7
ini berupa sebuah aplikasi berbasis mobile yang akan digunakan oleh dosen dan mahasiswa serta sebuah aplikasi web yang digunakan oleh pihak TA untuk
melakukan proses manajerial secara keseluruhan terkait proses penjadwalan. 2.
Kajian Pustaka
Penelitian yang berjudul Pengambangan Back-End System pada Aplikasi Interactive E-book Reader di Android Menggunakan Framework Phonegap, telah
membahas mengenai pengembangan sebuah back-end sistem ebook reader pada sebuah mobile device dengan menggunakan framework Phonegap. Hasil dari
penelitian ini adalah sebuah aplikasi ebook yang dibangun pada platform Android. Perbedaan dengan penelitian saat ini yaitu pada penelitian sebelumnya proses
pelemparan data terjadi secara offline sedangkan pada penelitian ini, proses pelemparan data terjadi antara mobile device dengan server secara online [2].
Penelitian yang dilakukan sebelumnya pada aplikasi jual beli online memanfaatkan teknologi dari Google Cloud Messaging GCM Service sebagai
pengiriman pesan singkat kepada pembeli untuk memberikan informasi mengenai proses transaksi yang sudah dilakukan. pemesanan barang hingga pada proses
pembayaran dan pengiriman pesan singkat yang memanfaatkan teknologi GCM untuk pemberian informasi mengenai pemesanan yang terjadi dan informasi yang
digunakan untuk mengkonfirmasi pembayaran dan pengiriman barang [3].
Google Cloud Messaging GCM adalah suatu layanan yang berguna mengirimkan data pesan singkat dari server ke pengguna pada perangkat Android.
GCM dapat mengirimkan pesan singkat untuk memberitahu aplikasi bahwa terdapat data baru yang akan diambil dari server. Layanan GCM menangani
semua aspek antrian pesan dan pengiriman ke aplikasi pengguna Android pada perangkat pengguna tanpa memperhatikan besar pesan yang dibutuhkan oleh
pengguna [4]. Service GCM ini diterapkan pada aplikasi dalam bentuk notifikasi atau pesan singkat yang dikirimkan oleh server. Notifikasi ini digunakan untuk
memberikan informasi kepada dosen dan mahasiswa mengenai proses pelaksanaan ujian dan informasi jadwal ujian yang akan dilakukan.
JavaScript Objek Notation atau terkenal dengan sebutan JSON merupakan format penulisan untuk pertukaran data seperti XML. JSON mudah untuk
dimengerti karena formatnya sederhana. JSON mampu melakukan pemindahan data antara dua interface dengan cepat dan powerfull misalnya antara PHP
dengan JavaScript. Format JSON tidak tergantung dengan bahasa pemograman apapun, struktur JSON sederhana sehingga mudah diimplementasikan. JSON
lebih sedikit membutuhkan space dan tidak perlu dituliskan dengan lengkap layaknya XML. Sehingga secara logika, proses pengolahannya parsing lebih
cepat [5].
3. Metode Penelitian
Pada perancangan aplikasi menggunakan tahapan penelitian yang terdiri dari 4 tahapan penelitian, yaitu: 1 Identifikasi Masalah. 2 Perancangan Sistem. 3
Pembuatan Aplikasi. 4 Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian.
