Pola Asuh Akademik, Motivasi, Regulasi Diri, dan Prestasi Belajar Remaja Laki-laki dan Perempuan

POLA ASUH AKADEMIK, MOTIVASI, REGULASI DIRI, DAN
PRESTASI BELAJAR REMAJA LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN KOTA BOGOR

PRAMASANDYA RADITIA NANDARI

DEPARTEMEN ILMU KELUARG A DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOG I MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pola Asuh Akademik,
Motivasi, Regulasi Diri, dan Prestasi Belajar Remaja Laki-Laki dan Perempuan
Kota Bogor adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Oktober 2013
Pramasandya Raditia Nandari
NIM I24090086

ABSTRAK
PRAMASANDYA RADITIA NANDARI. Pola Asuh Akademik, Motivasi,
Regulasi Diri, dan Prestasi Belajar Remaja Laki-Laki dan Perempuan Kota Bogor.
Dibimbing oleh DIAH KRISNATUTI.
Pola asuh akademik orang tua berperan dalam pengembangan motivasi
belajar dan regulasi diri remaja untuk mencapai prestasi belajar yang memuaskan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh akademik,
motivasi, regulasi diri dengan pencapaian prestasi belajar pada remaja laki- laki
dan perempuan. Penelitian dilakukan di Kelurahan Kedung Badak dan Kebon
Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Penelitian
menggunakan desain cross sectional study melibatkan 60 keluarga utuh yakni
ayah, ibu dan anak remaja SMPN Kota Bogor yang dipilih secara purposive.
Pengambilan data menggunakan teknik wawancara dengan kuesioner terstruktur.
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan signifikan pada pencapaian prestasi non

akademik antara remaja laki- laki dan perempuan. Selain itu ditemukan adanya
hubungan signifikan antara pola asuh akademik ayah dengan pencapaian motivasi
belajar dan regulasi diri remaja. Hubungan dan pengaruh signifikan antara
motivasi belajar dengan regulasi diri dan pencapaian prestasi non akademik
berupa kejuaraan ditemukan dalam penelitian ini. Namun tidak terdapat hubungan
signifikan pola asuh akademik orang tua dengan prestasi akademik remaja.
Kata kunci: Interaksi orang tua-anak, pola asuh ayah- ibu, prestasi akademik-non
akademik.

ABSTRACT
PRAMASANDYA RADITIA NANDARI. Parental Academic Caring Practices,
Motivation, Self Regulatory, and Learning Achievement in Males and Females
Adolescents Bogor City. Supervised by DIAH KRISNATUTI.
Parental academic caring practices roles to expand learning motivation and
self regulatory for satisfied learning achievement. These research was to analyze
correlations between parental academic caring practices, self regulatory,
motivation and learning achievement of based on gender adolescents. The
research was conduct at Kebon Pedes and Kedung Badak villages, Tanah Sareal
Sub district, Bogor City, West Java Province. In this cross sectional study
involved 60 intact families with father, mother and adolescents who study in

Public Junior High School Bogor were selected purposively. The data collection
was carried out by interviewing with structural questionnaires. There was a
significant difference in non academic achievement of male and female
adolescents. There was a significant correlations and regressions in father parental
academic caring practices, learning motivation, self regulatory and non academic
achievement. But, there was no significant relations in parental academic caring
practices with academic achievement.
Keywords: Parent-child interaction, father- mother caring practices, academic-non
academic achievement.

POLA ASUH AKADEMIK, MOTIVASI, REGULASI DIRI,
DAN PRESTASI BELAJAR REMAJA LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN KOTA BOGOR

PRAMASANDYA RADITIA NANDARI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada

Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen

DEPARTEMEN ILMU KELUARG A DAN KONSUMEN
FAKULTAS EKOLOG I MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

Judul Skripsi
Nama

Pola Asuh Akademik, Motivasi, Regulasi Diri, dan Prestasi Belajar
Remaja Laki-Iaki dan Perempuan
Pramasandya Raditia Nandari

NIM

124090086

Disetujui oleh


Dr. Ir. Diah Krisnatuti, M.S
Pembimbing

Tanggal Lulus:

.1

D O T 2013

Judul Skripsi
Nama
NIM

: Pola Asuh Akademik, Motivasi, Regulasi Diri, dan Prestasi Belajar
Remaja Laki-laki dan Perempuan
: Pramasandya Raditia Nandari
: I24090086

Disetujui oleh


Dr. Ir. Diah Krisnatuti, M.S
Pembimbing

Diketahui oleh

Dr. Ir. Hartoyo, M.Sc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan YME atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini dengan
baik. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari
2013 hingga Juni 2013 secara payung ini ialah interaksi keluarga dalam keluarga
ibu bekerja dan tidak bekerja serta tugas perkembangan remaja, dengan judul yang
diangkat ke dalam skripsi yakni Pola Asuh Akademik, Motivasi, Regulasi Diri,
dan Prestasi Belajar Remaja Laki-laki dan Perempuan Kota Bogor.

