PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1999
TENTANG PELAKSANAAN SERAH-SIMPAN DAN PENGELOLAAN
KARYA REKAM FILM CERITERA ATAU FILM DOKUMENTER PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a.
bahwa karya rekam film ceritera atau film dokumenter merupakan salah satu jenis karya rekam yang menggunakan bahan baku khusus, sehingga pelaksanaan serah-simpan
dan pengelolaannya memerlukan penanganan secara khusus;
b.
bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut dan sebagai pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak Dan Karya Rekam serta
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak Dan Karya Rekam, dipandang
perlu mengatur pelaksanaan serah-simpan dan pengelolaan karya rekam film ceritera atau film dokumenter dengan Peraturan Pemerintah;
Mengingat :
1.
Pasal 5 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945;
2.
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan Lembaran Negara Tahun 1971 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2964;
3.
Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak Dan Karya Rekam Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3418;
4.
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1992 tentang Perfilman Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3473;
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 1991 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak Dan Karya Rekam Lembaran
Negara Tahun 1991 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3457;
MEMUTUSKAN : Menetapkan :
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN SERAH-SIMPAN DAN PENGELOLAAN KARYA REKAM FILM CERITERA ATAU FILM DOKUMENTER.
BAB I KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan :
1.
Karya rekam adalah semua jenis rekaman dari setiap karya intelektual danatau artistik yang direkam dan digandakan dalam bentuk media karya rekam pita, piringan, dan
bentuk media karya rekam lain sesuai dengan perkembangan teknologi yang diperuntukkan bagi umum;
2.
Film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita
seluloid, pita video, piringan video danatau bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis, dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau
proses lainnya, dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan danatau ditayangkan dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, danatau lainnya;
3.
Film ceritera adalah film yang dibuat sebagai tontonan dengan penekanan pada segi ceritera dan tidak tergantung pada tempat penayangan atau masa putar;
4.
Film dokumenter adalah semua jenis film yang tidak termasuk film dokumenter yang wajib diserahkan pada Arsip Nasional berdasarkan Undang-undang Nomor 7 Tahun
1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan;
5.
Pengusaha rekaman adalah setiap orang, persekutuan, badan hukum baik milik negara maupun swasta, yang menghasilkan karya rekam film ceritera atau film dokumenter;
6.
Perpustakaan Nasional adalah perpustakaan yang berkedudukan di ibukota negara yang mempunyai tugas menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan mendaya-gunakan
semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di Wilayah Negara Republik Indonesia.
7.
Perpustakaan Daerah adalah satuan organisasi di lingkungan Perpustakaan Nasional yang berkedudukan di ibukota propinsi yang diberi tugas untuk menghimpun,
menyimpan, melestarikan, dan mendayagunakan semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di daerah;
8.
Bibliografi adalah daftar bahan pustaka, baik yang dicetak maupun direkam yang disusun menurut sistem tertentu.
BAB II T U J U A N
Pasal 2
Kewajiban serah-simpan karya rekam film ceritera atau film dokumenter bertujuan untuk mewujudkan koleksi nasional dan melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pasal 3
Kewajiban serah-simpan karya rekam film ceritera atau film dokumenter dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah-Simpan Karya Cetak
Dan Karya Rekam.
BAB III TATA CARA PELAKSANAAN