Sistem Informasi Pemakaian Mobil Berbasis web

(1)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dewasa ini perkembangan teknologi semakin berkembang dan segala kebutuhan untuk kebutuhan sehari-hari dibuat secara instan. Bila dibandingkan dengan jaman sebelumnya, manusia melakukan segala sesuatunya dengan apa yang ada dihadapannya, tapi tidak dengan sekarang. Kebutuhan setiap orang berbeda-beda dan menginginkan segala sesuatu dengan cepat dan praktis.

Pada jaman sebelumnya, jika seseorang akan berkomunikasi dengan orang lain yang berjarak jauh maka mereka harus menunggu waktu sampai pesan yang mereka ingin sampaikan sampai ditujuan. Denga seiringnya perkembangan jaman, dewasa ini jika kita akan berkomunikasi dengan orang lain maka kita tidak perlu lagi untuk menunggu waktu yang cukup lama dan hanya dengan hitungan detik maka kita akan langsung bisa berkomunikasi.

Dari cikal bakal Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Industri Bidang Pos dan Telekomuniasi (LPPI-POSTEL), pada 30 Desember 1974 berdirilah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan misi untuk menjadi basis dan tulang punggung pembangunan Sistim Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).

Selama perusahaan berdiri, dan selama itu pula perusahaan mengalami masalah dan kendala untuk mencapai kesuksesan dari pada perusahaan itu sendiri. Salah satu kendala yang dihadapai adalah sarana transportasi. Dikarenakan oleh perkembangan jaman, kebutuhan sarana transportasipun semakin meningkat dan tentunya jumlah kendaraannya pun semakin terus bertambah dan informasi mengenai sarana transportasi harus dirancang sedemikian rupa agar mudah diakses dimana dan kapan saja selama 24 jam 7 hari. Dan tidak hanya sarana transportasi, kendala lain yang dihadapi perusahaan adalah tentang informasi data-data mengenai siapa yang meminjam dan siapa yang bertugas melayani keinginan dari pada pengguna sarana transportasi perusahaan tersebut.

Guna menyelesaikan segala kendala yang dihadapi mengenai sarana transportasi dan pengelolaan data-data dari pada karyawan. maka dengan inilah


(2)

penulis bermaksud untuk mengajukan laporan kerja praktek dengan judul “Sistem Informasi Pemakaian Mobil Berbasis Web” .

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi masalah

Dari hasil pengamatan yang telah penulis lakukan, sistem yang berjalan di PT. INTI permasalahannya antara lain :

1. Informasi sistem pemakaian mobil yang belum bisa diakses melalui web.

2. Masih terdapat kesalahan dalam perekaman data baik itu mengenai siapa yang meminjam dan siapa yang bisa melayani pengguna sarana transportasi.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian identifikasi masalah diatas,

1. Bagaimana prosedur informasi sistem pemakaian mobil dapat diakses melalui web.

2. Bagaimana cara mengatasi segala kesalahan dalam perekaman data.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dilakasanakan Kerja Praktek adalah untuk mengimplementasikan pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya dilapangan dan untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada di tempat kerja praktek, tujuan penulis melaksanakan kerja praktek adalah untuk dapat menyelesaikan masalah yang ada di tempat kerja praktek mengenai sistem informasi dan juga untuk mencari pengalaman dan pengetahuan baru.

1.4 Batasan Masalah

Agar permasalahan tidak meluas dalam penulisan yang mengacu pada judul yang telah ditulis diatas, maka penulis akan membatasi pokok permasalahan sehingga dapat mencapai maksud dan tujuannya, sehingga permasalahan yang akan dibahas menjadi jelas dan dimengerti. Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas yaitu:


(3)

b. Bagian-bagian yang tidak berkaitan dengan sistem informasi pemakaian mobil di PT INTI tidak dibahas pada sistem ini.

c. Peneliti hanya meneliti bagaimana alur sistem pemakaian mobil di PT INTI berjalan.