Terima kasih penulis sampaikan kepada para pembimbing selama menjadi
mahasiswa di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen yakni Dr. Ir. Diah
Krisnatuti, MS selaku dosen pembimbing skripsi dan Dr. Ir. Dwi Hastuti, M.Si
selaku dosen pembimbing akademik, melalui curahan perhatian, waktu dan
kesabaran yang diberikan kepada penulis selama kuliah dan menyelesaikan
skripsi ini. Terima kasih turut disampaikan kepada Istiqlaliyah SP, M.Si selaku
dosen pemandu seminar serta Alfiasari SP, M.Si dan Dr. Tin Herawati SP, M.Si
selaku dosen penguji. Para dosen dan staf lainnya di Ilmu Keluarga dan
Konsumen atas dukungannya.
Terima kasih kepada BPS, Kesbangpol, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,
Kecamatan Tanah Sareal, Kelurahan Kebon Pedes dan Kelurahan Kedung Badak,
serta sekolah-sekolah terkait di Kota Bogor atas dukungan dan informasinya
dalam penelitian. Para responden beserta keluarga yang telah bersedia
meluangkan waktunya selama pengumpulan data.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada orang tua atas dukungan
dan kasih sayang yang disampaikan baik fisik, mental dan spiritual hingga mampu
menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Teruntuk teman seperjuangan yakni
Susan, Holi, Dian dan Feni beserta keluarga dalam kebersamaan berbagi suka
duka juga menyediakan tempat tinggal selama penelitian. Subastio, para sahabat
serta rekan IKK 46 atas doanya dan sering mengingatkan penulis untuk rajin

belajar juga berkarya melanjutkan pendidikan. Seluruh pihak yang belum
disebutkan turut memberikan kontribusi dalam penulisan skripsi ini, penulis
ucapkan terima kasih.
Semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2013
Pramasandya Raditia Nandari

DAFTAR ISI
ABSTRAK
iv
LEMBAR PENGESAHAN
vii
PRAKATA
viii
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR LAMPIRAN

x
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
3
KERANGKA PEMIKIRAN
3
METODE
5
Desain, Lokasi, dan Waktu
5
Jenis dan Cara Pengambilan Contoh
5
Jenis dan Cara Pengumpulan Data
6
Pengolahan dan Analisis Data

6
Definisi Operasional
8
HASIL
9
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
9
Karakteristik Keluarga Remaja
10
Pola Asuh Akademik Orang Tua
12
Motivasi Belajar
13
Regulasi Diri
14
Prestasi Belajar
15
Hubungan Antarvariabel
17
Pengaruh Karakteristik Keluarga Remaja Pola Asuh Akademik Orang Tua,

Motivasi, Regulasi Diri terhadap Prestasi Belajar Remaja
18
PEMBAHASAN
20
SIMPULAN DAN SARAN
23
Simpulan
23
Saran
23
DAFTAR PUSTAKA
23
RIWAYAT HIDUP
30

DAFTAR TABEL
1. Variabel, jenis data, skala data, sumber, dan jumlah item pertanyaan
2. Sebaran contoh berdasarkan karakteristik remaja laki- laki dan
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

perempuan
Sebaran contoh berdasarkan karakteristik orang tua pada remaja lakilaki dan perempuan
Sebaran contoh berdasarkan dimensi pola asuh akademik orang tua
pada remaja laki- laki dan perempuan
Sebaran contoh berdasarkan dimensi motivasi belajar pada remaja lakilaki dan perempuan
Sebaran contoh berdasarkan dimensi regulasi diri pada remaja laki- laki
dan perempuan
Sebaran contoh berdasarkan pencapaian prestasi akademik dan mata
pelajaran pada remaja laki- laki dan perempuan
Sebaran contoh berdasarkan besar rataan nilai akademik da n mata
pelajaran pada remaja laki- laki dan perempuan
Sebaran contoh berdasarkan pencapaian prestasi belajar non akademik
remaja laki- laki dan perempuan
Hasil uji korelasi antara karakteristik keluarga remaja dengan pola asuh
akademik orang tua, motivasi, regulasi diri, dan prestasi belajar
Hasil uji korelasi antara pola asuh akademik dengan regulasi diri,
motivasi belajar, prestasi belajar remaja laki- laki dan perempuan
Koefisien uji regresi karakteristik remaja dan keluarga, pola asuh
akademik, motivasi, regulasi diri, dan prestasi belajar remaja

6
10
11
13
13
14
16
16
17
17
18
19

DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka pemikiran penelitian
2. Skema pengambilan contoh

4
5

DAFTAR LAMPIRAN
1. Sebaran contoh berdasarkan intensitas pola asuh akademik orang tua
2. Sebaran contoh berdasarkan persetujuan regulasi diri remaja
3. Sebaran contoh berdasarkan persetujuan motivasi belajar remaja

