga kerja 1
didapat pada umur proyek 211,96 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar
Rp 5.056,162,244,87. Untuk penambahan tenaga kerja 2 didapatkan pada umur
209,28 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp 5.053.437,949,00, dan
pada penambahan tenaga kerja 3 didapatkan pada durasi 220,80 hari kerja
dengan total biaya proyek sebesar Rp 5.065.282.205,85. (3) Perbandingan jam
lembur ( lembur 2 jam, dengan durasi 209,28 hari kerja dan total biaya proyek
sebesar Rp 5.060.628.119,27), dan dengan penambahan tenaga kerja 2 ( tenaga
kerja 2 durasi 209,29 hari kerja dan total biaya proyek sebesar Rp
5.053.437.949,00) didapatkan nilai termurah terdapat pada penambahan tenaga
kerja dengan durasi 209,29 hari kerja dan total biaya proyek sebesar Rp
5.053.437.949,00.(4) Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam
lembur atau penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya
yang harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan
denda.
xiv

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang Masalah
Waktu dan biaya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dan

kegagalan suatu proyek. Tolak ukur keberhasilan proyek biasanya dilihat dari
waktu penyelesaian yang singkat dengan biaya yang minimal tanpa meninggalkan
mutu hasil pekerjaan. Pengelolaan proyek secara sistematis diperlukan untuk
memastikan waktu pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak atau bahkan lebih
cepat, sehingga biaya yang dikeluarkan bisa memberikan keuntungan, dan juga
menghindarkan dari adanya denda akibat keterlambatan penyelesaian proyek.
Penelitian ini membahas percepatan waktu proyek dan biaya proyek
pada pelaksanaan Proyek Pembangunan Gedung Pasca Sarjana Fakultas Theologi
Weda Bhakti,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan metode

penambahan jam kerja (lembur). Untuk bisa mendapatkan hal tersebut maka yang
harus dilakukan dalam percepatan waktu dan biaya adalah membuat jaringan kerja
proyek (network), mencari kegiatan-kegiatan yang kritis dan menghitung durasi
proyek serta mengetahui jumlah sumber daya (resources).
1.2.

Rumusan Masalah
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki suatu kejelasan dalam

pengerjaannya, sehingga dibuat rumusan masalah sebagai berikut:
1.

Berapakah besarnya perubahan waktu dan biaya pelaksanaan proyek antara
sebelum dan sesudah penambahan jam kerja (lembur) ?

2.

Berapakah perbandingan waktu dan biaya akibat penambahan jam kerja
(lembur) dengan biaya denda ?

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1

2
1.

Menganalisis perkiraan waktu dan biaya proyek sebelum dan sesudah
penambahan jam kerja (lembur).

2.

Menganalisis perbandingan waktu dan biaya akibat penambahan jam kerja
(lembur) dengan biaya akibat denda.

1.4.

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.

Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan dalam mengambil
keputusan yang berkaitan dengan kebijakan pelaksanaan proyek.

2.

Sebagai bahan acuan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, khususnya
dalam ilmu manajemen operasional dan dapat digunakan sebagai bahan
kajian untuk penelitian yang akan datang.

1.5.

Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat lebih mengarah pada latar belakang dan

permasalahan yang telah dirumuskan, maka dibuat batasan-batasan masalah guna
membatasi ruang lingkup penelitian, antara lain :
1.

Pengambilan data berasal dari Pembangunan Gedung Pasca Sarjana Fakultas
Theologi Weda Bhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Analisis penjadwalan dan lintasan kritis proyek

menggunakan Microsoft

Project 2007.
3.

Hari kerja yang berlangsung dalam pelaksanaan proyek adalah SeninMinggu, dengan jam kerja berkisar 08.00 - 16.00 WIB dengan waktu istirahat
pada 12.00 - 13.00 WIB dan maksimum jam lembur yang diperkenankan
selama 2 jam dari jam 16.00 - 18.00.

4.

Analasis percepatan waktu dan biaya penambahan jam kerja (lembur)
menggunakan Metode Pertukaran Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off )
dengan dibantu Microsoft Exel 2007.

5.

Perhitungan percepatan durasi atau crash duration dengan mencari
maksimum durasi setiap pekerjaan dan mengambil asumsi crashing sama
untuk setiap pekerjaan yang dianalisis.

3
6.

Anggaran biaya dan jadwal pekerjaan diambil sesuai dengan data yang ada
pada Rencana Anggaran Biaya dan Time Schedule.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian tentang analisis percepatan pelaksanaan dengan menambah
jam kerja (lembur) pada proyek konstruksi, sebelumnya telah dilakukan oleh
Ardika (2014) dengan studi kasus proyek pembangunan Jalan Tol Bogor Ring
Road Seksi II A. Hasil penelitian tersebut memberikan kesimpulan sebagai
berikut:
1.

Hasil analisis dengan metode konsep nilai hasil terhadap waktu dan biaya
Proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A pada minggu
ke-24 diperoleh waktu penyelesaian proyek yaitu sebesar 562,34 hari
dimana

mengindikasikan

perencanaan

510

hari

keterlambatan
dan

perkiraan

selama
total

52,34
biaya

hari
sebesar

dari
Rp

350.147.243.076,54, lebih besar dari anggaran kontraktor sebesar Rp
309.870.356.826,84.
2.

Dari hasil time cost trade off dengan penambahan 4 jam kerja per
hari, diperoleh pengurangan durasi sebesar 5 minggu menjadi 68
minggu (476 hari kalender) dengan perubahan biaya total proyek yang
terjadi akibat penambahan jam kerja yaitu dari biaya normal Rp
309.870.356.826,84 menjadi Rp 311.854.684.527,07 serta menyebabkan
kenaikan biaya langsung dari Rp 303.672.949.690,30 menjadi Rp
306.081.209.386,18 dan variable cost mengalami penurunan dari

Rp

6.189.407.136,54 menjadi Rp 5.765.475.140,89.
Hidayat (2016) melakukan penelitian tentang perkiraan waktu dan biaya
proyek dengan penambahan jam kerja lembur dan penambahan tenaga kerja
berdasarkan data serta hasil analisis dan pembahasan yang dilakukan pada Proyek
Pembangunan Hotel Cordela Yogyakarta Jalan Bhayangkara No. 31 Kota
Yogyakarta. Dari Penelitian diperoleh hasil sebagai berikut.
1.

Waktu dan biaya optimum akibat penambahan lembur 1 jam didapat pada
umur proyek 127.72 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp
4

5
3.579.270.732,69. Untuk penambahan lembur 2 jam didapat pada umur
proyek 125,53 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp
3.579.920.777,19, dan untuk penambahan lembur 3 jam didapat pada umur
proyek 124.48 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp
3.585.898.973,13. Dari ketiga penambahan jam lembur didapatkan biaya
termurah yaitu terdapat pada penambahan lembur 1 jam dengan durasi
127.72 hari dan total biaya proyek Rp 3.579.270.732,69.
2.

Waktu dan biaya total akibat penambahan tenaga kerja 1 didapat pada
umur proyek 127.72 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp
3.583.042.197,94 . Untuk penambahan tenaga kerja 2 didapat pada umur
proyek 125.53 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp
3.578.807.909,75 dan untuk penambahan tenaga kerja 3 didapat pada umur
proyek 124.48 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp
3.576.789.072,66 .

3.

Perbandingan penambahan jam lembur ( lembur 1 jam, dengan durasi
127.72 hari dan biaya total Rp3.579.270.732,69 ), dan dengan penambahan
tenaga kerja ( tenaga kerja 3 dengan durasi 124.48 hari dan nilai total Rp.
3.576.789.072,66 ) didapat nilai termurah terdapat pada penambahan
tenaga

kerja

dengan

durasi

124.48

hari

dan

biaya

total

Rp.

3.576.789.072,66
4.

Biaya mempercepat durasi proyek dengan penambahan jam lembur atau
penambahan tenaga kerja lebih murah dibandingkan dengan biaya yang
harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan
denda. .
Mulyawan (2016) melakukan penelitian tentang perkiraan waktu dan

biaya proyek dengan penambahan jam kerja lembur dan penambahan tenaga kerja
berdasar data serta hasil dan pembahasan yang dilakukan pada Proyek
Pembangunan Jembatan Padangan – Kasiman Kabupaten Bojonegoro, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Waktu dan biaya optimum akibat penambahan jam kerja (lembur) didapat
pada umur proyek 204 hari keja dengan total biaya proyek sebesar Rp.

