Improving Learning Discipline Student With Use Reward Sticker Pictured: Study Of Students Grade II Elementary School Pisangan 03 Legoso East Ciputat South Tangerang

MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR SISWA
DENGAN MENGGUNAKAN REWARD STICKER PICTURED:
STUDI TERHADAP KELAS II SDN PISANGAN 03 LEGOSO
CIPUTAT TIMUR TANGERANG SELATAN
(Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas II SDN 03 Legoso Ciputat Timur
Tangerang Selatan)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
SITI KHODIJAH
111118300033

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2015


LEMBAR. PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

MENINGKATKAN DISIPLIN tsELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAI.{ REWAND STICKER PICTURED: STUDI TERHADAP
SISWA KELAS

II

SDN PISANGAN 03 T,EGOSO CIPUT.A.T TIMUR

TANGERANG SELATAN
(Penelitian Tindakan Kelas pada sisrva kelas II sDN 03 Legoso Ciputat TiMur
Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi
Persyaratan Akademik Program Kualifikasi SI Kependidikan dan Mencapai
GelaRSarjana Pendidikan Islam (S.pd.I)


Oleh

SITI KI{ODIJAII
1111018300033

Menyetujui

'"frryT'
Eri Rossatria, M.Ag.
NIP: 1 94707 17 1966082001

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATT]LLAH

JAKARTA
2015

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI


t

Skripsi berjudul "Meningkatkan Disiplin Belajar Sis.wa Dengan Menggunakan

Reward Sticker Pictured: Studi Terhadap Siswa Kelas

Legoso Ciputat Timur Tangerang Selatan"

di

II

SDN Pisangan 03

susun oleh

Siti Khodijah,

1111018300033, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Jurusan


Kependidikan Islam Fakultas Ihnu Tarbiyah dan Keguruan

UIN

Syarif

Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya
ihniah, serta berhak untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang
ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 2 Oktober 2015

Yang Mengesahkun
Pernbimbing

rer
Dra. Eri Rossatria. M.Ae
NrP. 1 94707 17 1966082001


LEMBAR PENGBSAHAN
Skripsi berjudul "Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa dengan Menggunakan
Reward Sticker Picttrred: Studi Terhadap Siswa Kelas II SDN Pisangan 03 Ciptrtat
Timur Tangerang Selatan" disusun oleh Siti Khodijah, NIM 1111018300033,
diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam l-Ijian Munaqosyah pada 16
Oktober 2015 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh
gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd) dalarn bidang Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah.
J

Tanggal
2^ / o/ zars-

Ketua Panitia (Ketua Jurusan /Program Studi)

Dr. Khalimi. M.Ag.
NrP.196s0s1s 199403

akarta, 2 I Oktober 20 1 5


1 006

Sekretaris (Sekretaris Jurusan Prodi)

*(y["0

Asep Ediana Latif, M.Pd.
NIP. 19810623 2009t21 003

Penguji I

/7 /to laos

Nafia Wafiqni. M.Pd.
NIP. 1981003 2009t2 2 004

Penguji

TandaTangan


II

tt" (w[u^

Asep Ediana Latif. M.Pd.
NrP. 1981,0623 200912 1 003
Mengetahui
Dekan Fakul

Prof. Dr. A

NIP.

1955

203 1 007

W
W


: FITK-FR-AKD-066
Terbit ; 't Maret 2010
No. Revisi: : 01

KEMENTERIAN AGAMA

t.

Tgl.

FORM (FR)

FITK
Jl.

Dokumen

No.


UIN JAKARTA
H. Juanda No 95 Clputat 15412 lndonesia

1tl

Hal

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
I

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

: Siti Khodiiah

Tempat/tgl. Lahir

: Pati, I


NIM

:1111018300033

Jurusan/Prodi

:Kl/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMD

Judul Skripsi

: Meningkatkan

I Mei 1992

Disiplin Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Reword Sticker Pictured Kelas

II SDN Pisangan


03 Legoso

Ciputat Timur Tangerang Selatan
Dosen Pembimbing

: Dra.

Eri Rosstria, M.Ag

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan
saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis

Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat Wisuda

Oktolrer 2015

w
h
II

1

1018300033

ABSTRAK

Siti Khodijah, “Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa dengan Menggunakan
Reward Sticker Pictured Kelas II SDN Pisangan 03 Legoso Ciputat Timur
Tangerang Selatan. Skripsi Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Jurusan Kependidikan Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Syarif Hdayatullah Jakarta. Dosen Pembimbing: Eri Rossatria, M.Ag.,
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dengan menggunakan
reward sticker pictured mampu meningkatkan disiplin belajar siswa kelas II SD.
Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan dua
siklus yang terdiri dari empat tahapan, yaitu tahapan perencanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SDN Pisangan 03 Legoso
Ciputat Timur Tangerang Selatan, kelas II yang berjumlah 30 siswa pada semester
genap tahun ajaran 2014-2015. Instrumen yang digunakan adalah instrumen non
tes berupa lembar observasi aktifitas guru, lembar observasi aktifitas siswa,
lembar wawancara guru, anecdotal record dan lembar ceklist disiplin belajar
siswa. Teknik analisa data menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Teknik
analisa data kuantitatif digunakan untuk mengetahui persentase dari sikap disiplin
belajar bsiswa. Sedangkan teknik analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk
menyaring data hasil observasi, wawancara dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan reward sticker
pictured mampu meningkatkan sikap disiplin belajar siswa kelas II SDN Pisangan
03 Legoso Ciputat. Hal ini dapat dilihat dari hasil persentase rata-rata aktifitas
guru siklus 1 sebesar 80.21% meningkat menjadi 88.61% pada siklus II dengan
kategori sangat baik. Sedangkan rata-rata hasil persentase aktifitas siswa siklus 1
sebesar 79.99% dengan kategori baik dan meningkat menjadi 91.11% pada siklus
II dengan kategori sangat baik. Selain itu, persentase sikap disiplin belajar siswa
dari hasil ceklist disiplin belajarnya mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari
hasil persentase siklus 1 sebesar 80.39% meningkat pada siklus II menjadi 91.65
% dengan kategori sangat baik. Dari hasil wawancara guru menunjukkan respon
positif terhadap penggunaan reward sticker pictured. Hal ini menunjukkan bahwa
dengan menggunakan reward sticker pictured dapat meningkatkan sikap disiplin
belajar siswa.
Kata Kunci: Disiplin Belajar, reward sticker pictured.

i

ABSTRACT
Siti Khodijah, “Improving Learning Discipline Student With Use Reward
Sticker Pictured: Study Of Students Grade II Elementary School Pisangan 03
Legoso East Ciputat South Tangerang.” Thesis Islamic Elemetary School
Teacher Education Program, Department of Islamic Education, Faculty of
Tarbiyah and Teaching, Syarif Hidayatullah Islamic University in Jakarta.
Supervisor: Eri Rossatria, M.Ag.

This study aims to determine wether with use reward sticker pictured well
to do improving learning discipline students of grade II elemetary school
education. The research method used in this study was Classroom Action
Research (CAR) using two cycles consists of the planning, implementation,
observation, and reflection. Research subject are students of grade II who amount
of 30 students in the second semester of the 2014-2015 school year. The
instrument of research used is a non-test instrument in the form of teacher
observation sheet activities, observation of student activity sheets, teacher
questionnaire, anecdotal record and ceklist learning discipline sheets. Analysis
using the quantitative descriptive analysis dan qualitative. Quantitative descriptive
analysis techniques are used to

know percentage from learning discipline

students. Whereas qualitative descriptive analysis techniques are used to netted
data from observation, interviews, and documentation.
The result of study showed with used reward sticker pictured capable to
improvement learning dicipline attitudemof studebts grade II elementary school
Pisangan 03 Legoso Ciputat. This can to see of result percentage average teacher
activity of cycle 1 is 80.21% increase to 88.61% of cycle II with category very
good. Whereas result average percentage student activityof cycle I is 79.99% with
category good and increase to 91.11% of cycle II with category very good. In
addition to that, percentage learning discipline attitude from result learning
discipline checklist experience upgrading. This can to sess result of average
percentage cycle I is 80.39% increase to cycle II become 91.65% with category

ii

very good. From interviews of techer of the cycle also received of the use reward
sticker pictured can be increase learning discipline attitude students.
Keyword: Learning discipline, Reward sticker picturred

iii

KATA PENGANTAR
Bismilahirrahmanirrahim
Segala puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. atas semua
limpahan karunia, taufik, Hidayah dan InayahNya. Shalawat serta salam
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW. beserta
keluarganya. Beliau adalah pembuka dan penyempurna agama Allah yang
menjadi penutup para Nabi dan penyempurna risalah sebelumnya. Sang pemberi
petunjuk jalan yang lurus menuju Allah SWT.
Skripsi

berjudul,

“Meningkatkan

Disiplin

Belajar

Siswa

dengan

Menggunakan Reward Sticker Pictured : Studi Terhadap Siswa Kelas II SDN
Pisangan 03 Legoso Ciputat Timur Tangerang Selatan” ini, disusun sebagai tugas
akhir akademik di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
bertujuan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
Dalam mengerjakan skripsi ini, penulis tidak mungkin mampu
menyelesaikannya tanpa bantuan dari pihak-pihak tertentu baik waktu, tenaga,
fikiran maupun materi. Oleh karena itu penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Muhammad Thib Raya, M.A., Dekan fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Khalimi, M.Ag. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah

Fakultas

Ilmu

Tarbiyah

dan

Keguruan

UIN

syarif

Hidayatullah Jakarta.
3. Dra. Eri Rossatria, M.Ag., denga tulus dan ikhlas dalam memberikan
nasehat, bimbingan, motivasi, kebaikan, doa-doa dan meluangkan waktu
untuk membimbing dengan maksimal dan memberikan dukungan kepada
penulis.
4. Dr. Didi Supridjadi, MM., dosen Penasehat Akademik Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
iv

5. Keluarga besar SDN Pisangan 03 Legoso Ciputat Timur Tangerang
Selatan. Khususnya Ibu Eka Setiwati, S.Pd.I., Selaku wali kelas II B
SDN Pisangan 03 Legoso Ciputat Timur Tangerang Selatan.
6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah yang
telah memberikan ilmunya sehingga penulis mampu menyelesaikan
perkuliahan ini dengan sebaik-baiknya.
7. Kepada kedua orang tua tercinta bapak Ruba’i dan ibu Sukami yang telah
membesarkan dan mendidik penulis untuk terus berjuang dan berkarya
untuk ummat dan bangsa.
8. Teman-teman seperjuangan Hizmet Pasiad-Turki Indonesia, Melita
Andriani, Sri Yulianingsih, Siti Bahriah, Mariati Mauli Bella Nisa,
Fitriani dan teman-teman PGMI angkatan 2011 yang sangat inspiratif dan
solid dalam merah mimpi bersama.
9. Teruntuk Mas Bayu Wibowo, motivator dan inspirator yang memberikan
dorongan yang luar biasa dan energi positif serta kesabarannya dalam
mengarahkan

dan

memberikan

masukan

terbaik

bagi

penulis.

Terimakasih atas kebaikan dan doa-doanya yang dipanjatkan kepada
penulis. Semoga Allah memberikan balasan terindah dan kebahagiaan
yang sempurna menurutNya. Semoga semua mimpi yang menjadi
harapan akan indah pada wakttunya berkat kesabaran dan keikhlasan
karenaNya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan
pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran serta
masukan yang membangun sebagai perbaikan. Akhir kata, semoga
skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca.
Jakarta, 1 Oktober 2015

Siti Khodijah

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................. i
ABSTRACK............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK............................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah....................................................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................................. 8
C. Pembatasan Masalah ........................................................... 11
D. Perumusan Masalah.............................................................. 11
E. Tujuan Penelitian.................................................................. 11
F.

BAB II

Manfaat Penelitian................................................................ 11

KAJIAN TEORI
A. Pengertian Disiplin Belajar
1. Pengertian Disiplin........................................................... 13
2. Pengertian Disiplin Belajar.............................................. 14
3. Tujuan Disiplin Belajar Siswa......................................... 16
4. Strategi Penerapan Disiplin............................................. 17
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Siswa........ 22
6. Fungsi Disiplin Belajar di Dalam Kelas........................

25

B. Hakikat Reward dalam Pendidikan
1. Pengertian Reward .......................................................

26

2. Syarat-syarat Reward....................................................

26

3. Bentuk-bentuk Reward.................................................

29

4. Reward Berupa Sticker Pictured..................................

32

C. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Pengertian Bahasa Indonesia.......................................

vi

36

2. Pembelajaran Bahasa Indonesia di MI/SD..................

36

3. Karakteristik Bahasa Indonesia...................................

37

4. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia...... 38
5. Ruang Lingkup Pembelajaran Bahasa Indonesia........... 39
6. Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia..................

40

D. Penerapan Reward dalam Pengendalian Disiplin Siswa
1. Pengenalan Disiplin di Sekolah......................................

42

2. Pengenalan Hukuman di sekolah.................................... 46

BAB III

E. Hasil Penelitian yang Relevan...........................................

49

F. Kerangka Berpikir..............................................................

50

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian...........................................

53

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian........

53

C. Subjek Penelitian..............................................................

56

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian......................

56

E. Tahap Intervensi...............................................................

56

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan....................

59

G. Data dan Sumber Data.....................................................

59

H. Instrumen Pengumpulan Data.........................................

59

I. Teknik Pengumpulan Data..............................................

60

J. Validasi Data...................................................................

64

K. Analisa Data dan Interpretasi Hasil Analisis...................

66

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan...........................

68

BAB IV DESKRIPSI, ANALISA DATA, INTERPRETASI HASIL
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian
1. Gambaran Umum SDN Pisangan 03 Legoso...................

69

2. Visi, Misi dan Tujuan SDN Pisangan IV Legoso............

70

3. Keadaan Guru dan Karyawan .........................................

71

4. Keadaan Siswa Secara Umum..........................................

73

5. Sarana dan Prasarana........................................................

73

vii

B. DESKRIPSI DATA
1. Pra Tindakan.....................................................................

74

2. Perencanaan Tindakan......................................................

75

3. Tahap Pelaksanaan dan Pemberian Checklist Disiplin Belajar 77
4. Pemeriksaan Keabsahan Data...........................................

80

5. Data Hasil Tindakan.........................................................

80

C. ANALISA DATA
1. Lembar Observasi............................................................

112

2. Lembar Observasi Siswa.................................................

111

3. Hasil Disiplin Belajar Siswa Melalui Cheklist ...............

115

4. Hasil Wawancara............................................................

118

D. PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN..................

118

E. KETERBATASAN PENELITIAN................................

119

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................

121

B. Saran..........................................................................

121

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1

: Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran
Bahasa Indonesia kelas II

Tabel 3.1

: Jadwal Kegiatan Penelitian..................................................... 50

Tabel 3.2

: Pemetaan Indikator Disiplin ke dalam Kisi-kisi...................... 60

Tabel 3.3

: Pedoman Konversi Persentase Rata-rata Hasil Observasi
Guru dan Siswa........................................................................ 64

Tabel 4.1

: Keadaan Guru dan Karyawan SDN Pisangan Tahun Ajaran
2014- 2015 ............................................................................ 68

Tabel 4.2

: Keadaan Siswa/Siswi SDN Pisangan 03 Ciputat Timur
Tahun Ajaran 2014-2015........................................................ 70

Tabel 4.3

: Sarana Prasarana SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tahun
: Ajaran 2014-2015.................................................................... 71

Tabel 4.4

: Instrumen Observasi- Checklist Sikap Disiplin
Belajar Siswa kelas II B SDN Pisangan 03 Ciputat Timur..... 73

Tabel 4.5

: Kondisi Sikap Belajar Siswa Sebelum Diterapkannya
Reward Sticker Pictured.......................................................... 75

Tabel 4.6

: Instrumen Observasi- Checklist disiplin belajar siswa
pertemuan ke 1.......................................................................

Tabel 4.7

80

: Instrumen Observasi- Checklist disiplin belajar siswa
pertemuan ke II....................................................................... 83

Tabel 4.8

: Instrumen Observasi- Checklist disiplin belajar siswa
pertemuan ke III.....................................................................

85

Tabel 4.8

: Hasil Observasi Aktifitas Guru Siklus 1................................

87

Tabel 4.9

: Hasil Observasi Aktifitas Siswa Siklus 1..............................

88

Tabel 4.10

: Hasil Disiplin Belajar siswa siklus 1.....................................

90

Tabel 4.11

: Instrumen Observasi- Checklist disiplin belajar siswa

ix

siklus 2 pertemuan ke I.....................................................
Tabel 4.12

: Instrumen Observasi- Checklist disiplin belajar
siswa siklus 2 pertemuan ke II .......................................

Tabel 4.13

96

98

: Instrumen Observasi- Checklist disiplin belajar
siswa siklus 2 pertemuan ke III ......................................

101

Tabel 4.14

: Hasil Observasi Guru Siklus II........................................

102

Tabel 4.15

: Hasil Observasi Siswa Siklus II......................................

104

Tabel 4.16

: Hasil Disiplin Belajar Siswa Siklus II.............................

106

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1

: Tahapan-tahapan Penelitian Tindakan Kelas..................... 53

Gambar 4.1

: Foto kegiatan pembelajaran siklus 1 pertemuan ke I........

79

Gambar 4.2

: Foto Kegiatan Pembelajaran siklus I pertemuan ke II......

83

Gambar 4.3

: Foto Kegiatan Pembelajaran siklus 1 pertemuan 3 ..........

84

Gambar 4.4

: Foto kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan ke I........

95

Gambar 4.5

: Foto kegiatan pembelajaran siklus 2 pertemuan ke II....... 97

Gambar 4.6

: Foto kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan ke III..... 100

Gambar 4.7

: Diagram Persentase Aktifitas Guru Siklus 1..................... 109

Gambar 4.8

: Diagram Persentase Rata-rata Aktifitas Guru
Siklus 1 dan II...................................................................

Gambar 4.9

109

: Diagram Persentase Rata-rata Aktifitas Guru
Siklus 1 dan II....................................................................

110

Gambar 4.10 : Diagram Persentase aktifitas siswa siklus I.......................

111

Gambar 4.11 : Diagram Persentase aktifitas siswa siklus II.....................

111

Gambar 4.12 : Diagram Rata-rata Persentase aktifitas siswa
siklus 1 dan II....................................................................