26
27
28

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan dianggap sebagai faktor utama pengembangan sumber daya
dalam menciptakan manusia yang produktif dan merupakan tanggung jawab
bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Hadikusumo 1999, UU
Sisdiknas 2003). Bentuk tanggung jawab yang diberikan orang tua berupa pola
asuh diantaranya pola asuh akademik dengan pemenuhan kebutuhan pendidikan
anak, baik berupa motivasi dan dukungan berprestasi pembelajaran anak (Hastuti
2009). Andayani dan Koentjoro (2004) turut menyebutkan filosofi dalam
mengasuh anak mencakup empat hal yakni fisik, sosial emosi, spiritual dan
intelektual.
Pada perkembangan psikososial, remaja berusia 12-18 tahun memasuki
tahapan identitas versus kebingungan peran. Remaja perlu membentuk nilai- nilai
personal dan tujuan yang ingin dicapainya dalam membentuk identitas koheren
(Peterson dan Seligman 2004). Sementara secara kognitif remaja memasuki tahap
formal operasional yang mendorongnya untuk berprestasi. Adanya ketidakstabilan
pribadi remaja merupakan konsekuensi usaha penyesuaian diri sebagai pola
perilaku baru dan harapan sosial baru (Hurlock 2004). Menurut Dijk (1975) dalam
penelitian Nuryoto (1998) perempuan memiliki comparative advantages di bidang
pendidikan yang membuatnya secara umum akan berprestasi lebih baik
dibandingkan laki- laki. Pada tingkat pendidikan, perempuan di Kota Bogor lebih
banyak yang tidak dapat membaca dan menulis dibandingkan laki- laki dengan
rasio 3:1 (Bappeda 2011). Sementara pencapaian nilai UN 2013 tertinggi pada
remaja tingkat SMP menunjukkan 8 dari 12 remaja tersebut merupakan
perempuan (Kompas 2013).
Permasalahan remaja awal yang berhubungan dengan proses pencarian jati
diri, turut dipengaruhi oleh adanya pola asuh akademik orang tua yang kurang
tepat. Peran keluarga dalam hal ini sebagai katalisator yang menjembatani
kepercayaan diri remaja dalam mendukung proses belajarnya. Menurut Thompson
seperti yang dikutip dalam Abdullah (2002) interaksi antara orang tua dan remaja
menunjukkan hubungan yang dapat berpengaruh bagi perkembangan pengetahuan
dan informasi, penguasaan keterampilan dan kompetensi, dukungan emosi, serta
berbagai pengaruh lainnya sejak dini. Pada penelitian Kristin (2004) remaja yang
memiliki hubungan baik dengan orang tua, memiliki prestasi yang baik. Gunarsa
& Gunarsa (2004) menyebutkan ayah yang berperan dalam pendidikan anak akan
menumbuhkan dorongan positif akademik. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
Kurniadi (2001) bahwa frekuensi komunikasi ayah terhadap anak secara langsung
dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar anak, disamping itu pengawasan
persoalan anak di rumah tidak dapat seluruhnya diselesaikan oleh ibu sehingga
peran ayah mengawasi anak belajar terus dibutuhkan.
Menurut Bandura (1986) sebagaimana turut disebutkan Ormrod (2009)
tingkah laku remaja dibentuk berdasarkan pembelajaran sosial melalui perilaku,
kepribadian dan lingkungan yang membuatnya memiliki perasaan, pandangan
serta sikap yang disadari maupun tidak disadari berhubungan dengan dirinya.
Goleman (2007) menyebutkan terdapat tiga dimensi yang mendukung kompetensi

2

personal anak dalam mengelola emosi yakni kesadaran diri, regulasi diri dan
motivasi. Regulasi diri merupakan kemampuan memunculkan dan memonitor
sendiri perasaan serta perilaku untuk mencapai suatu tujuan. Regulasi diri terdiri
atas komponen metakognitif, motivasional, serta behavioral (Santrock 2007).
Regulasi diri juga dianggap sebagai proses belajar yang didalamnya mengatur
proses berpikir yang dimunculkan dengan terarah dan teratur (Ormrod 2009)
kemudian akan mengubah perilaku individu remaja dengan memberikan
kesadaran sebagai siswa untuk belajar (Elvina 2008). Perspektif kognitif
menyebutkan motivasi belajar mengarahkan tujuan remaja yang membuatnya
melaksanakan tugas akademik (Santrock 2003). Remaja memiliki syndrome
achievement berupa 3 hal yakni aspirasi, motivasi, dan nilai keberhasilan yang
diselaraskan dengan nilai masyarakat. Hal tersebut ditentukan dengan penguasaan
diri berupa kecakapan dan motivasi belajar remaja dalam mengarahkan tenaga
secara efektif mencapai tujuan (Gunarsa dan Gunarsa, 2008).
Kemampuan berprestasi merupakan puncak proses belajar. Pada tahap ini
anak membuktikan keberhasilan belajar dengan mampu memecahkan tugas dan
mentransfer proses belajarnya (Suryabrata 2006). Bentuk pencapaian prestasi
belajar seorang anak dilihat secara akademik melalui nilai raport berupa 7 mata
pelajaran inti standarisasi nasional dan non akademik seperti kejuaraan dan
keikutsertaan organisasi. Meskipun penelitian mengenai pola asuh akademik
orang tua untuk melihat pencapaian prestasi akademik remaja telah banyak
dilakukan, akan tetapi yang mengaitkan dengan motivasi dan regulasi diri remaja
serta pencapaian prestasi non akademik dengan perbandingan antara remaja lakilaki dan perempuan masih sedikit.
Berdasarkan uraian tersebut, penting untuk meneliti tentang pola asuh
akademik orang tua, regulasi diri, motivasi dan hubungannya dengan pencapaian
prestasi belajar remaja. Penelitian ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan,
yaitu: (1) Bagaimana karakteristik keluarga dan remaja, pola asuh akademik orang
tua, regulasi diri, motivasi belajar dan pencapaian prestasi akademik dan non
akademik pada remaja laki- laki dan perempuan? (2) Apakah terdapat hubungan
antara karakteristik keluarga dan remaja, pola asuh akademik orang tua dengan
motivasi belajar dan regulasi diri pada laki- laki dan perempuan? (3) Apakah
terdapat hubungan antara pola asuh akademik orang tua, dengan regulasi diri,
motivasi dan pencapaian prestasi belajar pada remaja laki- laki dan perempuan? (4)
Apakah faktor- faktor yang mempengaruhi perkembangan motivasi, regulasi diri
dan prestasi belajar remaja?

Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Mengetahui hubungan dan pengaruh antara pola asuh akademik, motivasi,
regulasi diri dengan prestasi belajar remaja laki- laki dan perempuan.
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi perbedaan karakteristik orang tua, remaja, pola asuh
akademik orang tua, motivasi, regulasi diri, dan pencapaian prestasi belajar
pada remaja laki- laki dan perempuan.

3

2. Menganalisis hubungan antara karakteristik orang tua dan remaja dengan pola
asuh akademik orang tua, motivasi dan regulasi diri belaja pada remaja lakilaki dan perempuan.
3. Menganalisis hubungan antara pola asuh akademik orang tua dengan
perkembangan motivasi, regulasi diri, dan pencapaian prestasi secara
akademik maupun non akademik pada remaja laki- laki dan perempuan.
4. Menganalisis faktor- faktor yang berpengaruh terhadap motivasi, regulasi diri,
dan pencapaian prestasi belajar remaja

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dengan menelusuri
fenomena yang terjadi pada keluarga saat ini. Lebih luas lagi penelitian ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi penelitian terkait dengan pola asuh
akademik, regulasi diri, motivasi serta prestasi belajar remaja demi menciptakan
sumber daya manusia yang lebih berkualitas.
Bagi pemerintah, diharapkan dapat dijadikan masukan sebagai pendukung
kebijakan masyarakat meningkatkan kualitas interaksi di dalam kehidupan
keluarga khususnya pola asuh akademik orang tua, hingga pencapaian prestasi
remaja. Bagi IPB sebagai instansi pendidikan khususnya Departemen Ilmu
Keluarga dan Konsumen dengan mandat ilmu keluarga dapat bermanfaat
memperkaya dan menggali informasi peran penting nilai keluarga dalam interaksi
keluarga melalui pola asuh akademik terhadap penanaman regulasi diri dengan
motivasi belajar serta pencapaian prestasi remaja. Bagi penulis secara pribadi
melatih kompetensi penelitian, sebagai refleksi perkembangan diri membuka
pandangan dan lebih sensitif terhadap fenomena masyarakat dengan interaksi
keluarga di Indonesia.

KERANGKA PEMIKIRAN
Keluarga merupakan institusi pertama dan utama pembentukan
perkembangan anak. Orang tua berperan besar membentuk hal tersebut, terlebih
saat anak berusia remaja menghadapi kondisi lingkungan eksternal dengan baik.
Keberhasilan keluarga di dukung dengan sumber daya manusia di dalamnya
berupa ilmu pengetahunan (Puspitawati, 2012). Peran dan fungsi yang dijalankan
sebagai bentuk tanggung jawab orang tua terhadap anak termasuk dalam
pemenuhan kebutuhan yang sifatnya fisik seperti dalam kegiatan pendidikan.
Tindakan pemenuhan fasilitas belajar anak merupakan pemenuhan fungsi keluarga
(Zumbrunn, 2010).
Remaja memiliki kecenderungan sifat yang labil serta adanya kompetensi
personal dalam proses pencarian jati dirinya (Gunarsa dan Gunarsa 2006).
Perkembangan kehidupan masyarakat membuat perempuan mene mpatkan
kedudukan yang sejajar dengan laki- laki dalam pendidikan. Adanya comparative
advantage perempuan pada pendidikan membuatnya lebih mampu teliti secara
kognitif serta emosi. Usia remaja merupakan pergolakan dalam fase

