PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ASMAUL HUSNA BERBASIS ADOBE FLASH PROFESIONAL CS5 DI KELAS X SMA NEGERI 1 CAWAS KLATEN

(1)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ASMAUL HUSNA BERBASIS ADOBE FLASHPROFESIONAL CS5

DI KELAS X SMA NEGERI 1 CAWAS KLATEN

SKRIPSI

Oleh : Muh Ali Nugroho NPM: 20120720102

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016


(2)

i

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF ASMAUL HUSNA BERBASIS ADOBE FLASHPROFESIONAL CS5

DI KELAS X SMA NEGERI 1 CAWAS KLATEN

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Strata Satu pada

Fakultas Agama Islam (FAI)

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh : Muh Ali Nugroho NPM: 20120720102

FAKULTAS AGAMA ISLAM

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016


(3)

ii

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Muh Ali Nugroho NPM : 20120720102

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang sepengatuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah inidan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 13 Desember 2016 Yang membuat pernyataan,

Muh Ali Nugroho NPM. 20120720102


(4)

iii MOTTO

Artinya:

Kamu sekalian (umat Muhammad) adalah sebaik-baik umat yang dilahirkan untuk kepentingan manusia, kamu menyuruh melakukan kebaikan dan melarang berbuat kejahatan dan beriman kepada Allah. (Q.S. Ali- Imran/ 3: 110)


(5)

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada kedua orang tua saya ibu Sumarmi dan

bapak Anwari, Almamater saya dan teman-teman saya Fakultas Agama Islam


(6)

v

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... iv

NOTA DINAS ... v

MOTTO ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

ABSTRAK ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan... 8

F. Asumsi dan Batasan Pengembangan... 8

G. Sistematika Pembahasan ... 9

BAB II. TINJAUAN DAN KERANGKA TEORI ... 9

A. Tinjauan Pustaka ... 10


(7)

vi

1. Media Pembelajaran Interaktif ... 16

2. Pendidikan Agama Islam ... 21

3. Adobe Flash Professional CS5 ... 23

4. Asmaul Husna ... 26

BAB III. METODE PENELITIAN ... 30

A. Jenis Penelitian ... 30

B. Pendekatan Penelitian ... 32

C. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 33

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Analisis Data ... 42

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 45

1. Letak Geografis ... 45

2. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Cawas Klaten ... 45

3. Guru dan karyawan SMA Negeri 1 Cawas Klaten ... 47

4. Siswa SMA Negeri 1 Cawas Klaten ... 51

5. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Cawas Klaten ... 53

6. Mata Pelajaran di SMA Negeri 1 Cawas Klaten ... 56

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 58

1. Diskripsi Data Penelitian ... 58

2. Diskripsi Subjek Penelitian ... 59

3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 59

C. Hasil dan Pembahasan ... 60

1. Pra Penelitian ... 60


(8)

vii

3. Desain Awal Produk ... 61

4. Desain Tampilan Produk ... 63

5. Pembuatan Produk ... 70

6. Uji Coba Produk ... 80

7. Validasi Produk ... 81

8. Revisi Produk ... 82

9. Uji Kelayakan Produk ... 85

10. Pembuatan Produk Masal ... 86

BAB V. PENUTUP ... 88

A. Kesimpulan ... 88

B. Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 92


(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi- kisi instrumen uji kelayakan media pembelajaran ... 38

Tabel 3.2 Kisi- kisi instrumen uji kelayakan materi ... 39

Tabel 3.3 Kisi- kisi instrumen uji kelayakan peer review ... 40

Tabel 3.4 Kisi- kisi instrumen uji kelayakan untuk siswa dan guru ... 41

Tabel 3.5 Aturan Pemberian Skala ... 43

Tabel 3.6 Skala Kesesuaian Produk ... 44

Tabel 4.1 Daftar Guru Dan Karyawan Sma Negeri 1 Cawas Klaten... 47

Tabel 4.2 Data Peserta Didik SMA Negeri 1 Cawas Klaten Tahun Pelajaran 2016/2017... 51

Tabel 4.3 Mata Pelajaran Kelompok MIPA ... 56

Tabel 4.4 Mata Pelajaran Kelompok IPS ... 57

Tabel 4.5 Hasil validasi ahli media, ahli materi, dan peer review ... 81


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Peresmian SMA Negeri 1 Cawas Klaten ... 46

Gambar 4.2 Diagram alur program media pembelajaran interaktif ... 62

Gambar 4.3 Desain tampilan login ... 63

Gambar 4.4 Desain tampilan jika tidak mengisi kolom login ... 64

Gambar 4.5 Desain tampilan jika sudah mengisi kolom login ... 64

Gambar 4.6 Desain tampilan pendahuluan ... 65

Gambar 4.7 Desain tampilan cover pertama ... 65

Gambar 4.8 Desain tampilan cover kedua ... 66

Gambar 4.9 Desain tampilan petunjuk penggunaan ... 66

Gambar 4.10 Desain tampilan kompetensi ... 67

Gambar 4.11 Desain tampilan materi ... 67

Gambar 4.12 Desain tampilan sub materi ... 68

Gambar 4.13 Desain tampilan sub materi asmaul husna ... 68

Gambar 4.14 Desain tampilan tugas ... 69

Gambar 4.15 Desain tampilan profil ... 69

Gambar 4.16 Desain tampilan peringatan keluar ... 70

Gambar 4.17 Tampilan login ... 71

Gambar 4.18 Tampilan jika tidak mengisi kolom dengan lengkap... 71

Gambar 4.19 Tampilan jika sudah mengisi kolom dengan lengkap... 72

Gambar 4.20 Tampilan pendahuluan... 72

Gambar 4.21 Tampilan cover pertama ... 73

Gambar 4.22 Tampilan cover kedua ... 74


(11)

x

Gambar 4.24 Tampilan kompetensi ... 75

Gambar 4.25 Tampilan materi ... 75

Gambar 4.26 Tampilan sub materi asmaul husna ... 76

Gambar 4.27 Tampilan sub materi bagian dalil... 76

Gambar 4.28 Tampilan tugas... 77

Gambar 4.29 Tampilan petunjuk pengerjakan soal pilihan ganda ... 77

Gambar 4.30 Tampilan soal pilihan ganda ... 78

Gambar 4.31 Tampilan skor yang diperoleh ... 78

Gambar 4.32 Tampilan soal essay ... 79

Gambar 4.33 Tampilan profil ... 79

Gambar 4.34 Tampilan kotak dialog keluar ... 80

Gambar 4.35 Diagram alur dan tahap- tahap penelitian dan pengembangan... 85


(12)

(13)

x ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media adobe flash professional CS5 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi asmaul husna untuk peserta didik SMA/SMK kelas X dan untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif berdasarkan penilaian dua guru Pendidikan Agama Islam dan respon dari dua belas peserta didik.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan R&D (Research

and Development). Prosedur pengembangan media pembelajaran berbasis

adobe flash professional CS5 terdiri dari 10 tahap, yaitu pra penelitian, mengumpulkan informasi, desain awal produk, desain tampilan produk, pembuatan produk, uji coba produk, validasi produk, revisi produk, uji kelayakan produk, pembuatan produk masal. Instrumen penilaian yang digunakan untuk menilai kelayakan media pembelajaran interaktif berbasis

adobe flash professional CS5 adalah lembar angket. Media pembelajaran

interaktif ini direspon oleh dua orang guru dan dua belas peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Cawas Klaten. Data nilai kualitas yang diperoleh masih dalam bentuk data kualitatif kemudian diolah menjadi data kuantitatif. Data kuantitatif dianalisis kemudian dikonversi menjadi tingkat kelayakan produk secara kualitatif dengan pedoman menurut kriteria kategori penilaian.

Penelitian ini menghasilkan media pembelajaran interaktif asmaul husna berbasis adobe flash professional CS5 kelas X. Hasil validasi berdasarkan penilaian ahli media adalah Layak (B) dengan persentase 76%. Berdasarkan penilaian ahli materi adalah Sangat Layak (A) dengan persentase 81,33%. Berdasarkan penilaian peer review adalah Sangat Layak (A) dengan persentase 86%. Berdasarkan penilaian dua guru Pendidikan Agama Islam adalah Sangat Layak (A) dengan persentase 83%. Sedangkan berdasarkan respon dua belas peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Cawas Klaten adalah Sangat Layak (A) dengan persentase 86,67%. Dengan demikian media pembelajaran interaktif asmaul husna berbasis adobe flash

professional CS5 kelas X sangat layak digunakan dalam kegiatan

pembelajaran.

Key Word: Pengembangan Media Pembelajaran, Adobe Flash Professional


(14)

xi ABSTRACT

This study were aimed to develop adope flash professional CS5 media in the Islamic education learning of asmaul husna for students grade X in senior high school or vocational high school and to know the feasibility of the interactive learning media based on the scoring of two teachers and the respond of 12 students.

It was a Research and Development study. The development procedures of adope flash professional CS5 learning media consist of 10 stages: pre-study, information collection, the initial design of the product, the display design of the product, product creation, product experiment, product validation, product revision, product feasibility testing, massive product creation. The scoring instrument used to score the feasibility of the interactive learning media based adope flash professional CS5 was questionnaire. This interactive learning media was responded by two teachers and 12 students of grade X in SMA N 1 Cawas Klaten. The data quality score were still in the form of qualitative data which were then being processed into quantitative data. The quantitative data were analyzed, then were converted into levels of product feasibility qualitatively using the guidline in criteria of assessment categories.

This study resulted an interactive learning media asmaul husna based adope flash professional CS5 for grade X. The validation result based on two media expert scoring was Good (B) with the percentage of 76%. Based on the material expert scoring was Very Good (A) with the percentage of 81.33%. Based on the peer review scoring was Very Good (A) with the percentage of 86%. Based on the scoring of two teachers were Very Good (A) with the percentage of 83%. Moreover, based on the respond of 12 students grade X in SMA N 1 Cawas Klaten was Very Good (A) with the percentage of 86.67%. So, it can be concluded that interactive learning media asmaul husna based adope flash professional CS5 was very good to be used in the teaching and learning process.

