Pendahuluan T1 672011233 Full text

2

1. Pendahuluan

Media internet seringkali digunakan oleh pengguna internet untuk saling bertukar informasi, salah satu bentuk data yang sering ditemukan adalah citra digital. Pertukaran data yang semakin mudah ini tidak terlepas dari sebuah permasalahan yang kerap kali berhubungan dengan keamanan dan originalitas data [1]. Dengan teknologi yang ada, citra digital yang sudah tersebar melalui jaringan internet ini bisa dengan mudah disalin sehingga cukup sulit membedakan citra digital asli dengan salinannya. Citra digital yang ada pada internet tidak dapat diketahui keaslian dan bukti kepemilikannya karena bisa saja citra digital tersebut sudah dimodifikasi sehingga keasliannya tidak terjaga lagi. Untuk menangani permasalahan semacam ini, diperlukan adanya sebuah metode yang digunakan untuk melindungi informasi dari sebuah data, salah satu contohnya adalah teknik digital watermarking. Teknik ini pada intinya menyembunyikan suatu informasi dalam suatu media yang biasanya digunakan sebagai identitas untuk memberikan bukti kepemilikan terhadap sebuah data. Untuk itu, diperlukan adanya aplikasi yang dapat memberikan identitas terhadap citra digital sebagai bukti kepemilikan data, dimana aplikasi ini berjalan di atas platform Android. Adanya smartphone berbasis Android yang sudah terintegrasi dengan akun Google ini dapat memudahkan pengguna untuk melakukan proses watermarking dengan menggunakan library project MobiStego yang mengimplementasikan algoritma LSB Least Significant Bit ke dalam aplikasi, dimana hasil dari proses tersebut dapat langsung diunggah ke dalam Google Drive Cloud dengan menggunakan akun Google yang sudah terpasang pada perangkat. 2. Tinjauan Pustaka Pada penelitian yang berjudul Aplikasi Watermarking Citra Digital Pada Mobile Device Menggunakan J2ME telah membahas tentang pembuatan aplikasi yang memanfaatkan algoritma LSB sebagai alat untuk melakukan proses watermarking pada perangkat mobile J2ME dimana aplikasi ini nantinya digunakan sebagai tool untuk melindungi hak cipta dari setiap foto yang dihasilkan dari perangkat mobile itu sendiri [2]. Penelitian lain yang berjudul Digital Watermarking untuk Melindungi Informasi Multimedia membahas tentang bagaimana digital watermarking digunakan sebagai salah satu metode untuk melindungi keaslian informasi dari sebuah dokumen multimedia. Berbagai teknik yang kerap digunakan dalam sebuah proses watermarking juga tidak lepas dari adanya keterbatasan dan gangguan yang ada, seperti terbatasnya jumlah data yang akan disisipkan ke dalam sebuah dokumen, ataupun seperti proses modifikasi gambar hasil watermarking yang dapat mempengaruhi utuh tidaknya informasi yang terkandung dalam sebuah dokumen multimedia [3]. Menurut penelitian yang sudah dilakukan dengan judul “Perbandingan Steganografi Metode Spread Spectrum dan Least Significant Bit LSB Antara Waktu Proses dan Ukuran File Gambar” menyimpulkan bahwa pada proses 3 embedding dan ekstraksi lebih cepat terjadi pada metode LSB karena langsung menyisipkan pesan pada gambar sedangkan metode Spread Spectrum harus melalui operasi XOR pada pesan dan kunci terlebih dahulu sehingga waktu yang dibutuhkan untuk penyisipan bertambah lama [4]. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan tentang bagaimana sebuah proses digital watermarking itu diimplementasikan sebagai media untuk perlindungan hak cipta dalam sebuah dokumen, maka akan dilakukan penelitian yang memanfaatkan algoritma LSB untuk proses watermarking citra digital. Proses watermarking yang dilakukan untuk melakukan pengamanan pada citra digital, dimana pengamanan yang dimaksudkan adalah memberikan sebuah identitas sebagai hak cipta ketika citra digital dipublikasikan ke internet. Jika pada penelitian sebelumnya aplikasi yang dibuat berjalan pada platform J2ME dan menggunakan LSB, disini aplikasi akan dibuat pada platform Android, dan menggunakan Google Drive Cloud sebagai tempat penyimpanan data di internet dalam bentuk sebuah aplikasi yang berjalan di platform Android. Aplikasi ini dibangun dengan menggunakan Android Studio dan library MobiStego dengan menggunakan bahasa Java. Digital Watermarking merupakan suatu teknik dalam melindungi suatu karya digital dimana sebuah data akan disisipkan suatu pesan tersembunyi yang tidak bisa dilihat secara kasat mata. Untuk melihat nilai dari sebuah watermark sendiri diperlukan serangkaian proses komputasi terlebih dahulu sehingga ketika data ditampilkan tidak akan terlihat mencurigakan. Berdasarkan pandangan manusia, digital watermarking dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Visible watermarking, dimana pesan yang akan disisipkan akan terlihat pada data penampung. 