4

perkembangan yang membuat remaja perempuan maupun laki- laki memiliki
kemampuan yang berbeda dalam berinteraksi dengan lingkungannya serta akan
mempengaruhi pencapaiannya berprestasi (Nuryoto 1998).
Gunarsa dan Gunarsa (2004) menyebutkan remaja membutuhkan dukungan
yang diberikan orang tua dalam membantu proses perkembangannya, melalui
interaksi timbale balik yang menjadi kontrol perilaku remaja tersebut. Bentuk
interaksi orang tua dan anak ditunjukkan melalui pola asuh. Pencapain prestasi
remaja didasari oleh pola asuh akademik yang diberikan dan dipengaruhi
pandangan pada diri ayah dan ibu (Gunarsa dan Gunarsa 2002). Terlepas dari
domain peran antara laki- laki dan perempuan dalam rumah tangga, keduanya turut
memberikan kontribusi dalam mendukung serta memberikan stimulasi yang
berperan dalam pencapaian perkembangan anak khususnya prestasi belajar. Pola
asuh akademik meliputi dua aspek yaitu disiplin diri berupa manajemen diri
mencapai tujuan prestasi dan dukungan berprestasi berupa motif sosial orang tua
kepada anaknya. (Hastuti 2009). Pola asuh akademik serta pemenuhan fasilitas
dalam keluarga yang baik akan mempengaruhi penanaman motivasi belajar dan
regulasi diri pada anak.
Kepribadian dalam diri remaja dibentuk berdasarkan tiga hal secara sosial
kognitif yakni personal, perilaku dan lingkungan yang ditumbuhkan sebagai
pandangan dan panutan dalam dirinya (Ormrod 2009). Seorang yang memiliki
motivasi berprestasi akan mempunyai keinginan dan dorongan yang kuat untuk
berprestasi dibandingkan dengan orang lain yang akan mendorongnya dalam
menentukan tujuan melalui pengaturan diri yang jelas dan terstruktur (McCleland
dan David 1961).
Penelitian Kumala (2001) motivasi belajar dan regulasi diri memiliki
hubungan yang akan menjadi dorongan remaja belajar secara mandiri demi
pencapaian prestasi belajar. Dengan motivasi belajar yang tinggi akan
mempengaruhi dan membentuk regulasi diri dalam pencapaian prestasi belajar
(achievement) anak remaja. Melalui regulasi diri, remaja akan memiliki kontrol
dalam perilaku belajarnya. Prestasi belajar anak meliputi kemampuan anak secara
akademik berdasarkan nilai raport semester terakhir serta non akademik dengan
melihat keikutsertaan kejuaraan dan organisasi remaja dalam satu tahun terakhir.

-

Karakteristik Orang Tua
Usia
Tingkat pendidikan
Pekerjaan
Pendapatan per kapita
Besar keluarga
Ketersediaan fasilitas
belajar

Karakteristik Remaja
- Usia
- Jenis kelamin
- Uang saku

Pola asuh akademik
(Ayah dan Ibu)
- Disip lin d iri
- Dukungan berprestasi

Motivasi belajar remaja
- Dorongan mencapai
sesuatu
- Ko mit men
- Inisiatif
- Optimis

-

Regulasi diri
remaja
Standar tujuan
Pengatur emosi
Instruksi diri
Monitoring diri
Evaluasi d iri

Gambar 1 Kerangka pemikiran penelitian

Prestasi belajar
remaja
- Akademik
- Non akademik

5

METODE
Desain, Lokasi, dan Waktu
Penelitian ini merupakan penelitian bersama (payung) dengan tema besar
‘Interaksi Keluarga dan Perkembangan Anak Remaja’, yang memfokuskan
interaksi orang tua dan anak melalui pola asuh akademik orang tua. Desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study untuk
mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik keluarga utuh dengan anak remaja
bersekolah di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) wilayah Bogor.
Lokasi penelitian ditentukan dengan metode purposive di Kota Bogor
Kecamatan Tanah Sareal sebagai bagian wilayah provinsi Jawa Barat yang
merupakan wilayah dengan karakteristik masyarakat keluarga tahap KS II
terbanyak (BPS 2012), dengan pertimbangan keluarga tersebut telah dapat
memenuhi kebutuhan primernya dan sedang memenuhi kebutuhan pengembangan
seperti pencapaian pendidikan yang lebih baik serta berupaya aktif dalam kegiatan
sosial. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan dimulai bulan Februari hingga
Juni 2013.

