32
4.1.1 Kecepatan Rambat Gelombang Seismik Refraksi
Tabel 4.1. Data Kecepatan Rambat Gelombang Seismik Refraksi Line
V
1
ms V
2
ms 1
1165,829 1718,75
2 1058,377
1527,778 3
478,944 1078,431
4 564,992
900,901
Dari hasil perhitungan dengan metode GRM diperoleh nilai kecepatan rambat gelombang seismik di bawah permukaan Desa Deliksari Kecamatan
Gunungpati Semarang yang ditunjukkan pada tabel 4.1. Pada tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai kecepatan rambat gelombang seismik refraksi untuk
line 1 sebesar 1165,829 ms pada lapisan pertama dan 1718,75 ms pada lapisan kedua. Untuk line 2 sebesar 1058,377 ms pada lapisan pertama dan 1527,778 ms
pada lapisan kedua. Untuk line 3 sebesar 478,944 ms pada lapisan pertama dan 1078,431 ms pada lapisan kedua. Dan untuk line 4 sebesar 564,992 ms pada
lapisan pertama dan 900,901 ms untuk lapisan kedua. Besarnya nilai kecepatan rambat gelombang yang mengalami perubahan
menunjukkan adanya perbedaan litologi bawah permukaan dalam lapisan yang berbeda pula. Dengan demikian diindikasi adanya bidang batas antara kedua
lapisan tersebut yang disebut dengan bidang gelincir. Dari nilai kecepatan rambat gelombang seismik refraksi tersebut diperoleh
kedalaman masing – masing lapisan. Sehingga diketahui kedalaman bidang ge-
lincir yang membatasi kedua lapisan yang berpotensi longsor.
33
Line 1 dan line 2 merupakan bentangan pada lapangan pertama tepi jalan sehingga diperoleh peta kontur kecepatan rambat gelombang seismik ditunjukkan
pada gambar 4.1.
Gambar 4.1. Peta kontur kecepatan rambat gelombang seismik lapangan pertama.
Berdasarkan peta kontur diatas diperoleh gambaran bahwa kondisi lapan- gan pertama tepi jalan memiliki nilai kecepatan rambat gelombang seismik
dengan interval yang tidak jauh berbeda. Hal ini menunjukkan keadaan bawah permukaan di lapangan tersebut diperkirakan potensi longsor yang terjadi jenis
rayapan tanah adalah jenis tanah longsor yang bergerak lambat. Jenis tanah long- sor ini hampir tidak dapat dikenali. Setelah waktu yang cukup lama longsor jenis
rayapan ini bisa menyebabkan tiang-tiang telepon, pohon, atau rumah miring ke bawah.
Line 2
Line 1
34
Sedangkan line 3 dan line 4 merupakan bentangan pada lapangan kedua. Sehingga diperoleh peta kontur kecepatan rambat gelombang seismik pada lapan-
gan kedua sekitar perumahan warga ditunjukkan pada gambar 4.2.
Gambar 4.2. Peta kontur kecepatan rambat gelombang seismik lapangan kedua.
Berdasarkan peta kontur diatas diperoleh gambaran bahwa kondisi lapan- gan kedua sekitar perumahan warga memiliki nilai kecepatan rambat gelom-
bang seismik dengan interval tidak jauh berbeda pula. Sehingga menunjukkan keadaan bawah permukaan di lapangan tersebut diperkirakan potensi longsor yang
terjadi jenis rayapan tanah. Akan tetapi memungkinkan terjadi longsor lebih awal daripada lapangan pertama karena memperhatikan kedalaman bidang gelincir pa-
da lapangan kedua lebih dalam daripada lapangan pertama.
Line 3
Line 4
35
4.1.2 Kedalaman Bidang Gelincir Yang Berpotensi Longsor