Keywords: the development of learning media, Adobe Flash Professional CS5, asmaul husna


(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan sarana atau wahana yang berguna untuk meningkatkan kualitas manusia, baik dari aspek kemampuan, pribadi, maupun kewajiban sebagai warga negara yang baik. Oleh karena itu mutu pendidikan harus ditingkatkan, salah satu faktor pendukungnya adalah peningkatan kualitas pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, mutu dari pendidikan tidak lepas dari seberapa besar mutu dari seorang pendidik. Pendidikan yang bermutu terjadi karena pengaruh guru yang berkualitas, seberapa besar kecakapan guru dalam menggunakan media, metode yang bisa meningkatkan kualitas pendidikan.

Keberhasilan dalam pembelajaran salah satunya dapat dilihat dari hasil belajar anak didik yang semakin meningkat, faktor yang mempengaruhi tinggi- rendah hasil belajar siswa secara garis besar ada dua, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal di antaranya adalah minat, bakat, motivasi, tingkat intelegensi, sedangkan faktor eksternal di antaranya adalah media pembelajaran, metode dan sumber belajar. Kedua faktor tersebut saling berinteraksi dalam menentukan tinggi rendahnya pemahaman siswa tentang materi yang telah diajarkan oleh guru yang kemudian dapat dilihat dari hasil belajar anak didik.

Pendidik yang kreatif harus mampu menciptakan media pembelajaran yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi pelajaran yang akan dipelajarinya, sehingga peserta didik tidak akan merasa jenuh dengan


(16)

pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang monoton. Media pembelajaran yang dibuat harus merupakan media pembelajaran interaktif agar lebih menekankan pada keaktifan peserta didik pada saat kegiatan belajar- mengajar berlangsung. Selain itu, media pembelajaran interaktif yang dibuat hendaknya bisa berfungsi sebagai pengganti ketika pendidik berhalangan hadir dalam kegiatan belajar- mengajar di kelas, sehingga siswa bisa belajar mandiri di sekolah maupun di rumah untuk lebih memahami materi yang dipelajarinya secara lebih dalam.

Pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam menjadi relevan karena media pembelajaran interaktif ini dimaksudkan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang akan dipelajari.

Salah satu aplikasi komputer yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran interaktif dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah Adobe Flash Profesional CS5 merupakan program animasi 2D (dua

dimensi) berbasis vektor yang telah banyak digunakan oleh animator untuk membuat animasi, salah satunya adalah untuk membuat presentasi multimedia. Di dalam pembuatan slide- slide presentasi tersebut bisa disisipkan gambar, sound

maupun video.1

Menurut penggunaannya multimedia pembelajaran dibedakan menjadi dua macam, yaitu Multimedia Presentasi Pembelajaran (MPP) dan Software Pembelajaran Mandiri (SPM). MPP adalah alat bantu guru dalam menunjang proses pembelajaran di kelas. Media ini berisi pokok-pokok materi yang diajarkan. Dalam


(17)

penggunaannya diperlukan improvisasi dari guru dalam transformasi materi ke

siswa, sedangkan SPM adalah bahan belajar yang dimanfaatkan oleh siswa dalam proses pembelajaran secara mandiri sehingga peran guru tidak dominan. Dalam media ini kedalaman materi dan interaktivitas media diharapkan mampu memunculkan stimulus dan respon siswa. Untuk membuat MPP guru cukup menggunakan aplikasi program Ms. Powerpoint yang memang dirancang untuk membuat presentasi. Sedangkan untuk membuat SPM masih didominasi dengan program aplikasi berbasis flash, karena hingga saat ini Flash masih tetap menguasai dunia animasi.

Materi pokok yang dikembangkan dalam bahan ajar yaitu materi asmaul husna. Ada beberapa pertimbangan peneliti untuk mengembangkan materi asmaul husna antara lain: Pertama: ilmu tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah adalah

ilmu yang paling mulia dan paling utama, yang kedudukannya paling tinggi dan derajatnya paling agung. Tentunya hal ini sangat dimaklumi karena kemuliaan suatu ilmu pengetahuan bergantung kepada jenis pengetahuan yang dipelajari dalam ilmu itu. Sementara itu, telah dimaklumi pula bahwa tiada yang lebih mulia dan lebih utama daripada ilmu tentang nama-nama dan sifat-sifat Allah yang terkandung dalam Al-Qur`an yang mulia dan Sunnah Nabi Muhammad Saw.

Kedua: mengenal Allah dan memahami nama-nama dan sifat-sifat-Nya akan

menambah kecintaan hamba kepada Rabb-nya, akan membuatnya semakin mengagungkan dan membesarkan-Nya, lebih mengikhlaskan segala harapan dan tawakkal hanya kepada-Nya, serta membuat rasa takutnya terhadap Allah semakin mendalam.


(18)

Ketiga: mengenal Allah dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya adalah dasar

keimanan dan, dengan itu pula, iman akan semakin bertambah.

Keempat : Firman Allah Swt.

Artinya :

Hanya milik Allah asmaul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”(Q.S. Al- A’raaf/ 7: 180)

Berdasarkan ayat tersebut, kita diperintahkan untuk selalu menyebut nama-nama Allah Swt. yang terhimpun dalam asmaul husna. Semua kegiatan yang dilakukan sebaiknya didahului dengan menyebut nama-Nya (terwujud dalam kalimat basmalah). Allah Swt. memerintahkan untuk menyebut-Nya dengan asmaul husna sebagai pujian dan pengantar doa kepada-Nya. Dalam berdoa kita pasti meminta sesuatu. Dengan memuji nama-Nya terlebih dahulu, harapan akan terkabulnya doa kita tentu akan semakin besar. Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah menjelaskan :

Sesungguhnya Allah Swt. mempunyai sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu,barang siapa yang menghafalkannya, maka ia akan

masuk surga”. (HR. Bukhari)

Hal ini menunjukkan apabila kita mengenal asmaul husna dengan bersungguh-sungguh, menghafal, kemudian memahami maknanya serta beribadah


(19)

kepada Allah Swt. maka akan menjadi penguat iman yang paling besar, bahkan mengenal asma dan sifat-Nya merupakan dasar iman. Oleh karena itu, tujuan dari belajar asmaul husna adalah untuk mengetahui nama-nama dan sifat Allah Swt. dengan mengenal Allah Swt. dan memahami sifat- sifatnya akan menambah kecintaan hamba- hamba-Nya kepada Rabbnya, akan membuatnya semakin mengagungkan dan membesarkan-Nya dan membuat rasa takutnya kepada Allah semakin mendalam. Uraian di atas adalah beberapa hal yang menunjukkan pentingnya mempelajari asmaul husna dan betapa perlunya seorang hamba untuk mendalaminya.

Berdasarkan hasil observasi awal di SMA Negeri 1 Cawas Klaten, sekolah tersebut memiliki fasilitas-fasilitas yang memadai dan juga menunjang kegiatan pembelajaran antara lain ruang perpustakaan, laboratorium komputer, selain itu SMA Negeri 1 Cawas Klaten juga memiliki fasilitas LCD proyektor yang terdapat di setiap ruang kelas. Ada beberapa alasan peneliti ingin mengembangkan bahan ajar berbasis Adobe Flash Profesional CS5. Salah satunya SMA Negeri 1 Cawas

Klaten sudah ada pembelajaran berbasis komputer, tetapi bahan ajar berbasis komputer yang dikembangkan masih terbatas, dan untuk pembelajaran Pendidikan Agama Islam sendiri belum menggunakan media berbasis Adobe Flash Profesional

CS5. Saat observasi pembelajaran di kelas, dalam proses pembelajaran sebagian

besar guru masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab tanpa ada variasi metode atau model pembelajaran yang lain, meskipun juga ada guru yang memanfaatkan media lingkungan untuk mempermudah pemahaman peserta didik. Sehingga keadaan yang seperti ini mengakibatkan sebagian besar siswa mengalami


(20)

kejenuhan selain itu juga mengurangi minat dan motivasi siswa dalam memahami materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam sehingga nanti akan mempengaruhi hasil belajar siswa dan berakibat tujuan pembelajaran yang tidak tercapai.

Setelah peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa Kelas X, peneliti menemukan bahwa mayoritas siswa kurang mengetahui asmaul husna, mereka beralasan pada saat SMP hanya memperoleh materi asmaul husna yang sedikit. Melihat situasi seperti itu maka dapat disimpulkan bahwa peran guru sangatlah penting dalam penentukan metode maupun media yang digunakan, agar dapat memaksimalkan pemahaman dalam materi asmaul husna pada siswa Kelas X.

Setelah berdiskusi dengan Guru Pendidikan Agama Islam SMA Negeri 1 Cawas Klaten, peneliti menawarkan sebuah pengembangan media pembelajaran berbasis Adobe Flash Profesional CS5, yang dapat digunakan sebagai alternatif

media pembelajaran untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi asmaul husna. Media pembelajaran berbasis Adobe Flash Profesional CS5 ini

nantinya akan dikemas dalam bentuk CD Interaktif yang berisi materi asmaul husna beserta contoh soal. Materi asmaul husna akan dibuat lebih menarik dengan menggabungkan teks, desain grafis maupun suara, sehingga diharapkan dapat

menarik minat belajar siswa terhadap materi asmaul husna.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pengembangan berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Asmaul Husna Berbasis Adobe Flash Profesional Cs5 di


(21)

ini guru dituntut untuk bisa memanfaatkan teknologi dalam proses pembelajaran dan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran interaktif asmaul husna berbasis Adobe FlashProfesional Cs5 ?.

2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran interaktif asmaul husna berbasis

Adobe FlashProfesional Cs5 ?.

C. Tujuan Penelitian

Setelah melihat rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui pengembangan media pembelajaran interaktif menggunakan

Adobe Flash Profesional CS5 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam

materi asmaul husna di Kelas X SMA.

2. Untuk mengetahui kelayakan media pembelajaran interaktif menggunakan

Adobe Flash Profesional CS5 dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam


(22)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna atau bermanfaat bagi semua pihak yang terkait dengan dunia pendidikan, adapaun manfaat yang diharapkan yaitu : 1. Bagi Pendidik

Bagi pendidik hasil penelitian ini dapat dijadikan perbandingan dan alternatif media pembelajaran interaktif dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya materi asmaul husna.

