Ekonomi Keluarga Dampingan Pendapatan Keluarga Dampingan Pengeluaran Kebutuhan

1.1 Ekonomi Keluarga Dampingan

Bapak Komang Sukerata bekerja sebagai pekerja serabutan namun yang paling giat dilakukan yaitu sebagai pencetak batako karena sebagaian besar warga Desa Pempatan terutama Desa Waringin bekerja sebagai pencetak batako. Bapak Sukarata juga melakukan pekerjaan ngerit yaitu mencari lemekan yang kemudian dijual sebagai penghasilan tambahan. Selain itu Bapak Komang Sukerata beserta istri juga memelihara kambing dan sapi yang kemudian dijual apabila sudah siap dijual. Dapat dilihat, bahwa ekonomi keluarga bapak Sukerata masih kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, namun dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Anaknya yang pertama dan kedua sudah menikah dan memiliki pekerjaan sebagai pencetak batako sehingga Bapak Sukerata saat ini hanya membiayai kedua putrinya.

1.2 Pendapatan Keluarga Dampingan

Pendapatan yang didapat oleh bapak Sukerata dalam 1 hari yaitu Rp. 40.000, dengan pendapatan sebagai pencetak batako Rp. 20.000. Sedangkan Ibu Wayan hanya bekerja sebagai pencetak batako dengan penghasilan perhari Rp. 20.000. Pendapatan tambahan lainnya seperti ngadas ternak berupa sapi 2 ekor dan kambing 4 ekor. Untuk penghasilannya tidak tentu karena setelah ternak dewasa maka baru dapat dijual dan memperoleh penghasilan. Untuk total pendapatan perhari tanpa tambahan dari ngadas ternak yaitu Rp. 40.000 dan Rp. 20.000 jadi totalnya Rp. 60.000.

1.3 Pengeluaran Kebutuhan

Pengeluaran kebutuhan keluarga bapak Komang Sukerata tidak dapat diketahui pasti. Hal ini disebabkan, bapak Komang dan istrinya lebih sering tinggal berdua dan bergantung pada alam dalam memperoleh makanan. Mereka hanya berusaha memenuhi kebutuhan pokok sehari- hari untuk bertahan hidup. Uang yang didapatkan sebagai pekerja serabutan, biasanya digunakan pada saat itu juga. Tersedianya kamar mandi yang diperoleh dari bantuan bedah rumah merupakan salah satu bantuan untuk kebutuhan sehari-hari dari keluarga Bapak Komang. Namun air yang digunakan merupakan air yang ditampung dan dibeli sendiri. Selain air yang dibeli sebesar Rp. 120.000, dalam bak penampungan juga ditampung air hujan ketika dalam musim penghujan. Selain itu, kebutuhan listrik dari bapak Komang Sukerata berpatungan bersama saudaranya yang dibayar sekitar Rp. 200.000 rekening listrik untuk tiga KK. Bapak Komang dan istrinya sudah memperoleh BPJS untuk memebuhi biaya dalam kesehatan. Selain itu bapak Komang juga memperoleh Kartu Indonesia Pintar untuk anak paling terakhir yang masih SD. Selain itu, mereka juga telah memiliki kartu keluarga sejahtera atau berupa kartu penduduk miskin yang disediakan oleh pemerintah bagi masyarakat kurang mampu agar memperoleh bantuan baik dibidang pangan maupun kesehatan.

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH