Insentif Pajak Insentif Non Pajak

6 6. Initial Public Offerings IPO Perusahaan yang akan melakukan penawaran saham perdana IPO, cenderung melakukan income increassing untuk menarik calon investor.

2.3 Perubahan Tarif Pajak Badan.

Pada tahun 2008, Direktorat Jenderal Pajak di Indonesia merevisi Undang-undang Perpajakan yang meliputi Undang- undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan UU KUP, Undang-undang Pajak Penghasilan UU PPh, serta Undang- undang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah UU PPN dan PPnBM. Hal ini diatur berdasarkan Aturan Pelaksanaan Ketentuan Pasal 4 Peraturan Pemerintah Nomor 81 tahun 2007, UU No. 36 tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan dan dipertegas dengan Peraturan Menteri Keuangan PMK-283PMK.032008.

2.4 Insentif Pajak

. Pemberian insentif sebesar 5 pada perusahaan go public diatur dalam PP No. 81 tahun 2007 dan diatur kembali dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 238PMK.032008 yang mengatur tata cara pelaksanaan dan pengawasan pemberian intensif pajak tersebut. Insentif pajak penghasilan badan pasal 17 ayat 2b merupakan suatu kebijakan pemerintah indonesia untuk 7 memberikan keringanan pada perusahaan terbuka yang memenuhi syarat Peraturan Menteri Keuangan No. 238PMK.032008.

2.5 Insentif Non Pajak

. Manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi oleh insentif non pajak. Guenther 1994 menemukan bukti empiris bahwa insentif non pajak ukuran perusahaan dan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap discretionary current accrual. Berdasarkan insentif non pajak yang digunakan oleh Yin dan Cheng 2004 maupun Guether 1994, maka insentif non pajak pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Earnings pressure Insentif pajak mengimplikasikan bahwa perusahaan akan memilih untuk menurunkan laba sebagai respon atas penurunan tarif pajak. Untuk perusahaan yang labanya tidak mencapai target, penurunan laba yang dilakukan untuk tujuan pajak dapat dikurangi oleh earnings pressure guna meningkatkan laba akuntansi. 2. Tingkat utang Perbandingan antara hutang dan aktiva yang menunjukkan beberapa bagian aktiva yang digunakan untuk menjamin hutang yang biasa disebut dengan leverage, merupakan ukuran yang berhubungan dengan keberadaan suatu persetujuan utang. 8 Dalam membiayai kegiatan operasional perusahaan menggunakan sumber dana dari modal sendiri dan dari luar hutang. Penggunaan dana dari luar dapat menghasilkan leverage yang menguntungkan apabila pendapatan yang diterima oleh perusahaan atas penggunaan dana tersebut lebih besar dari pengguna biaya tersebut, namun dapat pula merugikan apabila perusahaan tidak memperoleh pendapatan atas penggunaan dana tersebut. 3. Earnings bath Earnings bath atau biasa disebut taking a bath, yaitu manajemen mencoba mengalihkan expected future cost ke masa kini agar memiliki peluang yang lebih besar mendapatkan laba di masa yang akan datang dari yang seharusnya. Ini merupakan salah satu cara untuk melakukan manajemen laba. Misalnya ketika laba perusahaan kecil, manajer tidak akan berusaha meningkatkan total akrualnya, melainkan akan memperkecil total akrualnya, guna mendapatkan kompensasi di masa mendatang. 4. Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan merupakan nilai yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Terdapat beberapa proksi yang biasanya digunakan untuk mewakili ukuran perusahaan, yaitu jumlah karyawan, total asset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar asset, semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan, semakin banyak perputaran uang dan 9 semakin besar kapitalisasi pasar, semakin besar pula dikenal dalam masyarakat. Perusahaan yang berukuran besar biasanya memiliki peran sebagai pemegang kepentingan yang lebih luas. Hal ini membuat berbagai kebijakan perusahaan besar akan memberikan dampak yang besar terhadap kepentingan publik dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan yang besar lebih diperhatikan oleh masyarakat, sehingga mereka lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan, sehingga berdampak perusahaan tersebut harus melaporkan kondisinya lebih akurat. 5. Kepemilikan manajerial Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham perusahaaan oleh pihak manajer atau dengan kata lain manajer juga sekaligus sebagai pemegang saham. Dengan adanya kepemilikan manajemen dalam sebuah perusahaan akan menimbulkan dugaan bahwa nilai perusahaan meningkat sebagai akibat kepemilikan manajemen yang meningkat pula. Namun dengan adanya kepemilikan manajerial ini dapat menyeimbangkan potensi perbedaan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham lainnya. Perusahaaan dengan tingkat kepemilikan manajerial yang tinggi diharapkan memiliki discretionary accrual yang negatif untuk memperoleh keuntungan pajak. 10

2.6 Tarif Pajak Penghasilan untuk Perusahaan Go Public dan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Badan Sesuai UU NO. 36 Tahun 2008 dan Upaya Perencanaan Pajak Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar di Kanwil DJP Jabar I)

6 67 50

MANAJEMEN LABA SEBAGAI RESPON ATAS PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN BADAN DI INDONESIA Manajemen Laba Sebagai Respon Atas Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Badan Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 2 15

PENDAHULUAN Manajemen Laba Sebagai Respon Atas Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Badan Di Indonesia (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI).

0 0 10

MANAJEMEN LABA SEBAGAI RESPON ATAS PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN BADAN DI INDONESIA BIDANG KAJIAN: PERPAJAKAN (PPJK)

0 0 29

6 Manajemen Laba sebagai Respon Perubahan Tarif Pajak Penghasilan Badan Ferdiansyah

0 2 18

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN LABA SEBAGAI RESPON PAJAK PENGHASILAN BADAN DI INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan Financial Sektor Pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 201

0 0 9

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Laba - FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MANAJEMEN LABA SEBAGAI RESPON PAJAK PENGHASILAN BADAN DI INDONESIA (Studi Empiris Pada Perusahaan Financial Sektor Pembiayaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-20

0 0 15

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - MANAJEMEN LABA SEBAGAI RESPON PERUBAHAN TARIF PAJAK PENGHASILAN BADAN DI INDONESIA ( Pada perusahaan manufaktur di BEI ) - Unissula Repository

0 0 12

Pengaruh Insentif Pajak dan Insentif Non Pajak Terhadap Manajemen Laba Saat Terjadi Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Badan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia - Unika Repository

0 0 14

Analisis manajemen laba dalam perubahan tarif pajak penghasilan badan dalam UU No.36 Tahun 2008 : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008-2010 - USD Repository

0 0 109