6
25.857.458.318,22 dengan efisiensi waktu sebanya 13 hari (5,99%) dan
efisisensi biaya proyek sebesar Rp. 66.203.012,23 (0,23%).
2. Waktu dan biaya optimum akibat penambahan tenaga kerja didapat pada
umur proyek 202 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar
Rp.25.784.027,88 dengan efisien waktu proyek sebanyak 15 hari (6,91%)
dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 139.639.718,57 (0,54%).
3. Pilihan terbaik adalah dengan penambahan tenaga kerja, karena
menghasilkan efisiensi waktu dan biaya yang paling tinggi dengan
efisiensi waktu proyek sebanyak 15 hari (6,91%) dan efisiensi biaya
proyek sebesar Rp. 139.639.718,57 (0,57%).
4. Biaya percepatan durasi proyek (penambahan jam lembur atau
penambahan tenaga kerja) lebih murah dibandingkan dengan biaya yang
harus dikeluarkan apabila proyek mengalami keterlambatan dan dikenakan
denda.
Pangesti (2016) menyebutkan hasil analisis dan pembahasan yang
dilakukan pada Proyek Pembangunan Cek Dam di Kabupaten Bandung, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Waktu dan biaya optimum akibat penambahan jam (lembur) didapat pada
umur proyek 145 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.
1.630.188.622 dengan efesiensi waktu proyek sebanyak 2 hari (1,38%)
dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 1.605.941 (0,10%)
2. Waktu dan biaya optimum akibat penambahan tenaga kerja didapat pada
umur proyek 139 hari kerja dengan total biaya proyek sebesar Rp.
1.627.603.590 dengan efisien waktu sebanyak 8 hari (5,76%) dan efisiensi
biaya proyek sebesar Rp.4.190.972 (0,26%)
3. Setelah dianalisis dengan regresi polinomial dengan orde 2 di peroleh
pergeseran durasi proyek pada saat penambahan tenaga kerja sebesar
140,6 hari dan di bulatkan 141 hari dengan total biaya optimum sebesar
Rp. 1.628.221.353,00. Efisiensi waktu proyek sebesar 6 hari (4.08%) dan
efisiensi biaya proyek sebesar Rp. 3.573.209,00 (0,22%)

7
4. Pilihan terbaik adalah dengan penambahan tenaga kerja, karena
menghasilkan efisiensi waktu dan biaya tinggi dengan efisiensi waktu
proyeksebanya 8 hari (5,67%) dan efisiensi biaya proyek sebesar Rp.
4.190.972 (0,26%).
5. Optimum percepatan waktu penambahan jam kerja (lembur) yaitu 1
sampai 5 hari sedangkan untuk optimalisasi penambahan tenaga kerja
yaitu 6 sampai 13 hari (maksimal). Secara umum penambahan jam lembur
dan tenaga kerja memiliki biaya yang lebih murah dari biaya normal di
bandingkan dengan membayar keterlambatan proyek atau bayar denda.

BAB III
LANDASAN TEORI
3.1.

Manajemen Proyek
Menurut Siswanto (2007) dalam manajemen proyek penentuan waktu

penyelesaian kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan awal yang sangat penting
dalam proses perencanaan karena penentuan waktu tersebut akan menjadi dasar
bagi perencana yang lain, yaitu:
1.

Penyusunan jadwal (scheduling), anggaran (budgeting), kebutuhan sumber
daya manusia (manpower planning), dan sumber organisasi yang lain.

2.
3.2.

Proses pengendalian (controling).
Network Planning
Suatu kegiatan yang merupakan rangkaian penyelesaian pekerjaan

haruslah direncanakan dengan sebaik-baiknya. Sedapat mungkin semua kegiatan
atau aktivitas dalam perusahaan dapat diselesaikan dengan efisien. Semua
aktivitas tersebut diusahakan untuk dapat selesai dengan cepat sesuai dengan yang
diharapkan serta terintegrasi dengan aktivitas yang lainnya.
Network planning adalah gambaran kejadian-kejadian dan kegiatan
yang diharapkan akan terjadi dan dibuat secara kronologis serta dengan kaitan
yang logis dan berhubungan antara sebuah kejadian atau kegiatan dengan yang
lainnya. Dengan adanya network, manajemen dapat menyusun perencanaan
penyelesaian proyek dengan waktu dan biaya yang paling efisien.
3.3.

Biaya Total Proyek
Secara umum biaya proyek konstruksi dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu biaya langsung dan biaya tidak langsung.
1.

Biaya langsung adalah biaya untuk segala sesuatu yang akan menjadi
komponen permanen hasil akhir proyek, yang meliputi :
a. Biaya bahan / material
b. Biaya upah kerja
8

9
c. Biaya subkontraktor dan lain-lain.
Inti dari perkiraan biaya secara detail adalah yang didasarkan pada
penentuan jumlah material, tenaga kerja, peralatan dan jasa subkontraktor
yang merupakan bagian terbesar dari biaya total proyek yaitu berkisar 85%
(Ritz,1994) yang terdiri dari biaya perlatan sebesar 20-25%, material curah
20-25%, biaya konstruksi dilapangan yaitu tenaga kerja, material jasa
subkontraktor 45-50%.
2.

