Upaya-Upaya Yang Dilakukan Guna

67 1. Perbedaan tingkat ekonomi masyarakat Desa Bojongmengger, sehingga tidak semua masyarakat mampu untuk membayar biaya yang digunakan dalam pelayanan. 2. Masih adanya masyarakat yang tidak tahu apa yang harus ia minta dari desa untuk dapat memenuhi apa yang menjadi kebutuhannya 3. Keterbatasan petugas maupun sarana prasarana yang mendukung kepuasan pelanggan. 4. Ketidakhadiran Kepala Desa untuk memberikan tanda tangan. 5. Adanya pekerjaan lain yang harus segera diselesaikan di samping tugas untuk memberikan pelayanan, rapat yang harus diikuti oleh seluruh Perangkat Desa, serta keperluan pribadi yang mendesak. Sedangkan berdasarkan hasil observasi di lapangan penulis memang melihat bahwa masih terdapat beberapa indikator dari dimensi-dimensi mengenai ukuran tingkat kinerja organisasi publik yang masih menghadapi hambatan-hambatan, sebagaimana halnya pada indikator kenyamanan dalam proses pelayanan, indikator petugas memahami jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat, serta indikator petugas sigap terhadap permintaan layanan. Kemudian hambatan-hambatan dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Kurangnyakursi tunggu yang dapat digunakan oleh pelanggan selama menunggu penyelesaian pelayanan maupun pada saat menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan. 2. Kurangnya pengetahuan petugas dalam memenuhi jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat, hal tersebut menunjukan kualitas sumber daya manusia petugas yang masih perlu ditingkatkan. 3. Adanya pekerjaan lain, atau kepentingan lain yang pada akhirnya membatasi petugas untuk dapat bersikap memenuhi permintaan layanan dari masyarakat.

4.3 Upaya-Upaya Yang Dilakukan Guna

Mengatasi Hambatan-Hambatan yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi dalam Pelayanan Publik Di Kantor Kepala Desa Bojongmengger Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis Kinerja organisasi dalam pelayanan publik tidak terlepas dari adanya hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya oleh sebab itu diperlukan adanya upaya-upaya yang dilakukan guna mengatasi hambatan-hambatan yang ditemukan, untuk menjelaskan hasil penelitian dan pembahasan mengenai upaya-upaya yang dilakukan guna mengatasi hambatan-hambatan yang mempengaruhi kinerja organisasi dalam pelayanan publik di Kantor Kepala Desa Bojongmengger Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis dengan mengacu kepada dimensi sebagai berikut: TABEL 4.3 REKAPITULASI HASIL PEMBAHASAN MENGENAI UPAYA-UPAYA YANG DILAKUKAN GUNA MENGATASI HAMBATAN-HAMBATAN YANG MEMPENGARUHI KINERJA ORGANISASI DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KEPALA DESA BOJONGMENGGER KECAMATAN CIJEUNGJINGKABUPATEN CIAMIS No Indokator Pembahasan 1 Produktivitas, a Kejelasan biaya yang digunakan dalam pelayanan Penyelenggara pelayanan tidak melakukan upaya karena apa yang menjadi hambatan dianggap alasan yang baik untuk tidak menetapkan kejelasan biaya pelayanan. b Kesesuaian jumlah petugas pelayanan dengan kebutuhan layanan Penyelenggara pelayanan tidak melakukan upaya karena jumlah petugas pelayanan dengan kebutuhan layanan sudah sesuai. c Kemudahan prosedur pemberian pelayanan Penyelenggara pelayanan tidak melakukan upaya karena prosedur pemberian pelayanan yang ada sudah tergolong 68 mudah d Ketepatan waktu penyelesaian pelayanan Saling membantu antar petugas agar pelayanan dapat selesai dengan tepat waktu. 2 Orientasi kualitas layanan kepada pelanggan a Kenyamanan dalam proses pelayanan Berusaha memberikan kenyamanan melalui sikap petugas, serta memaksimalkan sarana prasarana yang tersedia. b Perlakuan adil dalam proses pelayanan Bersikap sama kepada semua masyarakat yang meminta pelayanan tanpa melihat siapa dan dari mana. c Kesesuaian antara tuntutan dan kebutuhan peminta pelayanan Petugas memberikan penjelasan terlebih dahulu, agar antara tuntan dengan kebutuhan masyarakat tersebut sesuai. d Kepuasan pelayanan yang diberikan oleh petugas Memaksimalkan pemberian pelayanan baik dari segi proses maupun output pelayanannya. 3 Responsivitas a Petugas memahami jenis pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat Meminta penjelasan kepada masyarakat terkait apa yang ia butuhkan, meningkatkan daya tanggap petugas menghapal dan memahami jenis-jenis pelayanan yang bisa saja diminta oleh masyarakat serta belajar dari pengalaman. b Petugas memberikan penjelasan mengenai pelayanan yang diberikan Memberikan penjelasan yang rinci kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dimengerti. c Petugas sigap terhadap permintaan layanan Berusaha agar tetap sigap dan ingat bahwa kepentingan masyarakat tetap harus didahulukan serta tidak leha-leha dan secepatnya menyelesaikan pekerjaan yang sedang dikerjakan. d Petugas menanggapi keluhan pelanggan Penyelenggara pelayanan tidak melakukan upaya karena keluhan pelanggan sudah dapat di tanggapi dengan baik. 4. Akuntabilitas a Petugas bekerja dengan jujur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Penyelenggara pelayanan tidak melakukan upaya karena petugas sudah bekerja dengan jujur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. b Petugas mendahulukan kepentingan pelanggan Behenti sejenak dari pekerjaan yang sedang dikerjaan untuk melayani masyarakat, mengesampingkan pekerjaan terlebih dahulu,berusaha mementingkan kebutuhan masyarakat, mengusahakan ada petugas yang menggantikan kegiatan pelayanan. c Adanya tanggung jawab petugas dalam proses Penyelenggara pelayanan tidak melakukan upaya karena petugas sudah bersikap tanggung jawab dalam proses 69 pelayanan pelayanan. d Adanya jaminan legalitas dalam pelayanan yang diberikan Mengusahanan agar mendapatkan tanda tangan Kepala Desa sebelum ia pergi. Mengscan tanda tangan Kepala Desa yang digunakan hanya apabila Kepala Desa berhalangan untuk bisa memberikan tanda tangannya. Berdasarkan hasil wawancara untuk menghadapi hambatan-hambatan yang mempengaruhi kinerja organisasi dalam pelayanan publik di Kantor Kepala Desa Bojongmengger Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis dilakukan beberapa upaya. Dalam hal ini upaya-upaya yang dilakukan berdasarkan pada indikator-indikator sebagai dasar ukurannya, yaitu terdapat 6 enam indikator yang tidak memerlukan upaya guna mengatasi hambatan, sedangkan terdapat 10 sepuluh indikator lainnya memerlukan upaya guna mengatasi hambatan. Upaya-upaya yang dimaksud dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Saling membantu antar petugas agar pelayanan dapat selesai dengan tepat waktu. 2. Berusaha memberikan kenyamanan melalui sikap petugas, serta memaksimalkan sarana prasarana yang tersedia. 3. Bersikap sama kepada semua masyarakat yang meminta pelayanan tanpa melihat siapa dan dari mana. 4. Petugas memberikan penjelasan terlebih dahulu, agar antara tuntan dengan kebutuhan masyarakat tersebut sesuai. 5. Memaksimalkan pemberian pelayanan baik dari segi proses maupun output pelayanannya. 6. Meningkatkan daya tanggap petugas pelayanan 7. Memberikan penjelasan yang rinci kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dimengerti agar masyarakat bisa mengerti tentang pelayanan yang diberikan. 8. Mengingat bahwa kepentingan masyarakat tetap harus didahulukan serta tidak leha-leha dan secepatnya menyelesaikan pekerjaan yang sedang dikerjakan. 9. Berhenti sejenak dari pekerjaan yang sedang dikerjaan untuk melayani masyarakat. 10. Mengusahakan ada petugas yang menggantikan kegiatan pelayanan apabila petugas yang biasa memberikan pelayanan sedang tidak ada. 11. Mengusahakan agar mendapatkan tanda tangan Kepala Desa sebelum ia pergi. Mengscan tanda tangan Kepala Desa yang digunakan hanya apabila Kepala Desa berhalangan untuk bisa memberikan tanda tangannya. Kemudian berdasarkan hasil observasi di lapangan dapat dikatakan memang diperlukan beberapa upaya guna mengatasi indikator- indikator yang masih mempunyai hambatan. Upaya-upaya dimaksud oleh penulis dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Melakukan musyawarah antara pihak penyelenggara pelayanan dengan masyarakat atau yang mewakilinya untuk menetapkan kejelasan biaya yang digunakan dalam pelayanan publik. 2. Memaksimalkan sarana prasarana yang tersedia dengan cara pemanfaatan sarana prasarana seperti kursi tunggu yang hanya boleh digunakan oleh masyarakat yang meminta pelayanan sehingga masyarakat merasa nyaman selama menunggu penyelesaian pelayanan maupun pada saat menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan. 3. Meningkatkan pengetahuan petugas agar lebih memahami lagi mengenai jenis-jenis pelayanan yang dapat diminta oleh masyarakat.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pembinaan Oleh Kepala Desa Terhadap Kinerja Perangkat Desa di Desa Payung Agung Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamis | maulana | DINAMIKA 402 1838 1 PB

0 0 10

Kinerja Penyuluh Pertanian BP3K Kecamatan Ciamis Dalam Rangka Pemberdayaan Petani Di Desa Pawindan Kecamatan Ciamis Kabupaten Ciamis | Mulyana | DINAMIKA 392 1829 1 PB

0 1 12

Pengaruh Komunikasi Kepala Desa Tehadap Kinerja Aparat Desa di Desa Baregbeg Kecamatan Baregbeg Kabupaten Ciamis | Patimah | DINAMIKA 492 2035 1 PB

0 0 8

KINERJA KEPALA DESA DALAM PELAYANAN PUBLIK DI DESA TEGALMLATI KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG -

0 11 55

PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) OLEH KEPALA DESA DI KANTOR DESA SAGULING KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS | Wulandari | DINAMIKA 653 2578 1 PB

0 0 8

PENGARUH KOORDINASI INTERNAL OLEH KEPALA DESA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PERANGKAT DESA DI KANTOR KEPALA DESA SADANANYA KECAMATAN SADANANYA KABUPATEN CIAMIS | hamid | DINAMIKA 663 2585 1 PB

0 0 7

KINERJA PERANGKAT DESA DI KANTOR KEPALA DESA KARANGAMPEL KECAMATAN BAREGBEG KABUPATEN CIAMIS | septiani | DINAMIKA 676 2583 1 PB

0 0 9

PENGEMBANGAN PERANGKAT DESA DALAM MEWUJUDKAN PROFESIONALISME KERJA DI DESA DEWASARI KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS | choerunnisa | DINAMIKA 655 2581 1 PB

0 0 7

this PDF file INOVASI PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS | juliarso | Dinamika : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara 1 PB

0 0 8

this PDF file PENGARUH PELAYANAN PUBLIK TERHADAP TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KANTOR KECAMATAN CIJEUNGJING KABUPATEN CIAMIS) | Nurhidayah | MODERAT (Modern dan Demokratis) 1 PB

0 0 11