PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI FILTRAT DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensis L.) TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT BAKTERI Aeromonas hydrophila SECARA IN VITRO

(1)

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI FILTRAT DAUN TEH HIJAU (Camelia sinensisL.) TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT

BAKTERIAeromonas hydrophilaSECARAIN VITRO

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Oleh:

ANDIK NURDIANTO 05330060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2010


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi oleh : Andik Nurdianto

NIM : 05330060

Dengan Judul : Pengaruh Berbagai Konsentrasi Filtrat Daun Teh Hijau (Camelia sinensis L.) Terhadap Diameter Zona Hambat BakteriAeromonas hydrophilaSecaraIn Vitro

Telah Disetujui Pada Tanggal:

Menyetujui

Pembimbing I

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes.

Pembimbing II


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Dipertahankan Didepan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammasiyah Malang dan Diterima Untuk Memenuhi

Sebagian Dari Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi

Mengesahkan:

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang

Dekan

Drs. H. Fauzan, M.Pd

Dewan Penguji :

1. Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes.

2. Dra. Sri Wahyuni, M.Kes.

3. Drs. Nurwidodo, M.Kes.

4. Dra. Siti Zaenab, M.Kes

Tanda tangan

...

...

...


(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Andik Nurdianto

Tempat, Tanggal Lahir : Tulungagung, 12 November 1986

NIM/NIRM : 05330060

Fakultas/ Jurusan : Keguruan dan Ilmu Pendidikan / Pendidikan Biologi

Menyatakan bahwa karya ilmiah / skripsi yang berjudul Pengaruh Berbagai Konsentrasi Filtrat Daun Teh Hijau (Camelia sinensisL.) Terhadap Diameter Zona Hambat Bakteri Aeromonas hydrophila Secara In Vitro” adalah bukan karya ilmiah / skripsi orang lain baik sebagian atau keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, kami bersedia mendapatkan sanksi akademis.

Malang, November 2010 Yang menyatakan

Andik Nurdianto

Mengetahui, Pembimbing I

Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes.

Pembimbing II


(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN



































Tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan

kepada kami; Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".(QS. Al-Baqarah : 32)



























Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, Maka itu adalah untuk

dirinya sendiri, dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, Maka itu akan menimpa dirinya sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah

kamu dikembalikan. (QS. Yunus : 9)

D engan set ulus hat i dan penuh rasa syukur, kupersembahkan karya ini sebagai

w ujud bakt iku dan Sayangku unt uk Ayahanda dan I bunda t ercint a at as segala jasa yang

diberikan dengan penuh kasih dan sayang, beliau merupakan anugrah dari Allah yang t erbaik

yang pernah kumiliki , sert a seluruh keluarga besarku di Tulungagung. Semoga segala upaya

dan jerih payah Ayahanda dan I bunda dalam memberikan pendidikan yang t erbaik selama ini


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT, atas semua rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul ” Pengaruh Berbagai Konsentrasi Filtrat Daun Teh Hijau (Camelia sinensis L.) Terhadap Diameter Zona Hambat BakteriAeromonas hydrophilaSecaraIn Vitro”.

Penulisan skripsi ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa adanya tenaga, informasi, bimbingan dan juga do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ayahanda dan Ibundaku tercinta, yang telah memberikan bimbingan, kasih sayang, dorongan baik materiil maupun spiritual dengan tulus dan sepenuh hati, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Fauzan, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammasiyah Malang.

3. Ibu Dra. Sri wahyuni, M.Kes. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Muhammasiyah Malang serta sebagai pembimbing II.

4. Bpk Dr. Poncojari Wahyono, M.Kes. selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk serta saran yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Drs. Roimil Latifa, M.Kes selaku kepala Laboratorium Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang beserta Staf lainya, yang telah memberikan tempat dalam pelaksanaan penelitian.

6. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Biologi, yang telah memberikan bekal ilmunya kepada penulis.

7. Buat sahabat karibku yang selalu memberikan motivasi (Fauzi, Lutfi, Imam, Sudarsono dan Hadi) terima kasih atas persahabatan yang kita jalin


(7)

vii

hingga seperti keluarga. Kepada teman-teman biologi angkatan 2005 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas dengan rahmat dan karunia yang tak terhingga. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca serta lembaga-lembaga pendidikan yang terkait pada umumnya.

