menyampaikan materi tersebut kepada mahasiswa agar proses belajar tidak membosankan dikarenakan materi yang banyak.
Metode yang sering digunakan pengajar adalah metode ceramah sebagai bagian dari metode tradisional, maka dengan memperkenalkan metode JIGSAW, diharapkan dapat
memacu keaktifan siswa. Seperti yang diketahui, bahwa dalam metode ceramah, pengajar secara monoton yang menjelaskan materi, tetapi dengan metode JIGSAW ini kondisi
akan sedikit berbalik, yaitu mahasiswa yang akan lebih aktif untuk mengulas tentang materi tersebut. Dalam penerapan JIGSAW, siswa dibagi berkelompok dengan 5 atau 6
anggota kelompok belajar heterogen. Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks, setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari bagian tertentu dari
bahan yang diberikan itu. Pemilihan materi unsur-unsur intrinsik puisi, didasarkan atas materi perkuliahan di
Program Studi Bahasa Jerman, Jurusan Bahasa Asing, Fakultas Bahasa dan Seni UNIMED, yang salah satunya adalah unsur-unsur intrinsik puisi yang mempunyai sub
bahasan yang cukup banyak. Waluyo 1987:27 mengatakan, “bahwa unsur-unsur intrinsik terdiri dari diksi, imaji, kata konkret, irama, figura bahasa, majas, tema, nada,
perasaan dan amanat”. Maka dalam penelitian ini penulis menerapkan metode JIGSAW untuk meningkatkan
pemahaman mahasiswa dalam pembelajaran unsur-unsur intrinsik puisi khususnya tema, amanat, gaya bahasa, diksi, rima dan ritme.
2. Unsur-unsur Intrinsik Puisi
Puisi merupakan karya sastra juga memiliki unsur-unsur intrinsik seperti karya sastra lain. I.A. Richard dalam Waluyo mengatakan, bahwa puisi adalah perpaduan antara tema,
rasa, nada, dan amanat yang keseluruhannya didukung oleh unsur-unsur puisi lainnya, yaitu: diksi, imaji, kata-kata konkret, irama, figura bahasa dana majas yang disebut unsur-
unsur intrinsik puisi. Dengan kata lain puisi dibangun oleh hakikat puisi
the nature of poetry
. Sejalan dengan hal tersebut, waluyo mengemukakan pengertian dari beberapa unsur-unsur intrinsik puisi:
a. Judul, yaitu ungkapan yang mengemukakan ide tentang sesuatu. Boleh tentang
sesuatu yang terjadi, boleh nama orang, nama tempat, nama benda, atau juga nama suatu waktu dan masa.
b. Arti kata, yaitu makna kata yang diungkapkan penyair dalam karangnnya. Ungkapan
itu dapat dibagi menjadi 2 yaitu makna denotatif mengandung arti yang masuk akal, serta makna konotatif mengandung makna imajinatif.
c. Imageri, yaitu suatu pengalaman perasaan atau suatu gambaran pengalaman perasaan
di dalam kata-kata. d.
Simbol, yaitu sesuatu yang mengandung arti lebih dibandingkan apa yang terjadi di dalam fakta.
e. Pigura bahasa, yaitu pelukisan suatu benda atau suatu perasaan oleh pengarang
melalui tulisannya. f.
Bunyi suara, yaitu peniruan bentuk suara yang digambarkan oleh penulis dengan caranya sendiri. Namun dalam keadaan tertentu dapat juga berupa lambang rasa dan
kiasan suara. g.
Rima, yaitu persamaan bunyi berulang-ulang yang kita temukan pada akhir dari baris atau pada kata-kata tertentu pada setiap baris.
h. Ritme irama, yaitu rangkaian naik turunnya suatu suara dalam suatu bahasa. Ritme
dapat diartikan juga sebagai pengulangan bunyi yang berulang dan tersusun rapi. i.
Tema, yaitu kombinasi atau sintesa dari bermacam-macam pengalaman, cita-cita, ide dan bermacam-macam hal yang ada dalam pemikiran penulis.
Pada kertas kerja ini penulis membatasi unsur-unsur intrinsik puisi sesuai pendapat Waluyo dan hanya lima dari unsur-unsur intrinsik tersebut yaitu tema, amanat, gaya
bahasa, diksi, ritme dan rima. Namun dapatlah diambil kesimpulan bahwa puisi dibentuk oleh unsur-unsur yang merupakan tubuh dari puisi tersebut dan unsur-unsur puisi tersebut
dikatakan unsur-unsur intrinsik puisi. Unsur-unsur intrinsik puisi terdiri dari tema, amanat, gaya bahasa dan ritme.
3. Metode JIGSAW