1.5 Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek

Penulis melaksanakan kerja praktek di PT INDUSTRI TELEKOMUNIKASI INDONESIA (Persero) yang beralamatkan di Jl Mochammad Toha no. 77 Bandung. Sedangkan waktu pelaksanaanya dimulai pada tanggal 5 Juli 2010 sampai dengan 31 Agustus 2010 dengan waktu kerja mulai dari hari Senin sampai Jum’at. Mulai bekerja dari pukul 07.30 wib sampai pukul 12.00.

Tabel 1.1.

Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

No Aktivitas Waktu

1 2 3 4

1. Pembuatan Form x x

2. Pembuatan Program x x

3. Pembuatan Database x


(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :

Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu

Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr., ( http://www.jevuska.com/topic/jerry+fithgerald.html / 30 September 2010) mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How) mengerjakannya.

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.


(5)

2.1.1 Karakteristik Sistem

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

(ngaguls-crew.blogspot.com/ karakteristik sistem / 30 September 2010 ) Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.


(6)

Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

Penghubung (Interface) Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

Masukan (Input) Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan


(7)

sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

Keluaran (Output) Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

Pengolah (Process) Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.

Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan


(8)

keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.

2.1.2 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang


(9)

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang


(10)

sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

(dna2db19.blogspot.com / sistem terbuka / 30 September 2010 )

Gambar 2.3 Sistem Tertutup

(dna2db19.blogspot.com / sistem tertutup / 30 September 2010 )

2.2 Definisi Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Data adalah : kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian–kejadian dan kesatuan yang nyata. Atau data adalah : representasi dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pelanggan), hewan, peristiwa, konsep, keadaan dll, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.

Input Transformasi Output

Output Input

Tujuan

Mekanisme Pengendalian


(11)

2.2.1 `Siklus informasi :

Data yang masih merupakan bahan mentah yang harus diolah untuk menghasilkan informasi melalui suatu model. Model yang digunakan untuk mengolah data tersebut disebut model pengolahan data atau dikenal dengan siklus pengolahan data (siklus informasi).

Gambar 2.4 Siklus Informasi

( http://www.ilmucomputer.com / Siklus informasi/ 30 September 2010 )

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.

a. Definisi sistem informasi adalah :

Suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

b. Definisi sistem informasi adalah :

Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Input Proses Output

Data Hasil Tindakan Keputusan Tindakan


(12)

2.4 Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur 2.4.1 Flowmap

Flowmap merupakan sebiah diagram alur yang menunjukan arus dari dokumen, aliran-aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubugan dengan sistem informasi

2.4.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah model atau pola yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar.

2.4.3 Data flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah refresentasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan sebuah sistem yang telah ada atau baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.


(13)

BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

Dari cikal bakal Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Industri Bidang Pos dan Telekomuniasi (LPPI-POSTEL), pada 30 Desember 1974 berdirilah PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan misi untuk menjadi basis dan tulang punggung pembangunan Sistim Telekomunikasi Nasional (SISTELNAS).

Seiring waktu dan berbagai dinamika yang harus diadaptasi, seperti perkembangan teknologi, regulasi, dan pasar, maka selama lebih dari 30 tahun berkiprah dalam bidang telekomunikasi, INTI telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan diantaranya :

1. Era 1974 - 1984

Fasilitas produksi yang dimiliki INTI antara lain adalah: a. Pabrik Perakitan Telepon.

b. Pabrik Perakitan Transmisi.

c. Laboratorium Software Komunikasi Data. d. Pabrik Konstruksi & Mekanik.

Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini antara lain dengan Siemens, BTM, PRX, JRC, dan NEC.

Pada era tersebut produk Pesawat Telepon Umum Koin (PTUK) INTI menjadi standar Perumtel (sekarang Telkom).

2. Era 1984 - 1994

Fasilitas produksi terbaru yang dimiliki INTI pada masa ini, di samping fasilitas-fasilitas yang sudah ada sebelumnya, antara lain adalah Pabrik Sentral


(14)

Telepon Digital Indonesia (STDI) pertama di Indonesia dengan teknologi produksi Trough Hole Technology (THT) dan Surface Mounting Technology (SMT).