Jenis dan Cara Pengambilan Contoh
Populasi penelitian ini adalah keluarga utuh yang memiliki anak berusia
remaja awal 12-15 tahun dan bersekolah di SMPN wilayah Bogor, guna melihat
pencapaian prestasi belajar remaja yang ditetapkan berdasarkan keputusan sekolah
dengan pertimbangan pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) secara
nasional. Contoh penelitian berjumlah 60 keluarga utuh yakni ayah ibu dan anak
remajanya, merupakan separuh lebih contoh dari penelitian payung. Sebanyak 30
contoh merupakan remaja perempuan dan 30 contoh lainnya remaja laki- laki.
Contoh di dapat berdasarkan data dasar keluarga (DDK) Kelurahan Kebon Pedes
dan Kelurahan Kedung Badak, masing- masing berjumlah 15 perempuan dan 15
laki- laki dari setiap kelurahan. Contoh menyebar di beberapa RW yakni 8 RW
dari 13 RW di kelurahan Kebon Pedes dan 8 RW dari 14 RW di kelurahan
Kedung Badak. Adapun kerangka penarikan contoh dapat dilihat pada gambar
berikut.
Purposive

Kota Bogor
Kecamatan Tanah Sareal

Kelurahan
Kedung Badak

n=15
laki-laki
SMP Negeri

Purposive

Kelurahan
Kebon Pedes

n=15
perempuan
SMP Negeri

n=15
laki-laki
SMP Negeri

n=15
perempuan
SMP Negeri

n = 60

Gambar 2 Skema pengambilan contoh

Purposive

Purposive

6

Jenis dan Cara Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh melalui teknik wawancara dengan bantuan kuesioner berisi
variabel yang diteliti dengan masing- masing skala pengukuran berupa pertanyaan
tertutup. Data sekunder berupa data karakteristik lokasi penelitian, jumlah sampel,
serta pencapaian prestasi akademik yang dilihat melalui nilai raport. Secara jelas
jenis dan cara pengambilan data dapat dilihat dalam tabel 1 sebagai berikut.
Tabel 1 Variabel, jenis data, skala data, sumber, dan jumlah item pertanyaan
Variabel

Variabel
bebas (xi)

Variabel
Terikat
(yi)

Jenis data Skala Data

Karakteristik kota,
Sekunder
kecamatan,kelurahan
Karakteristik anak remaja
Usia
Primer
Jenis kelamin
Uang saku
Karakteristik ayah-ibu
Usia
Pendidikan
Pekerjaan
Primer
Pendapatan
Besar keluarga
Fasilitas belajar
Pola asuh akademik
Disip lin
Primer
Dukungan
berprestasi
Motivasi belajar
Dorongan mencapai
sesuatu
Primer
Ko mit men
Inisiatif
Optimis
Regulasi diri
Standar tujuan
Pengatur emosi
Primer
Instruksi diri
Monitoring diri
Evaluasi d iri
Prestasi belajar remaja
Akademik (n ilai
rapot)
Sekunder
Non akademik
(organisasi,juara)

Sumber
BPS,
kelurahan

Rasio
No minal
Rasio
Rasio
Rasio
No minal
Rasio
Rasio
Rasio
Ordinal
Ordinal

Data
Responden

Data
responden

Data
responden

Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Rasio
No minal

Jumlah item
Pertanyaan
1

1
1
1
1
1
1
1
1
12
8
10

5
Data
responden

7
5
3

Data
responden

8
4
2
3

Data
responden,
sekolah

7
2

Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan Data
Data karakteristik orang tua meliputi usia, tingkat pendidikan, pekerjaan,
tingkat pendapatan, serta besar keluarga. Usia orang tua dikelompokkan menjadi
dewasa awal (20-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun) dan dewasa akhir (>60
tahun). Pendidikan dikelompokkan berdasarkan tingkat pendidikan, yaitu tamat