2. Bagi Siswa

Bagi siswa dengan media pembelajaran interaktif yang memungkinkan terciptanya kondisi belajar yang menyenangkan, siswa diharapkan tidak jenuh dalam mengikuti kegiatan belajar- mengajar Pendidikan Agama Islam dan mudah memahami materi yang disampaiakan oleh guru.

E. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang diharapkan setelah mengembangkan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Hasilnya merupakan media pembelajaran berbentuk Compact Disk (CD) yang

berisi materi pokok asmaul husna.

2. Pengembangan media pembelajaran dibuat berupa CD yang berbentuk animasi yang memuat: teks, audio, gambar diam (image), gambar bergerak (animasi).

3. Guru dan siswa dapat dengan mudah menggunakan CD pembelajaran karena telah dilengkapi cara penggunaannya.

4. Dalam CD pembelajaran memuat pendahuluan, isi, penutup, serta dilengkapi dengan contoh soal dan latihan.


(23)

F. Asumsi dan Batasan Pengembangan

Hasil yang dicapai akan optimal jika skripsi ini membatasi permasalahan. Permasalahan yang akan dikaji dalam skripsi ini adalah :

1. Penelitian ini memfokuskan pada pembuatan produk media pembelajaran yang berbentuk CD interaktif bagi siswa SMA kelas X semester I pada materi asmaul husna dalam kurikulum 2013.

2. Software yang digunakan dalam memproduksi media pembelajaran adalah

Coreldraw X6 dan Adobe Flash ProfessionalCs5.

3. Pengujian media pembelajaran yang dibuat, hanya meliputi pengujian produk, tidak diuji pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa.

4. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Cawas Klaten.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan dalam mengkaji dan memahami secara keseluruhan skripsi ini peneliti akan menguraikan tentang sistematika pembahasan sebagai berikut:

Bagian awal skripsi terdiri atas : halaman sampul, halaman judul, halaman persetujuan, halaman pengesahan, halaman pernyataan keaslian, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi dan sebagainya.

Bagian pokok dalam skripsi ini terdiri dari 5 bab. Adapun penjelasannya sebagai berikut :


(24)

BAB I : Pendahuluan. Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, spesifikasi produk yang dikembangkan, asumsi dan batasan pengembangan, serta sistematika pembahasan.

BAB II : Tinjauan pustaka dan landasan teori. Pada bab ini memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan landasan teori.

BAB III : Metodologi penelitian . pada bab ini terdiri dari jenis penelitian, pendekatan penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV : Hasil penelitian dan pembahahasan. Pada bab ini membahas tentang gambaran umum lokasi penelitian, deskripsi data, gambaran umum produk yang akan dihasilkan, serta pembahasan hasil penelitian

BAB V : Bab terakhir berisi kesimpulan, saran- saran, daftar pustaka, dan lampiran- lampiran.


(25)

BAB II

TINJAUAN DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan penelusuran peneliti terhadap berbagai literatur hasil penelitian sebelumnya yang relevan atau memiliki keterkaitan dengan fokus permasalahan yang ditelitinya. Adapun penelitian dahulu yang relevan terhadap pembahasan di atas antara lain :

Pertama, Siti Aniqotunnisa, Pengembangan Media Pembelajaran Kuis

Interaktif Nahwu Berbasis Macromedia Flash 8 sebagai Sumber Belajar Mandiri di

Madrasah Tsanaiyah Ibnul Qoyyim Putra Kelas VIII. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan media kuis interaktif nahu untuk peserta didik kelas VIII Mts. Ibnul Qoyyim Putra dan untuk mengetahui kelayakan media kuis interaktif nahwu berdasarkan penilaian tiga guru nahwu Mts. Ibnul Qoyyim Putra dan respons 22 peserta didik Mts. Ibnul Qoyyim Putra. Penelitian ini menggunakan model ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu : Analisis, Perencanaan, Produksi, Implementasi, dan Evaluasi. Prosedur penelitian ini terbatas sampai tahap pengembangan. Produk ini ditinjau oleh dosen pembimbing, ahli materi dan teman sejawat. Penilaian produk dilakukan oleh tiga guru nahwu dan direspon oleh 22 peserta didik Mts. Ibnul Qoyyim Putra. Instrumen yang digunakan berupa angket daftar cek (check list) untuk melihat kualitas produk dan angket respon peserta didik

untuk melihat tanggapan peserta didik terhadap produk. Hasil penilaian dan respons berupa data kuantitatif, kemudian dianalisis dengan kriteria penilaian ideal dan persentase keidealan untuk menentukan kualitas produk.


(26)

Hasil penelitian pengembangan berupa media kuis interaktif nahwu. Berdasarkan hasil penelitian, menurut 3 guru Mts. Ibnul Qoyyim Putra media kuis interaktif nahwu memiliki kualitas sangat baik (SB) dengan persentase keidealan 91,58%. Sedangkan respons yang dihasilkan menurut 22 peserta didik yaitu 98,18% terhadap media kuis interaktif nahwu. Dari hasil penilaian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media kuis interaktif nahwu ini layak dan dapat dijadikan sebagai sumber belajar mandiri untuk peserta didik Mts. Ibnul Qoyyim Putra.

Kedua, Alief Ahdian Fajar Arifin, Pengembangan Media Pembelajaran

Interaktif Matematika berbasis Pendidikan Karakter menggunakan Macromedia

Flash Professional 8 pada Pokok Bahasan Aritmatika Sosial Kelas VII. Penelitian

ini bertujuan untuk : 1) menghasilkan media pembelajaran yang berkualitas dengan basis pendidikan karakter menggunakan Macromedia Flash Professional 8 pada

pokok bahasan aritmetika sosial. 2) mengetahui respons siswa terhadap media pembelajaran interaktif matematika berbasis pendidikan karakter menggunakan

Macromedia Flash Professional 8 pada pokok bahasan aritmetika sosial.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau

Research And Development (R&D). Model yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan langkah- langkah yang diadaptasi dari Borg dan Gall. Model ini terdiri dari 3 tahap, yaitu perencanaan, pengembangan dan penilaian. Instrumen yang digunakan meliputi lembar penilaian ahli media, ahli materi dan angket respons siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif yaitu dengan memberikan informasi secara ringkas mengenai data yang diperoleh.


(27)

Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa pengembangan media pembelajaran dilakukan dengan tahap : perencanaan ( studi pustaka, menentukan media yang dikembangkan), pengembangan ( menentukan materi, menyusun story

Board, menyusun media, menyusun instrumen penelitian) dan penilaian (uji coba

terbatas, uji coba kelas kecil, uji coba kelas besar). Kualitas media pembelajaran yang dikembangkan memiliki kualitas Baik (B) dengan persentase keidealan 83,90%. Selain itu, respons siswa terhadap media pembelajaran pada uji coba kelas besar mendapatkan respons Sangat Baik (SB) dengan persentase keidealan 87%.

Ketiga, David Fero, Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan

Macromedia Flash 8 Mata Pelajaran TIK Pokok Bahasan Fungsi dan Proses Kerja

Peralatan TIK Di SMA N 2 Banguntapan. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran dengan langkah-langkah yang sistematis sesuai dengan kaidah dalam mengembangkan media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA kelas X menggunakan Program Macromedia Flash 8, (2) Mengetahui kelayakan software media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi yang dikembangkan.

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang dilakukan dengan empat tahapan utama yakni: analisis, perancangan, produksi dan evaluasi. Tahap desain dihasilkan desain pembelajaran dan desain software. Pada tahap produksi dihasilkan produk awal yang kemudian di review oleh ahli materi dan ahli media. Dari hasil review diadakan revisi sesuai dengan saran kedua ahli tersebut. Pada tahap evaluasi, produk diuji cobakan kepada siswa, subjek ujicoba adalah siswa


(28)

kelas X 2 SMA N 2 Banguntapan. Data diperoleh dengan angket, skor diberikan dalam skala 15. Data kemudian dianalisa sedangkan saran-saran dijadikan dasar merevisi produk

Hasil menunjukkan bahwa : (1) Media pembelajaran ini telah melalui langkah-langkah sistematis penelitian pengembangan yang meliputi tahap : analisis, perancangan, produksi dan evaluasi. (2) kualitas media pembelajaran berdasarkan hasil uji coba pada siswa termaksud kategori baik dengan rata-rata skor 3,7 . Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa produk media pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi ini telah memenuhi kaidah penelitian dan pengembangan dan efektif dipakai dalam proses pembelajaran bagi siswa SMA kelas X SMA N 2 Banguntapan, Bantul.

Keempat, Ant Willy Eko Sujatmiko, Pengembangan Media Pembelajaran

Menggunakan Adobe Flash Pada Mata Diklat Gambar Teknik Di SMK N 3

Yogyakarta. Penelitian ini didasarkan pada kurang efektifnya proses belajar mengajar gambar teknik di SMK N3 Yogyakarta. Penggunaan metode ceramah dan kurangnya pengembangan media pembelajaran menyebabkan pemahaman siswa tentang materi gambar teknik menjadi kurang, diperlukan pengembangan media yang layak sebagai sumber belajar siswa baik secara mandiri maupun di kelas. Hal inilah yang melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitian pengembangan media pembelajaran gambar teknik. Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran gambar teknik dan mengetahui kelayakan media pembelajaran tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan


(29)

(Research and Development). Tempat penelitian di Jurusan Teknik Mesin, SMKN 3 Yogyakarta. Obyek penelitian ini berupa pengembangan media pembelajaran menggunakan Adobe flash pada mata diklat Gambar Teknik. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui angket. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah dengan teknik analisis deskriptif kualitatif yang diungkapkan dalam distribusi skor dan dipersentase terhadap kategori skala penilaian yang telah ditentukan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan media pembelajaran melalui beberapa tahap, yaitu (1) menetapkan mata pelajaran yang akan dikembangkan medianya, (2) menentukan materi yang sesuai (3) melakukan penelitian pendahuluan, (4) pengumpulan bahan, (5) ) pembuatan desain software, (6) mengembangkan bentuk produk, (7) validasi oleh ahli media dan ahli materi, (8) analisis, (9) evaluasi kelompok kecil, (10) analisis hasil kelompok kecil, (11) uji coba lapangan, (12) analisis hasl uji coba lapangan.

Hasil penilaian terhadap media pembelajaran, oleh ahli materi dinilai “lebih

dari baik” digunakan sebagai media pembelajaran dengan memperolehpoin 59 dari skor ideal 70. Menurut ahli media dinilai “baik” denganmemperoleh poin 90 dari skor ideal 115, sedangkan pada uji coba lapangan diperoleh poin 920 dari skor ideal

1120 dengan “hasillebih dari baik.”

Kelima, Laeli Maftukhah, Pengembangan Macromedia Flash Professional

8 Sebagai Media Pembelajaran Wangsalan Untuk Siswa Kelas VIII. Tujuan


(30)

wangsalan untuk siswa SMP kelas VIII dengan Macromedia Flash Professional 8,

menghasilkan media interaktif pembelajaran wangsalan untuk siswa SMP kelas VIII, mendeskripsikan hasil pengembangkan media pembelajaran wangsalan untuk

siswa SMP kelas VIII dengan Macromedia Flash Professional 8.

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Tahap pengembangan media pembelajaran ini meliputi beberapa tahap yaitu: tahap analisis, tahap perancangan media pembelajaran, tahap pengembangan media pembelajaran, tahap validasi dan ujicoba produk dan tahap akhir media. Produk media ini diuji kelayakan oleh dosen ahli materi dan dosen ahli media. Setelah dilakukan revisi, maka dinyatakan layak ujicoba produk. Selanjutnya dilakukan penilaian oleh guru pelajaran bahasa Jawa dan dilakukan ujicoba produk terhadap siswa kelas VIII. Ujicoba produk dilakukan pada siswa kelas VIII-X SMP N 8 Yogyakarta yang terdiri atas 23 siswa yang diakhiri dengan mengerjakan evaluasi untuk mengetahui Kriteria Ketuntasan Minimal siswa terhadap materi yang ada dalam media pembelajaran wangsalan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) hasil validasi kualitas produk dari ahli materi termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan persentase 92,2%; (2) hasil validasi kualitas produk dari ahli media termasuk dalam kategori “sangat baik” dengan persentase 83%; (3) penilaian guru bahasa Jawa terhadap kualitas produk


(31)

produk dari siswa kelas VIII termasuk dalam kategori “sangat setuju” dengan

persentase 84,8%.

Berdasarkan hasil analisis data validasi ahli materi, ahli media dan guru bahasa Jawa dinyatakan layak untuk diujicobakan kepada siswa kelas VIII. Dari keseluruhan penilaian memperoleh rata-rata persentase 85% dengan kategori

“sangatbaik”. Persentase ketuntasan siswa dalam mengerjakan gladhen pada media mencapai 91,3%. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa media pembelajaran wangsalan yang dikembangkan, membantu dalam memahami materi wangsalan dan menarik minat siswa untuk belajar.

Dari beberapa penelitian terdahulu, peneliti tidak menemukan penelitian yang sama dengan apa yang akan peneliti lakukan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari segi materi yang dikembangkan serta lokasi penelitian. Dalam penelitian ini produk yang dihasilkan berupa CD pembelajaran materi asmaul husna yang dibuat menggunakan Adobe Flash Profesional CS5.

B. Landasan Teori

1. Media Pembelajaran Interaktif

a) Pengertian Media Pembelajaran Interaktif

Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah

media diartikan sebagai “tengah”, “perantara” atau “pengantar” yang dalam

bahasa arab media adalah ( لئاسو ) perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Oemarhamalik mendefinisikan media adalah sebagai teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan


(32)

komunikasi antara guru dan murid dalam proses pendidikan dan pengajaran sekolah (Fatah, 2005 :125).

Gerlach & Ely (1971:415) media merupakan perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Association of Education and Communication Technology (AECT) dalam (Arsyad ,2007:3) memberi batasan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan peasan atau informasi. Media mempunyai kegunaan dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbal. Media dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra. Dengan media akan menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara pembelajar dengan sumber belajar, memungkinkan pembelajar belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.

Secara umum media pembelajaran dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu media pandang (visual aids), media dengar (audio aids) dan media dengar - pandang (audio-visual aids). Media pandang dapat berupa benda-benda alamiah, orang dan kejadian; tiruan benda-benda-benda-benda alamiah, orang dan kejadian; dan gambar benda-benda alamiah, orang dan kejadian (Arsyad, 2002). Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang dapat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.

Interaktif berasal dari kata interaksi, yaitu hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi, antar hubungan.


(33)

Interaktif adalah hal yang terkait dengan komunikasi dua arah/ suatu hal bersifat saling melakukan aksi, saling aktif dan saling berhubungan serta mempunyai timbal balik antara satu dengan lainnya (Warsita:2008)

Jadi, media pembelajaran interaktif adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar yang dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat dioperasikan oleh peserta didik, sehingga peserta didik aktif dalam kegiatan pembelajaran dan dapat mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.2

b) Fungsi Media Pembelajaran

Ada beberapa pengertian tentang media pembelajaran yang telah dipelajari, tersirat tujuan dari penggunaan suatu media yaitu untuk membantu guru menyampaikan pesan- pesan secara mudah kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat menguasai pesan- pesan secara mudah, cepat dan akurat.

Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu :

1. Fungsi atensi, media visual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah satu


(34)

pelajran yang tidak disengangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.

2. Fungsi afektif, media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan sisa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar. Lambang visual atau gambar dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

3. Fungsi kognitif, media visual terlihat dari temuan- temuan penelitian yang mengungkapkan baha lambang visual atau gambar memperl;ancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi kompensatoris, media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu sisa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain, media pembelajaran berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.

c) Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Salah satu media pembelajaran yang banyak digunakan sekarang adalah media pembelajaran berbasis komputer. Kelebihan dan keterbatasan media pembelajaran berbasis komputer adalah sebagai berikut :

1) Kelebihan

(a) Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lambat menerima pelajaran, karena dapat ditampilkan secara berulang.


(35)

(b) Komputer dapat merangsang siswa untuk aktif karena bersifat interaktif.

(c) Komputer dapat menyesuaikan dengan tingkat kecepatan belajar siswa karena terdiri dari sederet urutan kegiatan yang kontinu. (d) Komputer mampu merekam aktifitas siswa selama menggunakan

suatu media pembelajaran sehingga mudah dipantau perkembangan setiap siswa.

2) Keterbatasan

(a) Memerlukan biaya yang relatif mahal.

(b) Memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer.

(c) Satu komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang. Untuk kelompok yang lebih besar diperlukan tambahan peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan-pesan di monitor ke layar lebih besar.

Bagian-bagian yang sebaiknya terdapat dalam media pembelajaran berbasis komputer adalah materi yang berisi konsep-konsep yang akan disampaikan, contoh soal yang membimbing siswa agar lebih aktif, soal latihan yang berisi tempat siswa memasukan jawaban dan nilai akhir siswa. Bagian-bagian media sangat dianjurkan memiliki tampilan lebih familiar dengan pengguna. Sehingga diperoleh kesan pengguna nyaman dalam


(36)

menggunakan media. Selain itu seni menyampaikan sangat mempengaruhi gaya tampilan media.

2. Pendidikan Agama Islam

Agama berasal dari bahasa sansekerta. Akar kata agama adalah gam

yang mendapat awalan a dan akhiran a sehingga menjadi a-gam-a. Akar itu

kadang- kadang mendapat awalan i atau u dengan akhiran yang sama. Sehingga menjadi i-gam-a atau u-gam-a. Dalam bahasa Bali, agama artinya peraturan,

tata cara, upacara hubungan manusia dengan raja. Igama artinya peraturan, tata

cara, upacara dalam berhubungan dengan dewa- dewa. Sedangkan ugama

diartikan sebagai peraturan, tata cara dalam berhubungan antar sesama manusia.3

Dapat disimpulkan bahwa agama adalah kepercayaan kepada Tuhan yang dinyatakan dengan mengadakan hubungan dengan Dia melalui upacara, penyembahan dan permohonan, dan membentuk sikap hidup manusia menurutatau berdasarkan ajaran agama itu.4

Islam merupakan kata turunan ( jadian ) yang berarti ketundukan, ketaatan, kepatuhan kepada kehendak Allah, yang berasal dari kata salama yang

artinya patuh atau menerima. Kata dasarnya adalah salima yang berarti

sejahtera, tidak tercela, tidak tercacat. Dari kata itu terbentuk kata masdar

salamat ( yang dalam bahasa Indonesia menjadi selamat ). Dari uraian tersebut

3 Mohammad Daud, Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013), hal.35


(37)

dapat disimpulkan bahwa arti yang dikandung dalam islam adalah kedamaian, kesejahteraan, keselamatan, ketaatan dan kepatuhan.5

Pendidikan itu pada hakikatnya adalah proses pembimbingan, pembelajaran atau pelatihan terhadap anak, generasi muda, manusia agar nantinya dapat berkehidupan dan melaksanakan peranan serta tugas- tugas hidupnya dengan sebaik baiknya.6

Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu secara keseluruhan terliput dalam lingkup Al Quran dan Al Hadits, keimanan, akhlak, fikih, ibadah dan sejarah, sekaligus menggambarkan bahwa ruang lingkup Pendidikan Agama Islam mencakup perwujudan keserasian, keselarasan dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah, diri sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya maupun lingkungannya ( hablun minallah wa hablun minannas ).

Jadi, Pendidikan Agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.7 Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk mengembangkan

kemampuan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai- nilai agama Islam yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

5 Mohammad Daud, Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : Rajawali Pers, 2013), hal.49

6 Tadjab, dkk., Dasar-Dasar Kependidikan Islam, (Surabaya : Karya Aditama, 1996), hal.6

7 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, (Bandung :


(38)

3. Adobe Flash Professional CS5

Adobe Flash merupakan program animasi yang mendukung pemrograman Action Script nya. Program ini tepat digunakan untuk

mengembangkan media pembelajaran interaktif karena mendukung animasi, gambar, teks, suara.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan Adobe Flash

Profesional CS5 dalam pembuatan presentasi multimedia, antara lain :8

a) Memiliki kemampuan untuk membuat presentasi yang atraktif baik presentasi otomatis atau presentasi interaktif.

b) Kemudahan dalam melakukan penyisipan unsur multimedia seperti suara, gambar ataupun video.

c) Program mudah dijalankan.