Kerjasama Teknologi yang pernah dilakukan pada era ini antara lain adalah :

a. Bidang sentral (switching), dengan Siemens. b. Bidang transmisi dengan Siemens, NEC, dan JRC.

c. Bidang CPE dengan Siemens, BTM, Tamura, Shapura, dan TatungTEL.

Pada era ini, INTI memiliki reputasi dan prestasi yang signifikan, yaitu: a. Menjadi pionir dalam proses digitalisasi sistem dan jaringan

telekomunikasi di Indonesia.

b. Bersama Telkom telah berhasil dalam proyek otomatisasi telepon di hampir seluruh ibu kota kabupaten dan ibu kota kecamatan di seluruh wilayah Indonesia.

3. Era 1994 - 2000

Selama 20 tahun sejak berdiri, kegiatan utama INTI adalah murni manufaktur. Namun dengan adanya perubahan dan perkembangan kebutuhan teknologi, regulasi dan pasar, INTI mulai melakukan transisi ke bidang jasa engineering.

Pada masa ini aktivitas manufaktur di bidang switching, transmisi, CPE dan mekanik plastik masih dilakukan. Namun situasi pasar yang berubah, kompetisi yang semakin ketat dan regulasi telekomunikasi yang semakin terbuka menjadikan posisi INTI di pasar bergeser sehingga tidak lagi sebagai market leader. Kondisi ini mengharuskan INTI memiliki kemampuan sales force dan networking yang lebih baik.


(15)

Kerjasama teknologi masih berlangsung dengan Siemens secara single-source.

4. Era 2000 - 2004

Pada era ini kerjasama teknologi tidak lagi bersifat single source, tetapi dilakukan secara multi source dengan beberapa perusahaan multinasional dari Eropa dan Asia. Aktivitas manufaktur tidak lagi ditangani sendiri oleh INTI, tetapi secara spin-off dengan mendirikan anak-anak perusahaan dan usaha patungan, seperti :

a. Bidang CPE, dibentuk anak perusahaan bernama PT. INTI PISMA International yang bekerja sama dengan JITech International, bertempat di Cileungsi Bogor.

b. Bidang mekanik dan plastik, dibentuk usaha patungan dengan PT PINDAD bernama PT. IPMS, berkedudukan di Bandung.

c. Bidang-bidang switching, akses dan transmisi, dirintis kerja sama dengan beberapa perusahaan multinasional yang memiliki kapabilitas memadai dan adaptif terhadap kebutuhan pasar. Beberapa perusahan multinasional yang telah melakukan kerjasama pada era ini, antara lain :

a) SAGEM, di bidang transmisi dan selular. b) MOTOROLA, di bidang CDMA.

c) Di bidang fixed dan optical access network. d) Ericsson, di bidang akses.

e) Hua Wei, di bidang switching dan akses. 5. Era 2005 - sekarang

Dari serangkaian tahapan restrukturisasi yang telah dilakukan, INTI kini memantapkan langkah transformasi mendasar dari kompetensi berbasis manufaktur ke engineering solution. Hal ini akan membentuk INTI menjadi


(16)

semakin adaptif terhadap kemajuan teknologi dan karakteristik serta perilaku pasar.

Dari pengalaman panjang INTI sebagai pendukung utama penyediaan infrastruktur telekomunikasi nasional dan dengan kompetensi sumberdaya manusia yang terus diarahkan sesuai proses transformasi tersebut, saat ini INTI bertekad untuk menjadi mitra terpercaya di bidang penyediaan jasa profesional dan solusi total yang fokus pada Infocom System dan Technology Integration (ISTI).

Good Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan yang Baik) merupakan prinsip-prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggung-jawabannya kepada stakeholders. Prinsip-prinsip tersebut dijadikan sebagai perangkat standar yang bertujuan untuk memperbaiki citra, efisiensi, efektifitas dan tanggung-jawab sosial perusahaan. Perangkat tersebut dapat menyelaraskan kepentingan prinsipal dan agen melalui supervisi, monitoring dan mekanisme pengendalian keputusan dan kinerja perusahaan.