Biaya tidak langsung adalah segala sesuatu yang tidak merupakan komponen
hasil akhir proyek, tetapi dibutuhkan dalam rangka proses pembangunan yang
biasanya terjadi diluar proyek dan sering disebut dengan biaya tetap (fix cost).
Walaupun sifatnya tetap, tetapi harus dilakukan pengendalian agar tidak
melewati anggarannya, yang meliputi :
a. Gaji staf / pegawai tetap tim manajemen
b. Biaya konsultan (perencana dan pengawas)
c. Fasilitas sementara dilokasi proyek
d. Peralatan konstruksi
e. Pajak, pungutan, asuransi dan perizinan
f. Overhead
g. Biaya tak terduga
h. Laba.
Jadi biaya total proyek adalah biaya langsung ditambah biaya tidak

langsung. Keduanya berubah sesuai dengan waktu dan kemajuan proyek.
Meskipun tidak dapat diperhitungkan dengan rumus tertentu, tetapi pada
umumnya makin lama proyek berjalan maka makin tinggi komulatif biaya tidak
langsung yang diperlukan.
3.4.

Metode CPM (Critical Path Method)
CPM

(Critical

Path

Method)

adalah

suatu

metode

dengan

menggunakan arrow diagram dalam menentukan lintasan kritis sehingga
kemudian disebut juga sebagai diagram lintasan kritis. CPM menggunakan satu
angka estimasi durasi kegiatan yang tertentu (deterministic). Selain itu dalam

10
CPM dikenal adanya EET (Earliest Event Time) dan LET (Last Event Time), serta
Total Float dan Free Float. EET adalah peristiwa paling awal atau waktu tercepat
dari suatu kegiatan, sedangkan LET adalah peristiwa paling akhir atau waktu
paling lambat dari suatu kegiatan. Metode CPM membantu mendapatkan lintasan
kritis, yaitu lintasan yang menghubungkan kegiatan – kegiatan kritis, atau dengan
kata lain lintasan kritis adalah lintasan kegiatan yang tidak boleh terlambat
ataupun mengalami penundaan pelaksanaan karena keterlambatan tersebut akan
menyebabkan keterlambatan pada waktu total penyelesaian proyek.
3.5.

Metode Pertukaran Waktu dan Biaya (Time Cost Trade Off)
Di dalam perencanaan suatu proyek disamping variabel waktu dan

sumber daya,variabel biaya (cost) mempunyai peranan yang sangat penting. Biaya
(cost) merupakan salah satu aspek penting dalam manjemen, dimana biaya yang
timbul harus dikendalikan seminim mungkin. Pengendalian biaya harus
memperhatikan faktor waktu, karena terdapat hubungan yang erat antara waktu
penyelesaian proyek dengan biaya-biaya proyek yang bersangkutan.
Sering terjadi suatu proyek harus diselesaikan lebih cepat daripada
waktu normalnya.Dalam hal ini pimpinan proyek dihadapkan kepada masalah
bagaimana mempercepat penyelesaian proyek dengan biaya minimum. Oleh
karena itu perlu dipelajari terlebih dahulu hubungan antara waktu dan biaya.
Analisis mengenai pertukaran waktu dan biaya disebut dengan Time Cost Trade
Off ( Pertukaran Waktu dan Biaya).
Didalam analisa time cost trade off ini dengan berubahnya waktu
penyelesaian proyek maka berubah pula biaya yang akan dikeluarkan. Apabila
waktu pelaksanaan dipercepat maka biaya langsung proyek akan bertambah dan
biaya tidak langsung proyek akan berkurang.
Ada beberapa macam cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan
percepatan penyelesain waktu proyek. Cara-cara tersebut antara lain :
a. Penambahan jumlah jam kerja (kerja lembur).
Kerja lembur (working time) dapat dilakukan dengan
menambah

jam

kerja

perhari,tanpa

menambah

perkerja.

11
Penambahan ini bertujuan untuk memperbesar produksi selama satu
hari sehingga penyelesaian suatu aktivitas pekerjaan akan lebih
cepat. Salah satu hal yang perlu diperhatikan di dalam penambahan
jam kerja adalah lamanya waktu bekerja seseorang dalam satu hari.
Jika seseorang terlalu lama bekerja selama satu hari, maka
produktivitas orang tersebut akan menurun karena terlalu lelah.
b. Penambahan tenaga kerja
Penambahan