112

Gambar 4.13 : Diagram Persentase Perubahan Sikap Disiplin Belajar
Siswa siklus 1 dan siklus II...............................................

xi

115

DAFTAR LAMPIRAN

A. Perangkat Pembelajaran
1. RPP, LKS dan Materi
2. RPP, LKS dan Materi
B. Instrumen Penelitian
1. Lembar wawancara guru
2. Lembar Observasi Aktifitas Guru
3. Lembar Observasi Aktifitas Siwa
4. Kriteria Penilaian Lembar Observasi Guru
5. Kriteria Penilaian Lembar Observasi Siswa
6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
7. Uji Validitas Instrumen
8. Lembar Checklist Disiplin Belajar Siswa
9. Catatan Anecdotal record

xii

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Dengan adanya pendidikan manusia memiliki pengetahuan dan
pengalaman yang baik dalam menjalani kehidupannya. Selain itu, pendidikan
merupakan usaha masyarakat untuk mempersiapkan generasi-generasi selanjutnya
agar memiliki nilai-nilai yang luhur dan mewarisi budaya bangsa yang
bermartabat. Nilai-nilai luhur tersebut dapat terintegrasi pada diri peserta didik
dengan adanya pendidikan karakter sehingga mampu meningkatkan kualitas dan
mutu pendidikan bangsa yang akan datang.
Undang-Undang Negara di Indonesia dalam bidang pendidikan dapat
dijadikan pedoman dalam proses pelaksanaannya. Undang-Undang Republik
Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) di
Indonesia mengatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab.1
Dari undang-undang tersebut, sangat jelas bahwa tujuan pendidikan di
Indonesia adalah membentuk karakter dan kepribadian peserta didik dengan nilainilai yang luhur agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, berilmu, dan
menjadi warga negara yang bertanggung jawab serta demokratis. Dengan
demikian menjadi tugas bersama terutama sekolah dalam merealisasikan tujuan
pendidikan nasional tersebut. E. Mulyasa dalam bukunya “Manajemen PAUD”
mengatakan bahwa karakter memegang peranan yang penting dalam berbagai
aspek kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh

1

Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Yogyakarta: Media Wacana Press, 2003), cet ke-3, h. 12

1

2

karenaitu, pendidikan karakter memegang peranan yang sangat penting dan akan
mewarnai perkembangan kepribadian peserta didik secara keseluruhan.2
Sedangkan menurut E. Mulyasa menekankan konsep pendidikan
karakter, bahkan belajar dapat diartikan sebagai ibadah untuk mencari ridho
Allah, dalam rangka mengantarkan manusia memperoleh kebahagiaan hidup di
dunia dan akhirat, serta untuk melestarikan nilai-nilai Islam dan tidak sekedar
menghilangkan kebodohan. 3
Dengan demikian karakter peserta didik akan tercermin melalui
pendidikan yang diperolehnya, baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, maupun
lingkungan sekitar. Lingkungan sekolah memiliki peranan yang cukup besar
dalam membangun pendidikan yang berkarakter. Salah satu karakter yang dapat
dibangun dan dibiasakan adalah sikap disiplin. Nilai-nilai kedisiplinan perlu
dibangun dan dikembangkan sedini mungkin mengingat disiplin memegang
peranan yang sangat penting. Disiplin merupakan tindakan yang menunjukkan
perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Oleh karena itu,
kedisiplinan harus ditanamkan demi tercapainya tujuan pendidikan.
Pihak-pihak yang terkait seperti sekolah, keluarga, dan masyarakat ikut
membantu menananamkan karakter disiplin dengan baik. Kedisiplinan hendaknya
diterapkan secara konsisten dan berkesinambungan sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan sehingga jika disiplin sudah menjadi sebuah karakter maka tujuan
pendidikan akan tercapai dan mendapatkan hasil yang maksimal. Sebaliknya
siswa yang melanggar peraturan atau tata tertib sekolah akan mendapatkan
hukuman atau sanksi sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan. Dengan
demikian, jika sekolah mampu menerapkan tata tertib dengan baik dan konsisten
maka kedisiplinan akan menjadi sebuah budaya dan karakter yang tercemin pada
perilaku siswa.
Selanjutnya, disiplin dapat terwujud dengan adanya pembiasaan. Salah
satu alat pendidikan yang dapat digunakan dalam membentuk disiplin yaitu
dengan pemberian reward dan punishment. Reward dapat diberikan kepada anak2
3

H.E. Mulyasa, Manajemen PAUD, (Bandung: PT Remaja Rosda karya), cet III, h. 67.
Ibid., h, 69.

3

anak yang menunjukkan prestasi atau hasil pendidikan yang baik, baik dari segi
prestasi kepribadiannya (kelakuannya, kerajinannyadan sebagainya) maupun
dalam prestasi belajarnya.
Menurut Sylvia Rimm dalam bukunya yang berjudul “Mendidik dan
Menerapkan Disiplin pada Anak Pra Sekolah” bahwa Reward diharapkan dapat
memotivasi peserta didik untuk mendisiplinkan diri, kelak disiplin diri akan
membuat hidup mereka bahagia, berhasil, dan penuh kasih sayang. 4 Dengan
demikian teknik mendisiplinkan anak dengan menggunakan reward bertujuan
agar peserta didik memiliki disiplin diri dalam lingkungan sekolah. Jika disiplin
dilakukan secara terus menerus maka akan mengarahkan peserta didik untuk
konsisten dan berprilaku disiplin dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu Imam Ghazali dalam kitab Ihya' Ulum ad-din yang dikutip oleh
Muhammad Abu Nadlir menulis, "Jika pada seseorang anak menonjol akhlak baik
dan perbuatan terpujinya, maka ia patut dimuliakan, digembirakan dan dipuji di
depan orang banyak untuk memberikan semangat berakhlak mulia dan berbuat
terpuji." Memuliakan anak dan memberi semangat dengan hadiah atau dengan
ucapan yang manis sesuai dengan sabda Nabi yang diriwayatkan oleh athThabrani, "Saling memberi hadiahlah agar kalian saling mencintai."5
Oleh karena seorang siswa yang rajin, berakhlak baik, dan yang dapat
menjalankan kewajiban, layak memperoleh hadiah dari gurunya. Kala itulah, anak
itu akan menemukan jiwanya senang menerima itu di hadapan teman-temannya.
Sebab, pada usia pelajar, jiwa seorang anak lebih dipenuhi insting suka memiliki.6
Karakter setiap manusia, terutama anak (peserta didik), pasti lebih menyukai
mendapat penghargaan yang sifatnya berwujud maupun tidak berwujud. Dan ia
pun akan berusaha keras mendapatkannya. Karena itu, seorang guru hendaknya
merespons apa yang disukai seorang anak. Guru harus bisa memberikan hadiahhadiah tersebut pada kesempatan yang tepat.

4

Sylvia Rimm, Mendidik dan Menerapkan Disiplin pada Anak Prasekolah, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2003), h. 47
5
Muhammad Abu Nadlir, Perlunya Penghargaan Bagi Siswa, (Jakarta: Jurnal Nasional,
2012). Diunggah pada 25 februari 2015 pukul 20.33.
6
Ibid., h. 4.

4

Namun hal tersebut berbeda dengan kenyataan pendidikan yang ada di
Indonesia. Banyak sekali kita temui permasalahan dalam pendidikan terkait
reward dan punishment yang belum tepat dalam pembentukan karakter peserta
didik. Menurut Lickona yang dikutip oleh Anas Salahudin dalam bukunya yang
berjudul Pendidikan Karakter mengatakan bahwa
Terdapat sepuluh tanda penurunan karakter bangsa yaitu (1)
meningkatnya kekerasan di kalangan remaja, (2) pengaruh peer group
yang kuat dalam tindak kekerasan, (3) penggunaan kata-kata buruk, (4)
meningkatnya perilaku merusak diri, (5) semakin kaburnya pedoman
moral, (6) menurunnya etos kerja, (7) rendahnya rasa hormat kepada
guru dan orang tua, (8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan
masyarakat, (9) membudayanya ketidakjujuran, (10) adanya rasa curiga
dan kebencian di antara sesama.7
Selain itu, metode yang digunakan juga bermacam-macam misalnya
memberi hukuman yang dianggap setimpal karena tidak mematuhi perintah
pendidik. Pendidik merasa mempunyai kewenangan penuh terhadap metode
pengajaran yang ia yakini dapat membantu keberhasilannya dalam mendidik.
Sehingga peserta didik cenderung merasakan keterpaksaan bukan atas kesadaran
bahwa pendidikan itu juga adalah kebutuhan bagi mereka.
Metode pengajaran tersebut kurang tepat karena dapat mengganggu
psikologi anak dan akan berpengaruh pada perkembangan anak ke depannya.
Sangat sedikit guru yang sadar ataupun memiliki bekal dalam hal mendidik.
Banyak guru menjadi ditakuti oleh muridnya karena metode yang kurang tepat
misalnya dengan paksaan dan kekerasan sehingga suasana proses belajar mengajar
tak ubahnya seperti pendidikan militer yang penuh dengan tekanan psikologis.
Hal ini juga yang sering dimanfaatkan oleh guru yang kurang kompeten dan
mengancam tidak meluluskan atau memberi nilai jelek sehingga tega melakukan
kekerasan kepada anak didiknya sendiri.
Di Indonesia, pendidikan kognitif lebih dominan dibandingkan dengan
pendidikan karakter. Padahal kedua hal tersebut sangat penting untuk mencetak
generasi muda yang cerdas bukan saja dalam ilmu pengetahuan tetapi juga dalam

7

Anas Salahudin, Pendidikan Karakter, (Bandung: Pustaka Setia, 2013). h. 35

5

hal sikap dan perilaku yang humanis.8 Berbeda dengan negara-negara lainnya
yang sistem pedidikannya sudah maju seperti Finlandia dan Jepang. Mereka
menerapkan sistem pendidikan yang memiliki keseimbangan antara pendidikan
kognitif dan pendidikan karakter. Sejak dini, anak-anak diajarkan untuk berkasih
sayang, jujur, disiplin, bersikap adil, dan bertanggungjawab terhadap diri mereka,
manusia dan lingkungan sekitarnya.
Selain itu, orang tua maupun guru sering merasa kesulitan dalam
menanamkan kedisiplinan terhadap anak. Jika anak tidak mengikuti atau
mematuhi peraturan yang ada mereka lebih banyak menggunakan hukumann
kepada anak atau sebaliknya terlalu mengumbar reward dengan mengimingiminginya hadiah yang berlebihan. Hukuman yang diberikan kepada anak dalam
upaya mendisiplinkan anak secara tidak langsung menjadikan pribadi anak
terbelenggu dan tidak percaya diri. Namun reward yang diberikan tidak boleh
berlebihan karena hal tersebut akan menjadikan anak meremehkan usaha dan
tidak bertanggung jawab. Hukuman dan hadiah dapat digunakan dalam upaya
mendisiplinkan peserta didik. Namun reward dan punishment harus diberikan
pada situasi yang tepat dengan tujuan untuk mendidik mereka.
Menurut Severe, stiker memberikan umpan balik positif terhadap prestasi
anak sehingga stiker menciptakan rasa keberhasilan internal yang dapat
mengembangkan sikap disiplin dalam diri anak. Stiker tersebut diberikan ketika
mereka mampu bersikap disiplin baik dalam proses pembelajaran maupun di luar
pembelajaran. Menurut Severe kelebihan stiker adalah untuk mendorong atau
memotivasi anak, mengingat peraturan dan belajar bertanggung jawab.9
Menurut Putri rahayu dalam jurnalnya menjelaskan bahwa stiker
memberikan umpan balik positif yang segera terhadap prestasi anak
sehingga stiker menciptakan rasa keberhasilan dan motivasi internal yang
dapat mengembangkan rasa percaya diri dalam anak. Kita dapat melihat
semangat dalam mata mereka ketika mendapatkan stiker dengan gambar
muka-muka yang lucu. Selain itu, stiker dapat mendorong anak untuk
bersikap proaktif dan membuat rencana. Stiker meningkatkan jumlah
8

Qory Dellasera, Hari Pendidikan Nasional, (Jakarta: Jurnal Nasional, 20014).
Putri Rahayu , Pengaruh Penerapan Reward Terhadap Percaya Diri Anak Kelompok B
di TK Nglanduk 01 Madiuan, Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya. Diunggah pada hari
selasa pukul 15.40
9