Prinsip-prinsip GCG adalah transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness.

a. Transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan, dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

b. Akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggung-jawaban organ sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.

c. Responsibilitas adalah kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap per-uu dimana perusahaan dikelola secara profesional


(17)

tanpa benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan per-uu yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.

d. Independensi adalah suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan per-uu yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. e. Fairness adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak

stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan per-uu yang berlaku.

GCG saat ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG di BUMN.

Implementasi GCG di INTI

Proses implementasi GCG INTI dilaksanakan secara sistematis melalui Road Map GCG INTI yaitu Tahap Pembangunan Perangkat GCG yang dimulai dengan membentuk Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG) untuk membangun dasar penerapan GCG pada tahun 2004. Penyusunan Perangkat Dasar GCG tersebut dimulai pada tahun 2004 dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengeluarkan SKD KN 001/2004, tentang Kebijakan dan Pedoman Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG).

b. Mengeluarkan SKD 024/KP.00/104040/2004 tentang Pembentukan Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG).

c. Study Banding Komite GCG ke PT Krakatau Steel. d. Pembekalan Komite GCG dari Konsultan GCG. e. Studi literatur.


(18)

Pada tahun 2005 implementasi GCG di INTI dilanjutkan dengan langkah-langkah penting sebagai berikut:

1) Mengeluarkan SKD 036/KP.00/204030/2005 tentang pembentukan Komite Tata Kelola Perusahaan (GCG).

2) SKD KN 021/2005 tentang Buku Etika Perusahaan. 3) Penyusunan Buku Etika Perusahaan.

4) Penyusunan Buku kumpulan peraturan/kebijakan landasan operasional GCG.

5) Penyusunan Buku Self Assessment.

6) Sosialisasi GCG di lingkungan perusahaan melalui penyebaran Buku Etika Perusahaan, penjelasan GCG dan buku etika perusahaan.

7) Forum komunikasi karyawan mengenai GCG melalui media intranet “jaring”.

8) Self Assessment penerapan GCG di PT INTI oleh Komite GCG INTI.

9) Penyebaran penegasan etika perusahaan /kode etik. 10) Penandatangan ketaatan terhadap kode etik.

11) Pembentukan komite-komite pada organisasi Dewan Komisaris. 12) Penandatangan kesepakatan percepatan implementasi GCG oleh

Direksi.

13) Audit GCG oleh Internal Audit.

Pada tahun 2006 dilakukan Asesmen GCG yang dilaksanakan oleh lembaga asesor independen sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Kementerian Negara BUMN, dengan skor 51 (72%) dan total skor 70,75. Selain itu dilakukan penyusunan Kerangka Kerja Implementasi GCG.


(19)

Pada tahun 2007 dilakukan tindak lanjut hasil asesmen berdasarkan Kerangka Kerja Implementasi (KKI) serta penyusunan konsep-konsep evaluasi penerapan GCG di lingkungan internal perusahaan yang berupa self assessment manual, kuesioner, lembar kerja, dan penilaian.

Pada tahun 2008 dilakukan kegiatan-kegiatan GCG sebagai berikut:

a. Evaluasi penerapan GCG unit kerja INTI. Evaluasi tersebut dilaksanakan oleh Komite GCG terhadap unit kerja PKBL, SDM & Setper, Pusbispro, dan RICE. Hasilnya tidak ada skor, namun berupa catatan-catatan kondisi faktual dan kondisi yang diharapkan.

b. Tindak lanjut hasil asesmen 2006 berdasarkan Kerangka Kerja Implementasi.

c. Sosialisasi penerapan GCG sebagai bagian dari sistem manajemen perusahaan.

d. Perubahan anggaran dasar (responsibilitas). Kegiatan GCG pada tahun 2009 adalah:

a. Sosialisasi Hukum & GCG (KPK).

b. Kebijakan Larangan Pemberian dan Penerimaan Hadiah. c. Kebijakan Benturan Kepentingan.

d. Penunjukkan GCG Ambassadors.

e. Vendor Gathering (transparansi, fairness). f. Sosialisasi Kebijakan-Kebijakan baru GCG.

g. Pemberian penghargaan kepada anak-anak berprestasi dari karyawan (SR).

h. Perbaikan kesejahteraan karyawan (fairness, responsibilitas dalam hubungan industri).


(20)

i. Dengar Pendapat dengan DPRD kota: partisipasi perusahaan bagi penyandang cacat (social responsibility).

j. Peluncuran Budaya "Harmony".

k. Peluncuran Kebijakan "Whistle Blowing System".

l. Perundingan "Perjanjian Kerja Bersama" (fairness/kesetaraan). m. Forum Komunikasi Manajemen dan Karyawan (berkala). n. Pelaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. o. Audit ISO 9001 - 2008 (responsibilitas).

p. Sertifikasi Sistem Manajemen K3 (bendera perak – responsibilitas).

q. Laporan Manajemen (berkala, akuntabilitas, responsibilitas). r. Perbaikan Tata Cara Pengadaan.

Perkembangan implementasi GCG sampai bulan Juli 2010 pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:

a. Perubahan sistem karir, job tender (fairness, akuntabilitas). b. Pembaharuan Pokok-Pokok Kebijakan manajemen SDM. c. Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (lanjutan 2009).

Implementasi GCG INTI dapat dilihat pada kegiatan sehari-hari perusahaan yang antara lain telah menerapkan E-auction guna transparansi pengadaan barang dan jasa, memberdayakan website INTI untuk keterbukaan informasi, publikasi laporan keuangan perusahaan, perbaikan berbagai peraturan. Untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan standar pencapaian praktek GCG di INTI dilakukan kegiatan monitoring dan evaluasi praktek GCG secara teratur dan berkesinambungan.


(21)

3.2 Struktur Organisasi PT INTI

Gambar 3.1


(22)

Gambar 3.2

Struktur Organisasi Divisi Sistem dan Teknologi PT INTI

3.3 Visi dan Misi PT INTI

Visi PT INTI adalah menjadi pilihan pertama bagi pelanggan dalam mentransformasikan "mimpi" menjadi "kenyataan".

Kepercayaan adalah prinsip yang utama bagi perusahaan, terlebih pada saat ini. Pada era di mana pilihan makin mengglobal dan kompetisi makin meningkat, perusahaan yakin bahwa kepercayaan merupakan cara paling efektif untuk merebut hati dan pikiran manusia.

Dengan pengalaman lebih dari 35 tahun bergerak dalam industri telekomunikasi, perusahaan ini telah memperoleh kepercayaan itu. Sampai hari ini, perusahaan dipercaya untuk memberikan solusi kesisteman bagi para operator telekomunikasi ternama di Indonesia.


(23)

BAB IV

ANALISIS KERJA PRAKTEK

4.1 Analisis Sistem

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Prosedur pemakaian mobil di PT. INTI adalah sebagai berikut :

1. Calon peminjam mobil menyerahkan data peminjaman mobil kepada bagian transportasi.

2. Bagian transportasi memproses data peminjaman mobil.

3. Jika data peminjaman mobil telah disetujui maka proses akan berlanjut ke pemberian izin peminjaman mobil dan laporan pemakaian mobil. Dan jika proses gagal atau masih terdapat kesalahan, maka data peminjaman mobil akan dikembalikan kepada calon peminjam.

4. Bagian tranportasi memberikan izin kepada peminjam mobil dan menyimpan laporan pemakaian mobil sebagai arsip.

4.1.1.1 Flowmap

Flowmap merupakan sebiah diagram alur yang menunjukan arus dari dokumen, aliran-aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubugan dengan sistem informasi, flowmap dapat dilihat pada gambar 4.1 dibawah ini :


(24)

Peminjam Bagian Transportasi

Tidak

Ya

a = arsip laporan pemakaian mobil

Gambar 4.1

Flowmap peminjaman mobil Data Calon

Peminjam Mobil

Data Calon Peminjam Mobil

Proses peminjaman

mobil

Laporan dan Izin Pemakaian Mobil Izin Pemakaian

Mobil

Laporan dan Izin Pemakaian Mobil

a Telah

disetujui ?