7

SD/sederajat, tamat SMP/sederajat, tamat SMA/sederajat, dan tamat
akademi/perguruan tinggi/sederajat. Jenis pekerjaan yang dilakukan di dalam
keluarga dikelompokkan menjadi tidak bekerja, buruh, pedagang, PNS,
BUMN/BUMD, TNI/Polri, swasta, wiraswasta, dan lainnya
seperti
jasa/honorer/supir. Tingkat pendapatan per kapita dalam keluarga dikategorikan
berdasarkan interval kelas yaitu (1) Rp81 250-Rp465 000; (2) Rp465 001-Rp848
750; (3) Rp848 751-Rp1 232 500; (4) Rp1 232 501- Rp1 616 250; dan (5) Rp1 616
251-Rp2 000 000. Besar keluarga dikelompokkan berdasarkan BKKBN menjadi
keluarga kecil (≤4 orang), keluarga sedang (5-7 orang), dan keluarga besar (≥8
orang). Pemenuhan fasilitas belajar berdasarkan Srinovita (2011) dilihat melalui
kepemilikan aset di dalam rumah yang menunjang proses kegiatan belajar anak
baik di rumah maupun di sekolah yakni buku pelajaran, kamus, buku
cerita/sejenisnya, komputer/sejenisnya, meja belajar, sepatu sekolah, baju
seragam, lampu belajar, alat tulis, alat menggambar, rak buku, dan lainnya seperti
papan tulis/media edukasi lain.
Karakteristik remaja dikelompokkan usia remaja awal (12-15 tahun), jenis
kelamin laki- laki dan perempuan serta sekolah dengan penilaian SMPN yang
diatur melalui pihak sekolah berdasarkan ketetapan kurikulum nasional. Uang
saku anak per hari di kategorikan berdasarkan rasio yaitu (1) Rp4 000-Rp9 500;
(2) Rp9 501-Rp15 000; dan (3) Rp15 001-Rp20 000.
Interaksi orang tua berdasarkan pola asuh akademik diukur dengan
menggunakan instrumen Mafriana (2003) dan Hastuti (2006) dalam penelitian
Srinovita (2011) yang dimodifikasi berjumlah 18 item pertanyaan. Pola asuh
akademik orang tua dibagi menjadi 2 dimensi yakni disiplin dan dukungan
berprestasi. Nilai Cronbach’s Alpha pola asuh akademik ayah dan ibu pada
dimensi disiplin sebesar 0.61 dan 0.65 sementara dimensi d ukungan berprestasi
sebesar 0.66 dan 0.68.
Motivasi belajar diukur dengan kuesioner berdasarkan pengembangan teori
Chernis dan Goleman (2001) sementara regulasi diri diukur dengan menggunakan
kuesioner berdasarkan pengembangan teori Ormrod (2009) dalam jurnal
penelitian Kumala (2011) yang dimodifikasi berjumlah masing- masing 17 item
dan 20 item pertanyaan. Motivasi memiliki 4 dimensi sementara regulasi diri
memiliki 5 dimensi. Nilai Cronbach’s Alpha motivasi belajar sebesar 0.72 dan
regulasi diri sebesar 0.71.
Pencapaian prestasi belajar remaja dilihat secara akademik melalui hasil
rapor semester terakhir anak yang ditinjau secara kemampuan umum pada
instrumen Srinovita (2011) yakni mata pelajaran Agama, PPKN, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA dan IPS. Nilai rapor berdasarkan
penetapan sekolah merujuk pada kurikulum nasional berbasis kompetensi yang
dikelompokkan menjadi 2, yakni mencapai KKM dan tidak mencapai KKM.
Sementara secara non akademik meliputi keikutsertaan kejuaraan dan organisas i
yang mendukung minat anak remaja dalam satu tahun terakhir.
Analisis Data
Penelitian dilakukan secara kuantitatif. Data diperoleh kemudian dianalisis
secara deskriptif dan inferensia. Analisis inferensia digunakan meliputi uji
korelasi, uji beda dan uji regresi.

8

Analisis uji korelasi Pearson untuk melihat hubungan dalam variabel skala
rasio dan interval, sementara korelasi Spearmen untuk melihat hubungan dalam
variabel skala nominal dan ordinal. Uji beda T-test untuk melihat perbedaan pada
pola asuh akademik orang tua, regulasi diri, motivasi serta pencapaian prestasi
berdasarkan jenis kelamin remaja.

Definisi Operasional
Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang tinggal dalam satu
rumah, dikelompokkan menjadi keluarga kecil (≤4 orang), keluarga sedang (5 7 orang), dan keluarga besar (>7 orang).
Disiplin adalah upaya manajemen yang diterapkan orang tua bagi perkembangan
diri remaja yang mendukungnya berprestasi.
Dorongan me ncapai sesuatu adalah aspek motivasi dalam meningkatkan atau
memenuhi standar yang ingin dicapai remaja dalam belajar.
Dukungan berprestasi adalah dorongan sosial yang diberikan orang tua kepada
anaknya dalam mencapai prestasi.
Evaluasi diri adalah penilaian catatan harian yang mendukung pengaturan diri
bermanfaat sebagai dorongan perilaku remaja.
Inisiatif adalah kesiapan bertindak remaja dalam melakukan kesempatan sebagai
kemampuannya yang dilihat berdasarkan pemikiran dan pemahaman.
Instruksi diri adalah perencanaan atau arahan yang dilakukan remaja dalam
berperilaku yang tepat.
Inte raksi orang tua dan anak adalah suatu pola perilaku yang mengikat orang
tua dan anaknya secara timbal balik yang didalamnya termasuk adanya pola
asuh akademik.
Karakteristik orang tua adalah ciri khas yang dimiliki oleh ayah dan ibu dalam
keluarga, seperti usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan per kapita,
besar keluarga serta kepemilikan fasilitas belajar di dalam rumah.
Karakteristik re maja adalah ciri khas yang dimiliki oleh remaja seperti usia,
jenis kelamin, uang saku serta tempat sekolah negeri.
Komitmen adalah kesadaran remaja dalam mengerjakan dan menyeimbangkan
suatu hal seperti tugas sekolah yang harus didahulukan.
Monitoring diri adalah perlakuan remaja terhadap dirinya dengan meningkatkan
perhatian pada hal penting yang mendorong pencapaian tujuannya berprestasi
seperti tugas sekolah.
Motivasi belajar adalah keadaan internal yang mendorong anak remaja dan
menjaganya untuk tetap belajar hingga mencapai prestasi.
Optimis adalah sikap gigih dalam mengejar tujuan serta memaha mi bahwa
kegagalan bukan sebagai akhir dari proses belajar.
Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan orang tua untuk mendapatkan uang
dalam memenuhi kebutuhan dan menjalankan fungsi keluarga.
Pemenuhan fasilitas belajar berupa kepemilikan peralatan belajar remaja yang
disediakan orang tua di dalam keluarga untuk menunjang pencapaian prestasi.
Pendapatan per kapita adalah pendapatan yang diterima setiap anggota keluarga
berdasarkan pendapatan total keluarga yang dinilai dengan rupiah per bulan.