6

interaksi positif antara guru dan anak. Alat ini memberi catatan sehingga
guru dapat mengevaluasi kemajuan yang menunjukkan perilaku apa yang
meningkat dan mana yang perlu ditingkatkan. Teknik ini mendorong
anak untuk berhasil dan mendapatkan stiker yang sebanyak-banyaknya.10
Dengan demikian mereka akan memahami bahwa dengan menaati
peraturan dengan baik dan memiliki semangat belajar yang tinggi akan
mendapatkan ganjaran yang menyenangkan dan penghargaan yang baik.
Sebaliknya jika ia tidak menaati peraturan dengan baik maka akan mendapatkan
ganjaran yang tidak menyenangkan dan merugikan diri sendiri.
Dalam menerapkan tata tertib dan peraturan yang berlaku di sekolah, tidak
semua peserta didik dapat melaksanakan tata tertib dan peraturan yang berlaku di
sekolah dengan baik. Berdasarkan pengamatan penulis dalam kegiatan proses
pembelajaran di kelas II di SDN III Pisangan Ciputat Timur semester II masih
terdapat beberapa sikap yang menunjukkan ketidakdisiplinan baik dalam proses
pembelajaran atau di luar pembelajaran. Masalah-masalah tersebut diantaranya:
Berdasarkan pengamatan atau observasi pendahuluan selama satu minggu
dengan menggunakan anecdotal record saat kegiatan pembelajaran berlangsung,
terdapat beberapa sikap yang menunjukkan rendahnya kesadaran akan
kedisiplinan dalam belajar.
Tabel 1.1
Kondisi Sikap Belajar Siswa Sebelum Diterapkannya Reward Sticker
Pictured
No

Aspek Sikap Kedisiplinan

1

Keaktifan, kepatuhan, dan  Masih terdapat 2-5 siswa yang datang
ketaatan
sekolah

dalam

masuk

Kondisi Awal

terlambat di setiap harinya berdasarkan
absen kelas
 Terdapat 3 siswa yang memiliki semangat
yang rendah dalam masuk sekolah, hal
tersebut terlihat dari jumlah tidak hadirnya

10

Rahayu Putri, Pengaruh Penerapan Reward Terhadap Percaya Diri Anak Kelompok B
di TK Nglanduk 01 Madiuan, Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya. Diunggah pada hari
selasa pukul 15.40

7

mereka di absen kelas
 Masih

banyak

siswa

yang

kurang

menyadari akan kedisiplinannya dalam
masuk kelas tepat waktu setelah istirahat,
misalnya terdapat siswa yang jajan ketika
bel berbunyi dan bermain dengan temantemannya di luar kelas
2

Disiplin dalam mengerjakan
tugas

 Ketika guru memberikan tugas, terdapat
4-6

yang

siswa

tidak

langsung

mengerjakannya mereka malah bercanda
dan gaduh di dalam kelas sehingga
mengganggu teman lainnya.
 Ketika

waktu

telah

selesai

dalam

mengerjakan tugas, terdapat 6 siswa yang
sering

terlambat

mengumpulkannya

karena kurang fokus terhadap tugasnya
 Kemandirian dalam mengerjakan tugas
masih kurang.
3

Mengikuti
sekolah

pelajaran
dengan

di

 Saat proses pembelajaran berlangsung, 10

aktif,

dari siswa yang masih menggunakan

teratur, dan tertib sesuai
ketentuan untuk mencapai
tujuan belajar

waktu belajarnya untuk bermain-main.
 Ketika

kegiatan

diskusi

berlangsung,

terdapat beberapa siswa yang mengobrol
di luar topik pembelajaran
 Keaktifan dalam merespon umpan balik
guru masih kurang
 Saat

kegiatan

belajar

mengajar

berlangsung, masih banyak dari siswa
yang tidak duduk tenang di tempat
masing-masing.

8

4

Mentaati tata tertib sekolah

 Masih terdapat siswa yang memakai

dengan penuh kesadaran

seragam tidak sesuai dengan harinya
 Terdapat beberapa siswa yang acuh
dengan kerapihan seragamnya.
 Masih adanya peserta didik yang acuh
ketika kondisi kelas kotor
 Terdapat

beberapa

siswa

yang

mengucapkan kata-kata yang kotor saat
proses pembelajaran berlangsung
 Masih terdapat siswa yang membuang
sampah tidak pada tempatnya
 Masih banyak siswa yang meminjam alat
tulis, baik berupa pensil, penghapus atau
rautan sehingga mengurangi konsentrasi
dan kedisiplinan dalam belajar. Selain itu
masih terdapat 2-6 siswa yang sering lupa
membawa buku pelajaran.
Dari tabel di atas, dapat kita amati bahwa kondisi disiplin belajar siswa
masih rendah dan membutuhkan perhatian. Oleh karena itu peneliti berusaha
untuk menangani dengan tujuan memperbaiki dan menyadarkan siswa akan
pentingnya kedisiplinan dalam belajar.
Dengan adanya pelanggaran-pelanggaran tersebut, perlu adanya alat
kontrol pendidikan salah satunya adalah reward (penghargaan) dan Punishment
(peringatan). Reward

dapat diberikan bagi siswa yang mematuhi seluruh

peraturan dan tata terib dengan baik dan konsisten. Sedangkan punishment
diberikan kepada siswa yang melanggar peraturan dan mengulanginya kembali
setelah peringatan itu diberikan. Penerapan reward dan punishment merupakan
suatu upaya yang dapat dilaksanakan di sekolah demi tercapainya sebuah
kedisiplinan terhadap tata tertib atau peraturan-peraturan sekolah. Apabila tata
tertib tersebut dilaksanakan dengan baik dan teratur, maka tujuan pendidikan baik