Amin Ya Robal Alamin.

Malang, November 2010 Penulis,


(8)

51

DAFTAR PUSTAKA

Adisewojo, R. 1982.Bercocok Tanam Teh. Sumur Bandung. Bandung.

Afrianto, E. 1992. Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Ikan. Penerbit: Kanisius. Yogyakarta.

Ajizah, Aulia, Thihana. 2007, Frankelet al.,1970.Larutan Standar Mc Farland

0,5. BIOSCIENTIAE Volume 4, Nomor 1, Januari Halaman 37-42 http://www.unlam.ac.id/bioscientiae

Alamsyah, Andi, 2006. Taklukkan Penyakit dengan Teh Hijau. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Anonim. 1992.Tanaman Obat Tradisional 2. Penerbit: Kanisius. Yogyakarta.

Anonim, 2002. Efektivitas Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L) Terhadap Penyakit Pada Ikan. Buletin Teknik Pertanian. Jakarta.

Anonim. 2009. Penyakit MAS (Motile Aeromonas Septicemia). Dalam andhi.

mengantisipasi serangan bakteri aeromonas pada ikan patin dan manusia ://benih ikan.net

Astutik, S. 2007. Pengaruh Konsentrasi Infus Daun Cengkeh (Shyzigium aromaticum) Terhadap Diameter Zona Hambat Biakan Streptococcus Mutans. Penerbit: UMM. Malang.

Czerwinska. 2006. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Teh Hijau (Camellia sinensis (l.) kuntze) terhadap Staphylococcus Aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 11229 Secara Invitro

Dwidjoseputro. 1998.Dasar Dasar Mikrobiologi.Penerbit: Djambatan. Jakarta.

Daelami, D. 2002.Agar Ikan Sehat. Penerbit: Penebar Swadaya.Jakarta.

Fulder, Dr. Stephen. 2004. Khasisat Teh Hijau. Prestasi Pustaka Raya, Jakarta. Ghufran, M. 2004. Hama Dan Penyakit Ikan Kakap. Penerbit: Perca. Jakarta.


(9)

52

Hayes, J. 2000. Aeromonas hydrophila. Oregon State University. http://hmsc.oregonstate.edu/classes/MB492/hydrophilahayes Tanggal akses: 8 Juni 2010

Jangkaru, Z. 2004. Memacu Pertumbuhan Gurami. Penerbit: Penebar Swadaya. Jakarta.

Jawetz, et al. 2001. Mikrobiologi Kedokteran. Surabaya: Salemba Medical

Jawetz., et al. 1996.Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: Rajawali Press.

Kartasapoetra, G. 1992. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Penerbit: Rineka Cipta. Jakarta.

Kordi, K dan H. Ghufran. 2004.Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. PT Rineka Cipta dan PT Bina Adiaksara. Jakarta.

Mirnawati, D. 2006. Pengaruh Infus Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) Terhadap Diameter Zona Hambat Bakteri (Aeromonas Hydrophilla).

Penerbit: UMM. Malang.

Munah, M. 2006.Uji Efektifitas Dosis Filtart Daun Mimba Dalam Menghambat Perkembangan Embun Tepung Pada Tanaman Jeruk Siam (Citrus Reticulate). Penerbit: UMM. Malang.

Purwaningsih, Uni dan Suwidah. 2007. Kerusakan Jaringan pada Ikan Kancra (Tor sp.) akibat Infeksi Artificial Bakteri Aeromonas hydrophila. Prosiding Seminar Nasional Perikanan UGM 2007. Yogyakarta.

Safi’i, I. 2006. Pengaruh Pengunaan Serbuk Kunyit (Curcuma domestica) Dan Lama Perendaman Terhadap Kelulushidupan Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio l) Yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas Hydrophilla. Penerbit: UMM. Malang.

Steenis. 1987.Flora. Penerbit: Pradaya Pramitra. Jakarta.

Rokhmin Dahuri. 2009 dalam www.64.203.71.11/kompas-cetak/promosi gerakan makan ikan untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat

Weisburger, 2006. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Teh Hijau ( Camellia sinensis (L.) Kuntze) terhadap Staphylococcus aureus atcc 6538 dan escherichia coli atcc 11229 secara invitro.