9

Pendidikan adalah jenjang pendidikan formal yang diselesaikan oleh orang tua
yang dibedakan menjadi tidak sekolah, SD/sederajat, SMP/sederajat,
SMA/sederajat dan akademi/perguruan tinggi/sederajat.
Penetapan tujuan adalah aspek regulasi diri berupa tolak ukur yang dimiliki
remaja dalam mengatur diri serta berperilaku yang tepat.
Pengaturan emosi adalah pengungkapan perasaan dengan mengelola emosi
disaat yang tepat.
Pola asuh akademik adalah bentuk interaksi orang tua kepada anak berupa
stimulasi yang diberikan orang tua dalam hal dorongan mencapai prestasi anak
remaja.
Prestasi belajar adalah perilaku belajar anak remaja yang ditunjukkan secara
akademik berdasarkan hasil nilai rapor sekolah yang terstandarisasi serta non
akademik seperti keikutsertaan kejuaraan dan organisasi.
Regulasi diri adalah proses pengaturan diri dalam belajar yang didalamnya
mengatur proses berpikir untuk dimunculkan secara terarah dan teratur.
Remaja adalah individu berusia 12-18 tahun yang membutuhkan peran orang tua
dalam memenuhi perkembangannya berupa motivasi dan regulasi diri serta
berprestasi.

HASIL
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di Kelurahan Kedung Badak dan Kelurahan Kebon
Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan ini
merupakan penunjang perdagangan ekonomi Kota Bogor karena letaknya yang
strategis serta banyak pemukiman. Luas wilayah kecamatan ini sebesar 116.5 ha
dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bogor, sebelah
timur berbatasan dengan Kecamatan Bogor Utara, sebelah barat berbatasan
dengan Kecamatan Bogor Tengah, dan sebelah selatan berbatasan dengan
Kecamatan Bogor Barat. Kecamatan Tanah Sareal ini merupakan kecamatan
kedua terbanyak jumlah penduduknya se-Kota Bogor yakni sebanyak 195 742
jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk tahun 2010-2011 sebesar 2.53 persen
(Bappeda 2011) serta merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk KS II
terbanyak Kota Bogor (BPS 2011).
Kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Kecamatan Tanah Sareal dapat
terlihat dari sarana umum masyarakat seperti pendidikan berupa gedung sekolah
yakni dari tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga Akademi/Perguruan Tinggi,
terdapat sedikitnya 39 buah SD, 18 buah SMP, 2 buah SMA dan 13 buah SMK
baik negeri maupun swasta (Bappeda 2011).
Kelurahan Kedung Badak sendiri memiliki luas wilayah 200 Ha dan berada
pada ketinggian 350-450 meter dengan luas wilayah tersebar pada 99 RT dan 14
RW. Penduduk Kedung Badak pada Maret 2013 tercatat sebanyak 24 447 jiwa
berasal dari 6 504 Kepala Keluarga, dengan jumlah penduduk remaja berusia 1014 tahun sebanyak 2 459 orang dan 15-19 tahun sebanyak 2 303 orang. Sementara
Kelurahan Kebon Pedes memiliki luas wilayah 104 Ha yang tersebar pada 74 RT

10

dan 13 RW serta berada pada ketinggian 250 meter. Penduduk Kebon Pedes
sebanyak 22 178 jiwa, berasal dari 5 961 kepala keluarga dengan jumlah laki- laki
11 268 jiwa dan perempuan 10 910 jiwa.

Karakteristik Keluarga Remaja
Karakteristik Remaja
Hasil penelitian menunjukkan remaja laki- laki tersebar pada usia 13 tahun
(33.3%), 14 tahun (36.7%) dan 15 tahun (30%) sementara, hampir separuh remaja
perempuan (40%) berusia 13 tahun. Remaja berasal dari 10 SMPN wilayah
Bogor, dengan remaja laki- laki paling banyak tersebar dari kelas 8 (36.67%) dan
separuh remaja perempuan (50%) berasal dari kelas 7. Uang saku remaja
dibedakan menjadi tiga kategori, lebih dari separuh remaja laki- laki (53.3%) dan
lebih dari tiga per empat remaja perempuan (76.7%) mendapatkan uang saku
terkategori sedang dengan interval kelas Rp9 501 - Rp15 000. Hasil uji beda
menunjukkan tidak terdapat perbedaan usia, tingkat kelas dan asal sekolah antara
remaja laki- laki dan perempuan. Namun terdapat perbedaan nyata (p-value