tenaga

kerja

dimaksudkan

sebagai

penambahan jumlah pekerja dalam satu unit pekerja untuk
melaksanakan suatu aktivitas tertentu tanpa menambahkan jam
kerja. Dalam penambahan jumlah tenaga kerja yang perlu
diperhatikan adalah ruang kerja yang tersedia apakah terlalu sesak
atau cukup lapang, karena penambahan tenaga kerja pada suatu
aktivitas tidak boleh mengganggu pemakaian tenaga kerja untuk
aktivitasyang lain yang sedang berjalan pada saat yang sama. Selain
itu, harus diimbangi pengawasan karena ruang kerja yang sesak dan
pengawasan yang kurang akan menurunkan produktivitas pekerja.
c. Pergantian atau penambahan peralatan
Penambahan peralatan dimaksudkan untuk menambah
produktivitas. Namun perlu diperhatikan adanya penambahan biaya
langsung untuk mobilitas dan demobilitas alat tersebut. Durasi
proyek dapat dipercepat dengan pergantian peralatan yang
mempunyai produktivitas yang lebih tinggi. Selain itu perlu
diperhatikan luas lahan untuk menyediakan tempat bagi peralatan
tersebut dan pengaruhnya terhadap produktivitas tenaga kerja.
d. Pemilihan sumber daya manusia yang berkualitas
Yang dimaksudkan dengan sumber daya manusia yang
berkualitas adalah tenaga kerja yang mempunyai produktivitas yang
tinggi dengan hasil yang baik. Dengan mempekerjakan tenaga kerja
yang berkualitas, maka aktivitas akan lebih cepat diselesaikan.
e. Penggunaan metode konstruksi yang efektif

12
Metode konstruksi berkaitan erat dengan sistem kerja dan
tingkat penguasaan pelaksana terhadap metode tersebut serta
ketersedian sumber daya yang dibutuhkan.
Cara-cara tersebut dapat dilaksanakan secara terpisah maupun kombinasi,
misalnya kombinasi penambahan jam kerja sekaligus penambahan jumlah
tenaga kerja,biasa disebut giliran (shift), dimana unit pekerja untuk pagi
sampai sore berbeda dengan dengan unit pekerja untuk sore sampai malam.
3.6.

Produktivitas Pekerja
Produktivitas didefinisikan sebagai rasio antara output dan input, atau

dapat dikatakan sebagai rasio antara hasil produksi dengan total sumber daya yang
digunakan. Didalam proyek konstruksi, rasio dari produktivitas adalah nilai yang
diukur selama proses konstruksi yang dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga
kerja, biaya material, metode, dan alat. Kesuksesan dari suatu proyek konstruksi
salah satunya tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya, dan pekerja
adalah salah satu sumber daya yang tidak mudah untuk dikelola. Upah yang
diberikan sangat tergantung pada kecakapan masing-masing pekerja dikarenakan
setiap pekerja memiliki karakter masing-masing yang berbeda-beda satu sama
lainnya.
3.7.

Pelaksanaan Penambahan Jam Kerja (Lembur)
Salah satu strategi untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek

adalah dengan menambah jam kerja (lembur) para pekerja maupun alat berat.
Penambahan dari jam kerja (lembur) ini sangat sering dilakukan dikarenakan
dapat memberdayakan sumber daya yang sudah ada dilapangan dan cukup dengan
mengefisienkan tambahan biaya yang akan dikeluarkan oleh kontraktor. Biasanya
waktu kerja normal pekerja adalah 7 jam (dimulai pukul 08.00 dan selesai pukul
16.00 dengan satu jam istirahat), kemudian jam lembur dilakukan setelah jam
kerja normal selesai.
Penambahan jam kerja (lembur) bisa dilakukan dengan melakukan
penambahan 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam sesuai dengan waktu penambahan

13
yang diinginkan. Semakin besar penambahan jam lembur dapat menimbulkan
penurunan produktivitas. Indikasi dari penurunan produktivitas pekerja terhadap
penambahan jam kerja (lembur) dapat dilihat pada Gambar 3.1.

I deks Produktivitas

,
,
,
,

Ja

Le bur

Gambar 3.1 Indikasi Penurunan Produktivitas Akibat Penambahan Jam Kerja
(Sumber: Soeharto, 1997).
Dari uraian di atas dapat ditulis sebagai berikut ini:
1.

Produktivitas harian
=

2.

Produktivitas tiap jam
=

3.

Produktivitas harian sesudah crash
= (Jam kerja perhari × Produktivitas tiap jam) + (a × b × Produktivitas
tiap jam)
dengan:
a = lama penambahan jam kerja (lembur)
b = koefisien penurunan produktivitas akibat penambahan jam kerja (lembur)
Nilai koefisien penurunan produktivitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.

4.

Crashduration
=

14
Tabel 3.1 Koefisien Penurunan Produktivitas
Penurunan Indeks
Prestasi Kerja
Jam Lembur
Produktivitas
(%)
1 jam
0,1
90
2 jam
0,2
80
3 jam
0,3
70
4 jam
0,4
60
3.8.

Pelaksanaan Penambahan Tenaga Kerja
Dalam penambahan jumlah tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah

ruang kerja yang tersedia apakah terlalu sesak atau cukup lapang, karena
penambahan tenaga kerja pada suatu aktivitas tidak boleh mengganggu pemakaian
tenaga kerja untuk aktivitas yang lain yang sedang berjalan pada saat yang sama.
Selain itu, harus diimbangi pengawasan karena ruang kerja yang sesak dan
pengawasan yang kurang akan menurunkan produktivitas pekerja.
Perhitungan untuk penambahan tenaga kerja dirumuskan sebagai
berikut ini :
=

×

2. Jumlah tenaga kerja dipercepat=

×

1. Jumlah tenaga kerja normal

Dari rumus diatas maka akan diketahui jumlah pekerja normal dan jumlah
penambahan tenaga kerja akibat percepatan durasi proyek.
3.9.

Biaya Tambahan Pekerja (Crash Cost)
Penambahan waktu kerja akan menambah besar biaya untuk tenaga

kerja dari biaya normal tenaga kerja. Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 102/MEN/VI/2004
pasal 3, pasal 7 dan pasal 11 diperhitungkan bahwa upah penambahan kerja
bervariasi. Pada penambahan waktu kerja satu jam pertama, pekerja mendapatkan
tambahan upah 1,5 kali upah perjam waktu normal dan pada penambahan jam
kerja berikutnya maka pekerja akan mendapatkan 2 kali upah perjam waktu
normal.

15
Perhitungan untuk biaya tambahan pekerja akibat jam lembur dapat
dirumuskan sebagai berikut ini:
1.

Normal upah pekerja perhari
= Produktivitas harian × Harga satuan upah pekerja

2.

Normal upah pekerja perjam
= Produktivitas perjam × Harga satuan upah pekerja

3.

Biaya lembur pekerja
= 1,5 × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur) pertama
+ 2 × n × upah sejam normal untuk penambahan jam kerja (lembur)
berikutnya
dengan:
n = jumlah penambahan jam kerja (lembur)

4.

Crash cost pekerja perhari
= (Jam kerja perhari × Normal cost pekerja) + (n × Biaya lembur perjam)

5.

Costslope


=

Perhitungan untuk biaya tambahan akibat penambahan tenaga kerja dapat
dirumuskan sebagi berikut:
1.

Normal ongkos pekerja perhari sesuai dengan harga satuan setiap daerah.

2.

Biaya penambahan pekerja
= Jumlah pekerja × upah normal pekerja perhari

3.

Crash cost pekerja
= ( Biaya total pekerja yang dipercepat – Biaya total pekerja normal )

4.

Cost slope
=

3.10.



Hubungan Antara Biaya dan Waktu
Biaya total proyek sama dengan penjumlahan dari biaya langsung dan

biaya tidak langsung. Biaya total proyek sangat bergantung dari waktu

16
penyelesaian proyek. Hubungan antara biaya dengan waktu dapat dilihat pada
Gambar 3.2. Titik A pada gambar menunjukkan kondisi normal, sedangkan titik B
menunjukkan kondisi dipercepat. Garis yang menghubungkan antar titik tersebut
disebut dengan kurva waktu biaya Gambar 3.2 memperlihatkan bahwa semakin
besar penambahan jumlah jam kerja (lembur) maka akan semakin cepat waktu
penyelesaian proyek, akan tetapi sebagai konsekuensinya maka terjadi biaya
tambahan yang harus dikeluarkan akan semakin besar. Gambar 3.3 menunjukkan
hubungan biaya langsung, biaya tak langsung dan biaya total dalam suatu grafik
dan terlihat bahwa biaya optimum didapat dengan mencari total biaya proyek
yang terkecil.
Biaya
Biaya waktu

B (Titik dipercepat)

dipercepat

Biaya waktu

A (Titik normal)

normal
Waktu

Waktu

dipercepat

normal

Waktu

Gambar 3.2Hubungan waktu-biaya normal dan dipercepat untuk suatu kegiatan
(Sumber: Soeharto, 1997).
Biaya
Biaya Total Proyek

Biaya
Optimum

Biaya Tidak Langsung
Biaya Langsung
Durasi Optimum

Kurun Waktu

Gambar 3.3Hubungan waktu dengan biaya total, biaya langsung, dan biaya tak
langsung (Sumber : Soeharto, 1997).

17
3.11.