Ada beberapa istilah dalam membuat presentasi multimedia dengan menggunakan Adobe Flash Professional CS5, antara lain :

a) Frame, merupakan kotak- kotak kecil yang digunakan untuk meletakkan

objek- objek presentasi.

b) Frame per second (fps), merupakan penentu kecepatan movie saat

dijalankan.

c) Keyframe, merupakan lingkaran kecil di dalam frame yang berisikan objek.

d) Symbol, memiliki 3 tipe simbol dalam flash, yaitu Graphic ( untuk

menyimpan gambar), Button ( untuk membuat simbol ), dan Movie Clip (

untuk membuat movie )


(39)

e) ActionScript, merupakan bahasa pemrograman Adobe Flash Professional

CS5, yang digunakan untuk meng- animasikan objek, mengontrol navigasi

dan menginteraksikan objek dalam movie.

f) Library, merupakan wadah untuk menyimpan objek hasil impor dan objek

symbol.

g) Animasi, merupakan pergerakan gambar- gambar yang mengikuti suatu alur

atau aturan- aturan tertentu.

Ada beberapa komponen kerja dalam program Adobe Flash

Professional CS5, komponen kerja ini ada yang telah ditampilkan sebagai

tampilan standar dan ada juga yang masih tersembunyi sehingga memerlukan perintah tertentu untuk menampilkannya. berikut ini adalah beberapa komponen kerja dalam Adobe Flash Professional CS5 :9

a) Toolbox adalah sebuah panel yang menampung tombol- tombol yang

berguna untuk membuat suatu desain animasi.

b) Timeline berguna untuk menentukan durasi animasi, jumlah layer, frame,

menempatkan script dan beberapa keperluan animasi lainnya.

c) Stage adalah lembar kerja yang digunakan untuk membuat atau mendesain

objek yang akan dianimasikan.

d) Panel Properties berguna untuk menampilkan parameter dari sebuah tombol

yang terpilih sehingga dapat dimodifikasi dan memaksimalkan fungsi dari tombol tersebut.

9


(40)

e) Effec filters adalah bagian dari Panel Properties yang menampilkan berbagai

jenis effec filters yang dapat digunakan untuk mempercantik tampilan objek.

f) Motion Editor berguna untuk melakukan kontrol animasi yang telah dibuat.

g) Motion Presets berguna untuk menyimpan format animasi yang telah jadi

dan siap digunakan sewaktu- waktu.

h) Layer merupakan sebuah nama tempat yang digunakan untuk menampung

satu gerakan objek.

i) Frame merupakan bagian dari layer yang digunakan untuk mengatur

pembuatan animasi.

Keunggulan Adobe Flash Professional CS5 dibandingkan dengan

program lain yang sejenis, antara lain :10

a) Dapat membuat kontrol animasi interaktif dengan sebuah movie atau objek

yang lain.

b) Dapat membuat perubahan transparasi warna dalam movie.

c) Dapat membuat perubahan animasi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. d) Dapat membuat gerakan animasi dengan mengikuti alur yang telah

ditetapkan.

e) Dapat dikonversi dan dipublikasikan (publish) ke dalam beberapa extensi

file antara lain, .swf, .html, .jpg, .png, .exe, .mov.

Sedangkan kelemahan Adobe Flash Professional CS5 dapat dijelaskan

sebagai berikut :

a) Bahasa pemrograman lebih rumit, karena dikerjakan secara manual

10


(41)

b) Dalam membuat aplikasi membutuhkan waktu yang lama ( harus memahami bahasa pemrograman terlebih dahulu )

c) Dalam pembuatannya membutuhkan banyak variabel untuk memberi nama pada objek yang akan dijalankan/ dimainkan.

4. Asmaul Husna

Asmaul husna adalah nama-nama Allah ta'ala yang indah dan baik. Asma berarti nama dan husna berati yang baik atau yang indah jadi asmaul husna adalah nama nama milik Allah ta'ala yang baik lagi indah. asmaul husna secara harfiah ialah nama-nama, sebutan, gelar Allah yang baik dan agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang agung dan mulia itu merupakan suatu kesatuan yang menyatu dalam kebesaran dan kehebatan milik Allah.

Allah memerintahkan agar berdoa dengan nama-nama Allah dalam

asmaul husna. Setiap suatu kepentingan dianjurkannya dengan menyebutkan nama Tuhan yang ada hubungannya dengan kepentingan itu. Berdoa dan berharap adalah salah satu upaya manusia untuk mencapai sukses terhadap cita- cita atau kehendak dan sekaligus adalah hak manusia yang diberikan oleh Allah Swt. Betapa beruntungnya umat islam yang telah mendapatkan ajaran tentang berdoa, cara dan tertib doa., sikap kejiwaan dalam berdoa, dan lain- lain. Bagi seorang Mukmin/ Muslim, berhasil doanya atau tidak, adalah tetap bernilai ibadah yang pasti mendapatkan pahala dari sisi Allah Swt. Jadi jelasnya bahwa berdoa dengan nama Tuhan yang ada pada asmaul husna adalah salah satu kunci keberhasilan dari doa yang di sampaikan kepada Allah Swt.


(42)

Dalam buku siswa yang berjudul Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kurikulum 2013, materi asmaul husnaterletak pada Bab 1 “ Aku Selalu

Dekat dengan Allah Swt.” Dalam materi ini dikenalkan tujuh asmaul husnadari sembilan puluh sembilan asmaul husna yang ada di dalam Al Qur’an. Antara lain : al-karim, al-mu’min, al-wakil, al-matin, al-jami’, al-‘adl, al-akhir. Setelah mengenal beberapa asmaul husnatersebut peserta didik diharapkan mempunyai pribadi yang dermawan.

Dalam buku pegangan guru, terdapat kerangka pembelajaran yang meliputi : Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Tujuan Pembelajaran, Pengembangan Materi.

A. Kompetensi Inti (KI)

KI-2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif dan pro-aktif ) dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI-3. Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.


(43)

KI-4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. B. Kompetensi Dasar (KD)

2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakkal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman asmaul husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin,al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Akhir.

3.5 Memahami makna asmaul husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jāmi’, al-‘Adl, dan al-Akhir.

4.2 Berperilaku yang mencontoh keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi rasa aman, tawakal dan perilaku adil sebagai implementasi dari pemahaman makna asmaul husna al-Karim, al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jāmi’,

al-‘Adl, dan al-Akhir. C. Tujuan Pembelajaran

1) Peserta didik mampu membaca Al Qur’an yang berkaitan dengan asmaul husna.

2) Peserta didik mampu menjelaskan makna isi Al Qur’an yang berkaitan

dengan asmaul husna.

3) Peserta didik mampu memberikan contoh perilaku yang mencerminkan asmaul husna yang terdapat di dalam Al- Qur’an.

D. Pengembangan Materi


(44)

1) Meneliti secara lebih mendalam pemahaman asmaul husna yang terdapat di dalam Al- Qur’an dengan menggunakan IT.

2) Menjelaskan makna isi asmaul husnayang terdapat di dalam Al- Qur’an dengan menggunakan IT.

3) Mendemonstrasikan hafalan asmaul husnadengan menerapkan berbagai jenis nada bacaan secara baik dan lancar.

4) Memberikan tambahan bacaan ayat Al- Qur’an dan Hadits- hadis yang mendukung lainnya, tentang asmaul husna.

5) Meneliti secara lebih mendalam bentuk perilaku tentang asmaul husna yang terdapat di dalam Al- Qur’an sebagai dasar dalam menerapkan asmaul husnadengan menggunakan IT.

6) Menampilkan contoh perilaku berdasarkan asmaul husnayang terdapat di dalam Al- Qur’an dan Hadits sebagai dasar dalam menerapkan asmaul husna melalui presentasi, demonstrasi dan bersimulasi dalam bentuk powerpoint, video, atau CD pembelajaran.


(45)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian pengembangan atau disebut Research and Development (R&D). Metode R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.11 Sesuai dengan pengertiannya, penelitian ini diarahkan untuk

menemukan atau menciptakan produk baru yang memiliki keunggulan dalam rangka efektivitas, efisiensi, dan produktivitas. Metode R&D yang digunakan dalam penelitian ini mengikuti tahap- tahap menurut Borg dan Gall, yaitu :12 a. Pra penelitian , penelitian dapat berangkat dari masalah. Masalah adalah

penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. b. Mengumpulkan informasi

Setelah menemukan masalah, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk merencanakan/ membuat produk.

c. Desain awal produk

Desain awal produk meliputi desain alur dan pembuatan story board. Desain

alur yaitu pembuatan diagram alur program media pembelajaran interaktif dalam bentuk bagan yang menggambarkan urutan proses dan hubungan antar proses dalam satu program. Setelah diagram alur dibuat kemudian dibuat

11

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2010), hal.407

12


(46)

story board yang merupakan desain cerita program media pembelajaran

interaktif.

d. Desain tampilan produk

Desain tampilan produk adalah penggambaran mengenai rancangan tampilan program media pembelajaran interaktif. Desain tampilan ini dibuat untuk memudahkan programmer menerjemahkan ke dalam bentuk bahasa

pemrograman. e. Pembuatan produk

Pembuatan produk adalah proses menerjemahkan desain tampilan pada tampilan yang sebenarnya.

f. Uji coba produk

Uji coba produk adalah menjalankan media pembelajaran interaktif. Pengujian ini dilakukan untuk mencoba dan mengetahui secara keseluruhan apakah media pembelajaran interaktif ini dapat berjalan dengan baik sesuai desain yang dibuat atau tidak. Setelah program media pembelajaran interaktif berjalan sesuai dengan desain yang dibuat maka telah diperoleh produk awal.

g. Validasi produk

Membuat instrumen untuk menilai kelayakan media pembelajaran interaktif. Pembuatan instrumen ini dimulai dengan pembuatan kisi- kisi. Kemudian kisi- kisi tersebut dikembangkan menjadi instrumen uji kelayakan media pembelajaran interaktif yang berbentuk angket. Validasi media pembelajaran


(47)

interaktif dan penilaian kelayakan media pembelajaran interaktif dilakukan oleh ahli media dan ahli materi.

h. Revisi produk

Setelah media pembelajaran interaktif divalidasi dan dinilai oleh ahli media dan ahli materi, maka dilakukan revisi produk sesuai dengan masukan dari ahli media dan ahli materi.

i. Uji kelayakan produk

Setelah revisi media pembelajaran interaktif dilakukan, kemudian dilakukan uji kelayakan ke lapangan ( pengguna media/siswa )

j. Pembuatan produk masal

Setelah media pembelajaran interaktif dinyatakan layak dalam beberapa kali uji kelayakan, maka media pembelajaran interaktif dapat dikemas dalam bentuk CD.

B. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini bersifat analisis kebutuhan karena penelitian ini tidak bertujuan untuk menguji suatu teori, tetapi bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi atau bermanfaat untuk masyarakat luas, dalam hal ini khususnya dalam dunia pendidikan. Penelitian ini difokuskan pada pengembangan media pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi asmaul husna yang dikemas dalam bentuk CD


(48)

C. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Cawas Klaten, sekolah tersebut memiliki fasilitas yang memadai dan juga menunjang kegiatan pembelajaran berbasis komputer antara lain terdapat laboratorium komputer dan fasilitas LCD proyektor yang terdapat di setiap ruang kelas. Alasan memilih sekolah ini karena peneliti mengetahui bahwa sekolah ini memiliki iklim yang kondusif dan responsive terhadap upaya perbaikan bagi siswa- siswanya. Subjek Penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif Pendidikan Agama Islam ini adalah :

a. Guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMA Negeri 1 Cawas Klaten.

b. Siswa kelas X di SMA Negeri 1 Cawas Klaten.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. dengan observasi peneliti akan mengetahui keadaan di lapangan untuk menganalisis kebutuhan yang akan dijadikan bahan awal untuk pengembangan media pembelajaran.


(49)

Metode observasi menurut (Sukmadinata, 2012: 220) mengungkapkan bahwa:

Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala sekolah yang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dan sebagainya. Observasi dapat dilakukan secara partisipatif ataupun nonpartisipatif. Dalam observasi partisipatif (participatory observation) pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung, pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta pelatihan. Dalam observasi nonpartisipatif (nonparticipatory observation) pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.

2. Wawancara

Model wawancara yang dapat dilakukan meliputi wawancara tak berencana yang berfokus dan wawancara sambil lalu. Wawancara tak berencana berfokus adalah pertanyaan yang diajukan tidak terstruktur, namun selalu berpusat pada satu pokok masalah tertentu. Wawancara sambil lalu adalah wawancara yang tertuju kepada orang- orang yang dipilih tanpa melalui seleksi terlebih dahulu, atau dijumpai secara kebetulan. Model wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara tak berencana yang berfokus. Wawancara ini dilakukan pada guru Pendidikan Agama Islam sebagai bahan pertimbangan untuk membuat media pembelajaran Pendidikan Agama Islam.


(50)

3. Dokumentasi

Metode ini merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data yang menghasilkan catatan- catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga akan diperoleh data yang lengkap, sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Metode ini hanya mengambil data yang sudah ada yang tersedia dalam catatan dokumen.

Metode dokumenter menurut (Sukmadinata, 2012:) yaitu:

Studi dokumenter (documentary study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesiau demgan tujuan dan fokus masalah. Kalau fokus penelitiannya berkenaan dengan kebijakan pendidikan untuk pembangunan karakter bangsa, maka yang dicari adalah dokumen-dokumen undang-undang, Kepres, PP, Kepmen, kurikulum, pedoman-pedoman sampai dengan juklak dan juknis yang berkenaan dengan kebijakan penegembangan karakter bangsa.

Metode dokumentasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan letak geografis, sejarah berdiri, visi misi, struktur organisasi, gambaran umum guru, karyawan dan siswa, serta sarana prasarana yang ada di SMA Negeri 1 Cawas Klaten.

4. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Dalam penelitian ini metode angket digunakan untuk menilai kesesuaian media yang dikembangkan dengan tujuan yang ditetapkan serta menentukan kelayakan media pembelajaran. Responden


(51)

dalam penelitian ini terdiri dari ahli media pembelajaran, ahli materi,peer reviewer, siswa sebagai pengguna.

Intrumen ditujukan untuk mengetahui fungsionalitas media dalam proses pembelajaran, serta menilai kelayakan media pembelajaran interaktif yang dikembangkan. Walkes dan Hess memberikan kriteria dalam mereview perangkat lunak media pembelajaran yang berdasarkan kepada kualitas. Beberapa kualitas tersebut antara lain12

1. Kualitas isi dan tujuan a. Ketepatan

b. Kepentingan c. Kelengkapan d. Keseimbangan e. Minat/ perhatian f. Keadilan

g. Kesesuaian dengan situasi siswa 2. Kualitas instruksional

a. Memberikan kesempatan belajar b. Memberikan bantuan untuk belajar c. Kualitas memotivasi

d. Fleksibilitas instruksionalnya

e. Hubungan dengan program pembelajaran lainnya f. Kualitas sosial interaksi intruksionalnya

12


(52)

g. Kualitas tes dan penilaiannya h. Dapat memberi dampak bagi siswa

i. Dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya. 3. Kualitas teknis

a. Keterbacaan b. Mudah digunakan c. Kualitas tampilan

d. Kualitas penanganan jawaban e. Kualitas pengelolaan programnya f. Kualitas pendokumentasinya

Berdasarkan kriteria di atas maka peneliti membuat kisi- kisi angket yang akan digunakan untuk menilai media pembelajaran interaktif untu mendukung proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada materi asmaul husna yang dikembangkan.

1. Instrumen Uji kelayakan Media Pembelajaran

Instrumen uji kelayakan oleh ahli media ditinjau dari aspek- aspek sebagai berikut : (1) keefektifan desain layar, (2) kemudahan pengoperasian program, (3) konsistensi, (4) format, (5) navigasi. Kisi- kisi instrumen yang digunakan untuk memvalidasi kelayakan media pembelajaran ditinjau dari sisi desain tampilan secara keseluruhan. Ahli media merupakan dosen yang berkompeten di bidangnya. Kisi- kisi


(53)

instrumen yang digunakan oleh ahli media pembelajaran dapat disajikan pada tabel 3.1. berikut ini :

Tabel 3.1 Kisi- kisi instrumen uji kelayakan media pembelajaran.

No Aspek Indikator No. Butir

1 Keefektifan desain layar

- Ukuran huruf dan jenis huruf - Komposisi warna tulisan terhadap

warna latar (background)

- Animasi yang ditampilkan - Tampilan gambar

- Pemilihan musik

1 2

3 4 5

2 Kemudahan

pengoperasian program

- Interaktifitas siswa dengan media - Sistematika penyajian

- Memperhatikan kemampuan

individu

- Kejelasan petunjuk penggunaan - Kemudahan pengoperasian

6 7 8

9 10

3 Konsistensi - Konsistensi kata 11, 12

4 Format - Tata letak ( layout) 13

5 Navigasi - Efektifitas navigasi

- Fungsi navigasi

14 15

2. Instrumen Uji Kelayakan Materi

Instrumen yang digunakan oleh ahli materi ditinjau dari beberapa aspek, yaitu : (1) aspek kualitas materi, dan (2) aspek kemanfaatan. Ahli


(54)

materi merupakan dosen yang berkompeten di bidangnya. Kisi- kisi instrumen uji kelayakan oleh ahli materi dapat disajikan pada tabel 3.2 berikut ini :

Tabel 3.2 Kisi- kisi instrumen uji kelayakan materi

No Aspek Indikator No. Butir

1 Kualitas materi - Relevansi kompetensi dasar dan materi - Relevansi materi dengan evaluasi - Cakupan materi

- Sistematika penyajian materi

- Ketepatan contoh perilaku dalam materi asmaul husna

- Relevansi tugas dengan tujuan - Relevansi dengan kondisi siswa - Penggunaan bahasa yang komunikatif

1 2, 11 4 6 12 13 8 9,10

2 Kemanfaatan - Membantu dalam pembelajaran

- Mempermudah pemahaman siswa - Kesesuaian evaluasi dengan taraf

berfikir peserta didik

- Kesesuaian media untuk memfasilitasi pemahaman asmaul husna

- Kejelasan deskripsi petunjuk

penggunaan 15 7 3 5 14


(55)

3. Instrumen Uji Kelayakan untuk Peer review

Instrumen uji kelayakan oleh peer review ditinjau dari aspek- aspek

sebagai berikut : (1) keefektifan desain layar, (2) kemudahan pengoperasian program, (3) konsistensi, (4) format, (5) navigasi. Kisi- kisi instrumen yang digunakan untuk memvalidasi kelayakan media pembelajaran ditinjau dari sisi desain tampilan secara keseluruhan.

Peer review ( Penelaahan sejawat atau penilaian sejawat ) adalah suatu

proses pemeriksaan atau penelitian suatu karya atau ide pengarang ilmiah oleh pakar lain di bidang tersebut. Penilaian ini dilakukan oleh lulusan STMIK AMIKOM Yogyakarta jurusan Teknik Informatika. Kisi- kisi instrumen yang digunakan oleh peer review dapat disajikan

pada tabel 3.3. berikut ini :

Tabel 3.3 Kisi- kisi instrumen uji kelayakan peer review.

