Periode Technological Development Project (1960-1994)

4. Periode Technological Development Project (1960-1994)

Sementara transisi dari pengajaran audiovisual ke komunikasi berlangsung, secara pararel berlangsung juga transisi lain yang terpisah namun berkaitan yaitu perkembangan ke konsep sistem awal. Konsep sistem dalam teknologi pendidikan menganggap sistem sebagai produk yang lengkap, tersusun, dan terintegrasi sedemikian rupa sehingga memungkinkan terjadinya pembelajaran.

Tahun 1960 merupakan tahun awal merumuskan definisi teknologi pendidikan yang berkembang sampai 5 (lima) kali perubahan.

4.1. Pengembangan definisi pertama dilakukan oleh Technological Development Project dari The National Education Association dengan ketua tim Prof. Dr. Donald P. Ely, pad atahun 1963 mendefinisikan :

Komunikasi audiovisual adalah cabang teori dan praktik pendidikan, khususnya yang berkepentingan dengan rancangan dan pemanfaatan pesan yang mengendalikan proses belajar. Kegiatan ini meliputi perencanaan, produksi, seleksi, pengelolaan dan pemanfaatan komponen‐ komponen sistem dan seluruh sistem instruksional. Tujuan praktisnya, yaitu efisiensi pemanfaatan setiap metode dan media komunikasi yang dapat menyumbang pengembangan potensi belajar secara penuh.

Definisi ini memicu perubahan nama Department of Audio Visual Instruction (DAVI) menjadi Association for Educational Communication dan Technology (AECT).

4.2. Pada tahun 1970 The Commision in Instructional Technology yang dipimpin Sidney Tickton mendefinisikan Teknologi instruksional dengan merumuskan

Teknologi adalah suatu cara yang sistematik untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi keseluruhan proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuan khusus komunikasi dan belajar pada manusia, serta dengan mempergunakan kombinasi sumber insani dan non insani, agar terjadi pembelajaran yang lebih efektif.

Definisi ini menimbulkan banyak konsep serasi yang akhirnya mengembangkan banyak definisi, yaitu diantaranya :

4.2.1. Teknologi pendidikan sebagai proses, bukan sebagai media atau peralatan; dengan demikian teori komunikasi dan pembelajaran memerlukan dukungan.

4.2.2. Teknologi pendidikan menggunakan konsep dan pendekatan sistem dalam pembelajaran, sehingga hal ini mementingkan proses daripada produk.

4.2.3. Teknologi pendidikan sebagai pemanfaatan sumber manusiawi dan nonmanusiawi, yang menegaskan orang bagian dalam teknologi pendidikan.

4.2.4. Teknologi pendidikan digunakan sebagai sumber-sumber yang dapat digunakan dalam memperbaiki pengajaran, sehingga sumber belajar merupakan produk teknologi pendidikan.

4.2.5. Teknologi pendidikan berlandaskan pada teori belajar dan komunikasi.

4.3. Rumusan definisi tersebut diatas menurut AECT belum lengkap, sehingga mengeluarkan definisi baru yang ketiga.

Teknologi pendidikan adalah suatu bidang yang berkepentingan dengan memfasilitasi belajar pada manusia, melalui usaha sistematik dalam identifikasi, pengembangan, pengorganisasian, dan pemanfaatan berbagai macam sumber belajar dengan pengelolaan atas keseluruhan proses

tersebut. Definisi ini menunjukkan ha-hal baru, seperti teknologi pendidikan sebagai suatu bidang, proses memfasilitasi belajar dan bukan kendali belajar, dan penggunaan nama/istilah teknologi pendidikan.

4.4. AECT melalui Komisi Definisi dan Terminology pada tahun 1977 menerbitkan “The Definition Educational Technology” dan menjelaskan definisi Teknologi Pendidikan sebagai perubahan yang ke-empat sebagai berikut :

Teknologi pendidikan adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari jalan pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang menyangkut semua aspek belajar manusia. Pemecahan masalah terjelma dalam bentuk sumber belajar yang dirancang, dipilih/digunakan untuk keperluan belajar, dan yang terdiri dari pesan, orang, bahan, peralatan, teknik, dan latar (lingkungan). Proses analisis masalah yang merupakan fungsi pengembangan pendidikan dalam bentuk riset/teori, desain, produk, evaluasi‐seleksi, logistic, pemanfaatan, dan penyebarluasan. Proses pengarahan dan koordinasi merupakan fungsi pengelolaan pendidika yang meliputi pengelolaan organisasi dan personel.

Definisi ini dianggap mempunyai kelemahan, diantaranya tidak adanya penjelasan tentang apa yang dimaksud dengan proses kompleks dan terpadu.

4.5. Pada tahun 1990 AECT kembali membentuk Komisi Definisi dan Terminology yang pada masa bekerja selama 3 tahun, AECT menerbitkan laporan dalam buku Instrucktional Technology : The Definition and Domain of the Field (1994), yang merupakan revisi dari definisi keempatnya. Ikatan Profesi Teknologi Pendidikan (IPTPI) sebagai Seri Pustaka Teknologi Pendidikan 12 pada tahun 2000 mendefinisikan Teknologi Pendidikan kelima pada tahun 1994 sebagai berikut: