Antropometri Pengukuran Data Antropometri

tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan dengan efektif, aman dan nyaman Sutalaksana, 1979.

2.2 Stasiun Kerja

Stasiun kerja adalah suatu ruangan yang ditempati oleh sebuah mesin atau meja kerja, peralatan meja kerja yang diperlukan operator yang bertugas mengoperasikan peralatan tersebut; atau juga bisa terdiri dari sekelompok mesin yang memiliki spesifikasi yang sama dan memerlukan lebih dari satu operator untuk mengoperasikannya. Wignjosoebroto;1996 Menurut Das dan Sangupta 1993 dalam Tarwaka 2010 pendekatan secara sistemik untuk menentukan dimensi stasiun kerja. a Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Duduk Grandjean 1993 berpendapat bahwa bekerja dengan posisi duduk mempunyai keuntungan antara lain pembebanan pada kaki, pemakaian energi dan keperluan untuk sirkulasi darah dapat dikurangi. Namun sikap kerja duduk yang terlalu lama dapat menjadikan otot peru melembek dan tulang belakang akan melengkung. Sedangkan Clark 1996 dalam Tarwaka 2010 menyatakan bahwa desain stasiun kerja posisi duduk mempunyai derajat stabilitas tubuh yang tinggi, mengurangi kelelahan dan keluhan subjektif bila bekerja lebih dari 2 jam dan dapat mengendalikan kaki untuk bergerak. b Desain Stasiun Kerja dan Sikap Kerja Berdiri Pada dasarnya berdiri itu sendiri lebih melelahkan daripada duduk dan energy yang dikeluarkan untuk berdiri lebih banyak 10 – 15 dibandingkan dengan duduk Tarwaka, 2010. Manuaba 1986 dalam Tarwaka 2010 memberikan rekomendasi ergonomis tentang ketinggian landasan kerja posisi berdiri didasarkan pada ketinggian siku berdiri yaitu sebagai berikut: Untuk pekerjaan memerlukan ketelitian dengan maksud untuk memberikan pembebanan statis pada otot bagian belakang, tinggi landasan kerja adalah 5 – 10 cm diatas tinggi siku berdiri. Selama kerja manual, dimana pekerja sering memerlukan ruangan peralatan; material dan kontainer dengan berbagai jenis, tinggi landasan kerja adalah 5 – 10 cm dibawah tinggi siku berdiri. Untuk pekerjaan yang memerlukan penekanan dengan kuat, tinggi landasan kerja adalah 5 – 10 cm dibawah tinggi siku berdiri.

2.5 Antropometri

Mc Leaod 1995 dalam Tarwaka 2010 menjelaskan bahwa faktor manusia harus selalu dipertimbangkan dalam setiap desain produk dan stasiun kerja. Hal ini didasarkan atas pertimbangan – pertimbangan berikut: Manusia adalah berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut meliputi bentuk dan ukuran tubuh yang dimiliki. Manusia mempunyai keterbatasan atau limitasi. Manusia sering mempunyai keterbatasan fisik maupun mental. Manusia selalu mempunyai harapan tertentu dan prediksi terhadap apa yang ada disekitarnya.

2.6 Pengukuran Data Antropometri

Pengukuran data antropometri dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : Sutalaksana, 1979 a Antropometri Statis Dimensi yang diukur pada antropometri statis diambil secara linier atau lurus dan dilakukan pada permukaan tubuh.. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi dimensi tubuh manusia, yaitu : Wignjosoebroto, 1995 Umur Jenis Kelamin Suku Bangsa dan Etnis Posisi Tubuh atau Postur b Antropometri Dinamis Data dari hasil pengukuran digunakan sebagai data untuk perancangan peralatan, mengingat bahwa keadaan dan ciri-ciri manusia dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga berbeda satu sama lainnya, maka terdapat tiga prinsip dalam pemakaian data tersebut, yaitu: Wigjosoebroto, 1995 1 Perancangan fasilitas berdaasarkan individu dengan ukuran yang ekstrim. Rancangan produk dibuat agar bisa memenuhi dua sasaran produk yaitu : Sesuai untuk ukuran tubuh manusia yang meliputi klasifikasi ekstrim dalam arti terlalu besar atau kecil bila dibanding dengan rata-rata. Tetap bisa digunakan untuk memenuhi ukuran tubuh yang lain mayoritas dari populasi yang ada. Agar bisa memenuhi sasaran pokok tersebut maka ukuran yang diaplikasikan ditetapkan dengan cara : Untuk dimensi minimum yang harus ditetapkan dari rancangan produk Untuk dimensi maksimim yang harus ditetapkan berdasarkan nilai 2 Perancangan fasilitas dengan ukuran yang disesuaikan 3 Perancangan fasilitas berdasarkan harga rata-rata Keterangan : 1 = dimensi tinggi tubuh dalam posisi tegak dari lantai sd ujung kepala 2 = tinggi mata dalam posisi berdiri tegak. 3 = tinggi bahu dalam posisi berdiri tegak 4 = tinggi siku dalam posisi berdiri tegak siku tegak lurus 5 = tinggi kepalan tangan yang terjulur lepas dalam posisi berdiri tegak dalam gambar tidak ditunjukkan 6 = tinggi tubuh dalam posisi duduk diukur dari alas tempat dudukpantat sampai dengan kepala. 7 = tinggi mata dalam posisi duduk. 8 = tinggi bahu dalam posisi duduk. 9 = tinggi siku dalam posisi duduk siku tegak lurus. 10 = tebal atau lebar paha. 11 = panjang paha yang diukur dari pantat sd ujung lutut. 12 = panjang paha yang diukur dari pantat sd bagian belakang dari lututbetis. 13 = tinggi lutut yang bisa diukur baik dalam posisi berdiri ataupun duduk. 14 = tinggi tubuh dalam posisi duduk yang diukur dari lantai sampai dengan paha. 15 = lebar dari bahu bisa diukur dalam posisi berdiri ataupun duduk. 16 = lebar pinggulpantat 17 = lebar dari dada dalam keadaan membusung tidak tampak ditunjukkan dalam gambar 18 = lebar perut 19 = panjang siku yang diukur dari siku sampai dengan ujung jari-jari dalam posisi siku tegak lurus. 20 = lebar kepala 21 = panjang tangan diukur dari pergelangan sampai dengan ujung jari. 22 = lebar telapak tangan. 23 = lebar tangan dalam posisi tangan terbentang lebar-lebar ke samping kiri-kanan tidak ditunjukkan dalam gambar. 24 = tinggi jangkauan tangan dalam posisi berdiri tegak, diukur dari lantai sampai dengan telapak tangan yang terjangkau lurus ke atas vertikal. 25 = tinggi jangkauan tangan dalam posisi duduk tegak, diukur seperti halnya no. 24 tetapi dalam posisi duduk tidak ditunjukkan dalam gambar. 26 = jarak jangkauan tangan yang terjulur ke depan diukur dari baku sampai ujung jari tangan. 2.7 Uji Kecukupan Data Untuk menghitung uji kecukupan data, menggunakan rumus seperti yang tertera dibawah ini dengan tingkat ketelitian = 5 dan tingkat kepercayaan = 95. Hal dilakukan dengan alasan bahwa berdasarkan kondisi dan alat yang digunakan untuk mengambil data dapat dipertanggungjawabkan 95 dan nantinya diharapkan rata-rata hasil pengukuran dapat menyimpang sejauh 5 dari rata-rata yang sebenarnya. N 1 = 2 2 2 Xi Xi Xi N s k           − ∑ ∑ ∑ …………………….. 1 Keterangan : Xi = Waktu pengamatan dari setiap elemen kerja N 1 = Jumlah siklus pengamatan yang telah dilakukan. N = Jumlah siklus pengamatan yang dilakukan S = Derajat ketelitian yang diinginkan K = Angka deviasi standar yang besarnya yaitu: - 90 confidence level : k = 1,65 - 95 confidence level : k = 2,00 - 99,7 confidence level : k = 3,00

2.8 Uji Keseragaman Data

Dokumen yang terkait

LAPORAN TUGAS AKHIR Perancangan Ulang Produk Pti 1 Menggunakan Metode Reverse Engineering (Studi Kasus Di Laboratorium Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 6 16

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Perancangan Sistem Informasi Hasil Penelitian Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Surakarta.

0 4 13

TUGAS AKHIR Perancangan Alat Bantu Pencekam Mesin Bandsaw (Studi Kasus: Laboratorium Proses Produksi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta).

7 35 18

NASKAH PUBLIKASI TUGAS AKHIR Perancangan Alat Bantu Pencekam Mesin Bandsaw (Studi Kasus: Laboratorium Proses Produksi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta).

3 25 14

PERANCANGAN JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK Perancangan Sistem Informasi Akademik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Berbasis Web.

0 1 19

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK Perancangan Sistem Informasi Akademik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Berbasis Web.

0 2 13

TUGAS AKHIR Perancangan Stasiun Kerja Finishing Praktikum PTI Berdasarkan Pendekatan Ergonomi (Studi Kasus: Laboratorium Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 1 14

PENDAHULUAN Perancangan Stasiun Kerja Finishing Praktikum PTI Berdasarkan Pendekatan Ergonomi (Studi Kasus: Laboratorium Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta).

0 2 7

LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN MEJA PRAKTIKUM PENGUKURAN WAKTU KERJA PADA STASIUN PENGAMATAN KERJA LABORATORIUM PTI (Studi Kasus di Laboratorium PTI Fakultas Teknik UMS).

0 0 15

PENDAHULUAN PERANCANGAN MEJA PRAKTIKUM PENGUKURAN WAKTU KERJA PADA STASIUN PENGAMATAN KERJA LABORATORIUM PTI (Studi Kasus di Laboratorium PTI Fakultas Teknik UMS).

0 1 7