9

berupa tujuan institusional (kelembagaan), tujuan kurikuler (bidang studi),
maupun tujuan intruksional (pengajaran) akan mendapatkan hasil yang baik pula.
Reward yang baik dalam pendidikan adalah reward yang mampu
memberikan nilai-nilai yang mampu mendidik siswa. Tidak menimbulkan iri hati,
siswa tidak berorientasi pada reward yang diberikan oleh guru dan siswa tidak
merasa dibedakan antara siswa yang mendapatkan reward dengan siswa yang
tidak mendapatkan reward. Karena esensi dari disiplin sendiri adalah
membiasakan diri untuk menataati peraturan tata tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah. Menurut Severe,
stiker memberikan umpan balik positif terhadap prestasi anak sehingga stiker
menciptakan rasa keberhasilan internal yang dapat mengembangkan sikap disiplin
dalam diri anak. Stiker tersebut diberikan ketika mereka mampu bersikap disiplin
baik dalam proses pembelajaran maupun di luar pembelajaran. Menurut Severe
kelebihan stiker adalah untuk mendorong atau memotivasi anak, mengingat
peraturan dan belajar beretanggung jawab.11
Pemberian reward stiker bergambar merupakan salah satu cara yang
dapat digunakan untuk memberikan efek atau pengaruh terhadap sikap disiplin
belajar peserta didik dengan cara menempelkan pada papan prestasi dengan tujuan
untuk memotivasi peserta didik dalam meningkatkan sikap disiplin belajarnya.
Reward dan punishment yang diberikan memiliki dua cara, yang pertama bersifat
umum misalnya memberikan pujian, menepuk pundak, memberikan hadiah
berupa materi dan lainnya. Punishment dapat diberikan dengan memberikan
nasehat, bermuka masam, menegurnya dan lain-lain.
Menurut teori Behaviorisme mengatakan bahwa manusia belajar karena
pengaruh lingkungan. Belajar merupakan perubahan perilaku yang terjadi melalui
proses stimulus dan respon yang bersifat mekanisme. Oleh karena itu lingkungan
yang sistematis, teratur dan terencana dapat memberikan pengaruh (stimulus)
yang baik sehingga manusia bereaksi terhadap stimulus tersebut dan memberikan
11

Rahayu Putri, Pengaruh Penerapan Reward Terhadap Percaya Diri Anak Kelompok B
di TK Nglanduk 01 Madiuan, Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya. Diunggah pada hari
selasa pukul 15.40

10

respon yang sesuai. Menurut Ivan Pavlov dalam hukumnya
Conditioning, berbicara tentang stimulus yang dipersyaratkan

Clasical

(conditional

refleks) untuk memberikan respons yang diharapkan oleh lingkungan sesuai
dengan tuntutan lingkungan (refleks yang dikondisikan).12 Dengan demikian
membutuhkan pembiasaan dalam penanaman sikap disiplin peserta didik secara
konsisten.
Dari berbagai permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Meningkatkan Disiplin Belajar Siswa dengan
Menggunakan Reward Sticker Pictured : Studi Terhadap Siswa Kelas II SDN
Pisangan 03 Legoso Ciputat Timur Tangerang Selatan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan di atas, maka ada
beberapa masalah yang dlapat diidentifikasi sebagai berikut:
1.

Pendidikan lebih menekankan pada aspek kognitif dari pada pendidikan
karakter

2.

Penggunaan punishment yang tidak tepat sering mengalami permasalahan
yang berkepanjangan

3.

Pemberian reward yang tidak sesuai dengan usaha siswa menjadikan siswa
meremehkannya.

4.

Penggunaan metode pengajaran yang belum tepat dalam upaya
mendisiplinkan anak

5.

Disiplin belajar siswa masih rendah

6.

Kurang tepatnya penggunaan strategi dan teknik dalam menerapkan
disiplin di sekolah dasar masih rendah.

7.

Kurangnya

penggunaan

Reward

dalam

upaya

membina

dan

mengembangkan disiplin belajar
8.

Masih banyak guru yang kurang memperhatikan penggunaan reward dan
punishment yang tepat

12

Conny R. Semiawan, Belajar dan pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar,
(Jakarta: PT Indeks, 2008), h. 3.

11

C. Pembatasan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka penulis
membatasi permasalahan tersebut pada “Penggunaan reward sticker pictured
dalam upaya meningkatkan disiplin belajar siswa pada pembelajaran Bahasa
Indonesia di kelas II SDN Pisangan 03 Ciputat Timur Tangerang Selatan.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas maka penulis
merumuskan masalah yang menjadi dasar dalam penelitian yaitu:
“Bagaimana implementasi dari pemberian reward sticker pictured dapat
meningkatkan disiplin belajar siswa di kelas II SDN III Pisangan Legoso Ciputat
Timur.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah-masalah yang telah dibahas di atas, maka tujuan
penelitian ini yaitu:
Untuk mengetahui apakah dengan pemberian reward stiker bergambar dapat
meningkatkan disiplin belajar siswa kelas II di SDN 03 Pisangan Legoso Ciputat
Timur.
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis:
a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu dari khazanah
keilmuan dan pedoman dalam pembelajaran terhadap siswa guna
meningkatkan disiplin dan hasil belajarnya
b. Sebagai sumber informasi ilmiah dan dapat dijadikan sebagai referensi
untuk mengadakan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan penelitian
ini.
2. Secara Praktis:
a. Dapat memberikan kontribusi yang baik pada sekolah, baik bagi sekolah
ini maupun sekolah lainnya dalam rangka meningkatkan kualitas
pembelajaran atau pendidikan,

12

b. Bagi pendidik mampu memberikan gambaran penggunaan reward dengan
tepat sehingga pengajaran di dalam kelas dapat memberikan dampak
yang positif.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Disiplin Belajar
1.

Pengertian Disiplin
Elizabeth Hurlock mengatakan bahwa disiplin berasal dari kata “disciple”

yakni seorang yang belajar dari atau suka rela mengikuti seorang pemimpin.
Orang tua dan guru merupakan pemimpin dan anak merupakan murid yang
belajar dari mereka cara hidup menuju ke hidup yang berguna dan bahagia. Jadi
disiplin merupakan cara masyarakat mengajar anak perilaku moral yang disetujui
kelompok.13
Selain itu, menurut Charles Schaefer menerangkan bahwa, inti dari disiplin
ialah mendidik, menuntun, dan mengarahkan anak dalam hidupnya dan dalam
masa pertumbuhan serta perkembangannya.14 Sama halnya dengan Suharmisi
yang dikutip oleh singgih tego saputro dan pardiman mengatakan bahwa disiplin
merupakan sesuatu tentang pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk
aturan di mana aturan tersebut diterapkan oleh orang yang bersangkutan atau
berasal dari luar.15
Sedangkan disiplin menurut Djamarah adalah "Suatu tata tertib yang dapat
mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok”. Kedisiplinan mempunyai
peranan penting dalam mencapai tujuan pendidikan. Berkualitas atau tidaknya
belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor yang paling pokok yaitu kedisiplinan,

13

Elizabeth Hurlock, Perkembangan Anak jilid 2, (Jakarta: Erlangga, 1978), h. 82
Charles Schaefer, Bagaimana Mempengaruhi Anak, Panduan Praktis Bagi Orangtua,
(Jakarta:Dahara Prize, 1989). Cet. Ke-1, h. 11
15
Singgih Tego Saputra dan pardiman, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 2012, h.
78-97
14