[6]
8
Gambar 2 Tahapan Penelitian [6]
Tahapan penelitian pada Gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1 Tahap pertama: Identifikasi Masalah, pada tahap ini yang dilakukan adalah meneliti dan
mengamati sistem kerja pada bagian Tugas Akhir Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2 Tahap kedua: Perancangan Sistem,
perancangan sistem dilakukan dengan menggunakan diagram Unified Modelling Language UML. Perancangan sistem berupa diagram meliputi use case
diagram, class diagram, sequence diagram dan deployment diagram. 3 Tahap ketiga: Pembuatan Aplikasi, pada tahap ini dilakukan pembuatan aplikasi sesuai
dengan perancangan sistem yang telah dibuat. Pembuatan aplikasi terdiri dari 2 aplikasi yaitu aplikasi mobile dan aplikasi web. Aplikasi mobile dibuat dengan
menggunakan Phonegap dan menerapkan teknologi dari GCM. Aplikasi web dibuat dengan menggunakan bahasa PHP dan menggunakan framework dari
boostrap. 4 Tahap keempat: Implementasi dan Pengujian Sistem serta Analisis Hasil Pengujian, pada tahap ini kedua aplikasi akan diimplementasikan pada
device Android dan desktop, kemudian dilakukan pengujian testing untuk mengetahui apakah aplikasi telah sesuai dengan perancangan yang dilakukan dan
sudah tidak ditemukan kesalahan bug pada aplikasi. Pengujian aplikasi dilakukan pada objek penelitian yaitu di bagian Tugas Akhir Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Pada tahap pengidentifikikasian masalah, proses penelitian sistem kerja penjualan mobil dilakukan wawancara dengan cara tanya jawab kepada
Koordinator Tugas Akhir FTI UKSW. Dari wawancara yang dilakukan, didapatkan proses bisnis sebagai berikut:
Gambar 3 Proses Bisnis Pengecekan Jadwal Ujian Oleh Bagian TA FTI UKSW
Perancangan Sistem Pembuatan Aplikasi
Implementasi dan Pengujian Sistem serta
Analisis Hasil Pengujian Identifikasi Masalah
9
Dilihat dari proses bisnis yang berjalan sekarang, terdapat beberapa proses yang harus dilakukan, sehingga membutuhkan banyak waktu untuk melakukan
pengecekan jadwal ujian. Oleh karena itu, diusulkan proses bisnis yang baru dengan menggunakan bantuan device, yang berguna mempercepat dan
memudahkan dalam proses pengecekan jadwal ujian. Proses bisnis yang baru dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4 Perancangan Proses Bisnis Pengecekan Jadwal Ujian Oleh Bagian TA FTI
UKSW
Metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah dalam pembuatan Aplikasi Otomatisasi Pengecekan Jadwal Ujian Tugas Akhir Fakultas Teknologi
Informasi Berbasis Mobile Android ini yaitu prototyping model. Metode ini diambil dengan maksud agar aplikasi yang dibangun berjalan dengan baik. Selain
itu yang menjadi alasan utama dalam pengambilan metode ini adalah dikarenakan adanya pengambilan data yang berulang setelah diadakannya evaluasi atau
pengujian yang masih kurang tepat, sebagai contoh jika pada saat menguji hasil prototype-nya ternyata masih ada ketidaksesuaian dengan tujuan maka akan
kembali dilakukan pengumpulan informasi untuk menutupi kekurangannya. Dengan demikian metodologi ini cocok digunakan untuk pembuatan aplikasi ini.
Adapun gambaran dari prototyping model seperti terlihat pada Gambar 5.
Gambar 5 . Prototyping Model [7]
1 Pengumpulan informasi: dimaksudkan untuk pengambilan data-data dan informasi yang diperlukan dalam aplikasi yang akan dibangun. Pengumpulan
informasi dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan Koordinator dan Sekertaris Tugas Akhir FTI UKSW, mahasiswa FTI UKSW, dan dosen FTI
10
UKSW 2 MembangunMemperbaiki Prototype: tahap ini dibuat untuk mengembangkan hasil dari pengumpulan informasi serta pada tahap ini juga dapat
memperbaiki hasil dari prototype yang telah dibangun. Pada tahap ini dilakukan 2 kali proses evaluasi. Evaluasi pertama dilakukan tanggal 23 mei 2016 dengan
menujukan prototype pertama yang sudah dirancang sesuai dengan hasil observasi dan wawancara dengan Koordinator TA FTI UKSW, terdapat masukan mengenai
menu pemilihan jadwal jam setiap dosen untuk penjadwalan ujian, data yang ditampilkan ditabel harus lengkap dan format pengiriman notifikasi
pemberitahuan jadwal yang akan dikirim ke dosen. Evaluasi kedua dilakukan tanggal 3 Juni 2016 dengan menujukan prototype kedua yang dirancang sesuai
dengan perbaikan yang dilakukan pada prototype pertama, Koordinator TA FTI UKSW sudah setuju dengan prototype yang dirancang sehingga dapat dilanjutkan
ke tahap selanjutnya. 3 Menguji Hasil Prototype: setelah tahap diatas maka tahap berikutnya adalah pengujian hasil dari pembangunan prototype. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi kesalahan yang tidak diperhitungkan sebelumnya. 4 Proses ini akan berulang jika hasil yang ada belum memuaskan, namun jika sudah
memuaskan maka proses ini akan berhenti pada tahap pengujian hasil prototype.
Pada tahap perancangan sistem menggunakan diagram UML yang berfungsi untuk menggambarkan prosedur dan proses kerja dari aplikasi. Diagram UML
yang digunakan antara lain use case diagram, class diagram, activity diagram dan deployment diagram. Use case diagram adalah gambaran graphical dari beberapa
atau semua aktor, use case dan interaksi di antara komponen-komponen tersebut yang memperkenalkan suatu sistem yang akan dibangun.
Terdapat 3 aktor yang terlibat dalam use case yaitu TA, Dosen, dan Mahasiswa. Aktor dosen hanya bisa
melakukan input jadwal. Aktor mahasiswa hanya bisa melihat jadwal fix. Sedangkan aktor TA bisa melakukan beberapa kegiatan seperti, menentukan
tanggal input jadwal, input data peserta ujian, melakukan edit jadwal dosen, dan melakukan proses otomatisasi. Gambar 6 merupakan use case diagram yang
digunakan di dalam sistem.
Gambar 6 Use Case Diagram pada Sistem
Activity diagram menggambarkan aliran aktifitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi
11
dan bagaimana mereka berakhir [8]. Activity diagram untuk melakukan login dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Activity Diagram Proses Otomatisasi Penjadwalan.
Gambar 7 menjelaskan mengenai proses yang terjadi pada saat melakukan otomatisasi pada sistem. Pertama, TA akan memilih menu otomatisasi yang
tersedia. Sistem akan mengambil semua data yang tersimpan di dalam database dan kemudian akan dilakukan pengecekan terhadap jadwal yang sama dan
kemudian ditampilkan oleh sistem. Setelah pengecekan berhasil, maka TA akan memilih salah satu dari jadwal yang berhasil dilakukan otomatisasi. Data jadwal
yang dipilih akan tersimpan di dalam database dan data jadwal yang sudah dipilih pada tanggal tersebut tidak akan bisa dipilih kembali pada tanggal dan nama
penguji yang sama.
Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi
dan lain-lain. Class diagram pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 8 .
Gambar 8 Class Diagram yang Digunakan
12
Gambar 8 merupakan class diagram dari sistem aplikasi Otomatisasi Penjadwalan Ujian. Pada class diagram ini menggambarkan class yang terdapat
pada sistem aplikasi beserta atribut dan fungsi di dalamnya. Deployment diagram adalah susunan fisik sebuah sistem, menunjukkan tata
letak bagian-bagian software yang berjalan pada bagian-bagian hardware. Deployment diagram pada aplikasi ini dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 9 Deployment Diagram
Pada deployment diagram terdapat dua macam perangkat lunak yaitu aplikasi mobile dan aplikasi web. Aplikasi mobile menggunakan bahasa pertukaran data
JSON untuk akses data ke aplikasi mobile. Aplikasi mobile juga terhubung dengan database pada server. Sedangkan untuk aplikasi web dapat berhubungan langsung
dengan database server.
Gambar 10 Arsitektur Sistem yang Digunakan.
Gambar 10 merupakan penjelasan mengenai arsitektur dari sistem yang digunakan. Terdapat 2 aplikasi yang digunakan yaitu aplikasi mobile device dan
aplikasi web yang digunakan oleh TA. Aplikasi web yang digunakan terhubung langsung dengan database server sedangkan untuk aplikasi mobile yang
digunakan terhubung dengan database server dengan perantara JSON. JSON akan berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara client dan server nya.
4.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian ini menghasilkan dua aplikasi yaitu aplikasi mobile dan web. Pada aplikasi mobile diimplementasikan pada Android platform. Aplikasi mobile
ditujukan kepada dosen dan mahasiswa FTI UKSW, sedangkan aplikasi web ditujukan kepada TA untuk mengelola data-data yang ada dan melakukan proses
otomatisasi pada jadwal ujian.
13
Gambar 11 Tampilan Menu Utama Pada Aplikasi Mobile
Gambar 11 merupakan tampilan utama pada aplikasi mobile setelah halaman login. Pada halaman utama tersebut, user dosen hanya perlu memilih pada tanggal
berapa jadwal ingin dimasukkan sesuai dengan tanggal jadwal ujian dosen tersebut. Pada halaman utama ini terdapat 2 pilihan yaitu input jadwal dan lihat
jadwal. Pada menu lihat jadwal akan menampilkan halaman jadwal ujian yang sudah dilakukan otomatisasi. Notifikasi yang dikirimkan oleh TA dikirimkan
menggunakn GCM Service. Notifikasi digunakan pada saat pemberitahuan penginputan jadwal dan pemberitahuan jadwal. Hasil dari notifikasi dapat dilihat
pada Gambar 12.
Gambar 12 Notifikasi yang Dikirimkan.
Gambar 13 Jadwal Yang Dilihat oleh Dosen dan Mahasiswa pada Aplikasi Mobile
14
Pada aplikasi mobile, pertukaran data yang terjadi dilakukan dengan menggunakan JSON JavaScript Object Notation. JSON digunakan untuk
melakukan pertukaran data antara mobile device dengan server. Adapun salah satu penggunaan JSON pada aplikasi dapat dilihat pada Kode Program 1.
Kode Program 1 Pertukaran data menggunakan JSON
Kode Program 1 merupakan contoh penggunaan AJAX untuk melakukan pengecekan jadwal input untuk dosen. Pada baris 2, merupakan fungsi dari AJAX
untuk mengakses server yang digunakan. Server yang diakses akan mengembalikan 2 pilihan yaitu true atau false. Pada baris 10, merupakan sebuah
kondisi dari JavaScript jika pengembalian dari server adalah true. Jika pengembaliannya adalah true, maka dosen dapat melakukan proses input jadwal
pada sistem. Selain itu, dosen tidak dapat melakukan proses input jadwal ke sistem.
Proses otomatisasi yang dilakukan terjadi pada halaman web yang dikelola oleh TA. Proses otomatisasi dilakukan dengan cara membandingkan 2 jadwal dari
penguji dan memilih jadwal yang sama. Sistem akan melakukan pengambilan data terhadap 2 jadwal penguji, kemudian sistem akan membandingkan data yang
berhasil diambil dan memilih jadwal yang sama diantara kedua penguji yang bersangkutan. Code yang dilakukan untuk proses otomatisasi dapat dilihat pada
Kode Program 2.
Kode Program 2 Proses Otomatisasi
01 if data[jam_1] == 1 data2[jam_1] == 1
02 echo input type=checkbox name=waktu1 value = 08.00 - 09.30
onChange=myFunction1; 08.00 - 09.30br; 03
if data[jam_2] == 1 data2[jam_2] == 1 04
echo input type=checkbox name=waktu2 value = 09.30 - 11.00 onChange=myFunction2; 09.30 - 11.00br;
05 echo input type=checkbox name=waktu3 value = 11.00 - 12.30
onChange=myFunction3; 11.00 - 12.30br; 06
if data[jam_4] == 1 data2[jam_4] == 1 07
echo input type=checkbox name=waktu4 value = 12.30 - 14.00 onChange=myFunction4; 12.30 - 14.00br;
08 if data[jam_5] == 1 data2[jam_5] == 1
09 echo input type=checkbox name=waktu5 value = 14.00 - 15.30
onChange=myFunction5; 14.00 - 15.30br; 10
if data[jam_6] == 1 data2[jam_6] == 1 11
echo input type=checkbox name=waktu6 value = 15.30 - 17.00 onChange=myFunction6; 15.30 - 17.00br;
01 .ajax{
02 url: http:tauksw.esy.esProject_TAwwwserverserver.php,
03 type: GET,
04 dataType: json,
05 data: {type: cekAksesTanggal},
06 ContentType: applicationjson,
07 success: function response
08 {
09 obj = JSON.parseJSON.stringifyresponse;
10 if obj.Users.Success == true {
11 document.getElementByIdhalamanAksesTanggal.style.display = block;
12 document.getElementByIdbelumAksesTanggal.style.display = none;
13 } else ifobj.Users.Success == false{
14 document.getElementByIdhalamanAksesTanggal.style.display = none;
15 document.getElementByIdbelumAksesTanggal.style.display = block;
16 }
17 }
18 };
15
Hasil dari proses otomatisasi itu sendiri merupakan sebuah jadwal dari kedua penguji yang memiliki jadwal yang sama. Hasil dari proses otomatisasi dapat
dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13 Hasil Proses Otomatisasi.
Pengujian aplikasi dilakukan dengan menguji fungsi-fungsi dari aplikasi yang telah dibuat untuk mencari kesalahan bug pada sistem. Pengujian aplikasi
dilakukan agar sistem yang dibuat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan dapat memenuhi kebutuhan pengguna. Pengujian aplikasi sistem informasi
transportasi ini menggunakan dua teknik pengujian yaitu pengujian alpha dan pengujian beta.
Pengujian alpha adalah pengujian aplikasi yang dilakukan oleh pembuat aplikasi dan orang-orang yang ikut membantu dalam pembuatan. Pengujian alpha
menggunakan metode blackbox yaitu pengujian fungsi-fungsi aplikasi secara langsung tanpa memperhatikan alur eksekusi program. Pengujian ini dilakukan
dan sesuai yang diharapkan. Berikut adalah hasil pengujian dari aplikasi web dan aplikasi mobile.
Tabel 1 Hasil Pengujian Aplikasi Web
Fungsi yang diuji Kondisi
Output yang diharapkan
Output yang dihasilkan sistem
Status Pengujian
Login Nama pengguna dan kata
sandi benar Nama pengguna dan kata
sandi salah maupun kosong
Sukses masuk aplikasi
Gagal masuk aplikasi
Sukses masuk aplikasi Gagal masuk aplikasi
Valid Set Tanggal Input
Jadwal Form diisi dengan benar
Form diisi beberapa atau kosong
Sukses tambah data Gagal tambah data
Sukses tambah data Gagal tambah data
Valid Input Data Mahasiswa
Ujian Form diisi dengan benar
Sukses ubah data Sukses ubah data
Valid Ubah data Jadwal Dosen
Form diisi dengan benar Sukses ubah data
Sukses ubah data Valid
Otomatisasi Jadwal Pengecekan jadwal yang
sama Sukses mendapatkan
jadwal yang sama Sukses mendapatkan
jadwal yang sama Valid
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi web dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini berjalan
dengan baik dan sesuai yang diharapkan.
Tabel 2 Hasil Pengujian Aplikasi Mobile
Fungsi yang diuji Kondisi
Output yang diharapkan
Output yang dihasilkan sistem
Status Pengujian
Login Nama pengguna dan kata
sandi benar Nama pengguna dan kata
sandi salah maupun Sukses masuk
aplikasi Gagal masuk
aplikasi Sukses masuk
aplikasi Gagal masuk
aplikasi Valid
Input Jadwal Form diisi dengan benar
Form diisi beberapa atau Sukses tambah data
Gagal tambah data Sukses tambah data
Valid
16
kosong Gagal tambah data
Lihat Jadwal Jadwal Telah
diotomatisasi Sukses tampil data
Sukses tampil data Valid
Tampil notifikasi oleh service GCM
Jadwal telah diotomatisasi semua
Berganti hari Sukses tampil
notifikasi Sukses tampil data
Sukses tampil notifikasi
Valid
Berdasarkan pengujian yang dilakukan pada aplikasi mobile dapat dilihat status pengujian dari setiap fungsi valid, maka disimpulkan bahwa aplikasi ini
berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan. Pengujian beta adalah pengujian yang dilakukan oleh orang yang tidak ikut
dalam pembuatan aplikasi. Pengujian beta dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yaitu dengan membagikan kuesioner kepada sample user. Sample user
terdiri dari 10 orang dosen FTI UKSW dan 2 orang pengurus TA yang bertugas
menentukan jadwal ujian. Adapun daftar pertanyaan yang digunakan seperti yang disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3 Hasil Pengujian Daftar Perntanyaan
Daftar Pertanyaan Jawaban
Tidak Setuju Ragu-ragu
Setuju
Sistem yang dibangun sangat membantu dalam proses penjadwalan pelaksanaan ujian
30 70
Waktu yang dibutuhkan untuk menentukan jadwal pelaksanaan ujian menjadi lebih cepat dari sebelumnya
10 20
70 Sistem dapat meminimalkan timbulnya jadwal yang mengalami
konflik 10
90 Sistem sangat membantu pihak TA dalam penentuan jadwal
ujian 30
70 Sistem dapat mempermudah dosen dan mahasiswa mengetahui
jadwal ujian yang akan dilaksanakan 10
20 70
Berdasarkan pengujian beta yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil bahwa aplikasi otomatisasi ini memiliki peranan yang membantu dalam proses
penentuan jadwal ujian. Aplikasi ini mempermudah dan mempercepat kinerja TA dalam melakukan penjadwalan ujian mahasiswa. Jika sebelum menggunakan
aplikasi ini TA membutuhkan waktu berhari-hari, maka proses penentuan jadwal dengan menggunakan aplikasi ini TA hanya membutuhkan waktu 1 hari.
5. Simpulan