d. Mengkaji keamanan mainan yang dibawa ke rumah sakit dengan orang tua
dan menentukan apakah mainan tersebut sesuai dengan usia dan kondisi anak. e.
Menjaga selalu anak yang berada di boks atau tempat tidur yang pagarnya tidak terpasang dengan mempertahankan kontak mata dengan punggung dan
abdomen agar anak tidak terguling, merangkak atau melompat dari boks atau tempat tidur yang ada.
2.5. Hubungan Penerapan Atraumatic Care dengan Kecemasan Anak
Prasekolah Saat Hospitalisasi
Anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi memungkinkan akan mengalami stres. Tidak hanya anak yang akan mengalami stres, anak dan orang
tua akan mengalamin pengalaman yang penuh dengan rasa stres. Sumber stresor utama pada anak dan yang sering terjadi pada anak yang sedang manjalani
hopitalisasi adalah perpisahan, kehilangan kontrol, trauma fisik dan nyeri, serta kondisi lingkungan rumah sakit Supartini, 2004.
Reaksi anak tehadap hospitalisasi bersifat individual tergantung pada usia perkembangan anak; pengalaman dirawat sebelumnya; mekanisme koping anak
dan sistem pendukung yang ada Wong, 2009. Reaksi-reaksi yang ditimbulkan anak akibat hopitalisasi, tindakan meminimalkan dampak hospitalisasi memegang
peranan penting dalam proses hospitalisasi agar anak mampu beradaptasi dengan lingkungan rumah sakit Rohmani, 2009, dalam Utami, 2012.
Hospitalisasi ini akan menimbulkan ancaman terhadap integritas fisik dan sistem dalam diri anak. Ancaman ini akan memimbulkan respon kecemasan pada
anak Wong, 2009. Menurut Tsai 2007, menyatakan terdapat hubungan antara kecemasan dan karakteristik personal yang meliputi umur, jenis kelamin, dan
pengalaman hospitalisasi sebelumnya dan lama rawat. Menurut Stuart Sundeen 1998, kecemasan memiliki faktor predisposisi dan faktor pencetus hingga
terjadinya kecemasan. Respon kecemasan dapat dibagi terdiri dari respon fisiologis, perilaku, kognitif,dan afektif. Tingkat kecemasan dibagi menjadi
kecemasan ringan, sedang, berat, dan panik. Untuk mengatasi kecemasan anak selama hospitalisasi dibutuhkan
pendekatan Atraumatic care Apriliawati, 2011. Pelayanan Atraumatic care adalah suatu tindakan perawatan terapetik yang dilakukan oleh seseorang dengan
menggunakan intervensi melalui cara mengeliminasi atau meminimalisasi stres psikologi dan fisik yang dialami oleh anak dan keluarganya dalam sistem
pelayanan kesehatan. Perawat anak merupakan bagian dari pemberi pelayanan kesehatan dituntut
untuk mampu memberikan asuhan keperawatan yang bertujuan untuk meminimalkan dampak hospitalisasi sebagai pemenuhan aspek psikologis anak
Supartini, 2004. Pendekatan psikologis yang dapat dilakukan yaitu dengan prinsip Atraumatic care yang terdiri dari: menurunkan atau mencegah dampak
perpisahan dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak, mencegah atau mengurangi cedera injury dan nyeri, tidak
melakukan kekerasan pada anak, dan modifikasi lingkungan fisik Hidayat, 2005.
2.6. Kerangka Teori