13

14

disamping faktor lingkungan, baik keluarga, sekolah, serta bakat siswa itu
sendiri.16
Sedangkan disiplin menurut Emile Durkheim yang dikutip oleh Thomas
Lickona bahwa disiplin bukanlah sesuatu alat sederhana yanng bisa digunakan
untuk menciptakan kedamaian semu di dalam kelas, Disiplin adalah moralitas
kelas sebagai sebuah masyarakat kecil.17
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin adalah
suatu sikap yang perlu dibangun, diupayakan, baik atas kesadaran sendiri, karena
paksaan, sanksi atau hukuman dengan tujuan untuk mematuhi peraturanperaturan, nilai-nilai baik yang bersifat formal maupun tidak sehingga tercipta
sebuah tanggung jawab dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan tertata.
2. Pengertian Disiplin Belajar
Disiplin belajar sangat dibutuhkan bagi peserta didik dalam mencapai
pengetahuan dan kompetensi yang akan dimilikinya. Namun, disiplin belajar tidak
mudah didapatkan melainkan membutuhkan latihan dan pembiasaan. Menurut
Fani Julia Fiana dalam jurnalnya “Disiplin Siswa di Sekolah dan Implikasinya dalam
Pelayanan Bimbingan Konseling” menjelaskan bahwa disiplin pengaturan waktu

belajar pada kategori baik ditandai dengan adanya penggunaan waktu yang efektif
dan efisien, penyusunan jadwal pelajaran, adanya pengaturan waktu untuk belajar
dan kegiatan ekstra kurikuler, penggunaan waktu istirahat yang tepat sehingga
tidak mengganggu proses pembelajaran.18
Sedangkan menurut Sumardi Surya Brata disiplin belajar: (a) Belajar
membawa perubahan (dalam arti behavioral changes, actual mampu
potensial), (b) perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkan kecakapan
baru, (c) perubahan itu terjadi dengan usaha. Jadi belajar adalah suatu
upaya yang akan membawa individu kepada suatu perubahan. Perubahan
tersebut tidak hanya bertambahnya ilmu pengetahuan namun juga dalam
bentuk kecakapan, keterampilan sikap, pengertian, harga diri dan
penyesuaian diri. 19
16

Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002). h. 12
Thomas Lickona, Pendidikan Karakter Panduan Lengkap Mendidik Siswa Menjadi
Pintar dan Baik, (Bandung: Nusa Media 2013). h. 147
18
Fani Julia Fiana, Disiplin Siswa di Sekolah dan Implikasinya dalam Pelayanan
Bimbingan Konseling, (Jurnal Ilmiah Konseling, April 2013).
19
Sumardi Surya Brata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Press, 1990), Cet. 1, h. 232
17

15

Selanjutnya pengertian belajar menurut Slameto ialah suatu proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi
dengan lingkungannya”. Sedangkan dimaksud disiplin belajar adalah pernyataan
sikap dan perbuatan siswa dalam melaksanakan kewajiban belajar secara sadar
dengan cara menaati peraturan yang ada di lingkungan sekolah maupun di rumah.
20

Selain itu, menurut Slameto terdapat empat macam disiplin belajar yang
dilakukan oleh peserta didik dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu:
(1) disiplin peserta didik masuk sekolah diantaranya, keaktifan,
kepatuhan, dan ketaatan dalam masuk sekolah. (2) Disiplin dalam
mengerjakan tugas. (3) Disiplin dalam mengikuti pelajaran di
sekolah, adanya keaktifan, keteraturan, ketentuan, dan ketertiban
dalam mengikuti pelajaran yang terarah pada suatu tujauan belajar.
(4) disiplin dalam menaati tata tertib, yakni kesesuaian tindakan
peserta didik dengan tata tertib sekolah dengan penuh kesadaran. 21
Selain itu, Disiplin belajar adalah pengendalian diri siswa terhadap bentukbentuk aturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang telah diterapkan oleh
siswa yang bersangkutan maupun berasal dari luar serta bentuk kesadaran akan
tugas dan tanggung jawabnya

sebagai pelajar, baik disiplin di rumah, di

sekolahdengan tidak melakukan sesuatu yang dapat merugikan tujuan dari proses
belajarnya22. Jadi disiplin belajar harus timbul dalam diri seseorang dengan
bersungguh-sungguh dalam belajar sehingga ia mampu bertinteraksi dengan
lingkngannya dengan baik.
Sedangkan belajar adalah upaya yang dilakukan oleh seseorang dengan
tujuan untuk melakukan perubahan sehingga kualitas seseorang dapat meningkat.
Melalui belajar seseorang akan mengetahui keadaan dirinya dan mampu menjalani
kehidupannya dengan baik. Namun, belajar yang konsisten dan teratur yang
20

Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rineka Cipta,
2003). H. 67
21
Ibid., 87
22
Singgih Tego Saputra dan pardiman, Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, 2012, h.
81

16

mampu merubah seseorang sehingga membutuhkan kesadaran diri. Kesadaran diri
akan muncul melalui sikap disiplin belajar yang sungguh-sungguh sehingga
mampu mengontrol diri dan mengendalikan pikirannya.
Dengan demikian, disiplin sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
Jika disiplin sudah tertanam dengan baik maka akan tercipta sebuah peradaban
yang bermartabat. Terkait dengan kedisiplinan dalam belajar bahwa seorang siswa
harus memiliki sikap disiplin dalam belajar. Mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru, menaati semua peraturan sekolah, mendengarkan penjelasan guru
dengan baik, manaati dan mengikuti kegiatan sekolah, masuk sekolah tidak
terlambat, dan menaati kegiatan belajar di rumah.
3.

Tujuan Disiplin Belajar Siswa
Disiplin belajar merupakan karakter yang sangat penting dan perlu dibangun

terutama bagi peserta didik. Dengan adanya sikap tersebut, akan menjadikan
siswa belajar lebih maju, belajar lebih baik di sekolah, di rumah dan di
perpustakaan. Agar siswa disiplin, maka seluruh guru dan staf yang ada di sekolah
memberikan contoh dan mmapu bersikap diisplin dengan baik.
Menurut Sylvia Rimm menjelaskan bahwa disiplin bertujuan mengarahkan
anak agar mereka belajar mengenai hal-h