(10)

53

Rofieq, A. 2007.Metodologi Penelitian. Modul Mahasiswa Biologi. Universitas Muhammadiyah Malang.

Pelezar and Chan. 1998.Dasar­dasar Mikrbilogi. UI Press. Jakarta.

Soeparman & Waspadji S. 1996. Ilmu Penyakit Dalam, Jilid 2. Penerbit: FKUI, Jakarta.

Setyamidjaja. Djoehana. 2000. Teh Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen.

Kanisius, Yogyakarta.

Volk dan wheeler. 1993.Mikrobiologi Dasar II.Penerbit: Airlangga,Jakarta

Waluyo, Lud. 2005.Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammdiyah Malang.

Weisburger. 2006. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Teh Hijau (Camelliasinensis (L.) Kuntze) terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 11229 secara invitro

www.kompas.com.2010.Berharap 2010 Produksi 12 Juta Ton Ikan


(11)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki perairan sungai, rawa, danau alam dan buatan yang cukup luas mendekati 13 juta hektar. Perairan tersebut merupakan potensi alam yang sangat baik bagi pengembangan usaha perikanan. Sektor perikanan merupakan salah satu peluang usaha bisnis yang cerah dan didukung oleh faktor tingginya permintaan komoditi perikanan untuk pasaran lokal nasional bahkan internasional (ekspor).

Kebutuhan ikan nasional pada tahun 2009 diperkirakan mencapai 10 juta ton dan rata-rata tingkat konsumsi ikan nasional 30,17 kilogram per kapita per tahun (VIVA news.com.2010). Produksi tersebut diharapkan bisa ditingkatkan minimal menjadi 12 juta ton dalam tahun 2010. Peningkatan volume tersebut disebabkan konsumsi ikan setiap penduduk Indonesia terus meningkat. (kompas.com).

Jika rekomendasi Perhimpunan Ahli Gizi Indonesia terpenuhi, yakni konsumsi ikan penduduk Indonesia rata-rata 30 kg/kapita, maka pada 2010 total kebutuhan ikan nasional (pasar domestik) sebesar 250 juta orang dikalikan 30 kg/orang, yaitu 7,5 juta ton. Belum lagi kebutuhan ikan dan produk perikanan untuk ekspor, dan untuk industri tepung ikan dan minyak ikan (Dahuri, 2009).

Budidaya ikan air tawar yang berpotensi besar tersebut dihadapkan pada beberapa kendala, salah satunya adalah kegagalan budidaya ikan air tawar yang diakibatkan oleh penyakit. Menurut Kordi dan Ghufran (2004) timbulnya


(12)

2

serangan wabah penyakit pada budidaya ikan disebabkan terganggunya keseimbangan antar interaksi ikan, lingkungan yang tidak menguntungkan dan berkembangnya patogen penyebab penyakit. Keberadaan mahkluk lain yang bersifat sebagai hama seperti ikan liar, kura-kura, biawak, ular dan burung pada dasarnya tidak terlalu serius bagi budidaya ikan. Masalah paling ditakuti oleh para petani ikan adalah serangan penyakit yang bisa berakibat fatal, yakni matinya ikan dalam jumlah besar akibat bakteri. Infeksi bakteri biasanya timbul apabila ikan menderita stres. Kematian banyak terjadi pada ikan yang menderita stres karena serangan bakteri yang menyebabkan infeksi.

Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan salah satu bakteri yang mengakibatkan penyakit dan mampu menyebabkan kegagalan budidaya ikan air tawar. Bakteri Aeromonas hydrophila pada mulanya dikenal dengan nama

Bacilus hydrophilus. Aeromonas hydrophila terkenal dengan nama Motile Aeromonas Septicermia (MAS) atau bercak merah. Bakteri Aeromonas hydrophila menyerang berbagai jenis ikan air tawar seperti Lele Dumbo (Clarius glariepinus), Ikan mas (Cyprinus carpio), Gurami (Osphronemus gouramy) dan Udang Galah (Macrobracium rusenbergil). Bakteri Aeromonas hydrophila dapat menimbulkan wabah penyakit dengan tingkat kematian tinggi (80-100%) dalam waktu 1-2 minggu. Penularan bakteriAeromonas hydrophilasangat cepat, melalui perantara air, kontak bagian tubuh ikan atau peralatan tercemar (Purwaningsih et al., 2007).Aeromonas hydrophilamenyebabkan kematian ikan gurame sebanyak 47 ton dan 2,1 juta ekor benih gurami yang siap dipasarkan mati disebabkan


(13)

3

penyakit serupa di Lubuk Pandan, Sumatra Barat pada tahun 2005 (Anonim, 2009).

Menurut Jangkaru (2004) bakteri Aeromonas hydrophila, adalah jenis bakteri yang bersifat patogen dan dapat menyebabkan sistemik serta mengakibatkan kematian secara masal. Bakteri ini berbentuk batang pendek berukuran 2-3 mikro dan bersifat gram negatif. Bakteri ini menginfeksi luka dan menyebabkan kematian 80-100% setelah satu minggu ikan nila terinfeksi. Kematian ikan nila yang sulit diatasi umumnya ketika larva berumur 2-3 minggu.

Penanggulangan hama dan penyakit pada ikan yang banyak dilakukan adalah melalui sanitasi air dan kolam, desinfeksi peralatan dan ikan serta vaksinasi. Sementara pengobatannya dapat di lakukan dengan mengunakan bahan kimia dan antibiotik melalui perendaman dalam pakan dan injeksi (Jangkaru, 2004). Metode yang banyak digunakan untuk menanggulangi penyakit ikan budidaya adalah pengobatan dengan zat kimia atau antibiotik. Antibiotik biasanya diberikan melalui makanan, perendaman, atau penyuntikan, sehingga residu antibiotik dapat terakumulasi pada ikan (Anonim, 2002).

Menurut Ghufron (2004) dalam menggunakan antibiotik atau pengobatan secara kimiawi seperti tetracyline, malachite green, oxytetra cyline dan berbagai antibiotik lainnya, kepekaan bakteri terhadap obat yang dipilih harus diketahui. Kesalahan dalam pengobatan selain akan merusak lingkungan perairan juga dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit menjadi kebal terhadap pengobatan serta ikan-ikan budidaya mudah mengalami kematian. Menurut Anonim (2002) pengobatan dengan zat kimia atau antibiotik memiliki resiko tinggi karena dapat


(14)

4

menimbulkan resistensi terhadap bakteri, memerlukan biaya yang cukup mahal, serta dapat mencemari lingkungan.

Tingginya resiko penggunaan zat kimia atau antibiotik menuntut adanya penggunaan bahan alternatif yang aman dalam pengobatan penyakit ikan. Salah satu bahan alternatif yang potensial digunakan adalah teh (Camelia sinensis L.). Teh (Camelia sinensis) merupakan salah satu bahan minuman alami yang sudah populer dikalangan masyarakat. Selain sebagai bahan minuman, teh mempunyai berbagai macam khasiat sebagai obat alami untuk melawan berbagai macam penyakit (antioksidan). Jenis teh yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat ada tiga macam, yaitu teh hitam, teh hijau, dan teh oolong. Perbedaan dari ketiga macam teh tersebut terletak pada proses pengolahannya.

Khasiat utama teh berasal dari senyawa polifenol (katekin) yang dikandungnya. Polifenol juga memperkuat mekanisme pertahanan suatu organisme, memiliki sifat anti-mikroba, anti-kanker, dan antioksidan (Czerwinska, 2006). Katekin memainkan peranan penting dalam proses daya anti bakteri teh (Komari dkk, 2006). Polifenol atau katekin dalam teh dilaporkan dapat mempengaruhi mikroflora, termasuk virus dan bakteri dalam saluran pencernaan. Polifenol teh dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen tetapi tidak menekan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan (Weisburger, 2006). Mbata (2006) menyatakan bahwa konsentrasi 20% dari ekstrak daun teh (Camelia sinensis) sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus,

Escherichia coli, danVibrio cholera, sehingga pada konsentrasi tersebut daun teh (Camelia sinensis) sudah dapat digunakan sebagai bahan antimikroba.


(15)

5

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Filtrat Daun Teh Hijau (Camelia sinensis L.) terhadap Diameter Zona Hambat Bakteri Aeromonas hydrophila secara

In Vitro”.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dibuat rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1.2.1 Adakah pengaruh pemberian filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap diameter zona hambat bakteriAeromonas hydrophila?