(25)

4.1.1.2 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang memberi gambaran yang jelas mengenai hubungan antar entitas-entitas, unsur-unsur organisasi yang berhubungan dengan sumber data. Diagram konteks dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut :

Gambar 4.2

Diagram konteks sistem informasi peminjaman mobil

4.1.1.3 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram adalah refresentasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan sebuah sistem yang telah ada atau baru akan dikembangkan tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut :

Calon Peminjam Mobil

SI Peminjaman

Mobil PT.

INTI Bagian

Transportasi Informasi Mobil

Data calon peminjam


(26)

Gambar 4.3 DFD peminjaman mobil

4.2 Analisis Prosedur Yang Diusulkan 4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah suatu gambaran informasi yang terjadi pada sistem yang bersangkutan. Perancangan sistem ini merupakan suatu perancangan sistem yang diusulkan, walaupun tidak mengalami banyak perubahan.sehingga dalam penggunaannya diharapkan mampu memecahkan masalah yang terjadi pada bagian yang penulis analisis yaitu dari sistem pemakaian mobil. Dengan itu dibuat suatu rancangan sistem yang menggunakan Flowmap, Context Diagram(Diagram konteks) dan Data Flow Diagram(DFD).

Data Pengajuan Data Pengajuan

Peminjam Mengajukan

peminjaman mobil

Pengajuan

Mengajukan peminjaman

mobil Bagian

Transportasi

Data Pengajuan


(27)

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan 4.2.2.1 Flowmap

Peminjam Admin Web Bagian Transportasi

Laporan pengajuan peminjaman mobil

Proses Perizinan peminjaman

mobil

a Data Calon

Peminjam Mobil

Data Calon Peminjam Mobil

Input data peminjaman mobil

DB

Data Input sah

Laporan pengajuan peminjaman mobil Memproses data peminjaman mobil


(28)

Data peminjaman Peminjaman mobil

1 = arsip laporan pemakaian mobil

Gambar 4.4

Flowmap peminjaman mobil yang diusulkan

4.2.2.2 Diagram Konteks

Gambar 4.5

Diagram Konteks peminjaman mobil yang diusulkan Peminjam Mobil

SI Peminjaman

Mobil PT. INTI

Bagian Transportasi

Bagian Transportasi

Izin peminjaman mobil Peminjaman mobil

1 Izin Peminjaman

Mobil

Laporan dan Izin Pemakaian Mobil Laporan dan Izin Pemakaian Mobil


(29)

Data pengajuan Data pengajuan 4.2.2.3 Data Flow Diagram

Gambar 4.6

DFD peminjaman mobil yang diusulkan Peminjam

Mengajukan peminjaman

mobil Pengajuan

Mengajukan peminjaman

mobil Admin Web

Mengajukan peminjaman

mobil

Bagian Transportasi Izin dan Laporan


(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sistem yang sedang berjalan pada saat ini kurang efektif untuk memenuhi kinerja kerja di perusahaan yang bersangkutan karena proses yang berjalan dilakukan secara manual dan membutuhkan proses waktu yang tidak sebentar dan tentu saja membuang waktu. Juga dalam hal merekam data mengenai siapa yang meminjam dan siapa yang melayani masih rentan dalam kelasahan. Tapi dengan perancangan yang diusulkan penulis berharap dapat mengatasi masalah yang telah disebutkan sehingga dapat menghemat waktu kerja dan tidak membuang waktu dengan sia-sia. Dan juga mengurangi tingkat kesalahan yang dilakukan baik itu oleh pengguna maupun bukan. Dengan sistem informasi yang diusulkan diharapkan semua kendalan yang ada dapat diatasi. Segala informasi mengenai pemakaian mobil dapat didapat dimana saja dan kapan saja dan tentunya dapat melakukan transaksi kapan saja tidak seperti pada sistem sebelumnya yang hanya dapat melakukan transaksi pada jam kerja saja. Namun dengan demikian baik tidaknya sistem informasi pemakaian mobil ini tergantung pula pada setiap orang yang menggunakan jasa ini dengan bijak.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kerja praktek yang dilakukan, penulis mencoba menyampaikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi perusahaan, adalah :

1. Admin web diharapkan untuk selalu memperbaharui data-data di web dan di penyimpanan data dan tidak ketinggalan informasi apapun mengenai informasi yang ada.

