Prosedur Pembentukan Peraturan Daerah
49 Melalui Instruksi Presiden No. 9 tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender dalam Pembangunan, Presiden mengintruksikan kepada Menteri; Kepala Lembaga Pemerintah Non Departemen; Pimpinan Kesekretariatan
Lembaga TertinggiTinggi Negara; Panglima Tentara Nasional Indonesia; Kepala Kepolisian Republik Indonesia; Jaksa Agung Republik Indonesia;
Gubenur; BupatiWalikota, untuk: 1. Melaksanakan pengarusutamaan gender guna terselenggaranya
perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan dan program
pembangunan nasional yang berpespektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi, serta
kewenangan masing-masing. 2. Memperhatikan
secara sungguh-sungguh
Pedoman Pengarusutamaan
Gender dalam
pembangunan Nasional
sebagaimana terlampir dalam Instruksi Presiden ini sebagai acuan dalam melaksanakan pengarusutamaan gender Ketidaksetaraan dan
ketidakadilan gender di Indonesia terutama dalam penyelenggaraan permerintahan, mendorong dikeluarkannya Peraturan Menteri
Dalam Negeri No. 15 tahun 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarustamaan Gender di Daerah, seperti disebutkan
dalam bagian “menimbang”: “Bahwa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat di daerah
masih terdapat ketidaksetaraan dan ketidakadilan gender, sehingga diperlukan strategi pengintergrasian gender melalui perencanaan,
penyusunan, pelaksanaan, penganggaran, pemantauan, dan evaluasi atas kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan di daerah.”
50