1.2.2 Konsentrasi filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) berapakah yang paling baik pengaruhnya terhadap diameter zona hambat bakteri

Aeromonas hydrophila?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui pengaruh pemberian filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap diameter zona hambat bakteriAeromonas hydrophila.

1.3.2 Mengetahui konsentrasi filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) yang paling baik pengaruhnya terhadap diameter zona hambat bakteri


(16)

6

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Dapat digunakan sebagai sumber informasi awal bahwa filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) dapat digunakan sebagai obat untuk membunuh bakteri Aeromonas hydrophilayang umumnya menginfeksi berbagai jenis ikan budidaya.

1.4.2 Mengetahui konsentrasi yang terbaik dalam penggunaan filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) sebagai obat untuk membunuh bakteri

Aeromonas hydrophilayang menginfeksi berbagai jenis ikan budidaya. 1.4.3 Dapat digunakan sebagai sarana informasi dalam menambah wawasan dan

pengetahuan bagi peneliti dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan penelitian ini.

1.5 Batasan Istilah

1.5.1 Pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan efek suatu hal terhadap hal yang lain.

1.5.2 Filtrat adalah hasil dari penyaringan, biasanya berwujud cair yang terpisah campuran padatnya atau cairan jernih hasil dari penyaringan.

1.5.3 Konsentrasi filtrat daun teh adalah banyaknya zat yang terlarut dibandingkan dengan jumlah pelarut yang dinyatakan secara khusus. 1.5.4 Diameter zona hambat adalah daerah yang terpengaruh oleh suatu bahan

antimikroba. Berpengaruh atau tidaknya suatu bahan antimikroba dapat dilihat dari besar kecilnya area yang tidak ditumbuhi mikroba.


(17)

7

1.6 Batasan Penelitian

1.6.1 Penelitian ini mengamati zona hambat bakteri Aeromonas hydrophilayang diberi perlakuan dengan filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis).

1.6.2 Penelitian ini dilakukan secarain vitro(dilaboratorium).

1.6.3 Penelitian ini menggunakan bakteri Aeromonas hydrophiladan filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis).


(1)

serangan wabah penyakit pada budidaya ikan disebabkan terganggunya keseimbangan antar interaksi ikan, lingkungan yang tidak menguntungkan dan berkembangnya patogen penyebab penyakit. Keberadaan mahkluk lain yang bersifat sebagai hama seperti ikan liar, kura-kura, biawak, ular dan burung pada dasarnya tidak terlalu serius bagi budidaya ikan. Masalah paling ditakuti oleh para petani ikan adalah serangan penyakit yang bisa berakibat fatal, yakni matinya ikan dalam jumlah besar akibat bakteri. Infeksi bakteri biasanya timbul apabila ikan menderita stres. Kematian banyak terjadi pada ikan yang menderita stres karena serangan bakteri yang menyebabkan infeksi.

Bakteri Aeromonas hydrophila merupakan salah satu bakteri yang mengakibatkan penyakit dan mampu menyebabkan kegagalan budidaya ikan air tawar. Bakteri Aeromonas hydrophila pada mulanya dikenal dengan nama Bacilus hydrophilus. Aeromonas hydrophila terkenal dengan nama Motile Aeromonas Septicermia (MAS) atau bercak merah. Bakteri Aeromonas hydrophila menyerang berbagai jenis ikan air tawar seperti Lele Dumbo (Clarius glariepinus), Ikan mas (Cyprinus carpio), Gurami (Osphronemus gouramy) dan Udang Galah (Macrobracium rusenbergil). Bakteri Aeromonas hydrophila dapat menimbulkan wabah penyakit dengan tingkat kematian tinggi (80-100%) dalam waktu 1-2 minggu. Penularan bakteriAeromonas hydrophilasangat cepat, melalui perantara air, kontak bagian tubuh ikan atau peralatan tercemar (Purwaningsih et al., 2007).Aeromonas hydrophilamenyebabkan kematian ikan gurame sebanyak 47 ton dan 2,1 juta ekor benih gurami yang siap dipasarkan mati disebabkan


(2)

penyakit serupa di Lubuk Pandan, Sumatra Barat pada tahun 2005 (Anonim, 2009).