No Aspek Indikator No. Butir

1 Keefektifan desain layar

- Ukuran huruf dan jenis huruf - Komposisi warna tulisan terhadap

warna latar (background)

- Animasi yang ditampilkan - Tampilan gambar

- Pemilihan musik

1 2

3 4 5

2 Kemudahan

pengoperasian program

- Interaktifitas siswa dengan media - Sistematika penyajian

6 7 8


(56)

- Memperhatikan kemampuan individu

- Kejelasan petunjuk penggunaan - Kemudahan pengoperasian

9 10

3 Konsistensi - Konsistensi kata 11, 12

4 Format - Tata letak ( layout) 13

5 Navigasi - Efektifitas navigasi

- Fungsi navigasi

14 15

4. Instrumen Uji Kelayakan Untuk Siswa dan Guru

Instrumen uji kelayakan media pada pembelajaran meliputi aspek : (1) tampilan, (2) pengoperasian, (3) materi dan (4) kemanfaatan. Instrumen ini ditujukan kepada siswa dan guru. Kisi- kisi instrumen pada proses pembelajaran yang ditujukan kepada siswa dan guru dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.4 Kisi- kisi instrumen uji kelayakan untuk siswa dan guru

No Aspek Indikator No. Butir

1 Tampilan media - Huruf

- Warna

- Animasi

1,2 3 4 2 Pengoperasian

media

- Kemudahan pengoperasian 5


(57)

E. Teknik Analisis Data

1. Data Proses Pengembangan Produk

Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dengan menggunakan dua langkah, yaitu penyusunan media pembelajaran dan kesesuaian media pembelajaran. Data yang diperoleh, dikumpulkan dan dianalisis. Proses pengembangan produk yang dilakukan meliputi :

a. Analisis standar isi

b. Pengumpulan media pembelajaran tentang materi asmaul husna

c. Pembuatan media pembelajaran yang akan direview oleh dosen

pembimbing. Selanjutnya media pembelajaran akan dinilai oleh ahli materi, ahli media, peer review , guru dan siswa.

2. Data kesesuaian produk yang dihasilkan

Hasil dari penilaian ahli materi, ahli media, guru dan siswa yang berupa huruf diubah menjadi nilai kualitatif CD pembelajaran dengan langkah- langkah sebagai berikut :

- Pengembangan bentuk soal - Bahasa yang digunakan

7 8 3 Kemanfaatan - Membantu proses belajar mandiri

- Dapat digunakan kapan saja sesuai keinginan

9 10


(58)

a. Jenis data yang diambil berupa data kualitatif kemudian diubah menjadi kuantitatif dengan ketentuan yang dapat dilihat dalam tabel 3.5 sebagai berikut.13

Tabel 3.5 Aturan pemberian Skala

Keterangan Skor

SB ( sangat baik ) 5

B ( baik ) 4

C ( cukup ) 3

K ( kurang ) 2

SK ( sangat kurang ) 1

b. Setelah data terkumpul, kemudian menghitung persentase kelayakan dengan rumus :

c. Data yang terkumpul dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif yang diungkapkan dalam distribusi frekuensi dan persentase terhadap kategori skala penilaian yang telah ditentukan dari penyajian dalam bentuk presentase, selanjutnya dideskripsikan dan diambil kesimpulan tentang masing- masing indikator. Kesesuaian aspek dalam media pembelajaran menggunakan tabel 3.6 Berikut :

13


(59)

Tabel 3.6 Skala Kesesuaian Produk

Persentase Pencapaian Skala Nilai Interprestasi

80%- 100% 5 Sangat Layak

60%- 79% 4 Layak

40%- 59% 3 Cukup Layak

20%- 39% 2 Kurang Layak


(60)

1 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Letak Geografis

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cawas atau lebih dikenal dengan nama SMANCA, adalah salah satu sekolah menengah atas di Kabupaten Klaten yang beralamat di Jalan Tembus Cawas – Pedan, Tugu, Cawas, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Indonesia 57463. Sekarang SMA Negeri 1 Cawas memiliki lahan yang cukup luas, yaitu 19.085 m2, terdiri dari luas bangunan 5.283 m2, halaman/ taman 2.460 m2 , lapangan olahraga 1.343 m2, dan kebun seluas 10.000 m2.

2. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 1 Cawas Klaten

Sebelum tahun 1977, masyarakat wilayah Cawas harus menuju kota Klaten untuk dapat mengenyam Pendidikan yang lebih tinggi di tingkat SLTA. Maka dari itu, didirikanlah Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) dengan nama SMA Pemda Pedan oleh Pihak Pemerintah Kabupaten Klaten dalam rangka mencerdaskan warga Klaten khususnya dan warga RI pada umumnya. Pada tahun 1977 pula, daerah wilayah Kawedanan Pedan yang bisa menyiapkan lahan tanah adalah Wilayah Kecamatan Cawas tepatnya di Desa Tugu.

Dengan gigih dan semangat, para tokoh masyarakat Cawas mengurus persiapan tanah seluas 19.085 m² dan berusaha mengajukan permohonan terhadap pihak pemerintah mengenai bantuan pembiayaan pembangunan gedung dan status sekolah.


(61)

2

Lalu, sejak tahun 1977/1978 SMA Pemda Pedan di Cawas atau yang kini SMA Negeri 1 Cawas, mulai menerima siswa baru dengan animo siswa yang sangat pesat sehingga tempat untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menempati gedung serbaguna Desa Tugu, Balai Desa Barepan dan SD Negeri Plosowangi.

Mengingat pesatnya perkembangan peserta didik dan memperhatikan permohonan pihak masyarakat Cawas, tibalah bantuan dari pemerintah mulai 1 Januari 1980 yaitu dibangunnya satu unit gedung baru beserta sarananya dan selesainya bangunan tersebut diresmikan penggunaan dan penegeriannya oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesia pada tanggal 30 Juli 1980.Akreditasi

Nilai Akreditasi: 95 Peringkat Akreditasi: A

Tanggal Penetapan: 27 Oktober 2011


(62)

3

3. Guru dan Karyawan SMA Negeri 1 Cawas Klaten

Secara keseluruhan SMA Negeri 1 Cawas Klaten mempunyai 111 guru dan karyawan. Sedangkan untuk Guru Pendidikan Agama Islam berjumlah 4 orang. Berikut ini daftar guru dan karyawan di SMA Negeri 1 Cawas Klaten tahun pelajaran 2016/2017.

Tabel 4.1 Daftar Guru Dan Karyawan Sma Negeri 1 Cawas Klaten

NO. NAMA NIP GOLONGAN

1 DRS. SAHANA, M.M. 19651105 198803 1 011 IV/A 2 DRS. SUGENG WAHANA 19600101 198412 1 007 IV/B 3 DRA. SUSILOWATI, M.M. 19580310 198603 2 005 IV/B 4 SLAMET SUYATNO, S. PD. M.SI 19651218 199003 1 007 IV/B 5 DRS. SLAMET RIYADI 19571023 198403 1 002 IV/A 6 DRS. SUKARDJO 19570212 198103 1 015 IV/A 7 DRS. JAKA PURNAMA, M. PD. 19600404 198603 1 016 IV/A 8 DRS. DJAKA SUPADMA 19611019 198803 1 004 IV/A 9 DRS. SUHARJO 19590521 197903 1 003 IV/A 10 DRA. WARSILAH 19590221 198603 2 004 IV/A 11 DRS. SAJIYANA 19600511 198603 1 014 IV/A 12 DRA. WILUJENG 19610214 198803 2 002 IV/A 13 DRS. SLAMET 19590515 198903 1 011 IV/A 14 DRA. SRI SURIPNI 19650722 199003 2 009 IV/A 15 PURWANTO, S.PD. 19570401 198303 1 011 IV/A 16 C. WORO INDRIASTUTI, S.PD. 19570113 198303 2 005 IV/B 17

FARIDA ROCHYULI HARDIATI,

S.PD. 19570709 198303 2 006 IV/A

18 EKO BAYU PURNOMO, S.PD. 19600531 198501 1 001 IV/A 19 TRIYONO, S.PD. 19670219 198903 1 008 IV/A 20 SUYANI, S.PD. M.PD. 19620710 198601 2 004 IV/A


(63)

4

21 HARYOKO, S.PD. 19600313 198703 1 011 IV/A 22 DRA. MARMINI 19661222 199512 2 003 IV/A 23 DRS. WAHYUDI 19590816 199203 1 003 IV/A 24 MOH. ABDUL BASHIR, S.PD. 19640716 198903 1 013 IV/A 25 MARINI, S.PD. 19650818 198901 2 003 IV/A 26 DRS. KARTIKA 19630604 198803 1 013 IV/A 27 DRS. SUYANA 19600817 198703 1 011 IV/A 28 SETIYANA, M. PD. 19660115 199003 1 018 IV/A 29 CH. ONENG SURYANI, S.PD. 19571230 198303 2 005 IV/A 30 DRS. MUH. AWALUDIN, M.A. 19650609 199303 1 004 IV/A 31 SUTAYA, S.PD. 19670525 199803 1 006 IV/A 32 SUPRAPTI MURNI, S.PD. 19690126 199201 2 002 IV/A 33 DRS. SUTADI DALI PARYANTO 19630720 198703 1 006 IV/A 34 PARYANA, S.PD. 19650621 199103 1 014 IV/A 35 SENTHOT, S. PD. 19710206 199412 1 002 IV/A 36 HENY ROCHIMAH, S.PD. 19690304 200312 2 006 III/D 37 AGUS NARIMO, S.PD. 19731015 200312 1 008 III/D 38 INSANI PRATIWI, S.PD. 19661012 200501 2 004 III/D 39 NANIK YULIANI, M.PD. M.HUM 19760718 200501 2 005 III/D 40 JUARNI, S. PD. 19730823 200604 2 012 III/C 41 LILIK HARTANTO, S.PD. 19760712 200604 1 018 III/C 42 NINUK DYAH TRIMASTUTI, S.E. 19770519 200701 1 010 III/C 43 SITI NUR HIDAYAH, S.PD. 19701201 200701 2 013 III/C 44 SUTRIYONO, S.PD. 19700205 200701 1 019 III/C 45 MULYANA, S.PD. 19640705 200701 1 017 III/C 46 BENING PAMULARSIH, S.SI 19830706 200902 2 008 III/B 47 SIGID WALUYO, S.SN. 19700824 201001 1 007 III/B 48 SUTILAH, ST. 19740110 201001 2 005 III/B


(64)

