Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo Nina Purnawati
8
kesehatan, dan sebaliknya lansia yang lebih muda tidak aktif ke
posyandu karena masih merasa kuat dan sehat, sehingga datang ke
posyandu jika merasa tidak enak badan saja.
Menurut Ekasari
2008 bahwa seiring dengan peningkatan
usia, terjadi peningkatan kebutuhan pelayanan khusus yang berbasis
masyarakat.
2. Jenis Kelamin
Hasil penelitian
diketahui lansia yang berjenis kelamin laki-laki
dengan kunjungan baik 5 orang 29,4
sedangkan lansia
perempuaan dengan kunjungan baik sebanyak 30 orang 53,6. Ini
menunjukan bahwa
lansia perempuan
mempunyai tingkat
kunjungan ke posyandu yang lebih baik dibandingkan dengan lansia
laki-laki. Hal ini sejalan dengan penelitian Rosyid 2009 bahwa
lansia
perempuan cenderung
mempunyai perilaku yang tinggi untuk mengikuti posyandu karena
perempuan lebih tekun dan senang berkumpul dengan teman seusianya,
sedangkan
laki-laki mempunyai
perilaku mengikuti
kegiatan posyandu yang rendah karena laki-
laki secara psikologis cepat bosan dan memilih untuk bekerja. Dari
hasil uji statistik diketahui bahwa jenis kelamin bukan merupakan
faktor
yang mempengaruhi
kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu. Hal ini sejalan dengan
penelitian Fadhilah 2012 bahwa tidak ada pengaruh antara jenis
kelamin dengan
pemanfaatan posyandu. Lansia yang bekerja dan
tidak bekerja
mempunyai kesempatan yang sama untuk tidak
memanfaatkan posyandu,
karena walaupun lansia sudah tidak bekerja
tetapi pengetahuannya kurang, tidak mendapat dukungan dan tidak ada
kesadaran
maka tidak
akan menimbulkan perilaku berkunjung ke
posyandu.
3. Pekerjaan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lansia yang tidak bekerja
dengan kunjungan baik 32 orang 68,1
sedangkan lansia
yang bekerja dengan kunjungan baik ada 3
orang 11,5.
Ini menunjukan
bahwa lansia yang bekerja memiliki kunjungan ke posyandu yang lebih
baik. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa pekerjaan lansia merupakan
faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia dalam kegiatan posyandu. Hal
ini sejalan dengan penelitian Rosyid 2009 bahwa pekerjaan merupakan
faktor yang mempengaruhi kunjungan lansia
ke posyandu
dimana pemanfatan posyandu yang baik lebih
banyak dilakukan oleh lansia yang tidak bekerja. Menurut Hastono
2009 bahwa lansia yang bekerja akan lebih sibuk sehingga tidak ada
waktu untuk berkunjung ke posyandu dibanding dengan lansia yang tidak
bekerja.
4. Pengetahuan
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
lansia yang
mempunyai
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo Nina Purnawati
9
pengetahuan baik dengan kunjungan baik 22 orang 81,5 sedangkan
lansia yang mempunyai pengetahuan kurang dengan kunjungan baik ada 13
orang
28,3. Ini
menunjukan bahwa
lansia yang
mempunyai pengetahuan baik memiliki kunjungan
ke posyandu yang lebih baik. Dari hasil uji statistik diketahui bahwa
pengetahuan merupakan faktor yang mempengaruhi
kunjungan lansia
dalam kegiatan posyandu. Sejalan dengan penelitian Pertiwi 2010
bahwa terdapat
hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dengan frekuensi kehadiran lanjut usia di
posyandu lansia.
Menurut Notoatmodjo 2010 bahwa tindakan
seseorang individu
termasuk kemandirian dan tanggung jawabnya
dalam berperilaku
sangat dihubungkan oleh domain kognitif
atau pengetahuan. Perilaku individu akan lebih langgeng dan bertahan
lama
apabila didasari
oleh pengetahuan yang baik.
5. Sikap
Hasil penelitian diketahui bahwa lansia yang mempunyai sikap baik
dengan kunjungan baik 28 orang 82,4
sedangkan lansia
yang mempunyai sikap kurang dengan
kunjungan baik 7 orang 17,9. Ini menunjukan
bahwa lansia
yang mempunyai sikap yang baik akan
lebih mempunyai kunjungan yang baik ke posyandu. Dari hasil uji
statistik
diketahui bahwa
sikap merupakan
faktor yang
mempengaruhi kunjungan
lansia dalam kegiatan posyandu. Sesuai
dengan penelitian Sunartyasih 2012 bahwa sikap lansia berhubungan
dengan kehadiran lansia ke posbindu. Menurut Notoatmodjo2010 bahwa
perilaku
individu salah
satunya dipengaruhi oleh sikap. Sikap akan
membuat seseorang menjauhi atau mendekati orang lain atau objek lain.
6. Akses ke Posyandu
Berdasarkan hasil
penelitian berkaitan dengan akses ke posyandu
dimana lansia yang mempunyai akses mudah dijangkau dengan kunjungan
baik 34 orang 63,0 sedangkan lansia yang mempunyai akses yang
sulit dengan kunjungan baik hanya 1 orang 5,3. Ini berarti lansia yang
mempunyai
akses ke
posyandu mudah dijangkau maka akan lebih
memiliki kunjungan yang baik ke posyandu. Dari hasil uji statistik
diketahui bahwa akses merupakan faktor yang mempengaruhi kunjungan
lansia dalam kegiatan posyandu. Sejalan dengan penelitian Sunartyasih
2011 bahwa faktor akses lansia ke posbindu
berhubungan dengan
kehadiran lansia
ke posbindu.
Menurut Sulistyorini 2010 bahwa jarak posyandu yang dekat akan
membuat lansia mudah menjangkau posyandu tanpa harus mengalami
kelelahan fisik karena penurunan daya tahan atau kekuatan fisik tubuh.
Kemudahan dalam menjangkau lokasi posyandu
juga membuat
lansia merasa aman sehingga mendorong
minat lansia
untuk mengikuti
posyandu.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia Dalam Kegiatan Posyandu Di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban Sukoharjo Nina Purnawati
10
7. Pelayanan Kader dan Petugas