2. Alur sistem peminjaman mobil harus lebih efektif lagi dan efisien agar kinerja kerja lebih maksimal lagi.


(31)

(32)

SISTEM INFORMASI PEMAKAIAN MOBIL BERBASIS WEB

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh:

Windi Sugandi NIM. 10507129

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2010


(33)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2

1.2.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan ... 2

1.4Batasan Masalah ... 3

1.5Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem ... 4

2.1.1 Karakteristik Sistem ... 5

2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 5

2.2 Definisi Informasi ... 11


(34)

2.3Pengertian Sistem Informasi ... 11

2.4Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur ... 11

2.4.1 Flowmap ... 11

2.4.2 Diagram Konteks ... 12

2.4.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 12

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 13

3.2 Struktur Organisasi PT. INTI ... 15

3.3 Visi dan Misi PT. INTI ...15

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem ... 19

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 19

4.1.1.1 Flowmap ... 20

4.1.1.2 Diagram Konteks ... 21

4.1.1.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 22

4.2 Analisis Prosedur Yang Diusulkan ... 23

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 23

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 24

4.2.2.1 Flowmap ... 24

4.2.2.2 Diagram Konteks ...25


(35)

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan ... 26 5.2 Saran ... 26


(36)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.jevuska.com/topic/jerry+fithgerald.html ( 30 September 2010 )

ngaguls-crew.blogspot.com/ karakteristik sistem ( 30 September 2010) dna2db19.blogspot.com / sistem terbuka (30 September 2010)

dna2db19.blogspot.com / sistem tertutup (30 September 2010)

materikuliahinformatika.blogspot.com / siklus pengolahan data ( 30 September 2010 ) htttp://inti.co.id / profile perusahaan ( 02 Oktober 2010 )


(1)

(2)

SISTEM INFORMASI PEMAKAIAN MOBIL BERBASIS WEB

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah kerja praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh:

Windi Sugandi NIM. 10507129

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2010


(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ...viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 2

1.2.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan ... 2

1.4Batasan Masalah ... 3

1.5Lokasi dan Jadwal Kerja Praktek ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem ... 4

2.1.1 Karakteristik Sistem ... 5

2.1.2 Klasifikasi Sistem ... 5

2.2 Definisi Informasi ... 11


(4)

2.3Pengertian Sistem Informasi ... 11

2.4Metode Analisis dan Perancangan Terstruktur ... 11

2.4.1 Flowmap ... 11

2.4.2 Diagram Konteks ... 12

2.4.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 12

BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan ... 13

3.2 Struktur Organisasi PT. INTI ... 15

3.3 Visi dan Misi PT. INTI ...15

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem ... 19

4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 19

4.1.1.1 Flowmap ... 20

4.1.1.2 Diagram Konteks ... 21

4.1.1.3 Data Flow Diagram (DFD) ... 22

4.2 Analisis Prosedur Yang Diusulkan ... 23

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 23

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 24

4.2.2.1 Flowmap ... 24

4.2.2.2 Diagram Konteks ...25


(5)

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan ... 26 5.2 Saran ... 26


(6)

DAFTAR PUSTAKA

http://www.jevuska.com/topic/jerry+fithgerald.html ( 30 September 2010 ) ngaguls-crew.blogspot.com/ karakteristik sistem( 30 September 2010)

dna2db19.blogspot.com/ sistem terbuka (30 September 2010)

dna2db19.blogspot.com/ sistem tertutup(30 September 2010)

materikuliahinformatika.blogspot.com / siklus pengolahan data ( 30 September 2010 )