2. Invisible watermarking, dimana pesan yang akan disisipkan tidak akan terlihat secara kasat mata. Menurut Dr. Vipula Singh [5], digital watermarking dapat dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan penggunaannya, diantaranya: 1. Copyright Protection, Pengguna dapat menambahkan visible watermark pada data multimedia seperti teks, audio, citra, ataupun video untuk mencegah data agar digunakan kembali oleh pihak-pihak yang biasanya mencari keuntungan dengan mengambil alih hak kepemilikan data yang terdapat di internet 2. Content Authentication Integrity Protection, Tujuan dari bagian ini adalah untuk mendeteksi modifikasi data. Hal ini dapat membantu dalam menemukan bagian-bagian yang rusak dan memperkirakan seberapa banyak dan bagaimana data diubah 3. Broadcast Monitoring, Watermark dapat ditanamkan ke dalam sebuah iklan komersial. Sistem pemantauan otomatis dapat memverifikasi apakah iklan yang sedang disiarkan adalah iklan yang ada dalam sebuah kontrak atau tidak. Penggunaan utama dari broadcast monitoring ini sendiri adalah untuk melindungi produk-produk televisi yang berharga seperti berita, dari transmisi ilegal 4. Indexing, Komentar ataupun informasi kunci yang terkait dengan data dimasukkan sebagai watermark. Informasi watermark ini digunakan oleh mesin pencari untuk mendapatkan kembali data yang dibutuhkan secara cepat dan tanpa ambiguitas 4 5. Medical Applications, Data pasien dimasukkan ke dalam citra medis sebagai watermark. Proses ini dapat membantu untuk menghindari aktivitas-aktivitas yang dirasa cukup ambigu ketika melakukan proses pencarian di dalam data medis Menurut Mustafa, dkk [6], metode Least Significant Bit atau yang biasa disingkat dengan LSB merupakan sebuah metode yang paling sederhana karena hanya memperhitungkan bit terakhir pada data. LSB adalah salah satu dari teknik digital watermarking yang berdasarkan domain spasial karena memanipulasi secara langsung pixel-pixel pada citra digital [7]. Metode ini juga dianggap rentan terhadap sebuah serangan sehingga penelitian yang dilakukan tidak melibatkan pengujian serangan terhadap citra digital karena data watermark yang terekstrak tidak akan sama seperti data watermark sebelum citra digital diserang. MobiStego merupakan library project yang memungkinkan user untuk mengimplementasikan algoritma LSB ke dalam project Android. Algoritma MobiStego menganalisa setiap pixel yang terdapat pada citra digital, dimana setiap pixel yang diperiksa memiliki tiga channel RGB Red Green Blue. Setiap channel red, green atau blue memiliki 8 bit dengan batasan nilai 0-255, sehingga total pada setiap pixel 24 bit. Teks yang akan disembunyikan dalam citra digital, dirubah menjadi rangkaian biner, kemudian diambil setiap 2 bit dari rangkaian bit tersebut untuk menggantikan 2 bit terakhir dari masing-masing channel di tiap- tiap pixel-nya. Algoritma akan berhenti ketika rangkaian bit teks sudah menggantikan bit-bit pada gambar Gambar 1 Cara Kerja MobiStego Google Drive Cloud merupakan salah satu cloud storage yang saat ini tersedia gratis ataupun berbayar yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna yang disediakan oleh Google [8]. Adanya media penyimpanan ini dapat membantu dalam melakukan sinkronisasi data antar perangkat, seperti PC dengan smartphone sehingga pengguna cukup mengakses data yang sama dengan menggunakan koneksi internet. Meskipun terdapat beberapa produk sejenis lainnya seperti OneDrive ataupun DropBox, Google Drive Cloud dipilih karena secara tidak langsung sudah menjadi bagian dari Android dimana pengguna cukup menggunakan akun Google saja dan produk ini akan bisa langsung digunakan. 5

3. Metode Penelitian