Program Microsoft Project
Microsoft Project merupakan software administrasi proyek yang

digunakan untuk melakukan perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan
pelaporan data dari suatu proyek. Kemudahan penggunaan dan keleluasaan
lembar kerja serta cakupan unsur-unsur proyek menjadikan software ini sangat
mendukung proses administrasi sebuah proyek.
Microsoft Project memberikan unsur-unsur manajemen proyek yang
sempurna

dengan

memadukan

kemudahan

pengguna,

kemampuan,

dan

fleksibilitas sehingga penggunanya dapat mengatur proyek lebih efesien dan
efektif. Pengelolaan proyek konstruksi membutuhkan waktu yang panjang dan
ketelitian yang tinggi. Microsoft Project dapat menunjang dan membantu tugas
pengelolaan sebuah proyek konstruksi sehingga menghasilkan suatu data yang
akurat.
Keunggulan Microsoft Project adalah kemampuannya menangani
perencanaan suatu kegiatan, pengorganisasian dan pengendalian waktu serta biaya
yang mengubah input data menjadi sebuah output data sesuai tujuannya. Input
mencakup unsur-unsur manusia, material, mata uang, mesin/alat dan kegiatankegiatan. Seterusnya diproses menjadi suatu hasil yang maksimal untuk
mendapatkan informasi yang diinginkan sebagai pertimbangan untuk pengambilan
keputusan. Dalam proses diperlukan perencanaan, pengorganisasian, dan
pengendalian.
Keuntungan Microsoft Project adalah dapat melakukan penjadwalan
produksi secara efektif dan efesien, dapat diperoleh secara langsung informasi
biaya selama periode, mudah dilakukan modifikasi dan penyusunan jadwal
produksi yang tepat akan lebih mudah dihasilkan dalam waktu yang cepat.
Beberapa jenis metode manajemen proyek yang dikenal saat ini, antara
lain CPM (Critical Path Method), PERT (Program Evaluation Review
Technique), dan Gantt Chart. Microsoft Project adalah penggabungan dari
ketiganya. Microsoft project juga merupakan sistem perencanaan yang dapat
membantu dalam menyusun penjadwalan (scheduling) suatu proyek atau
rangkaian pekerjaan. Microsoft project juga membantu melakukan pencatatan dan

18
pemantauan terhadap pengguna sumber daya (resource), baik yang berupa sumber
daya manusia maupun yang berupa peralatan.
Tujuan penjadwalan dalam Microsoft Project adalah :
1.

Mengetahui durasi kerja proyek.

2.

Membuat durasi optimum.

3.

Mengendalikan jadwal yang dibuat.

4.

Mengalokasikan sumber daya (resources) yang digunakan.
Komponen yang dibutuhkan pada jadwal adalah :

1.

Kegiatan (rincian tugas, tugas utama).

2.

Durasi kerja untuk tiap kegiatan.

3.

Hubungan kerja tiap kegiatan.

4.

Resources (tenaga kerja

pekerja dan bahan).

Yang dikerjakan oleh Microsoft Project antara lain :
1.

Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor.

2.

Mencatat jam kerja para pegawai, jam lembur.

3.

Menghitung

pengeluaran

sehubungan

dengan

ongkos

tenaga

kerja,

memasukkan biaya tetap, menghitung total biaya proyek.
4.

Membantu mengontrol pengguna tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk
menghindari overallocation (kelebihan beban pada penggunaan

tenaga

kerja).
Program Microsoft project memiliki beberapa macam tampilan layar,
namun sebagai default setiap kali membuka file baru,yang akan ditampilkan
adalah Gantt Chart View. Tampilan Gantt Chart View dapat dilihat pada Gambar
3.4.

Gambar 3.4 Tampilan layar Gantt Chart View.

19

1.

Task
Task adalah salah satu bentuk lembar kerja dalam Microsoft Project yang
berisi rincian pekerjaan sebuah proyek.

2.

Duration
Duration merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan
suatu pekerjaan.

3.

Start
Start merupakan nilai tanggal dimulainya suatu pekerjaan.

4.

Finish
Dalam Microsoft Project tanggal akhir pekerjaan disebut finish, yang akan
diisi secara otomatis dari perhitungan tanggal mulai (start) ditambah lama
pekerjaan (duration).

5.

Predecessor
Predecessor merupakan hubungan keterkaitan antara satu pekerjaan dengan
pekerjaan lain. Dalam Microsoft Project mengenal 4 macam hubungan antar
pekerjaan, yaitu :
a. FS (Finish to Start)
Suatu pekerjaan baru boleh dimulai jika pekerjaan yang lain selesai, dapat
dilihat pada Gambar 3.5.

Gambar 3.5 FS (Finish to Start).
b. FF (Finish to Finish)
Suatu pekerjaan harus selesai bersamaan dengan selesainya pekerjaan lain,
dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 FF (Finish to Finish).

20
c. SS (Start to Start)
Suatu pekerjaan harus dimulai bersamaan dengan pekerjaan lain, dapat
dilihat pada Gambar 3.7.

Gambar 3.7 SS (Start to Start).
d. SF (Start to Finish)
Suatu pekerjaan baru boleh diakhiri jika pekerjaan lain dimulai, dapat
dilihat pada Gambar 3.8.

6.

Resources

Gambar 3.8 SF (Start to Finish).

Sumber daya, baik sumber daya manusia maupun material dalam Microsoft
Projectdisebut dengan resources.
7.

Baseline
Baseline adalah suatu rencana baik jadwal maupun biaya yang telah disetujui
dan ditetapkan.

8.

Gantt Chart
Gantt Chart merupakan salah satu bentuk tampilan dari Microsoft Project
yang berupa batang-batang horisontal yang menggambarkan masing-masing
pekerjaan beserta durasinya.

9.

Tracking
Tracking adalah mengisikan data yang terdapat di lapangan pada perencanaan
yang telah dibuat.

3.12.

Biaya Denda
Keterlambatan penyelesaian proyek akan menyebabkan kontaktor

terkena sanksi berupa denda yang telah disepakati dalam dokumen kontrak.
Besarnya biaya denda umumnya dihitung sebagai berikut:

21
Total denda = total waktu akibat keterlambatan × denda perhari akibat
keterlambatan
dengan:
Denda perhari akibat keterlambatan sebesar 1 permil dari nilai kontrak.

BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1.

Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Proyek Pembangunan Gedung Pasca

Sarjana, Fakultas Theologi Weda Bhakti, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
4.2.

Tahap dan Prosedur Penelitian
Suatu penelitian harus dilaksanakan secara sistematis dan dengan urutan

yang jelas dan teratur, sehingga akan diperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Oleh karena itu, pelaksanaan penelitian ini dibagi dalam beberapa
tahap, yaitu :
Tahap 1 : Persiapan
Sebelum melakukan penelitian perlu dilakukan studi literatur untuk memperdalam
ilmu yang berkaitan dengan topik penelitian. Kemudian ditentukan rumusan
masalah sampai dengan kompilasi data.
Tahap 2 : Pengumpulan Data
Data yang diperlukan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari instansi
yang terkait seperti konsultan perencana, kontraktor, dan konsultan pengawas.
Variabel yang sangat mempengaruhi dalam percepatan waktu dan biaya
pelaksanaan proyek ini adalah variabel waktu dan variabel biaya.
1.

Variabel Waktu
Data yang mempengaruhi variabel waktu diperoleh dari kontraktor PT. C.
Data yang dibutuhkan untuk variabel waktu adalah :
a. Data cumulative progress (kurva-S), meliputi :
1) Jenis kegiatan
2) Prosentase kegiatan
3) Durasi kegiatan
b. Rekapitulasi perhitungan biaya proyek.

22

23
2.

Variabel biaya
Semua data-data yang mempengaruhi variabel biaya diperoleh dari kontraktor
PT. C. Data-data yang diperlukan dalam variabel biaya antara lain :
a. Daftar rencana anggaran biaya (RAB) penawaran, meliputi :
1) Jumlah biaya normal
2) Durasi normal

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus pada Proyek Pembangunan Gedung Marvell City Surabaya)

5 23 119

EVALUASI JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DAN ALAT KERJA MENGGUNAKAN METODE CRASHING (Studi Kasus Proyek Peningkatan Jalan Buduan – Bondowoso)

0 8 21

EVALUASI JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DAN ALAT KERJA MENGGUNAKAN METODE CRASHING (Studi Kasus Proyek Peningkatan Jalan Buduan – Bondowoso)

0 6 22

ANALISIS PERBANDINGAN PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DITINJAU DARI PENAMBAHAN TENAGA KERJA DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ITERA TAHAP I

17 54 64

ANALISIS PERBANDINGAN PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DITINJAU DARI PENAMBAHAN TENAGA KERJA DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG ITERA TAHAP I

4 31 71

ANALISIS TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL BOGOR RING ROAD SEKSI II A)

1 2 8

ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA LEMBUR DAN JUMLAH ALAT

0 1 11

PENERAPAN TIME COST TRADE OFF DALAM OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU DENGAN PENAMBAHAN SHIFT KERJA DAN KAPASITAS ALAT (STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SOLO – SEMARANG, RUAS BAWEN – SOLO SEKSI II)

0 2 11

ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CRASHING DENGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA DAN SHIFT KERJA (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Hotel Grand Keisha, Yogyakarta)

2 24 10

PENERAPAN METODE CRASHING DALAM PERCEPATAN DURASI PROYEK DENGAN ALTERNATIF PENAMBAHAN JAM LEMBUR DAN SHIFT KERJA (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Hotel Grand Keisha, Yogyakarta)

0 1 9