Suhu Analisis dan Pembahasan
Gambar 4.4 menunjukkan kecenderungan jarak elektroda 1,5 cm memiliki pengaruh lebih besar terhadap suhu yang ditimbulkan. Dengan jarak elektroda 1,5
cm, proses pengolahan pada REB-AB menghasilkan suhu yang relatif lebih besar dibandingkan dengan dengan komponen REB-AB dengan jarak elektroda 2 cm.
Sehingga jarak elektroda juga memperngaruhi timbulan panas pada reaktor. Secara teoritis, hubungan tinggi elektroda dengan suhu serta hubungan jarak
elektroda dengan suhu adalah sebanding. Semakin tinggi elektroda, semakin besar REC, maka semakin besar pula suhu yang ditimbulkan selama proses pengolahan.
Bila dihubungkan dengan penggunaan arus, REC besar memerlukan arus yang besar pula. Sedangkan dalam hal jarak antara elektroda, jarak antara anoda dan
katoda, yang dipasang pada reaktor memiliki pengaruh timbulan suhu dikarenakan jarak yang dekat akan mempersingkat waktu reaksi elektrolisis. Sehingga suhu
yang timbul akan meningkat secara cepat. Dalam penelitian yang dilakukan pada kinerja REB-AB ini, berdasarkan Gambar
4.3 dan Gambar 4.4 menunjukkan bahwa suhu yang ditimbulkan oleh komponen REB-AB dipengaruhi oleh REC dan jarak elektroda. REC yang besar
menimbulkan suhu yang tinggi, karena arus yang mengalir pada komponen dengan REC besar juga lebih besar. Hubungan jarak elektroda dengan suhu
memiliki kecenderungan menimbulkan suhu yang tinggi dengan jarak yang lebih dekat. Karena dengan jarak yang dekat maka proses elektrolisis akan terjadi
dengan siklus yang lebih pendek sehingga reaksi yang cepat ini akan menimbulkan suhu yang tinggi. Dengan demikian, semakin besar REC maka
semakin tinggi suhu yang ditimbulkan, serta semakin kecil jarak antar elektroda akan menghasilkan suhu yang besar.