Menurut Jangkaru (2004) bakteri Aeromonas hydrophila, adalah jenis bakteri yang bersifat patogen dan dapat menyebabkan sistemik serta mengakibatkan kematian secara masal. Bakteri ini berbentuk batang pendek berukuran 2-3 mikro dan bersifat gram negatif. Bakteri ini menginfeksi luka dan menyebabkan kematian 80-100% setelah satu minggu ikan nila terinfeksi. Kematian ikan nila yang sulit diatasi umumnya ketika larva berumur 2-3 minggu.

Penanggulangan hama dan penyakit pada ikan yang banyak dilakukan adalah melalui sanitasi air dan kolam, desinfeksi peralatan dan ikan serta vaksinasi. Sementara pengobatannya dapat di lakukan dengan mengunakan bahan kimia dan antibiotik melalui perendaman dalam pakan dan injeksi (Jangkaru, 2004). Metode yang banyak digunakan untuk menanggulangi penyakit ikan budidaya adalah pengobatan dengan zat kimia atau antibiotik. Antibiotik biasanya diberikan melalui makanan, perendaman, atau penyuntikan, sehingga residu antibiotik dapat terakumulasi pada ikan (Anonim, 2002).

Menurut Ghufron (2004) dalam menggunakan antibiotik atau pengobatan secara kimiawi seperti tetracyline, malachite green, oxytetra cyline dan berbagai antibiotik lainnya, kepekaan bakteri terhadap obat yang dipilih harus diketahui. Kesalahan dalam pengobatan selain akan merusak lingkungan perairan juga dapat menyebabkan beberapa jenis penyakit menjadi kebal terhadap pengobatan serta ikan-ikan budidaya mudah mengalami kematian. Menurut Anonim (2002) pengobatan dengan zat kimia atau antibiotik memiliki resiko tinggi karena dapat


(3)

menimbulkan resistensi terhadap bakteri, memerlukan biaya yang cukup mahal, serta dapat mencemari lingkungan.

Tingginya resiko penggunaan zat kimia atau antibiotik menuntut adanya penggunaan bahan alternatif yang aman dalam pengobatan penyakit ikan. Salah satu bahan alternatif yang potensial digunakan adalah teh (Camelia sinensis L.). Teh (Camelia sinensis) merupakan salah satu bahan minuman alami yang sudah populer dikalangan masyarakat. Selain sebagai bahan minuman, teh mempunyai berbagai macam khasiat sebagai obat alami untuk melawan berbagai macam penyakit (antioksidan). Jenis teh yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat ada tiga macam, yaitu teh hitam, teh hijau, dan teh oolong. Perbedaan dari ketiga macam teh tersebut terletak pada proses pengolahannya.

Khasiat utama teh berasal dari senyawa polifenol (katekin) yang dikandungnya. Polifenol juga memperkuat mekanisme pertahanan suatu organisme, memiliki sifat anti-mikroba, anti-kanker, dan antioksidan (Czerwinska, 2006). Katekin memainkan peranan penting dalam proses daya anti bakteri teh (Komari dkk, 2006). Polifenol atau katekin dalam teh dilaporkan dapat mempengaruhi mikroflora, termasuk virus dan bakteri dalam saluran pencernaan. Polifenol teh dapat menekan pertumbuhan bakteri patogen tetapi tidak menekan pertumbuhan bakteri yang menguntungkan (Weisburger, 2006). Mbata (2006) menyatakan bahwa konsentrasi 20% dari ekstrak daun teh (Camelia sinensis) sudah dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli, danVibrio cholera, sehingga pada konsentrasi tersebut daun teh (Camelia sinensis) sudah dapat digunakan sebagai bahan antimikroba.


(4)

Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian tentang “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Filtrat Daun Teh Hijau (Camelia sinensis L.) terhadap Diameter Zona Hambat Bakteri Aeromonas hydrophila secara In Vitro”.

1.2 RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dibuat rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut:

1.2.1 Adakah pengaruh pemberian filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap diameter zona hambat bakteriAeromonas hydrophila?

1.2.2 Konsentrasi filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) berapakah yang paling baik pengaruhnya terhadap diameter zona hambat bakteri Aeromonas hydrophila?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.3.1 Mengetahui pengaruh pemberian filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) terhadap diameter zona hambat bakteriAeromonas hydrophila.

1.3.2 Mengetahui konsentrasi filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) yang paling baik pengaruhnya terhadap diameter zona hambat bakteri Aeromonas hydrophila?


(5)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.4.1 Dapat digunakan sebagai sumber informasi awal bahwa filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) dapat digunakan sebagai obat untuk membunuh bakteri Aeromonas hydrophilayang umumnya menginfeksi berbagai jenis ikan budidaya.

1.4.2 Mengetahui konsentrasi yang terbaik dalam penggunaan filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis) sebagai obat untuk membunuh bakteri Aeromonas hydrophilayang menginfeksi berbagai jenis ikan budidaya. 1.4.3 Dapat digunakan sebagai sarana informasi dalam menambah wawasan dan

pengetahuan bagi peneliti dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan penelitian ini.

1.5 Batasan Istilah

1.5.1 Pengaruh adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan efek suatu hal terhadap hal yang lain.

1.5.2 Filtrat adalah hasil dari penyaringan, biasanya berwujud cair yang terpisah campuran padatnya atau cairan jernih hasil dari penyaringan.

1.5.3 Konsentrasi filtrat daun teh adalah banyaknya zat yang terlarut dibandingkan dengan jumlah pelarut yang dinyatakan secara khusus. 1.5.4 Diameter zona hambat adalah daerah yang terpengaruh oleh suatu bahan

antimikroba. Berpengaruh atau tidaknya suatu bahan antimikroba dapat dilihat dari besar kecilnya area yang tidak ditumbuhi mikroba.


(6)

1.6 Batasan Penelitian

1.6.1 Penelitian ini mengamati zona hambat bakteri Aeromonas hydrophilayang diberi perlakuan dengan filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis).

1.6.2 Penelitian ini dilakukan secarain vitro(dilaboratorium).

1.6.3 Penelitian ini menggunakan bakteri Aeromonas hydrophiladan filtrat daun teh hijau (Camellia sinensis).


Dokumen yang terkait

Efektivitas Ekstrak Teh Hijau (Camellia Sinensis) Terhadap Bakteri Porphyromonas Gingivalis Secara In Vitro

5 107 49

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI EKSTRAK DAUN DAN KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) TERHADAP ZONA HAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Salmonella enteritidis SECARA IN VITRO

0 17 28

PENGARUH FILTRAT DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L.) TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT Staphylococcus aureus YANG DIISOLASI DARI PENDERITA KARBUNKEL SECARA IN VITRO

1 5 1

PENGARUH FILTRAT DAUN SAMBILOTO (Andrographis Paniculata, Ness.) TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT Shigella dysenteriae SECARA IN VITRO

0 23 1

PENGARUH PEMBERIAN FILTRAT CABE RAWIT (Capsicum frutescens L) DALAM BERBAGAI KONSENTRASI TERHADAP ZONA HAMBAT JAMUR PENYEBAB SARIAWAN (Candida albicans) SECARA IN-VITRO

0 5 1

EFEKTIVITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK THE HIJAU (Camelia sinensis) Var. assamica TERHADAP JUMLAH KOLONI BAKTERI Klebsiella pneumoniae SECARA In Vitro

0 4 1

PENGARUH KONSENTRASI INFUS DAUN KENTUT (Paederia scandens L. Merr) TERHADAP ZONA HAMBAT BAKTERI Shigella dysentriae SECARA IN VITRO

0 5 1

DAYA ANTI MIKROBA BERBAGAI KONSENTRASI LENDIR BEKICOT (Achatina fulica) TERHADAP DIAMETER ZONA HAMBAT BAKTERI Streptococcus mutans SECARA IN VITRO

1 10 2

PENGARUH EKSTRAK TEH HITAM (Camellia sinensis) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Aeromonas hydrophila SECARA IN VITRO

0 0 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teh (Camelia sinensis) 2.1.1 Deskripsi Teh (Camelia sinensis) - PENGARUH EKSTRAK TEH HITAM (Camellia sinensis) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Aeromonas hydrophila SECARA IN VITRO - repository perpustakaan

0 0 9