5

49 HARINI LUDRI ASTUTI, S.S. 19750423 201001 2 012 III/B 50 DRA. ISMARYATI 19641110 200701 2 008 III/B 51 RUWIYATI, S.PAK. 19670610 201410 2 001 III/A 52 SRI WIDATI, S. PD. 19730517 201410 2 001 III/A 53 ENDANG HASTUTI, S.PD. 19691127 201410 2 001 III/A 54 SUMARNI, S. PD. 19691008 201410 2 001 III/A 55 SUNARNI, S.PD. 19710416 201410 2 002 III/A 56 ARI ANJAR ASTUTIEK, S.E. 19800516 201410 2 002 III/A 57 DANAR YUDI, S. KOM. 19721020 201410 1 001 III/A 58

KATARINA YUN HATMANTIN,

S.PD. -

59 DRA. MURTININGSIH -

60 DRS. SAENA -

61 IFTITAH WAHYUNINGSIH, S.S -

62 ANTON SUSANTO, S.E. -

63 KARTIKA SARI HANDAYANI, S.E. - 64

SRI WAHYUNI ENDANG DARI

SUPADMI, S.SOS -

65 HARININGTYAS EKOWATI, S.H. -

66 SRI RAHAYU, S.PD. -

67 IRSYAD DUDIN S.PD.AI -

68 GALIH RATNASARI, S.PD. -

69 UTIK KUSUMANINGRUM, S.PSI -

70

FARADIKA RATRIA PRASTAWA,

S.PD. PENJAS -

71 ANA HANDAYANI, S. PD. -

72 SUNARTRI, S.PD. -

73 VINA ESTI SURYANI, S.PD. -

74 EKI OKTAMELANI PUTRI, S.PD. -

75 ENI WIDYARINI, S.PD. -


(65)

6

77 DHIMAS PRABOWO, S. PD. -

78 YETI ANGGRAINI, S. PD. -

79 DRS. MURYANTO -

80 SUPADI, S. PDIA. -

81 SUSILO BUDI UTOMO, S. PD. -

82 AGUS PAMUNGKAS, S. PD. -

83 TRI WAHYU WIDYOWATI, S. PD. -

84 DINA PURWANINGRUM, S. PD. -

85 EGUH PRAMONO, S. PD. -

86 HARI NUGROHO, S. PD. -

87 WAWAN BINTORO, S. H -

88 ROBERTUS SARMANTO, S. PD. -

89 SULASTRI, S.AG. -

90 HARI SUSILO, B. Sc. 19651225 199003 1 005 III/C 91 ENDANG SUWARNI 19730601 201410 2 002 II/C 92 YULIANTO 19760707 201410 1 004 II/A

93 SRIYANA -

94 SALIYO -

95 TUGIYAT -

96 SANIYEM -

97 SRI KARTINI -

98 SRI KANTININGSIH -

99 WINARNO -

100 SUMINI -

101 HERI GUNAWAN -

102 SRI PURWANTINI -

103 ANTON SATINO -


(66)

7

105 NUR KASANAH AMININGSIH -

106 KELIK DWI PUTRANTO -

107 ENI SETYANINGSIH -

108 MARDIJANA -

109 PONIYEM -

110

AYU WARDANI NUGRAHENI, S.

PD. -

111 PONIMAN, S. AG. -

4. Siswa SMA Negeri 1 Cawas Klaten

Siswa merupakan salah satu bagian yang amat penting dalam suatu lembaga pendidikan, oleh karena itu setiap lembaga pendidikan harus memiliki siswa, baik itu lembaga pendidikan Nasional maupun lembaga pendidikan Swasta. Secara keseluruhan SMA Negeri 1 Cawas Klaten memiliki siswa yang berjumlah 1045 orang siswa. Berikut ini adalah daftar siswa SMA Negeri 1 Cawas Tahun Pelajaran 2016/ 2017.

Tabel 4.2 Data Peserta Didik SMA Negeri 1 Cawas Klaten Tahun Pelajaran 2016/ 2017

Kelas X

No Kelas L P Jumlah

1 X MIPA U 1 17 16 33

2 X MIPA U 2 10 22 32

3 X MIPA U 3 10 23 33

4 X MIPA R 1 12 24 36

5 X MIPA R 2 10 26 36

6 X MIPA R 3 12 24 36


(67)

8

8 X MIPA R 5 14 22 36

9 X IPS R 1 13 15 28

10 X IPS R 2 13 12 35

11 X IPS R 3 7 18 35

Jumlah 131 225 356

Kelas XI

No Kelas L P Jumlah

1 XI MIPA U 1 11 20 31

2 XI MIPA U 2 10 19 29

3 XI MIPA U 3 13 19 32

4 XI MIPA R 1 10 21 31

5 XI MIPA R 2 12 16 28

6 XI MIPA R 3 5 23 28

7 XI MIPA R 4 6 23 29

8 XI MIPA R 5 8 20 28

9 XI MIPA R 6 12 13 25

10 XI IPS R 1 7 25 32

11 XI IPS R 2 11 19 30

12 XI IPS R 3 9 18 27

Jumlah 114 236 350

Kelas XII

No Kelas L P Jumlah

1 XII MIPA U 1 8 24 32

2 XII MIPA U 2 7 25 32

3 XII MIPA U 3 7 24 31

4 XII MIPA R 1 9 21 30

5 XII MIPA R 2 10 20 30


(68)

9

7 XII MIPA R 4 9 21 30

8 XII MIPA R 5 14 14 28

9 XII IPS R 1 12 20 32

10 XII IPS R 2 10 22 32

11 XII IPS R 3 10 22 32

Jumlah 106 233 339

5. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 1 Cawas Klaten

a) VISI : ” Unggul Dan Terampil Dalam Prestasi, Berbudaya Lingkungan

Dan Berimtaq ”

Indikator :

a. Unggul dalam perolehan NUM (Nilai Unas Murni)

b. Unggul dalam persaingan melanjutkan ke jenjang pendidikan diatasnya. c. Unggul dalam lomba mata pelajaran

d. Unggul dalam lomba olimpiade.

e. Unggul dalam lomba karya ilmiah remaja (KIR) f. Unggul dalam lomba kreativitas.

g. Unggul dalam lomba kesenian. h. Unggul dalam lomba keolah ragaan.

i. Unggul dalam lomba ketrampilan computer j. Unggul dalam kepramukaan

k. Unggul dalam kedisiplinan. l. Unggul dalam aktvitas keagamaan


(69)

10

n. Unggul dalam moralitas kepribadian.

o. Unggul dan terampil dalam pengelolaan lingkungan

b) MISI :

a. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki. b. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intensif kepada seluruh warga

sekolah dan melaksanakan bimbingan dan tutorial untuk penjaringan ke Perguruan Tinggi

c. Mendorong membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya dan diadakan ekstra kurikuler persiapan lomba mapel

d. Mengembangkan program pembelajaran untuk persiapan lomba olimpiade e. Menumbuhkan semangat kompetisi untuk kegiatan lomba KIR dengan

meningkatkan program ekstra kurikuler KIR

f. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah (stake holders)

g. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang produktif, mandiri, kompetetif, maju berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.

h. Meningkatkan kompetensi fisik siswa dan pembinaan bagi siswa yang punya keunggulan di bidang olah raga

i. Menerapkan kebijakan pembelajaran berbasis IT sehingga siswa terampil dalam bidang komputer


(1)

(2)

Hasil Uji Kelayakan oleh Ahli Materi

Nama Butir Pernyataan Jumlah

Skor

Perse ntase

Interpre tasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Drs. Yusuf A. Hasan, M.Ag 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 61 81,33

%

Sangat Layak

Hasil penilaian oleh ahli materi terhadap media pembelajaran interaktif materi asmaul husna adalahsangat layak,dengan persentase 81,33%.


(3)

Hasil Uji Kelayakan oleh Ahli Media

Nama Butir Pernyataan Jumlah

Skor

Perse ntase

Interpre tasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Dr. Muhammad Samsudin,M.

Pd 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 57 76% Layak


(4)

Hasil Uji Kelayakan olehPeer Review

Nama Butir Pernyataan Jumlah

Skor

Persent

ase Interpretasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Ganang Yoga Kusuma 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 65 86,67 Sangat

Layak

Kunthi Prastiwi 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 64 85,33 Sangat

Layak

Rata- rata hasil penilaian olehpeer review (86,67 + 85,33) : 2 = 86 %


(5)

Hasil Uji Kelayakan oleh Guru Pendidikan Agama Islam

Nama Butir Pernyataan Jumlah

Skor

Persentase

(%) Interpretasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Supadi, S.Pd.I 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42 84% Sangat

Layak

Eguh Purnomo, S.Pd 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 41 82% Sangat

Layak

Rata- rata hasil penilaian guru Pendidikan Agama Islam (84 + 82) : 2 = 83 %


(6)

Hasil Penilaian Uji Kelayakan Media Pembelajaran oleh Siswa

No Nama Butir Penilaian Jumlah Perhitungan

(%) Interpretasi

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 Muhammad Nur Rahman 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44 88 Sangat Layak

2 Imam Nizam Mahendra 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 44 88 Sangat Layak

3 Amalia Aditiara Putri 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 43 86 Sangat Layak

4 Tri Wulandari 5 4 3 4 4 4 5 5 4 4 42 84 Sangat Layak

5 Kurnialillah Al Wahid 5 4 3 5 3 5 3 5 4 5 42 84 Sangat Layak

6 Habiburahman 4 5 4 5 5 3 4 4 5 4 43 86 Sangat Layak

7 Rinda Maharani Heryana 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 45 90 Sangat Layak

8 Maghfiroh Suci Lestari 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 47 94 Sangat Layak

9 Arinda Diah Nur Mustika 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 44 88 Sangat Layak

10 Farrel Muhammad Arkan 5 4 4 5 4 3 4 3 5 4 41 82 Sangat Layak

11 Fadhilah Prasetya Kusumo 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 42 84 Sangat Layak

12 Farida Hanum 3 5 5 4 4 5 4 4 4 5 43 86 Sangat Layak

Rata- rata keseluruhan.

( 88+88+86+84+84+86+90+94+88+82+84+86 ) 12

Nilai rata- rata keseluruhan adalah 86,67 % itu berarti, media pembelajaran interaktif sangat layak untuk digunakan pada kegiatan pembelajaran.